Arsip Tag: album baru

Setelah Menikmati ‘Halusinasi’ di Album Baru Neurotic, Siap-Siap Bergairah

Kamarmusik.net, JAKARTA – Yeeaay.. album kedua Neurotic Dimensi Alternatif resmi dirilis. Album anyar band yang terbentuk tahun 2012 ini bermaterikan 8 + 1 lagu ciamik. Sebagai perkenalan, band bentukan Jonathan ‘Jones’ Mono ini bulat mengusung “Halusinasi” yang liriknya terinspirasi “Lucy in the Sky With Diamonds” nya The Beatles.

Kelahiran lagu lain di album ini mirip sama single “Halusinasi”, menyeruak dari imajinasi liar Jones yang memikirkan kejadian fiktif yang ia yakin ada di alam nyata. Album ini fresh karena Neurotic menggandeng beberapa kolaborator macam Ben Sihombing, adik Petra Sihombing di track “Asmara Membara”, grup elektronik Bandung Rock n Roll Mafia dan saksofonis Tommy Pratomo di track “Masa Depan”, serta Randy M.P di track “Misteri Ilusi”.

Album yang diproduseri Jones bersama Petra Sihombing ini mempersembahkan 4 lagu yahud seperti “Problema Dilema”, “Dimensi Alternatif”, “Afeksi Layar Sentuh”, dan “Gairah Sia-Sia”. Lagu terakhir disebut itu single teaser yang duluan mejeng di pada 24 Mei lalu. Keseluruhan lagu ini digarap mulai bulan Juni 2016 sampai Januari 2017.

Sekadar gambaran, kalo beli fisiknya dijamin menang banyak. Dengan harga 35 ribu, kamu bisa dengerin CD album baru plus bonus album Weird edisi deluxe yang berisikan 1 track campuran materi-materi demo lama, rekaman, dan versi live berdurasi 30 menit. Ada juga “Surga Durjana” versi awal dan “Sehabis Gelap” yang nggak jadi dirilis.

Album ini sekaligus membuktikan bahwa Neurotic tetap rajin berkarya. Sebelumnya, pada bulan Oktober 2014, Jones dan kawan-kawan telah merilis album berjudul Weird. Band yang berakar pada musik pop rock dengan menambahkan sentuhan-sentuhan synthesizer ini mampu membuat pendengarnya hepi lewat 9 lagu terdahulu.

Lalu mengapa “Halusinasi” yang naik lebih dahulu dan seperti apa konsep halusinasi yang diterjemahkan oleh Neurotic lewat asoynya suntikan aransemen reggae berbalut elektronik ini?

“Semenjak kami nggak lagi bernaung di label, pilihannya pun lebih bebas. Gue, Petra, dan Ben suka sama lagu itu. Kami juga mikirin kebutuhan live. ‘Gairah Sia-Sia’ dan ‘Halusinasi’ representatif banget begitu digabung dengan lagu-lagu yang ada di album Weird,” terang Jones secara eksklusif kepada Kamar Musik.

Ada kisah seru lain apa yang mungkin belum banyak orang tahu di balik proses pengerjaan album ini?

“Sebulan jelang dirilis, Calvin Harris merilis lagu sama Pharrell Williams dan Katy Perry yang progressnya mirip banget hahahaha. Ini, kebetulan banget. Padahal kami rekaman dari setahun yang lalu. Berarti mereka mungkin juga rekaman di momen yang nggak jauh-jauh sama Neurotic, dan secara kebetulan output nya mirip,” beritahu Jones.

Cihuynya Album Baru Neurotic yang Serba Effortless

 

Setelah Menikmati 'Halusinasi' di Album Baru Neurotic, Siap-Siap Bergairah

Oh iya, ada perbedaan paling mencolok yang terjadi di band yang namanya terinspirasi dari album Erotica milik Madonna. Kalau di album pertama ada Eno Gitara, Said, Byan, dan Andra. Namun, sekarang berubah total.

Jones resmi mengumumkan line up kekinian dari Neurotic. Mulai dari hadirnya Yosaviano ‘YSVN’ Santoso (multi instrumentalis), Rizky “Greybox” Argadipraja (multi instrumentalis), Dhani ‘The Unreal” Syah (kibor dan synthesizer), Ramanandha ‘Uel’ Satya (drum dan samplers), dan Karel William (drum, cowbell, dan vokal).

Mungkin ada ganjalan yang boleh jadi sungkan untuk kamu tanyakan. Ya, kemana perginya para personel lama?

“Anak-anak Neurotic yang lama, bukan cabut, tapi udah punya project masing-masing. Eno stop karena Netral mulai jalan lagi. Said udahan karena dia bikin Blackteeth. Byan mulai sibuk nge-DJ dan bikin kantor. Andra bikin kantor dan sibuk di music production. Meski nggak ngeband bareng, kami masih sering nongkrong lho,” beber Jones.

Nah… lewat formasi anyar ini, Jones berharap mimpi-mimpi besar para personelnya bisa terwujud.

“Dengan hadirnya tongkrongan baru ini, satu sama lain bisa bekerja dengan skema yang lebih team effort. Apalagi ada Greybox, dia produser top banget. Next, mungkin gue bisa lebih fokus bikin lagu dan nyanyi,” celetuk Jones.

Eniweiii, omong-omong soal effortless tadi, penggarapan album kedua ini beneran super duper effortless lho.

“Yupss, proses pembuatan albumnya sangat effortless. Kami membuat album ini di rumah gue, Weird Mansion. Petra sama Ben rumahnya nggak jauh. Untuk mixing juga cuma beberapa kilo dari rumah gue ke Harmoko Aguswan. Jadi bangun tidur, kami langsung produksi dan nggak ada deh tuh ketemu macet hahahaha,” canda Jones.

Terakhir deh, apa sih message yang pengen Neurotic tularkan ke seluruh pendengar melalui album baru ini?

Songwriting album ini lebih deep. Cukup berat, bahkan. Sebetulnya banyak isu sosial yang kayaknya tabu untuk gue bicarakan secara blak-blakan di album ini. Gue harap obyek dari topik-topik ini tahu semua lagu Neurotic dan bisa happy, karena kami membuat lagu-lagunya khusus untuk mereka,” tutup mantan bassist band Alexa itu.

edofumikooo

 

Belum Juga Denger Album Kevin and The Red Rose? Siap-Siap Menyesal

Kamarmusik.net, JAKARTA – Merasa mulai ‘jenuh’ dengan Vierratale, Kevin Aprilio melampiaskan kreativitas musiknya dengan membentuk sebuah band bernama Kevin and the Red Rose. Sebuah album bertitel “Untukmu” telah meluncur pertengahan tahun 2016 lalu. Lagu “Terkunci Untukmu” dipilih sebagai pembuka jalan ke depan.

Meski sama-sama band, konsep Vierratale berbeda dengan Kevin and the Red Rose. Kalau yang disebut pertama pure band dengan satu vokalis cewek, sementara band baru Kevin seperti grup vokal. Putra sulung pasangan musisi Addie MS dan Memes ini tetap bermain piano sementara ketiga personel ia daulat sebagai penyanyi.

M. Ilyas Ibadurrahman dan Luthfi Aulia Chandra adalah nama yang ditemukan melalui Instagram. Sementara Narendra Pawaka itu teman lama Kevin saat kuliah. Eda, sapaan akrab Narendra, putra dari aktris Ayu Dyah Pasha.

Cara Setiap Personel Kevin and the Red Rose Membangun chemistry

Belum Juga Denger Album Kevin and The Red Rose? Siap-Siap Menyesal

“Dari awal kan, kami emang nggak kenal. Pas pertama kali, Kevin meminta kami mengcover lagu yang sama sekali belum tahu lagunya. Dari sama-sama ngulik itu lah, akhirnya kami mudah nyatu,” pungkas Lutfi.

Setelah sama-sama mengumpulkan materi, terpilihlah 9 lagu yang mejeng di album debut Untukmu. Single pertama mereka “Terkunci Untukmu” menceritakan tentang seseorang yang telah lama larut dalam sebuah penantian. Sampai pada akhirnya dia menemukan sosok yang begitu di kaguminya. Meski cinta mereka begitu berliku, namun dia tetap berusaha meyakinkan kalau cinta dan hatinya telah terkunci pada sosok tersebut.

Berbekal lirik yang romantis, notasi yang harmonis, dibalut dengan nuansa yang melankolis, membuat lagu “Terkunci Untukmu” terdengar sangat kinyis-kinyis. Hasilnya, lagu ini pun membuat penjualan album mereka di KFC laris manis. Album Untukmu, digadang-gadang masuk daftar 5 besar penjualan album tertinggi di KFC. Konon kabarnya, pihak KFC menyebut kalau album yang diproduseri oleh Once Mekel itu udah ludes terjual puluhan ribu kopi.

Sebagian besar lagu di album ini berirama mellow. Selain “Terkunci Untukmu”, beberapa track lain patut disimak. Di antaranya  “Menyesal”, “Ingin Miliki Hatimu”, “Usai Sudah”, “Jembatan Cinta”, “Jangan Pergi”, “Malu Malu Mau”, dan “Setia”. Lagu yang terakhir disebut merupakan karya Pongki Barata.

Belum lama ini Kevin and the Red Rose mengumumkan di segala penjuru akun sosmed mereka bahwa “Menyesal” akhirnya bulat dipilih sebagai single kedua. Semoga jalannya lancar dan muncul album-album selanjutya ya Kevin…

(@edofumikooo)

5 Alasan Kamu Harus Kepoin Album Vespunk Salam Damai Mari Berkawan

Kamarmusik.net, JAKARTA – Hari Jumat (25/11), grup band Vespunk siap merilis album ke-2 mereka yang  berjudul Salam Damai Mari Berkawan. Album studio berisi 10 lagu ini resmi diperkenalkan untuk pertama kalinya ke hadapan puluhan media di One Bel Park Mall, Cilandak, Jakarta Selatan. Ratusan vespa dari berbagai klub skuter di Indonesia bakal menyemut di acara peluncuran album dengan single jagoan “Satu Vespa Sejuta Saudara”.

Album Salam Damai Mari Berkawan ini emang wajib banget untuk digebet, bahkan diborong. Materi lagu terbaru hasil kreasi Wawah (vokal), Ledu (gitar), Farre (bass), Matto (gitar), dan Fahri (drum) bakal bikin pangling deh kalau dibandingkan dengan album pertama mereka, United Souls. Langsung nih, Kamar Musik mo ngulitin perbedaannya!

Lirik Lagu yang Lebih Mudah Dipahami

Kalau melongok sejarah, band punk asal Jakarta ini terbentuk tanggal 18 Agustus 2013. Album berjudul United Souls kemudian rilis nggak lama setelah band ini terbentuk. Total berisikan 11 lagu. Seluruh liriknya berbahasa Inggris.

Reformasi besar pun dilakukan. Kalau lirik lagu di album pertama full berbahasa Inggris, di album kedua seluruh lagu mereka berbahasa Indonesia. Hal ini mereka siasati agar lagu Vespunk bisa lebih membumi di negeri tercinta ini.

Berikut daftar lagu yang ada di album Salam Damai Mari Berkawan. 

  1. Satu Vespa Sejuta Saudara
  2. Kalem
  3. Harapan
  4. Televisi
  5. Salam Damai Mari Berkawan
  6. Gila
  7. Vespa Oi Oi
  8. Takut Naik Vespa
  9. Radio Antik
  10. Harapan (Akustik)

“Setiap panggung Vespunk, Alhamdulillah selalu rame. Penonton pun selalu joget ketika melihat kami perform. Cuma mereka hanya sekadar mengangguk-angguk aja, padahal nggak ngerti maksud lirik lagunya. Di album ini, banyak pesan moral dari setiap lagu yang ingin kami sampaikan ke masyarakat. Supaya pesannya sampai ke pendengar, kami sepakat untuk menyanyikan semua lagu dalam bahasa Indonesia,” jelas Wawah, sang frontman band Vespunk.

Hanya satu track dari album lama yang kembali mejeng di album baru, yaitu “Televisi”. Lagu ini pun telah mengalami perubahan lirik dari bahasa Inggris menjadi bahasa Indonesia.

Pergantian Nama dan Personel

Nama awal band ini adalah Scooterhood. Nama tersebut diambil dari sebuah forum komunikasi persaudaraan antar klub skuter yang sejak tahun 2012 udah aktif dalam berbagai kegiatan sosial maupun otomotif. Salah satunya mengubah nama band menjadi Vespunk yang berasal dari kata vespa dan punk. Tujuannya untuk menghindari kerancuan penyebutan antara band dengan forum Scooterhood.

Ledu dan Fahri adalah personel yang terlibat sejak awal band terbentuk. Sementara Wawah masuk menggantikan vokalis yang lama. Berikutnya, Matto yang masuk. Personel paling terakhir yang gabung adalah Farre. Mantan jurnalis di sebuah majalah musik ini awalnya sering membantu band ini manggung sebagai additional player. Farre kemudian resmi menjadi member Vespunk pada tanggal 20 November 2015.

Perombakan Aransemen Musik

Banyak yang bilang, sound album pertama itu Green Day banget. Karakter suara vokalis lama plek ketiplek alias sebelas dua belas mirip. Masuknya Wawah, sukses membongkar kegelisahan pada corak musik. Di album Salam Damai Mari Berkawan, Vespunk mengeksplorasi lebih jauh tentang genre punk hingga ke sub-sub genre-nya. Mulai dari sudut gelap hard core punk dan emo, retro ala rockabilly, sampai glamornya sound ala-ala era new wave.

“Album pertama lebih terdengar Green Day. Untuk itu, di album ini kami berbenah dengan mengusung punk secara luas bahkan sampai ke sub genrenya. Contoh di lagu ‘Gila’ yang cenderung rockabilly. Kayak rock n roll zaman dulu gitu, post punk agak emo. Kami juga mainin musik new wave dan disko di lagu ‘Takut Naik Vespa’,” papar Farre.

Satu Vespa Sejuta Saudara, Lagu Jagoan di Album Anyar Vespunk

Album ini boleh dibilang sangat eksploratif, tapi fokusnya tetap dominan membicarakan soal vespa. Untuk itu dipilihlah “Satu Vespa Sejuta Saudara” yang dinilai paling klop. Lagu ini dinilai paling mewakili perasaan cinta masing-masing personel terhadap skuter Vespa. Liriknya pun memiliki harapan terhadap forum-forum Vespa di seluruh Indonesia, agar terus bersatu dan menaati peraturan lalu-lintas.

“Album pertama nggak ada sama sekali ngomongin Vespa. Di album ini kami kulik abis. Lagu ini mengisahkan bagaimana hebatnya persaudaraan yang bisa terjalin lewat Vespa. Coba deh perhatikan kalau ada vespa yang mogok. Pengendara vespa lain pasti akan berhenti dan memberi pertolongan, meski mereka nggak kenal satu sama lain. Sebuah potret bagaimana dari sebuah vespa, seseorang bisa memiliki sejuta saudara,” urai Wawah.

Video musiknya asyik banget. Vespunk melibatkan talent dari berbagai komunitas vespa. Syuting video musik “Satu Vespa Sejuta Saudara” dilakukan tanggal 23 Oktober kemarin dan mengambil lokasi di Taman Tole Iskandar, Depok.

Sementara itu Salam Damai Mari Berkawan dipilih menjadi judul album karena merupakan motto Vespunk, sekaligus sebuah slogan untuk tetap saling menjaga persatuan dan selalu menghindar dari segala bentuk pertikaian.

Vespunk dan Do It Yourself

Di luar musik, punk sebagai sebuah kebudayaan sangatlah erat dengan etika DIY atau “Do it Yourself”, sebuah slogan yang menolak konsumerisme dan memilih bertahan hidup dengan kemandirian. Vespunk menyambut hangat ide tersebut dan menerapkannya dalam produksi karya-karya mereka.

Beberapa personil Vespunk adalah para profesional yang mendedikasikan hidupnya dalam dunia musik dan sudah sejak lama membangun studio pribadi. Untuk urusan rekaman, mereka nggak perlu lagi menyewa studio yang berbandrol mahal. Demikian pula dengan penjualan merchandise seperti stiker, kaos, keytag, dan CD. Mereka jual dan kelola sendiri dengan mengaktifkan semua infrastruktur sosial media dan website.

Begitu juga dengan pembuatan video klip dan mengatur acara peluncuran album. Semua ditangani oleh personil band sendiri, tentu dengan dibantu oleh kawan-kawan Vespunk yang memiliki solidaritas luar biasa.

(@edofumikooo)

Berantem, Strategi The Dance Company Menyehatkan Kualitas Bermusik?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Setelah melalui tahap perdebatan dan berantem argumentasi, akhirnya The Dance Company bulat memilih lagu “Dance With You” sebagai single pertama di album ke-3 mereka. Hari ini, Senin (21/11), lagu bernuansa Electronic Dance Music tersebut diputar secara serentak di 100 radio lebih di seluruh Indonesia.

Track “Dance With You” merupakan satu dari 5 judul lagu yang bakal mejeng di album berjudul Keliling Dunia. Ini merupakan rangkaian hasil musyawarah antara Ariyo Wahab (vokal), Baim (gitar, vokal), Pongki Barata (bass, vokal), Nugie (drum, vokal), dengan CEO label Nagaswara, Rahayu Kertawiguna.

Kamar Musik siap menyajikan liputan yang mungkin luput dari fokus pemberitaan media-media mainstream.

Kilasan Seputar Single Dance With You

Berantem, Strategi The Dance Company Menyehatkan Kualitas Bermusik?

Mungkin banyak pengamat maupun penikmat musik yang terperangah dengan adonan musik kekinian yang dihadirkan The Dance Company di lagu “Dance With You”. Latah kah mereka tren musik yang berkembang, atau?

“Lagu ini temanya lebih ke dance. Tujuan kami ya membuat orang senang ketika mendengarkan lagu ini. The Dance Company merupakan band yang nggak pernah menggenrekan sebuah musik. Ketika membuat lagu ini, ya mengalir begitu aja. Kalau orang menilai sound nya mirip dengan lagu-lagu masa kini yang beredar, ya sah-sah aja,” jelas Baim.

Menyoal latah tadi, ada baiknya kita sejenak kembali ke awal The Dance Company saat merilis album pertama pada tahun 2009. Di saat orang marak merilis lagu-lagu melayu, menurut Baim, mereka justru melawan arus dengan mengeluarkan “Papa Rock N Roll”. Hasilnya, lagu itu booming! The Dance Company pun eksis sampai sekarang.

Yang pasti, lagu ini paling unggul dalam hearing season antara label dengan The Dance Company. Setelah lagu terpilih, kemudian digarap deh video musiknya. Syutingnya dilakukan pada pertengahan bulan November kemarin di Jalan Puyuh, Bintaro. Video musiknya disutradarai oleh Eman Pradipta dan Whulandary Herman dipercaya sebagai model yang tepat untuk merepresentasikan suasana fun dari lagu “Dance With You”.

“Ada orang yang pengin meluapkan kegembiraan dengan cara mengajak berdansa. Mas Eman memvisualisasikan dengan cara ‘menggila’ di panggung. Nggak heran kalau setting dekorasinya a la sebuah party di club,” ceplos Pongki.

Pembuatan video musik ini nyaris saja batal karena lokasi untuk syuting dilanda banjir.

“Seneng sekali, akhirnya syuting video musiknya berjalan baik. Malam sebelum hari H, kami sempat deg-degan. Lokasi rumah yang dipakai sebagai tempat syuting banjirnya sampai se dengkul orang dewasa. Tadinya nyaris di cancel. Beruntung banjir cepat surut dan kami bersyukur bisa melalui syuting dengan lancar,” beritahu Pongki.

Adu Argumen, Berantem-Berantem Kecil, dan Silang Pendapat

berantem-strategi-the-dance-company-menyehatkan-kualitas-bermusik-kamar-musik-tdc

Berantem dan beda pendapat itu justru saling menguatkan. Ini rahasia kekompakan mereka. Apalagi, kata Nugie, The Dance Company merupakan satu-satunya band di dunia yang semua personelnya para penyanyi yang memiliki prestasi lewat sederet album solonya. Demikian halnya, ketika mereka menggodok 5 lagu baru untuk album ini.

“Tadi dikasih tahu Baim, ternyata kami melakukan siklus 3 tahunan dalam melahirkan album. Nggak pernah kepikiran sama sekali dengan konsep itu sih. Lebih ke kebutuhan repertoar lagu baru pada saat manggung. Boleh jadi, saya yang paling kenceng dalam berargumen di grup ini. Bagaimana visi dan misi bermusik, juga tentang kebutuhan untuk mengeluarkan single dan album,” lontar Nugie.

“Kami sempat tarik ulur soal konsep album. Berkaca dari situasi industri musik dan berangkat dari pengalaman album Happy Together, aku pribadi sih nggak mau langsung merilis album. Cukup keluarin single demi single aja. Sayang kan kalau konsentrasi membuat produksi yang bagus, tapi hasilnya malah nggak diapresiasi. Bikin banyak lagu untuk album tapi yang kedengeran cuma 1, itu juga belum tentu,” lanjut adik kandung Katon Bagaskara itu.

“Dari yang awalnya hanya mau rilis 3 lagu, nambah 1 lagu, eh ternyata dapat 5 lagu. Aku akhirnya setuju dengan catatan. Kalau mau rilis album, harus dikemas bagus dengan harga mahal sekalian. Nggak papa kalau misalnya nanti hanya laku 100 keping. Setidaknya, itu lah bentuk nyata apresiasi masyarakat terhadap karya musik,” tegas Nugie.

Pilih Mana, Kalem Tapi Minim Karya atau Sering Berantem Tapi Produktif?

Berantem, Strategi The Dance Company Menyehatkan Kualitas Bermusik?

Begitu juga sikap Ariyo Wahab tentang perbedaan pemikiran dan fase berantem-berantem kecil dalam sebuah band.

“Kalau dibanding 2 album sebelumnya, sekarang frekuensi berantem nya lebih sering. Menurut saya, beda pendapat itu wajar untuk sebuah kemajuan. The Dance Company ini produk yang bagus sekali. Ibaratnya, pelopor yang belum pernah ada di Indonesia. Karya-karyanya juga sangat fresh dan ditunggu oleh masyarakat. Jangan gara-gara berantem, terus sebuah band harus berhenti berkarya,” timpal penyanyi yang telah membintangi 9 judul film ini.

“Dari 5 lagu yang ada, punya keunikan masing-masing. Kami menyuguhkan musik yang sesuai selera kami tanpa ada batasan genre. Saya pikir ‘Dance With You’ menjadi spirit baru yang lebih fresh setelah ‘Papa Rock N Roll’ dan ‘Happy Together’. Mudah-mudahan karya-karya kami mendapat apresiasi bagus dari masyarakat,” imbuh Ariyo.

Sisi lain yang nggak kalah cihuy dibongkar oleh Pongki Barata. Awalnya, bukan “Dance With You” yang dijagokan.

“Benar. Harusnya bukan ini lagu yang mau dimajukan lebih dahulu. Waktu kami meeting dengan label, tiba-tiba ada suasana yang membuat semua terperangah dengan ‘Dance With You’. Saat hearing, Pak Rahayu mengemukakan argumennya untuk memilih lagu yang terdengar seperti musik kekinian. Ya nggak masalah juga, apalagi Nugie dan Ariyo penggemar musik elektronik. Ini sesuatu yang baru buat kami dan patut untuk dicoba,” papar Pongki.

(@edofumikooo)

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

Kamarmusik.net, JAKARTA – Makin kekinian, fresh, dan dijamin bikin pangling! Sebuah konsep kece dihadirkan The Dance Company melalui single terbaru mereka, yaitu “Dance With You”.

Ariyo Wahab a.k.a Riyo (vokal), Ibrahim Imran a.k.a Bebe (gitar, vokal), Stefanus Pongki Tri Barata a.k.a Wega (bass, vokal), dan Agustinus Gusti Nugroho a.k.a Embot (drum/vokal) mendadak ber EDM ria di single perkenalan album studio ke-3 mereka. Tanggal 21 November, “Dance With You” diputar serentak di seluruh radio di Indonesia.

Serius, Ada Miss Universe di Video Klip Anyar The Dance Company?

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

Lewat lagu ini, The Dance Company ingin mengobarkan semangat senang-senang kepada seluruh pecinta musik tanah air. Video musiknya digarap dengan suasana serba fun oleh sutradara Eman Pradipta. Model video musiknya pun nggak sembarangan – Whulandary Herman – yang mewakili Indonesia di Miss Universe 2013 di Moskow, Rusia.

“Lagu ‘Dance With You’ ini bermaksud membuat semua orang bisa senang-senang dengan berdansa. Kami memilih model yang mampu merepresentasikan konsep itu.  Peran ini dimainkan dengan sempurna oleh Whulandary Herman,” lontar Eman, sosok bersahaja yang menyutradarai hampir seluruh video musik The Dance Company.

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

Penuturan Eman Pradipta apa adanya. Putri Indonesia tahun 2013 ini berhasil mengimbangi antara suasana energik lagunya dan keceriaan visualnya. Kehadiran cewek kelahiran Padang Panjang, 26 Juni 1989 itu, sukses membuat keempat personel The Dance Company nggak jaim lagi saat harus nge-dance.

“Ya, bintang klip The Dance Company kali ini yaitu Putri Indonesia tahun 2013. Ini semua berkat istri Baim. Dia yang mengkondisikan Whulandary Herman menjadi model video klip kami. Pokoknya dengerin deh single terbaru dan hasil dari video musik ‘Dance With You’ yaaa,” pesan Pongki Barata.

Apa Semua Lagu di Album ke-3 Bernuansa Electronic Dance Music?

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

Boleh dibilang, The Dance Company merupakan kuartet yang nggak pernah mengkotak-kotakkan genre musik. “Dance With You” pasti bikin nengok karena memang beda dari hits mereka sebelumnya macam “Papa Rock N Roll”, “Coba Kau Bayangkan”, “So Far Away”, dan lainnya.The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

“Dari dulu, kami nggak pernah latah mengikuti tren. Dari 5 lagu yang ada di album ini, musiknya variatif. Kebetulan pas hearing dengan Nagaswara, yang terpilih adalah ‘Dance With You’. Saat bikin lagu ini, sound yang muncul ya mengalir gitu aja. Nggak pernah terpikir kalau banyak yang bilang seperti Electronic Dance Music,” timpal Baim yang mengutarakan kalau video musik ini mengisahkan tentang ketertarikan seorang pria terhadap wanita.

Ini Penjelasan Sutradara Seputar Konsep Video Musik “Dance With You”

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

“Konsepnya sederhana, video ini menggambarkan secara langsung apa isi lagu ‘Dance With You’. Semua personel The Dance Company merupakan musisi yang sangat mampu memberikan emosi dan rasa pada setiap lagu ketika mereka performing,” terang pria dari Ulut Bulu Production yang juga jadi sutradara layar lebar berjudul Anak Kos Dodol.

Konsepnya sederhana, video ini menggambarkan secara langsung apa isi lagu 'Dance With You'. Semua personel The Dance Company merupakan musisi yang sangat mampu memberikan emosi dan rasa pada setiap lagu ketika mereka performing

“Untuk itu saya memberikan ruang itu dengan membangun set party (monochrome set) warna silver dan mereka bermain band di dalam set itu dengan emosi atau rasa mereka masing-masing,” sambung Eman yang sebelumnya menyutradai Wali, Astrid, Dewa Budjana, Shaggydog, KLA Project, dan proyek solo personel The Dance Company.

(@edofumikooo)

Deadsquad Libatkan Sederet Musisi Hebat di Album Terbaru, Siapa Hayo?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Band metal Deadsquad menjanjikan album terbaru mereka tetap akan dirilis tahun 2016. Album ketiga yang berjudul Tyranation mengalami penundaan jadwal rilis yang direncanakan pada awal tahun kemudian mundur menjadi akhir tahun 2016. Salah satu pemicunya adalah padatnya jadwal manggung mereka termasuk show Deadsquad selama 5 hari di Jepang, baru-baru ini.

Cieee, yang baru balik manggung dari Jepang

Deadsquad Libatkan Sederet Musisi Hebat di Album Terbaru, Siapa Hayo?

Yaaa… band yang terbentuk di Jakarta 29 Agustus 2006 ini baru menyelesaikan Deadsquad Tyranation Over Japan 2016 dari tanggal 30 Oktober sampai 3 November 2016 kemarin. Setelah menghentak di Synchronize Fest pada Jumat malam (28/10), keesokan harinya Deadsquad langsung bertolak ke Negeri Sakura. Berikut Kamar Musik rangkum agenda manggung pasukan death metal ini selama di Jepang.

Daniel Mardhany (vokal), Stevie Item (gitar), Arslan Musyfia (bass), Karisk (gitar), dan Andyan Gorust (drum) itu mengawalinya di panggung Asakusa Death Fest (30/10) di Tokyo, Flower & Dragon (31/10) di Yokohama, Antiknock (1/11) di Shinjuku, Tokyo, Alive (2/11) di Kashiwa-Shi, Chiba, dan Heaven’s Door (3/11) di Sangenjaya, Tokyo. Di akun Instagram @deadsquad.official, mereka berfoto bersama Scarred, band death metal asal Luxembourg.

Pulang dari Jepang, Deadsquad bakal menyiapkan waktu khusus untuk meluncurkan album Tyranation yang telah rampung seluruh proses produksinya.

“Album udah ready, tinggal nyari tanggal baik. Kami sekalian pengin bikin showcase juga,” beritahu Stevie Item.

Kalau nggak ada perubahan, album anyar Deadsquad bakal memuat 10 lagu.

“CD udah jadi juga dan kami inginnya ya (akhir) tahun ini rilis,” sambung kakak ipar aktor Iko Uwais ini.

Ada Sujiwo Tejo sampai Dewa Budjana di album terbaru Deadsquad

Deadsquad Libatkan Sederet Musisi Hebat di Album Terbaru, Siapa Hayo?

Sepuluh tahun sudah usia perjalanan bermusik Deadsquad. Dua album telah mereka gelindingkan yaitu Horror Vision (2009) dan Profanatik (2014). Semua orang pasti akan mengajukan pertanyaan begini, “Apa sih yang membedakan album baru ini dengan album-album Deadsquad sebelumnya?”.

Band yang telah melejitkan lagu macam “Pasukan Mati”, “Dominasi Belati”, “Merakit Sakit”, “Patriot Moral Prematur” ini jelas bakal bikin penggemarnya bahagia. Dari hasil kasak kusuk Kamar Musik, banyak seniman hebat yang khusus dilibatkan untuk membuat album ini menjadi sempurna.

Sebut saja Dewa Budjana, Andra Ramadhan, Sujiwo Tejo, Stephan Santoso, sampai Adam Koil. Di judul lagu mana aja para pesohor musik Indonesia itu menayangkan skill gokilnya? Tunggu tanggal main rilis album Tyranation yaaa…

(@edofumikooo)

Perhatian Perhatian, Album D’MASIV Ini Bisa Bikin Senyum Senyum Sendiri

Kamarmusik.net, JAKARTA – Hadirnya album D’MASIV atau yang kemudian beken disebut Orange album, semakin membuktikan konsistensi dan produktivitas band ini dalam melahirkan karya. Teramat banyak hal menyenangkan terangkum di album studio ke-5 band yang terbentuk tanggal 3 Maret 2003 ini. Mulai dari CLBK sama produser lama, keterlibatan sederet musisi hebat dalam meracik musik, sampai tema lagu yang serba fresh.

Siklus 2 tahunan rilis telah dipenuhi Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), Nurul Damar Ramadhan (gitar), dan Wahyu Piadji (drum) . Sebelumnya, D’MASIV menggelontorkan 4 album: Perubahan (2008), Perjalanan (2010), Persiapan (2012), dan Hidup Lebih Indah (2014).

Di album self titled ini, memuat 10 track super ciamik. Mulai dari “Di Bawah Langit yang Sama”, “Mengetuk Pintu”, “Dengarlah Sayang”, “Jeda”, “Melodi”, “Perhatian Perhatian”, “Tak Punya Nyali, “Teman Makan Teman”, “Single”, dan “Bersama Dalam Cinta”. Apa sih yang ingin D’MASIV sampaikan ke masyarakat melalui album Orange ini?

“Berhubung sampulnya warna orange, jadi kami menyebutnya orange album. Warna itu melambangkan karakter inovatif, kreatif, semangat, nggak pernah menyerah, fresh, dan menyenangkan. Energi itu yang ingin kami sampaikan. Banyak orang yang merasakan susah dan kami ingin orang jadi senyum-senyum sendiri begitu mendengar album ini. Lagu-lagunya sangat variatif, jadi enak didengerin dalam berbagai suasana,” beritahu Rian.

Sederet Musisi Hebat Turut Mengeroyok Album Baru D’MASIV

Perhatian Perhatian, Album D'MASIV Ini Bisa Bikin Senyum Senyum Sendiri

Pemilihan musisi-musisi hebat di album ini, bukan tanpa diskusi dan pemikiran yang matang dari personel D’MASIV.

“Semua yang terlibat, kami sesuaikan sama jenis lagunya. Om Yockie di lagu ‘Mengetuk Pintu’, karena perlu suasana klasik dan vintage. Andika The Titans emang cocok banget ngisi di lagu ‘Dengarlah Sayang’. Mas Oni mengisi string section di track ‘Di Bawah Langit yang Sama’. Berhubung ini untuk soundtrack film BoBoiBoy, jadi suasananya lebih orchestra dan grande. Windi yang ngisi accordion karena butuh suasana folk di lagu ‘Melodi’,” urai sang vokalis.

Oh gitu ya. Bagaimana dengan terpilihnya single “Dengarlah Sayang” dan kembalinya kalian ke produser yang lama?

“Nggak tau kenapa kami pengin balik ke Kang Noey dan Kang Capung lagi. Ternyata dapat energinya saat ngerjain demo, workshop, dan rekaman. Ibaratnya, D’MASIV kayak band yang baru pertama rekaman lagi. Soal ‘Dengarlah Sayang’ memang lagu itu punya respon bagus di Malaysia. Mungkin secara melodi dan lirik, notasinya mudah dicerna,” ceplos Rian yang di bulan puasa kemarin berkolaborasi dengan penyanyi Amerika Serikat, Raef Haggag.

Banyak juga lho yang memuji album Orange ini karena memiliki variasi tema lagu yang segar dan baru.

“Semakin bertambah pengalaman hidup dan sering ketemu orang baru, makin banyak yang bisa kami ambil sebagai inspirasi untuk membuat lirik lagu. Kalau dulu kan masih seputar kisah percintaan Rian, seperti ‘Cinta Ini Membunuhku’ dan ‘Di Antara Kalian’. Sekarang jangkauannya lebih luas,” ulas pria yang ultah tiap 17 November ini.

“Di album ini, ada beberapa tema lirik yang segar dan belum pernah ada di album D’MASIV. Sebut aja ‘Perhatian Perhatian’, ‘Teman Makan Teman’ dan ‘Bersama Dalam Cinta’. Khusus untuk ‘Bersama Dalam Cinta’, itu lagu persatuan dan dibutuhkan kalau melihat kondisi Indonesia sekarang. Lagunya etnik banget karena kami juga melibatkan musisi etnik,” sambung cowok yang sangat mengagumi sosok kharismatik Iwan Fals.

(@edofumikooo)

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Sekitar 20 tahun nggak terdengar kabarnya, banyak yang menduga kalau Lingua sudah bubar. Nyatanya, kelompok vokal yang melejitkan hit “Bila Ku Ingat” ini masih ada lho. Tuwuhadijatesih Amaranggana (Amara), Francois Mohede (Frans), dan Arie Widiawan Riadi (Arie) comeback dan menyuguhkan album Mampu Bertahan. Ada 8 lagu baru dan 4 lagu lama yang mejeng di album ketiga mereka. Ini daftarnya…

Untuk single pertama, Lingua mengenalkan “Kau Tak Di Sini”. Khusus lagu ciptaan Ipey Amir ini, mereka menggandeng pemain harpa kondang, Maya Hasan. Baru-baru ini mereka gantian menaikkan track “Mampu Bertahan” jadi single kedua. Lagu ciptaan Pongki Barata ini makin bernyawa dengan isian gitar ciamik dari Tohpati.

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?

Nah, 6 lagu baru lain adalah “Rinduku Terjadi”, “Ku Coba”, “Langkah Baru”, “Sudah Sayang”, “Siapa Bilang”, dan “Sebuah Kemungkinan”. Sementara 4 ekstra track dicomot dari 2 album yang dulu: “Bila Ku Ingat” dan “Bintang” ciptaan Yovie Widianto, lalu “Jangan Kau Henti” dan “Takkan Habis Cintaku” ciptaan Adi Adrian dan Ipey Amir.

Kenapa akhirnya Lingua memutuskan untuk membuat album lagi?

Frans: Trigger nya karena kami terlibat sebuah project bersama Coboy pada akhir tahun 2015 lalu. Dari sana kami sepakat memutuskan, ya udah deh kita hidupkan Lingua lagi.

Effort apa saja yang udah dikeluarkan untuk Album Mampu Bertahan?

Amara: Waktu, udah jelas. Lalu, pastinya uang. Kerjaan lain yang menghasilkan uang kami kesampingkan dulu. Memproduksi album ini kan kami mengeluarkan uang. Apalagi sekarang saya udah punya 3 anak. Kami kerjakan semuanya, dari yang nggak ada sampai ada. Beruntung, kami bekerja dengan teman-teman yang sangat baik.

Zaman dan audience kan berubah, ketakutan apa dari sebuah grup yang comeback? 

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?
Pongki Barata bangga bisa menciptakan lagu “Mampu Bertahan” untuk album ketiga Lingua.

Ari: Intinya setelah tidur selama 20 tahun, kemudian bangun lagi, pertama kami harus melek teknologi. Sistem rekaman pun beda. Dulu analog, sekarang digital. Sistem marketingnya pun beda, sekarang apa-apa lewat social media. Begitu ada album baru ini, ya kami pun bikin akun Instagram, Facebook, dan Twitter atas nama Lingua.

Amara: Kalau berpikir angkatan, pasti mikir ke idealisme kita di tahun 90-an. Cuma, ada perbedaan yang harus bisa kami masukkan ke audience. Jangan paksa mereka melihat kita sebagai produk yang dulu. Justru, strateginya kami yang harus mendekat ke mereka. Intinya sekarang, Lingua belajar semuanya untuk menyesuaikan.

Ari: Garis besarnya sih idealis kompromis, mungkin itu strategi adaptasi Lingua menghadapi industri musik saat ini.

(@edofumikooo)

Ungu Tetap Akan Meluncurkan Album Baru, Meski Tanpa Kehadiran Pasha

Kamarmusik.net, JAKARTA – Tanpa kehadiran Pasha, Ungu nggak lantas berhenti berkarya. Sebuah single berjudul “Tanpa Hadirmu” meluncur. Ini karya pertama grup band Ungu tanpa lantunan suara khas Pasha, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Walikota Palu, Sulawesi Tengah. Terdengar aneh kah? Atau justru sebaliknya?

Setelah 20 tahun wara-wiri, baru kali ini Ungu meninggalkan tanda tanya besar untuk penggemarnya. Bubar atau jalan terus? Enda (gitar), Makki (bass), Oncy (gitar), Rowman (drum) teguh pada keputusan: Posisi Pasha tak tergantikan. Kursi vokalis dibiarkan kosong untuk sementara waktu. Enda dan Oncy saling berbagi tugas untuk mengisi vokal. Mampukah Ungu bersabar sampai Pasha menyelesaikan masa tugasnya sebagai pejabat publik?

“Di lagu ini, saya dan Oncy yang jadi vokalis. Ke depan, juga akan seperti itu,” jawab Enda mantap.

“Tanpa Hadirmu” diciptakan oleh Oncy. Lagu ini nyurhatin tentang rasa kecewa dan sedih akibat sebuah perpisahan.

“Yaaa, lagu ini mewakili perasaan seseorang yang benar-benar suka sama pasangannya. Namun karena kehadiran pihak ketiga, mereka akhirnya harus berpisah”, jelas musisi yang memiliki nama lengkap Arlonsy Miraldi tersebut.

Seiring tingginya jam terbang, personel Ungu nggak butuh waktu lama dalam membuat lagu “Tanpa Hadirmu”. Sejumlah musisi membantu, mulai dari Andi Jibron, Irvan Nat, sampai almarhum Khrisna J. Sadrach.

“Dari menulis lirik sampai guide kasar, lagu ini selesai dalam waktu 2 jam. Kendalanya justru saat aransemen. Butuh waktu 5 hari untuk dapat aransemen lagu yang asyik. Rekamannya sendiri memakan waktu 2 hari,” beber Oncy.

Menarik Ditunggu, Tanpa Ada Suara Pasha di Album Penuh Ungu

Ungu Tetap Akan Meluncurkan Album Baru, Meski Tanpa Kehadiran Pasha

 

Lagu “Tanpa Hadirmu” boleh dibilang momen Ungu untuk move on. Setelah ini, akan hadir lagu-lagu baru yang lain. Bahkan, album terbaru mereka tengah disiapkan.

“Kami akan menjalani Ungu secara berempat. Kami merelakan Pasha untuk menjalankan tugasnya dengan baik, sampai waktu yang belum ditentukan. Kami mendukung itu. Meski begitu, kami akan terus menciptakan karya. Termasuk rencana merilis album terbaru. Semoga nanti bisa diterima oleh masyarakat,” lontar Enda.

Selama 2 dekade, produktifitas band ini dalam berkarya terbilang luar biasa. Sekitar 12 album (reguler dan religi) telah mereka persembahkan. Sejak terbentuk tahun 1996, hampir seratus buah lagu Ungu melejit jadi hits. Di antaranya “Bayang Semu”, “Demi Waktu”, “Cinta Dalam Hati”, “Tercipta Untukku”, “Kekasih Gelapku”, “Aku Bukan Pilihan Hatimu”, “Hampa Hatiku”, “Andai Ku Tahu”, “Laguku”, “Dirimu Satu”, “Saat Bahagia”, “Terbaik”, “Seperti yang Dulu”, “Percaya Padaku”, “SurgaMu”, “Andai Aku Bisa”, “Dengan Nafasmu”, dan masih banyak lagi.

Kalau memang benar akan meluncur album baru tanpa secuil pun suara Pasha, tentu ini akan bikin kita penasaran.

(@edofumikooo)

Eva Celia Menggandeng 2 Musisi Internasional di Album And So It Begins

Kamarmusik.net, JAKARTA – Eva Celia mempertegas keseriusannya nyemplung ke industri musik. Setelah melempar 2 single berjudul “Reason” (2015) dan “Against Time” (2016), putri cantik dari Indra Lesmana dan Sophia Latjuba ini bakal merilis album debutnya. Album yang diberi titel And So It Begins ini akan menyuguhkan 8 lagu yang seluruhnya ia ciptakan sendiri. Gokilnya lagi nih, Eva Celia sampai menggandeng 2 musisi internasional lho.

Eva Celia dan Snarky Puppy

Eva Celia Menggandeng 2 Musisi Internasional di Album And So It Begins

Siapa sih Snarky Puppy? Grup musik instrumental asal New York, Amerika Serikat, ini merupakan idola Eva. Yaaa… dara kelahiran Jakarta, 21 September 1992 itu pernah lama menetap di Amerika Serikat. Salah satu yang ia idolakan itu adalah Snarky Puppy yang beranggotakan Justin Stanton dan Mark Letteri.

“Bekerja sama dengan Justin dan Mark adalah salah satu highlight dari proses yang aku jalani demi album And So It Begins ini. Aku udah lama mendengar dan mengikuti karya mereka. Aku juga penggemar mereka. Sekarang, tiba-tiba kami bisa kerja bareng,”  lontar Eva yang mulai mentas di dunia entertainment sejak ia berusia 8 tahun.

Meski terpaut jarak yang sangat jauh, Snarky Puppy ternyata bisa memahami apa yang Eva Celia inginkan.

“Aku di Indonesia, mereka di New York. Meski tanpa arahan yang detail, mereka tahu harus membuat dan mengarahkan musik aku seperti apa. Ini sangat nggak terlupakan pastinya,” seloroh cucu dari Jack Lesmana itu.

Peran Indra Lesmana di Album Eva Celia

Eva Celia Menggandeng 2 Musisi Internasional di Album And So It Begins

Aktris film Pendekar Tongkat Emas dan Adriana ini membutuhan waktu 2 tahun untuk merampungkan album pertamanya. Jiwa mudanya yang perfeksionis membuat Eva nggak cepat puas dalam membuat lagu. Ia sering membongkar pasang aransemen dan lirik lagu yang diciptakannya. Tujuannya, nggak lain dan nggak bukan karena Eva ingin seluruh penggemarnya puas ketika memutar semua track di album And So It Begins.

“Peran ayah di album ini sebagai mentor, sahabat, sekaligus pendengar yang baik. Saya bilang ke ayah saya mau menjalankan idealisme bermusik dulu. Ayah menyambut baik keinginan saya untuk nggak terjun terlalu dalam,” ceplos Eva yang punya gitar Martin edisi Ed Sheeran yang dibeli tahun 2012 di Los Angeles dengan uangnya sendiri.

Beberapa nama musisi pun ia libatkan. Sebut saja Tendra (Gruvi), Aldhan Prasatya, Demas Narawangsa, dan sudah tentu sang ayah Indra Lesmana. Eva bukan hanya bernyanyi, namun ia juga bertindak sebagai produser album ini.

Ini Pesan Eva Celia lewat Album And So It Begins

Eva Celia Menggandeng 2 Musisi Internasional di Album And So It Begins

Album And So It Begins boleh dikatakan sebagai rangkuman perjalanan hidup pengagum Kiko Mizuhara.  Album ini nggak hanya merepresentasikan sisi musikalitas Eva Celia semata, tetapi juga hasil penafsirannya terhadap apa yang telah dijalaninya.

“Singel ‘Reason’ kemarin benar-benar membawa aku untuk fokus di musik. Hanya saja aku sempat terjebak stagnan dalam mendapatkan inti dari apa yang ingin aku sampaikan lewat musik aku sendiri. Aku mau menyampaikan suatu hal tetapi belum menemukan arah yang tepat. Akhirnya memang harus aku tentukan dulu secara besar, abum ini akan berbicara tentang apa nantinya,” beber cewek yang pernah les gitar secara online tersebut.

“Banyak yang aku mau sampaikan lewat album ini. Inti yang aku tulis di lagu ini berbicara tentang sesuatu yang positif dan penuh harapan. Dari sekian banyak cerita atau kejadian tentang kekecewaan dan kekerasan, aku ingin mengembalikan ke benang merah, yaitu cinta yang meliputi sikap menerima, kesabaran dan kebaikan. Bagaimana kita bisa melatih unsur-unsur tersebut di tengah kehidupan ini,” ujar Eva yang menyukai musik R&B, soul, dan jazz.

Kamar Musik penasaran nih sama hasilnya. Kita tunggu yukss tanggal main rilisnya album perdana Eva Celia.

@edofumikooo