The Dance Company Genap Berusia 9 Tahun, Ini Kesan dan Pesan Para Personelnya

Kamarmusik.net, JAKARTA – Happy Birthday The Dance Company! Yaaa, Selasa kemarin (13/12) band yang baru meluncurkan single “Dance With You” ini genap berusia 9 tahun. Bagaimana Ariyo Wahab a.k.a Riyo (vokal), Baim a.k.a Bebe (gitar & vokal), Pongki Barata a.k.a Wega (bass & vokal) dan Nugie a.k.a Embot (drum & vokal) menjaga kekompakan mereka selama hampir 1 dekade?

Melalui akun Instagram pribadinya, Pongki Barata turut meluapkan suka citanya terhadap band ini,

pongki_barata Selamat Ulang Tahun ke 9 @thedancecompanyband !!! Still enjoying the ride. Let’s make more money ! Hahahaha

Nggak kalah ketinggalan dengan Nugie. Di akun Instagram pribadinya, ia menggaungkan slogan 3 L,

nugietrilogy Let’s grow old together guys..Happy 9th Anniversary my TDC..the 1 and only kinda band in the world..larissssss…langgeeeeng…legennnnnd…love you Wega BeBe Riyo Nedoy???

Nggak gampang lho menyatukan 4 kepala yang semuanya memiliki skill bermusik di atas rata-rata. Bukan perkara mudah juga untuk mengemas perbedaan cara pandang dan ego musikalitas mereka menjadi sebuah kesatuan. Namun, The Dance Company mampu membuktikan bagaimana cara mengolah segala bentuk perdebatan untuk melahirkan sederet karya yang sangat dinantikan.

Sejak mulai beredar tahun 2009, The Dance Company telah menghasilkan album The Dance Company (2009) TDC for Kids (2010), dan Happy Together (2014). Kalau nggak ada hambatan, tahun 2017 nanti kuartet ini akan merilis album bertitel Keliling Dunia.

The Dance Company Genap Berusia 9 Tahun, Ini Kesan Para Personelnya

Belum lama ini Pongki pernah menuangkan kesannya tentang The Dance Company melalui akun Twitter  Baik itu soal keunikan setiap personel, membuat lagu, cara menyatukan pendapat, sampai dalam hal mengelola band. Berikut Kamar Musik rangkum segelintir cuitannya.

“Yah namanya jg hahaha.. unik2 semua isinya. Semuanya tau harus ngapain. No particular leader. Semua punya peran.”

“Bikin band kayak mengelola negara. Semua pendapat harus punya tempat, didengarkan, dipertimbangkan, lalu diputuskan. Nah kptusan itu yg lama.”

“Band seperti tidak pernah bermasalah dlm songwriting. Lagu kita banyak. Tapi kita sgt concern trhdp yg kita rilis.”

“Satu lagi. Kerelaan utk menerima masukan dr teman se band jg harus diasah. Gak selalu bisa lho.”

Soal The Dance Company, Ariyo Wahab juga mengemukakan curhatannya. Ternyata…

“The Dance Company itu kayak bukan sebuah band, melainkan sebuah kebahagiaan dan sebuah pengertian. Kalau di band lain mungkin ada salah satu personelnya yang tidak bisa menerima sesuatu. Di sini, nggak ada sama sekali. Kami jalani apa yang menurut kami bahagia,” Ariyo buka-bukaan.

“Aku bukan memuji, karena aku udah melaluinya sendiri. Toleransi satu sama lain sangat tinggi. Ketika kami ditemukan, setiap personel udah di tahap yang nggak mikirin, ‘wah, lo mana nih kontribusinya?’ Semua yang penting ikut berkarya dan merasakan bahagia. Itu yang susah ditemukan di band lain,” beber musisi yang ulang tahun setiap tanggal 1 Juli ini.

The Dance Company Genap Berusia 9 Tahun, Ini Kesan Para Personelnya

Hal senada juga dilontarkan oleh Nugie. Ia bangga berkelana bersama The Dance Company.

“Saya memilih apa yang saya suka dan saya menyukai apa yang saya pilih. Begitu juga band ini, yang mungkin hanya ada 1 di dunia. Band yang semua personelnya adalah penyanyi dan semuanya sukses dengan karier solo masing-masing. Band ini bukan main-main,” lontar aktor film Sang Pemimpi ini.

Baim juga mengeluarkan unek-uneknya. Dari seabrek project musik yang pernah ia lalui, suami Artika Sari Devi ini jujur mengatakan bahwa nggak ada yang seasyik kebersamaan di The Dance Company.

“Ya, konsentrasi saya yang paling besar ya untuk The Dance Company. Band yang paling leluasa dan santai ya, cuma ini, Alhamdulillah, kami selalu sama-sama baik itu dalam menciptakan lagu maupun mengaransemen musik,” jelas salah satu personel Six Strings tersebut.

Bukan hanya mereka berempat yang hepi dengan The Dance Company. Masyarakat Indonesia pun wajib bangga memiliki band yang mengusung slogan 3 L: Laris, Langgeng, Legend.

“Kami ini bukan lagi remaja, tapi masih punya kesempatan dikasih panggung. Puji Tuhan masih banyak orang yang mengundang The Dance Company. Semua kerja keras kami terbayar karena kami mengawalinya dengan serius dan nggak main-main,” imbuh aktor film Nada Untuk Asa itu.

“Kami memulai kebersamaan yang menyenangkan ini sejak tahun 2009. Berarti sudah 7 kali tahun baru dan cuma sekali kami nggak melewatkan tahun secara bersama,” tutup musisi yang telah menghasilkan ratusan lagu hits ini.

( )