Arsip Tag: pongki barata

Persembahan Epik 2 Lokomotif Rock, Saint Loco dan The Dance Company

Kamarmusik.net, JAKARTA – Ada info yahud nih buat kamu para pecinta musik rock. Dua band yang diklaim sebagai lokomotif musik rock Indonesia, bakal membuat genre musik kesayanganmu kembali bersinar lewat karya anyar mereka. Pertama, kolaborasi ngangenin Saint Loco dengan Iwa K dan DJ Tius lewat lagu “Bebas”. Kedua, The Dance Company akhirnya resmi mengenalkan single kedua mereka yang berjudul “Foto”.

Karya epik mereka diluncurkan pada Kamis (4/5) lalu di Hard Rock Cafe Jakarta. CEO Nagaswara, Rahayu Kertawiguna, menjuluki Saint Loco dan The Dance Company “2 Rockomotive” alias 2 lokomotive rock Indonesia.

“Dua band rock ini adalah pelopor dan saya ngefan sama mereka. Dari awal saya suka sama The Dance Company karena mereka adalah entertainer dan performer sejati. Keempatnya pun unik dan semuanya pintar nyanyi. Sementara Saint Loco itu adalah Linkin Park nya Indonesia. Sejak tahun 2014, saya suka sama mereka dan menjadikan spirit saya di industri ini. Mereka diharapkan menjadi lokomotif musik rock di Indonesia,” beber Rahayu.

Ketika Lagu “Bebas” Iwa K Dilahirkan Kembali Oleh Saint Loco Dalam Versi Rock

Persembahan Epik 2 Lokomotif Rock, Saint Loco dan The Dance Company

Para penggemar musik hip hop tentu ingat betapa populernya lagu yang dibawakan pertama oleh Iwa K pada tahun 1994 tersebut. Meski telah dua dekade lebih, lagu ciptaan Iwa K, Yudis Dwikorana dan Tori Sudarsono itu tetap punya nyawa. Nggak heran kalau Saint Loco kepincut membawakan kembali lagu ini sesuai karakter Joe (vokal), Bee Alfatah (rapper), Gilbert a.k.a Gilz (bass), Nyong Web (drum), dan Iwan a.k.a Loco Boy (gitar).

Gebrakan Saint Loco dalam mengenalkan kembali single “Bebas” bertujuan untuk membawa para penikmat musik mereka yang bernama Family of Loco (FOL) merasakan sensasi kebebasan dari perpaduan musik rock dan hip hop. Pastinya ini merupakan pembaruan dari band yang telah berkarya selama 14 tahun di industri musik tanah air.

“Kami berangkat memang dari lagu ‘Bebas’ itu sendiri. Di tahun 90-an kami berangkat, belajar bermusik dengan mendengarkan lagu tersebut,” papar Joe.

Apa Pesan yang Ingin Disampaikan The Dance Company Lewat Lagu “Foto”?

Persembahan Epik 2 Lokomotif Rock, Saint Loco dan The Dance Company

Ini single kedua The Dance Company dari album Keliling Dunia. Ariyo atau Riyo (vokal), Nugie atau Mbot (drum), Pongki atau Wega (bass), dan Baim atau Bebe (gitar) tetap terlihat kompak dan sangat energik dalam merilis karya epik mereka. Lagu baru ini dilepas setelah band ini melewati siklus 6 bulan masa promo single “Dance with You”.

Lagu “Foto” dibuat sebagai wujud kesetiaan para personel The Dance Company terhadap pasangannya masing-masing. Dalam video musiknya, terdapat berbagai foto mesra para personil bersama sang istri tercinta. Video musik lagu ini kembali digarap oleh sutradara langganan band ini, Eman Pradipta.

Single ini nyeritain tentang cinta yang klasik. Coba tanya papa dan mama kalian, pasti mereka suka menyimpan foto bersama pasangannya di dompet. Beda dengan zaman sekarang, kebanyakan hanya menyimpan foto pasangannya di handphone. Penekanannya sih sama. Mau dulu atau sekarang, cinta terhadap pasangan nggak akan pernah berubah. Inspirasi terciptanya lagu “Foto”emang dari istri masing-masing personel The Dance Company.

Menurut Wega, kalimat pembuka lagunya sangat kuat. “Satu dunia pun tau, siapa yang nomor satu! Jadi gak perlu cemburu, memang cuma kamu.” Lalu ada masalah kepercayaan juga. “Kau boleh periksa hp ku, semua telpon dan chatting ku, tak ada alasan cemburu, memang cuma kamu.” Yuk cintai dan sayangi keluarga dengan sepenuh hati.

edofumikooo

7 Alasan yang Bakal Bikin Kamu Kepincut Sama Lagu Sirna Ciptaan Virzha

Kamarmusik.net, JAKARTA – Horeee… tahun ini album kedua Virzha bakal rilis lho. Iya deh tahu, kalian pasti udah nggak sabar kan mau dengerin album terbaru penyanyi yang bernaung di label Alfa Records ini? Woleees, musisi bernama lengkap Di Muhammad Devirzha ini udah menyiapkan 11 track yahud. Sebagai bridging untuk mengenalkan perwajahan albumnya, cowok kelahiran Banda Aceh 12 Mei 1990 ini merilis single kece yaitu “Sirna”.

Kamar Musik udah dengerin langsung lagu “Sirna”, asli unik dan keren parah! Lagu ciptaan Virzha ini dijamin beda ketimbang lagu “Aku Lelakimu”, “Hadirmu”, dan “Kita yang Beda”. Kepo ya? Ini dia penggalan reffrain nya.

Kau buat sirna sudahlah/ Harapanku hidup bersamamu/ Dulu dirimu diriku/ Kita menyatu tak lepas oleh waktu//

Yuk ah kita bedah bersama seperti apa sih keistimewaan lagu “Sirna” yang bernuansa musik new wave ini?  

Cerita Seru Virzha di Balik Lagu “Sirna”

7 Alasan yang Bakal Bikin Kamu Kepincut Sama Lagu Sirna Ciptaan Virzha

 

Pernah nggak kamu memiliki harapan besar yang kemudian pupus dan tinggal kenangan? Kisah ini yang ingin disampaikan Virzha lewat lagu yang rilis serentak di seluruh radio mulai tanggal 24 Februari 2017.

“Lagu ini bercerita tentang orang yang udah melukis harapan sangat tinggi, namun pada akhirnya harapan tersebut sirna. Liriknya nyurhatin soal proses pengikhlasan. Memang berat bagi manusia untuk mengikhlaskan sesuatu. Tapi sesuatu yang telah terjadi ya harus diikhlaskan, meski membutuhkan waktu,” beber peraih Pendatang Baru Terdahsyat di Dahsyatnya Awards 2015.

Lagu ini nancep banget tauk dengan situasi dan kondisi kegalauan percintaan anak-anak kekinian.

“Tema ini sering terjadi pada lika-liku percintaan anak muda masa kini. Ketika ia bermaksud mengajak pasangannya menjalin hubungan ke jenjang yang serius, nyatanya semua sirna begitu aja,” sambung Virzha.

Suerrr, Lagu “Sirna” Ini Sebuah Kisah Nyata

7 Alasan yang Bakal Bikin Kamu Kepincut Sama Lagu Sirna Ciptaan Virzha

Virzha merintis karier bermusik di band indie mulai tahun 2006 sampai tahun 2010. Mulai dari Hoppipolla, Reborn, sampai Beautiful Monday. Kisah galau Virzha ini menyelip di rentang waktu tersebut.

Lagu ‘Sirna’ ini asli kisah nyata aku pada tahun 2008. Di usia yang masih muda banget, aku udah memikirkan hubungan serius untuk masa depan. Sayang, dia memutuskan untuk menikah dengan orang lain. Ya udah, mau gimana lagi? Bukannya mau pasrah sama keadaan sih, tapi setidaknya aku udah berusaha,” beritahu cowok berambut panjang ini menerawang masa lalunya.

Olala, ternyata lagu “Sirna” ini merupakan kisah menyedihkan Virzha yang ditinggal nikah sama kekasihnya.

“Sampai aku bilang gini ke dia, ‘Oke aku balik sebagai lelaki dan membawa karung goni yang isinya uang agar kita bisa hidup bersama. Tapi harapan itu tetap sirna,” curhat Virzha tentang kenangan bersama pacar keduanya itu.

Kenangan Masa Lalu yang Dibungkus Lirik Bergaya Kekinian

7 Alasan yang Bakal Bikin Kamu Kepincut Sama Lagu Sirna Ciptaan Virzha

 

Jadi penasaran, kenapa baru sekarang Virzha mengangkat cerita galau 9 tahun yang lalu?

“Sebenarnya aku udah mulai menulis lirik lagu pada tahun-tahun tersebut. Seiring perjalanan waktu dan bertambahnya wawasan baru, lirik lagu ini aku modifikasi dengan gaya kekinian. Apalagi momennya pas dengan semakin ramainya orang yang patah hati dan di PHP in,” canda Virzha.

Kangen-Kangenan dengan Musik New Wave

7 Alasan yang Bakal Bikin Kamu Kepincut Sama Lagu Sirna Ciptaan Virzha

Dari departemen musik, Virzha ingin menyuguhkan sesuatu yang fresh dalam lagu “Sirna”.    

“Lewat aransemen lagu ini, aku ingin mengajak pendengar musik sekarang flashback ke era keemasan new wave. Aku juga ikut berkontribusi dalam menentukan haluan musiknya. Pasti banyak yang merindukan sentuhan musik new wave ala The Cure. Nah, aransemen lagu ini pun diracik lebih modern,” terang pemilik album Satu ini.

Beneran Musisi, Bukan Cuma Sebatas Penyanyi

 

7 Alasan yang Bakal Bikin Kamu Kepincut Sama Lagu Sirna Ciptaan Virzha

Siapa sih yang nggak mau naik kelas? Itulah harapan Virzha. Kalau banyak penyanyi hanya meraup sukses lewat lagu ciptaan orang lain, ia mulai berpikir sebaliknya. Alangkah bahagianya kalau lagu ciptaannya sendiri jauh lebih meledak dan digandrungi oleh para penikmat musik tanah air.

“Di album kedua, aku ingin orang lebih mengenal Virzha sebagai musisi bukan cuma sebatas penyanyi. Ekspektasi ini udah aku realisasikan sejak merilis single ‘Hadirmu’ di album pertama. Aku lagi senang menciptakan lagu,” lontarnya.

Sekadar kilas balik, Virzha menciptakan sendiri 6 dari 11 lagu yang ada di album Satu. Lagu itu adalah “Untukmu”, “Berpura-pura”, “Jangan Simpan Rindu”, “Hadirmu”, “Jika”, dan “Rasaku”. Bagaimana dengan album kedua nanti? Apakah ia makin produktif sebagai songwriter?

“Sejauh ini aku udah setor 7 lagu ciptaan sendiri, termasuk ‘Sirna’. Penginnya sih nambah lagu lagi,” urai Virzha yang merasa makin matang dari cara ia bernyanyi.

Ada Soul yang Berbeda Dari Lagu “Sirna”

7 Alasan yang Bakal Bikin Kamu Kepincut Sama Lagu Sirna Ciptaan Virzha

 

Sekali dengerin lagu ini, pasti kamu bakal mengulangnya berkali-kali. Sebagai penyanyi yang membawakan lagu sendiri, Virzha pasti bakal memaksimalkan seluruh kemampuan musikalitasnya.

“Berhubung sekarang udah album kedua, aku ingin lagu ‘Sirna’ matang dari segala hal. Saat recording, banyak banget revisinya terutama dalam penempatan nada. Lagu ini simpel dan easy listening, namun aku ingin musiknya ada dinamikanya,” jelas cowok yang tumbuh besar di Kota Medan ini.

“Aku udah cek siapa yang pernah nyanyiin lagu dengan judul ‘Sirna’. Ternyata baru om Chrisye dan aku. Yang pasti, kisah dan soul lagunya jelas berbeda. So far aku belum pernah bawain corak musik seperti ini,” beber Virzha.

Beda Album Pertama dengan Album Kedua

7 Alasan yang Bakal Bikin Kamu Kepincut Sama Lagu Sirna Ciptaan Virzha

 

Tiga single Virzha di album pertama terbukti sukses mendongkrak popularitasnya. Namun ia nggak mau berada di zona nyaman. Penyanyi yang juga vokalis band Mahadewa ini ingin terus mengeksplor eksperimen dalam bermusik.

“Album Satu kemarin instrumennya real. Semua alat musik dimainkan langsung oleh musisi. Musiknya lebih alternatif. Kalau di album kedua, khususnya single ‘Sirna’, konsepnya lebih ke midi. Mengapa? Ada sound-sound tertentu yang emang tidak ditemukan pada the real instrument. Ini eksperimental banget dan pertaruhan luar biasa dari seorang Virzha,” tutup penyanyi yang hobi main badminton ini.

edofumikooo

The Dance Company Genap Berusia 9 Tahun, Ini Kesan dan Pesan Para Personelnya

Kamarmusik.net, JAKARTA – Happy Birthday The Dance Company! Yaaa, Selasa kemarin (13/12) band yang baru meluncurkan single “Dance With You” ini genap berusia 9 tahun. Bagaimana Ariyo Wahab a.k.a Riyo (vokal), Baim a.k.a Bebe (gitar & vokal), Pongki Barata a.k.a Wega (bass & vokal) dan Nugie a.k.a Embot (drum & vokal) menjaga kekompakan mereka selama hampir 1 dekade?

Melalui akun Instagram pribadinya, Pongki Barata turut meluapkan suka citanya terhadap band ini,

pongki_barata Selamat Ulang Tahun ke 9 @thedancecompanyband !!! Still enjoying the ride. Let’s make more money ! Hahahaha

Nggak kalah ketinggalan dengan Nugie. Di akun Instagram pribadinya, ia menggaungkan slogan 3 L,

nugietrilogy Let’s grow old together guys..Happy 9th Anniversary my TDC..the 1 and only kinda band in the world..larissssss…langgeeeeng…legennnnnd…love you Wega BeBe Riyo Nedoy???

Nggak gampang lho menyatukan 4 kepala yang semuanya memiliki skill bermusik di atas rata-rata. Bukan perkara mudah juga untuk mengemas perbedaan cara pandang dan ego musikalitas mereka menjadi sebuah kesatuan. Namun, The Dance Company mampu membuktikan bagaimana cara mengolah segala bentuk perdebatan untuk melahirkan sederet karya yang sangat dinantikan.

Sejak mulai beredar tahun 2009, The Dance Company telah menghasilkan album The Dance Company (2009) TDC for Kids (2010), dan Happy Together (2014). Kalau nggak ada hambatan, tahun 2017 nanti kuartet ini akan merilis album bertitel Keliling Dunia.

The Dance Company Genap Berusia 9 Tahun, Ini Kesan Para Personelnya

Belum lama ini Pongki pernah menuangkan kesannya tentang The Dance Company melalui akun Twitter  Baik itu soal keunikan setiap personel, membuat lagu, cara menyatukan pendapat, sampai dalam hal mengelola band. Berikut Kamar Musik rangkum segelintir cuitannya.

“Yah namanya jg hahaha.. unik2 semua isinya. Semuanya tau harus ngapain. No particular leader. Semua punya peran.”

“Bikin band kayak mengelola negara. Semua pendapat harus punya tempat, didengarkan, dipertimbangkan, lalu diputuskan. Nah kptusan itu yg lama.”

“Band seperti tidak pernah bermasalah dlm songwriting. Lagu kita banyak. Tapi kita sgt concern trhdp yg kita rilis.”

“Satu lagi. Kerelaan utk menerima masukan dr teman se band jg harus diasah. Gak selalu bisa lho.”

Soal The Dance Company, Ariyo Wahab juga mengemukakan curhatannya. Ternyata…

“The Dance Company itu kayak bukan sebuah band, melainkan sebuah kebahagiaan dan sebuah pengertian. Kalau di band lain mungkin ada salah satu personelnya yang tidak bisa menerima sesuatu. Di sini, nggak ada sama sekali. Kami jalani apa yang menurut kami bahagia,” Ariyo buka-bukaan.

“Aku bukan memuji, karena aku udah melaluinya sendiri. Toleransi satu sama lain sangat tinggi. Ketika kami ditemukan, setiap personel udah di tahap yang nggak mikirin, ‘wah, lo mana nih kontribusinya?’ Semua yang penting ikut berkarya dan merasakan bahagia. Itu yang susah ditemukan di band lain,” beber musisi yang ulang tahun setiap tanggal 1 Juli ini.

The Dance Company Genap Berusia 9 Tahun, Ini Kesan Para Personelnya

Hal senada juga dilontarkan oleh Nugie. Ia bangga berkelana bersama The Dance Company.

“Saya memilih apa yang saya suka dan saya menyukai apa yang saya pilih. Begitu juga band ini, yang mungkin hanya ada 1 di dunia. Band yang semua personelnya adalah penyanyi dan semuanya sukses dengan karier solo masing-masing. Band ini bukan main-main,” lontar aktor film Sang Pemimpi ini.

Baim juga mengeluarkan unek-uneknya. Dari seabrek project musik yang pernah ia lalui, suami Artika Sari Devi ini jujur mengatakan bahwa nggak ada yang seasyik kebersamaan di The Dance Company.

“Ya, konsentrasi saya yang paling besar ya untuk The Dance Company. Band yang paling leluasa dan santai ya, cuma ini, Alhamdulillah, kami selalu sama-sama baik itu dalam menciptakan lagu maupun mengaransemen musik,” jelas salah satu personel Six Strings tersebut.

Bukan hanya mereka berempat yang hepi dengan The Dance Company. Masyarakat Indonesia pun wajib bangga memiliki band yang mengusung slogan 3 L: Laris, Langgeng, Legend.

“Kami ini bukan lagi remaja, tapi masih punya kesempatan dikasih panggung. Puji Tuhan masih banyak orang yang mengundang The Dance Company. Semua kerja keras kami terbayar karena kami mengawalinya dengan serius dan nggak main-main,” imbuh aktor film Nada Untuk Asa itu.

“Kami memulai kebersamaan yang menyenangkan ini sejak tahun 2009. Berarti sudah 7 kali tahun baru dan cuma sekali kami nggak melewatkan tahun secara bersama,” tutup musisi yang telah menghasilkan ratusan lagu hits ini.

( )

Nugie Coba Mengurai Mata Rantai Karya Seni, Iklim Industri, dan Apresiasi

Kamarmusik.net, JAKARTA – Apa sih hubungan paling signifikan antara musisi, karya seni, dan industri? Yupss, apresiasi. Tanpa mendapatkan apresiasi, segenap pengorbanan yang dicurahkan musisi dalam memproduksi karya seni bercita rasa tinggi seakan nggak berarti. Selamat menikmati hidangan Topik Musik kami bersama Nugie.

Obrolan menarik ini mengalir begitu cair ketika Nugie melampiaskan keluh kesahnya seputar situasi industri musik terkini. Minimnya apresiasi terhadap seniman musik membuat adik kandung Katon Bagaskara ini dongkol bukan main. Perdebatan sengit pun terjadi ketika grup band The Dance Company ingin merilis album studio ke-3 mereka.

Nugie ngotot untuk tidak merilis album Keliling Dunia dengan segera. Pria yang ultah setiap tanggal 31 Agustus ini berpendapat bahwa The Dance Company sebaiknya menerapkan strategi merilis single per single saja. Apakah band yang ia bentuk bersama Ariyo Wahab, Baim, dan Pongki Barata ini positif nggak bakal meluncurkan album?

Sikap Tegas Nugie Menyikapi Karya Seni, Suasana Industri, dan Apresiasi

“Sebelum merilis single ‘Dance With You’, kami sempat tarik ulur soal konsep dalam merilis karya. Saya pokoknya nggak mau merilis album, tapi hanya single. Mengapa? Situasi industri saat ini lagi nggak enak. Percuma bikin album dengan banyak lagu, tapi promosinya nggak efektif. Yang dirilis masal paling cuma 1-2 lagu, terus nasib lagu lainnya gimana? Sayang kalau konsentrasi dengan produksi yang bagus, tapi hasilnya nggak diapresiasi,” sesal Nugie.

Rekan-rekannya di The Dance Company yang awalnya memperdebatkan, perlahan ikut menyepakatinya.

“Karya seni harus punya kelas tersendiri. Jangan disamakan dengan produk masif seperti sabun. Ketimbang karya jadi sia-sia, lebih baik dimatangkan strateginya. Kami udah punya 3 lagu, nambah 1 lagu, lalu muncul 1 lagu lagi. Lima lagu ini mewakili kami sekarang. Akhirnya muncul kesepakatan. Boleh ngeluarin album, asal harganya mahal sekalian. Itu nanti, setelah single demi single rilis. Pak Rahayu Kertawiguna dari Nagaswara pun setuju,” jelasnya.

‘Trauma’ yang Membuat Pemikiran Nugie Berubah Soal Konsep Merilis Karya Seni

Sikap Tegas Nugie Menyikapi Karya Seni, Suasana Industri, dan Apresiasi

Kegalauan Nugie bukan tanpa alasan. Sekitar 3,5 tahun lalu The Dance Company merilis album kedua mereka berjudul Happy Together. Sayang, gaung album itu nggak sekencang waktu mereka meluncurkan album The Dance Company tahun 2009 lalu. Banyak lagu di album Happy Together nggak dipromosikan dengan maksimal, bahkan mengendap begitu saja. Sejak itu, The Dance Company terpaksa memilih jalur independen alias no label.

“Album Happy Together, jujur nggak menjadi sesuatu yang dikenal masyarakat. Padahal kami selalu ngeluarin apa yang sesuai dengan selera masyarakat. Lagu-lagu di album tersebut sebetulnya punya kans luar biasa untuk meledak. Untuk itu di album ini, kami harus meramu langkah biar kedongkolan itu bisa diendapkan,” curcol Nugie.

Seiring perjalan waktu The Dance Company dipertemukan kembali dengan Pak Rahayu. Nagaswara kemudian memberikan kebebasan penuh kepada kami dalam berkarya alias nggak ada ikut campur sama sekali. Berangkat dari kepercayaan itu, Nugie dkk kembali ‘rujuk’ dengan label yang mendukung mereka sejak zaman “Papa Rock n Roll”.

“Kami bilang ke Nagaswara boleh mengeluarkan album tapi sekalian yang deluxe package. Mau laku cuma 50 atau 100 keping, ya nggak papa. Dari situ kami bisa melihat seberapa besar apresiasi masyarakat terhadap The Dance Company,” ulas Nugie yang pernah berakting di film Sang Pemimpi, Hati Merdeka, dan Jendral Soedirman.

Sebenarnya nggak ada alasan untuk kamu nggak memiliki album Keliling Dunia. Album yang bakal dikemas sangat menarik ini nggak hanya berisi 5 track keren, tapi juga banyak bonus plus plus yang bisa didapatkan.

“Band ini nggak main-main lho. Band yang semua personelnya adalah vokalis, semuanya berkarier solo, kemudian merger dalam sebuah band. Yang kayak gini nggak ada lagi di dunia, boleh di googling. Maka dari itu, saya nggak mau diapresiasi secara ecek-ecek. Aku menularkan kepercayaan diri ke teman-teman. Prinsip hepinya harus sama-sama,” ceplos musisi yang memiliki kepedulian sangat tinggi terhadap masalah sosial dan lingkungan hidup ini.

(@edofumikooo)

 

Belum Juga Denger Album Kevin and The Red Rose? Siap-Siap Menyesal

Kamarmusik.net, JAKARTA – Merasa mulai ‘jenuh’ dengan Vierratale, Kevin Aprilio melampiaskan kreativitas musiknya dengan membentuk sebuah band bernama Kevin and the Red Rose. Sebuah album bertitel “Untukmu” telah meluncur pertengahan tahun 2016 lalu. Lagu “Terkunci Untukmu” dipilih sebagai pembuka jalan ke depan.

Meski sama-sama band, konsep Vierratale berbeda dengan Kevin and the Red Rose. Kalau yang disebut pertama pure band dengan satu vokalis cewek, sementara band baru Kevin seperti grup vokal. Putra sulung pasangan musisi Addie MS dan Memes ini tetap bermain piano sementara ketiga personel ia daulat sebagai penyanyi.

M. Ilyas Ibadurrahman dan Luthfi Aulia Chandra adalah nama yang ditemukan melalui Instagram. Sementara Narendra Pawaka itu teman lama Kevin saat kuliah. Eda, sapaan akrab Narendra, putra dari aktris Ayu Dyah Pasha.

Cara Setiap Personel Kevin and the Red Rose Membangun chemistry

Belum Juga Denger Album Kevin and The Red Rose? Siap-Siap Menyesal

“Dari awal kan, kami emang nggak kenal. Pas pertama kali, Kevin meminta kami mengcover lagu yang sama sekali belum tahu lagunya. Dari sama-sama ngulik itu lah, akhirnya kami mudah nyatu,” pungkas Lutfi.

Setelah sama-sama mengumpulkan materi, terpilihlah 9 lagu yang mejeng di album debut Untukmu. Single pertama mereka “Terkunci Untukmu” menceritakan tentang seseorang yang telah lama larut dalam sebuah penantian. Sampai pada akhirnya dia menemukan sosok yang begitu di kaguminya. Meski cinta mereka begitu berliku, namun dia tetap berusaha meyakinkan kalau cinta dan hatinya telah terkunci pada sosok tersebut.

Berbekal lirik yang romantis, notasi yang harmonis, dibalut dengan nuansa yang melankolis, membuat lagu “Terkunci Untukmu” terdengar sangat kinyis-kinyis. Hasilnya, lagu ini pun membuat penjualan album mereka di KFC laris manis. Album Untukmu, digadang-gadang masuk daftar 5 besar penjualan album tertinggi di KFC. Konon kabarnya, pihak KFC menyebut kalau album yang diproduseri oleh Once Mekel itu udah ludes terjual puluhan ribu kopi.

Sebagian besar lagu di album ini berirama mellow. Selain “Terkunci Untukmu”, beberapa track lain patut disimak. Di antaranya  “Menyesal”, “Ingin Miliki Hatimu”, “Usai Sudah”, “Jembatan Cinta”, “Jangan Pergi”, “Malu Malu Mau”, dan “Setia”. Lagu yang terakhir disebut merupakan karya Pongki Barata.

Belum lama ini Kevin and the Red Rose mengumumkan di segala penjuru akun sosmed mereka bahwa “Menyesal” akhirnya bulat dipilih sebagai single kedua. Semoga jalannya lancar dan muncul album-album selanjutya ya Kevin…

(@edofumikooo)

Berantem, Strategi The Dance Company Menyehatkan Kualitas Bermusik?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Setelah melalui tahap perdebatan dan berantem argumentasi, akhirnya The Dance Company bulat memilih lagu “Dance With You” sebagai single pertama di album ke-3 mereka. Hari ini, Senin (21/11), lagu bernuansa Electronic Dance Music tersebut diputar secara serentak di 100 radio lebih di seluruh Indonesia.

Track “Dance With You” merupakan satu dari 5 judul lagu yang bakal mejeng di album berjudul Keliling Dunia. Ini merupakan rangkaian hasil musyawarah antara Ariyo Wahab (vokal), Baim (gitar, vokal), Pongki Barata (bass, vokal), Nugie (drum, vokal), dengan CEO label Nagaswara, Rahayu Kertawiguna.

Kamar Musik siap menyajikan liputan yang mungkin luput dari fokus pemberitaan media-media mainstream.

Kilasan Seputar Single Dance With You

Berantem, Strategi The Dance Company Menyehatkan Kualitas Bermusik?

Mungkin banyak pengamat maupun penikmat musik yang terperangah dengan adonan musik kekinian yang dihadirkan The Dance Company di lagu “Dance With You”. Latah kah mereka tren musik yang berkembang, atau?

“Lagu ini temanya lebih ke dance. Tujuan kami ya membuat orang senang ketika mendengarkan lagu ini. The Dance Company merupakan band yang nggak pernah menggenrekan sebuah musik. Ketika membuat lagu ini, ya mengalir begitu aja. Kalau orang menilai sound nya mirip dengan lagu-lagu masa kini yang beredar, ya sah-sah aja,” jelas Baim.

Menyoal latah tadi, ada baiknya kita sejenak kembali ke awal The Dance Company saat merilis album pertama pada tahun 2009. Di saat orang marak merilis lagu-lagu melayu, menurut Baim, mereka justru melawan arus dengan mengeluarkan “Papa Rock N Roll”. Hasilnya, lagu itu booming! The Dance Company pun eksis sampai sekarang.

Yang pasti, lagu ini paling unggul dalam hearing season antara label dengan The Dance Company. Setelah lagu terpilih, kemudian digarap deh video musiknya. Syutingnya dilakukan pada pertengahan bulan November kemarin di Jalan Puyuh, Bintaro. Video musiknya disutradarai oleh Eman Pradipta dan Whulandary Herman dipercaya sebagai model yang tepat untuk merepresentasikan suasana fun dari lagu “Dance With You”.

“Ada orang yang pengin meluapkan kegembiraan dengan cara mengajak berdansa. Mas Eman memvisualisasikan dengan cara ‘menggila’ di panggung. Nggak heran kalau setting dekorasinya a la sebuah party di club,” ceplos Pongki.

Pembuatan video musik ini nyaris saja batal karena lokasi untuk syuting dilanda banjir.

“Seneng sekali, akhirnya syuting video musiknya berjalan baik. Malam sebelum hari H, kami sempat deg-degan. Lokasi rumah yang dipakai sebagai tempat syuting banjirnya sampai se dengkul orang dewasa. Tadinya nyaris di cancel. Beruntung banjir cepat surut dan kami bersyukur bisa melalui syuting dengan lancar,” beritahu Pongki.

Adu Argumen, Berantem-Berantem Kecil, dan Silang Pendapat

berantem-strategi-the-dance-company-menyehatkan-kualitas-bermusik-kamar-musik-tdc

Berantem dan beda pendapat itu justru saling menguatkan. Ini rahasia kekompakan mereka. Apalagi, kata Nugie, The Dance Company merupakan satu-satunya band di dunia yang semua personelnya para penyanyi yang memiliki prestasi lewat sederet album solonya. Demikian halnya, ketika mereka menggodok 5 lagu baru untuk album ini.

“Tadi dikasih tahu Baim, ternyata kami melakukan siklus 3 tahunan dalam melahirkan album. Nggak pernah kepikiran sama sekali dengan konsep itu sih. Lebih ke kebutuhan repertoar lagu baru pada saat manggung. Boleh jadi, saya yang paling kenceng dalam berargumen di grup ini. Bagaimana visi dan misi bermusik, juga tentang kebutuhan untuk mengeluarkan single dan album,” lontar Nugie.

“Kami sempat tarik ulur soal konsep album. Berkaca dari situasi industri musik dan berangkat dari pengalaman album Happy Together, aku pribadi sih nggak mau langsung merilis album. Cukup keluarin single demi single aja. Sayang kan kalau konsentrasi membuat produksi yang bagus, tapi hasilnya malah nggak diapresiasi. Bikin banyak lagu untuk album tapi yang kedengeran cuma 1, itu juga belum tentu,” lanjut adik kandung Katon Bagaskara itu.

“Dari yang awalnya hanya mau rilis 3 lagu, nambah 1 lagu, eh ternyata dapat 5 lagu. Aku akhirnya setuju dengan catatan. Kalau mau rilis album, harus dikemas bagus dengan harga mahal sekalian. Nggak papa kalau misalnya nanti hanya laku 100 keping. Setidaknya, itu lah bentuk nyata apresiasi masyarakat terhadap karya musik,” tegas Nugie.

Pilih Mana, Kalem Tapi Minim Karya atau Sering Berantem Tapi Produktif?

Berantem, Strategi The Dance Company Menyehatkan Kualitas Bermusik?

Begitu juga sikap Ariyo Wahab tentang perbedaan pemikiran dan fase berantem-berantem kecil dalam sebuah band.

“Kalau dibanding 2 album sebelumnya, sekarang frekuensi berantem nya lebih sering. Menurut saya, beda pendapat itu wajar untuk sebuah kemajuan. The Dance Company ini produk yang bagus sekali. Ibaratnya, pelopor yang belum pernah ada di Indonesia. Karya-karyanya juga sangat fresh dan ditunggu oleh masyarakat. Jangan gara-gara berantem, terus sebuah band harus berhenti berkarya,” timpal penyanyi yang telah membintangi 9 judul film ini.

“Dari 5 lagu yang ada, punya keunikan masing-masing. Kami menyuguhkan musik yang sesuai selera kami tanpa ada batasan genre. Saya pikir ‘Dance With You’ menjadi spirit baru yang lebih fresh setelah ‘Papa Rock N Roll’ dan ‘Happy Together’. Mudah-mudahan karya-karya kami mendapat apresiasi bagus dari masyarakat,” imbuh Ariyo.

Sisi lain yang nggak kalah cihuy dibongkar oleh Pongki Barata. Awalnya, bukan “Dance With You” yang dijagokan.

“Benar. Harusnya bukan ini lagu yang mau dimajukan lebih dahulu. Waktu kami meeting dengan label, tiba-tiba ada suasana yang membuat semua terperangah dengan ‘Dance With You’. Saat hearing, Pak Rahayu mengemukakan argumennya untuk memilih lagu yang terdengar seperti musik kekinian. Ya nggak masalah juga, apalagi Nugie dan Ariyo penggemar musik elektronik. Ini sesuatu yang baru buat kami dan patut untuk dicoba,” papar Pongki.

(@edofumikooo)

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

Kamarmusik.net, JAKARTA – Makin kekinian, fresh, dan dijamin bikin pangling! Sebuah konsep kece dihadirkan The Dance Company melalui single terbaru mereka, yaitu “Dance With You”.

Ariyo Wahab a.k.a Riyo (vokal), Ibrahim Imran a.k.a Bebe (gitar, vokal), Stefanus Pongki Tri Barata a.k.a Wega (bass, vokal), dan Agustinus Gusti Nugroho a.k.a Embot (drum/vokal) mendadak ber EDM ria di single perkenalan album studio ke-3 mereka. Tanggal 21 November, “Dance With You” diputar serentak di seluruh radio di Indonesia.

Serius, Ada Miss Universe di Video Klip Anyar The Dance Company?

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

Lewat lagu ini, The Dance Company ingin mengobarkan semangat senang-senang kepada seluruh pecinta musik tanah air. Video musiknya digarap dengan suasana serba fun oleh sutradara Eman Pradipta. Model video musiknya pun nggak sembarangan – Whulandary Herman – yang mewakili Indonesia di Miss Universe 2013 di Moskow, Rusia.

“Lagu ‘Dance With You’ ini bermaksud membuat semua orang bisa senang-senang dengan berdansa. Kami memilih model yang mampu merepresentasikan konsep itu.  Peran ini dimainkan dengan sempurna oleh Whulandary Herman,” lontar Eman, sosok bersahaja yang menyutradarai hampir seluruh video musik The Dance Company.

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

Penuturan Eman Pradipta apa adanya. Putri Indonesia tahun 2013 ini berhasil mengimbangi antara suasana energik lagunya dan keceriaan visualnya. Kehadiran cewek kelahiran Padang Panjang, 26 Juni 1989 itu, sukses membuat keempat personel The Dance Company nggak jaim lagi saat harus nge-dance.

“Ya, bintang klip The Dance Company kali ini yaitu Putri Indonesia tahun 2013. Ini semua berkat istri Baim. Dia yang mengkondisikan Whulandary Herman menjadi model video klip kami. Pokoknya dengerin deh single terbaru dan hasil dari video musik ‘Dance With You’ yaaa,” pesan Pongki Barata.

Apa Semua Lagu di Album ke-3 Bernuansa Electronic Dance Music?

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

Boleh dibilang, The Dance Company merupakan kuartet yang nggak pernah mengkotak-kotakkan genre musik. “Dance With You” pasti bikin nengok karena memang beda dari hits mereka sebelumnya macam “Papa Rock N Roll”, “Coba Kau Bayangkan”, “So Far Away”, dan lainnya.The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

“Dari dulu, kami nggak pernah latah mengikuti tren. Dari 5 lagu yang ada di album ini, musiknya variatif. Kebetulan pas hearing dengan Nagaswara, yang terpilih adalah ‘Dance With You’. Saat bikin lagu ini, sound yang muncul ya mengalir gitu aja. Nggak pernah terpikir kalau banyak yang bilang seperti Electronic Dance Music,” timpal Baim yang mengutarakan kalau video musik ini mengisahkan tentang ketertarikan seorang pria terhadap wanita.

Ini Penjelasan Sutradara Seputar Konsep Video Musik “Dance With You”

The Dance Company Libatkan Miss Universe di Video Klip Dance With You

“Konsepnya sederhana, video ini menggambarkan secara langsung apa isi lagu ‘Dance With You’. Semua personel The Dance Company merupakan musisi yang sangat mampu memberikan emosi dan rasa pada setiap lagu ketika mereka performing,” terang pria dari Ulut Bulu Production yang juga jadi sutradara layar lebar berjudul Anak Kos Dodol.

Konsepnya sederhana, video ini menggambarkan secara langsung apa isi lagu 'Dance With You'. Semua personel The Dance Company merupakan musisi yang sangat mampu memberikan emosi dan rasa pada setiap lagu ketika mereka performing

“Untuk itu saya memberikan ruang itu dengan membangun set party (monochrome set) warna silver dan mereka bermain band di dalam set itu dengan emosi atau rasa mereka masing-masing,” sambung Eman yang sebelumnya menyutradai Wali, Astrid, Dewa Budjana, Shaggydog, KLA Project, dan proyek solo personel The Dance Company.

(@edofumikooo)

Tina Simanjuntak Ajak Lea Simanjuntak “Mengeroyok” Lelaki Tak Bernyali

Kamarmusik.net, JAKARTA – Cinta itu ya harusnya saling memiliki, bukan untuk saling menyakiti. Semua orang pasti akan berjuang untuk menemukan cinta abadi, definisi keutuhan cinta yang akan terus terbawa sampai mati. Apa jadinya kalau orang yang begitu kamu cintai, malah sering membuatmu sakit hati? Pertahankan atau tinggalkan? Jawabannya bisa kamu temui lewat single “Lelaki Tak Bernyali” milik Tina Simanjuntak.

Terkesan galau? Tenang, ini bukan lagu cinta menye-menye. Adik kandung Sophie Navita dan Lea Simanjuntak ini ingin menguatkan para perempuan di luar sana agar nggak mudah mengorbankan segalanya demi sebuah cinta.

Ini Tipe Lelaki yang Pantas Untuk Mendampingi Wanita Versi Tina Simanjuntak

Tina Simanjuntak Ajak Lea Simanjuntak "Mengeroyok" Lelaki Tak Bernyali

“Dari awal aku ingin punya pilihan lagu cinta yang menceritakan kalau cinta bisa gagal karena lelaki nya nggak bernyali dan nggak bermutu. Dalam situasi ini, perempuan pasti merasa sakit hati. Tapi, jangan nyerah gitu aja dong. Coba berjuang lagi. Masih banyak kok laki-laki bernyali di luar sana yang layak dan pantas untuk mendampingimu,” tutur Tina menceritakan lagu yang ia tulis keroyokan bersama Lea Simanjuntak dan Mario Liberty.

Single “Lelaki Tak Bernyali” menandai debut Tina Simanjuntak nyemplung ke industri musik Indonesia. Lagu ini terangkum di mini album berjudul 70 x 7 yang memuat 5 track. Selain “Lelaki Tak Bernyali”, ada 1 lagu berjudul “Selamat Jalan Cintaku” yang udah ada RBT nya dan bisa di download legal di berbagai digital platform. 

Ranah tarik suara bukan hal yang baru bagi Tina Simanjuntak. Kamu bisa menikmati duet cantik Tina dengan Lea Simanjuntak di lagu “A Dream is a Wish Your Heart Makes” di YouTube. Ia juga pernah berkolaborasi dengan kedua kakaknya lewat lagu “Kau Menangkan Hatiku”.

“Kalau di dunia nyanyi, sebenarnya aku udah nyemplung dari dulu. Aku sering menyanyi di berbagai event dan sangat mencintai dunia teater musikal, terutama Broadway Musical Plays. Aku sempat bergabung dengan Jakarta Broadway Singers dan pernah ikutan dalam pementasan drama musikal Bawang Merah Bawang Putih,” beber wanita kelahiran Singapura, 9 Oktober ini.

Ini yang Membuat Luluh Hati Tina Simanjuntak Untuk Terjun ke Industri Musik

Tina Simanjuntak Ajak Lea Simanjuntak "Mengeroyok" Lelaki Tak Bernyali

Pertanyaannya sederhana, mengapa Tina Simanjuntak akhirnya mau serius di dunia rekaman?

Maybe the passion was always there but i just needed a kick. Somebody who believes that i could do it. I guess everybody needs somebody else to believe in them. Memang rasa percaya diri amat sangat diperlukan. Dalam beberapa hal sebagai makhluk sosial, kita perlu dorongan dari orang terdekat. Motivasi itu hadir lewat sahabat saya, Mario Liberty,” curhat Tina Simanjuntak

Sahabatnya itu juga yang menciptakan seluruh lagu yang ada di mini album 70 x 7.

“Aku ingin menjalankan hidup dengan passion. Salah satu passion aku adalah musik, terutama nyanyi. Hal itu yang membuat aku mau menjalankannya. Ini cara aku mensyukuri atas talenta yang telah dibekali oleh Nya,” beritahu kakak dari Troy Bonar-do Christian Simanjuntak ini.

Penawaran Mario Liberty ia terima dengan syarat: Tina nggak mau menyanyikan lagu cinta yang menye-menye. Sahabatnya pun menyanggupi dan menyodorkan lagu “Lelaki Tak Bernyali”.

“Kami mulai menggarap single di bulan Februari 2016. Berhubung satu dan lain hal, aku merasa kurang cocok dengan aransemennya. Dari situ aku mencari music producer yang dapat membantu me masa kini kan lagu-lagunya. Sekitar bulan April, aku bertemu Barry Maheswara. Saat workshop, aku merasa pas dengan arahan musiknya yang lebih ke genre pop. Bulan Mei sampai Juni, aku rekaman deh,” lontar adik ipar dari musisi Pongki Barata tersebut.

Pengaruh dan Peran Lea Simanjuntak dalam Album 70 x 7 Milik Tina Simanjuntak

Tina Simanjuntak Ajak Lea Simanjuntak "Mengeroyok" Lelaki Tak Bernyali

Hal yang nggak kalah menarik adalah keterlibatan Lea Simanjuntak dalam proses rekaman.

“Aku beruntung karena Kak Lea sangat membantu penggarapan album ini menjadi lebih maksimal. Dia adalah vocal director sekaligus backing vocal untuk semua lagu,” terang anak ke-3 dari 4 bersaudara pasangan Jackson Simanjuntak dan Raphita Tobing ini.

Judul album ini mungkin bikin kamu bertanya-tanya deh. Apa sih sebenarnya makna filosofis di balik judul 70 x 7?

“Maknanya tentang pengampunan dan seberapa banyak kita harus memaafkan. Ini bukan sesederhana hitungan dalam Matematika yaitu 490. Tapi, seberapa banyak kita harus rela memaafkan dan let go atas sebuah kesalahan yang menimpa hidup kita. Karena yang sering terlupakan dalam kehidupan adalah forgive dan let go,” urai pengajar di sebuah komunitas homeschooling yang piawai membuat cake dengan lini bisnis bernama Quircakes.

(@edofumikooo)

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Sekitar 20 tahun nggak terdengar kabarnya, banyak yang menduga kalau Lingua sudah bubar. Nyatanya, kelompok vokal yang melejitkan hit “Bila Ku Ingat” ini masih ada lho. Tuwuhadijatesih Amaranggana (Amara), Francois Mohede (Frans), dan Arie Widiawan Riadi (Arie) comeback dan menyuguhkan album Mampu Bertahan. Ada 8 lagu baru dan 4 lagu lama yang mejeng di album ketiga mereka. Ini daftarnya…

Untuk single pertama, Lingua mengenalkan “Kau Tak Di Sini”. Khusus lagu ciptaan Ipey Amir ini, mereka menggandeng pemain harpa kondang, Maya Hasan. Baru-baru ini mereka gantian menaikkan track “Mampu Bertahan” jadi single kedua. Lagu ciptaan Pongki Barata ini makin bernyawa dengan isian gitar ciamik dari Tohpati.

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?

Nah, 6 lagu baru lain adalah “Rinduku Terjadi”, “Ku Coba”, “Langkah Baru”, “Sudah Sayang”, “Siapa Bilang”, dan “Sebuah Kemungkinan”. Sementara 4 ekstra track dicomot dari 2 album yang dulu: “Bila Ku Ingat” dan “Bintang” ciptaan Yovie Widianto, lalu “Jangan Kau Henti” dan “Takkan Habis Cintaku” ciptaan Adi Adrian dan Ipey Amir.

Kenapa akhirnya Lingua memutuskan untuk membuat album lagi?

Frans: Trigger nya karena kami terlibat sebuah project bersama Coboy pada akhir tahun 2015 lalu. Dari sana kami sepakat memutuskan, ya udah deh kita hidupkan Lingua lagi.

Effort apa saja yang udah dikeluarkan untuk Album Mampu Bertahan?

Amara: Waktu, udah jelas. Lalu, pastinya uang. Kerjaan lain yang menghasilkan uang kami kesampingkan dulu. Memproduksi album ini kan kami mengeluarkan uang. Apalagi sekarang saya udah punya 3 anak. Kami kerjakan semuanya, dari yang nggak ada sampai ada. Beruntung, kami bekerja dengan teman-teman yang sangat baik.

Zaman dan audience kan berubah, ketakutan apa dari sebuah grup yang comeback? 

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?
Pongki Barata bangga bisa menciptakan lagu “Mampu Bertahan” untuk album ketiga Lingua.

Ari: Intinya setelah tidur selama 20 tahun, kemudian bangun lagi, pertama kami harus melek teknologi. Sistem rekaman pun beda. Dulu analog, sekarang digital. Sistem marketingnya pun beda, sekarang apa-apa lewat social media. Begitu ada album baru ini, ya kami pun bikin akun Instagram, Facebook, dan Twitter atas nama Lingua.

Amara: Kalau berpikir angkatan, pasti mikir ke idealisme kita di tahun 90-an. Cuma, ada perbedaan yang harus bisa kami masukkan ke audience. Jangan paksa mereka melihat kita sebagai produk yang dulu. Justru, strateginya kami yang harus mendekat ke mereka. Intinya sekarang, Lingua belajar semuanya untuk menyesuaikan.

Ari: Garis besarnya sih idealis kompromis, mungkin itu strategi adaptasi Lingua menghadapi industri musik saat ini.

(@edofumikooo)

Ghaitsa Kenang Diantara Pongki Barata, Tomo Widayat, dan Tama Wicitra

Kamarmusik.net, JAKARTA – Gawaaat… Ghaitsa Kenang diprotes! Ini fakta lho, bukan gosip. Penyanyi cantik kelahiran Pontianak 10 Februari 1995 ini dikritik keras oleh para fansnya di media sosial, gara-gara ia lama nggak ngeluarin single baru. Lalu, bagaimana cara pelantun lagu “Matahariku”  dan “Cinta Kan Ku Gapai” ini menjawab kerinduan ribuan penggemarnya?

Woles, Ghaitsa Kenang udah kembali recording kok. Juara 3 ajang pencarian bakat Rising Star ini baru aja merekam sebuah lagu baru lho. Kepastian ini disampaikan oleh Pongki Barata khusus ke Kamar Musik.

Weeiiit, ada hubungan apa antara Ghaitsa Kenang dengan Pongki Barata?

Ghaitsa Kenang Diantara Pongki Barata, Tomo Widayat, dan Tama Wicitra

“Tanggal 13 Maret kemarin, Ghaitsa Kenang udah merekam single barunya. Demi mengobati kangen para penggemarnya, ia berusaha total untuk menyanyikan lagu baru ini. Nggak tanggung-tanggung, Ghaitsa menggaet 3 produser sekaligus. Saya, Tomo Widayat, dan Tama Wicitra (dua produser yang tergabung dalam Tom Tam Production). Kalau nggak ada rintangan, Ghaitsa akan merilis single baru ini pada bulan April 2016 di bawah bendera Warner Music Indonesia,” cerita Pongki Barata.

Bersama ketiga produser tadi, penyanyi yang juga presenter ini, merekam single barunya di studio RR milik Pongki Barata. Jadi penasaran, seperti apa sih lagu baru Ghaitsa Kenang nanti?

Ghaitsa Kenang Diantara Pongki Barata, Tomo Widayat, dan Tama Wicitra

“Lagunya ciptaan saya, judulnya masih dirahasiakan. Rekamannya berlangsung dari jam 3 sore sampai jam 9 malam. Cukup lama juga. Ini bukan karena Ghaitsa Kenang nggak bisa bernyanyi dengan baik, tapi dia benar-benar ingin menampilkan kualitas vokal terbaik. Ghaitsa ini tipikal perfeksionis. Dia rela mengulang rekaman sampai mendapatkan hasil maksimal. Ini semua dilakukan karena Ghaitsa Kenang nggak mau mengecewakan para penggemar yang udah lama menanti single barunya,” beritahu pemilik album Rahasia ini.

Pongki Barata melanjutkan, Ghaitsa berhasil menyanyikan single baru ini dengan syahdu. Tentu ini nggak lepas dari support papanya dan tim management nya, yang setia mendampinginya saat take vokal. Woow sepertinya menarik nih. Kamar Musik jadi nggak sabar deh menantikan single anyar penyanyi bernama lengkap Ghaitsa Puteri Recista Kenang.

(@edofumikooo)