Arsip Tag: maya hasan

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Sekitar 20 tahun nggak terdengar kabarnya, banyak yang menduga kalau Lingua sudah bubar. Nyatanya, kelompok vokal yang melejitkan hit “Bila Ku Ingat” ini masih ada lho. Tuwuhadijatesih Amaranggana (Amara), Francois Mohede (Frans), dan Arie Widiawan Riadi (Arie) comeback dan menyuguhkan album Mampu Bertahan. Ada 8 lagu baru dan 4 lagu lama yang mejeng di album ketiga mereka. Ini daftarnya…

Untuk single pertama, Lingua mengenalkan “Kau Tak Di Sini”. Khusus lagu ciptaan Ipey Amir ini, mereka menggandeng pemain harpa kondang, Maya Hasan. Baru-baru ini mereka gantian menaikkan track “Mampu Bertahan” jadi single kedua. Lagu ciptaan Pongki Barata ini makin bernyawa dengan isian gitar ciamik dari Tohpati.

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?

Nah, 6 lagu baru lain adalah “Rinduku Terjadi”, “Ku Coba”, “Langkah Baru”, “Sudah Sayang”, “Siapa Bilang”, dan “Sebuah Kemungkinan”. Sementara 4 ekstra track dicomot dari 2 album yang dulu: “Bila Ku Ingat” dan “Bintang” ciptaan Yovie Widianto, lalu “Jangan Kau Henti” dan “Takkan Habis Cintaku” ciptaan Adi Adrian dan Ipey Amir.

Kenapa akhirnya Lingua memutuskan untuk membuat album lagi?

Frans: Trigger nya karena kami terlibat sebuah project bersama Coboy pada akhir tahun 2015 lalu. Dari sana kami sepakat memutuskan, ya udah deh kita hidupkan Lingua lagi.

Effort apa saja yang udah dikeluarkan untuk Album Mampu Bertahan?

Amara: Waktu, udah jelas. Lalu, pastinya uang. Kerjaan lain yang menghasilkan uang kami kesampingkan dulu. Memproduksi album ini kan kami mengeluarkan uang. Apalagi sekarang saya udah punya 3 anak. Kami kerjakan semuanya, dari yang nggak ada sampai ada. Beruntung, kami bekerja dengan teman-teman yang sangat baik.

Zaman dan audience kan berubah, ketakutan apa dari sebuah grup yang comeback? 

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?
Pongki Barata bangga bisa menciptakan lagu “Mampu Bertahan” untuk album ketiga Lingua.

Ari: Intinya setelah tidur selama 20 tahun, kemudian bangun lagi, pertama kami harus melek teknologi. Sistem rekaman pun beda. Dulu analog, sekarang digital. Sistem marketingnya pun beda, sekarang apa-apa lewat social media. Begitu ada album baru ini, ya kami pun bikin akun Instagram, Facebook, dan Twitter atas nama Lingua.

Amara: Kalau berpikir angkatan, pasti mikir ke idealisme kita di tahun 90-an. Cuma, ada perbedaan yang harus bisa kami masukkan ke audience. Jangan paksa mereka melihat kita sebagai produk yang dulu. Justru, strateginya kami yang harus mendekat ke mereka. Intinya sekarang, Lingua belajar semuanya untuk menyesuaikan.

Ari: Garis besarnya sih idealis kompromis, mungkin itu strategi adaptasi Lingua menghadapi industri musik saat ini.

(@edofumikooo)