Semua tulisan dari Doddy Irawan

Perhatian Perhatian, Album D’MASIV Ini Bisa Bikin Senyum Senyum Sendiri

Kamarmusik.net, JAKARTA – Hadirnya album D’MASIV atau yang kemudian beken disebut Orange album, semakin membuktikan konsistensi dan produktivitas band ini dalam melahirkan karya. Teramat banyak hal menyenangkan terangkum di album studio ke-5 band yang terbentuk tanggal 3 Maret 2003 ini. Mulai dari CLBK sama produser lama, keterlibatan sederet musisi hebat dalam meracik musik, sampai tema lagu yang serba fresh.

Siklus 2 tahunan rilis telah dipenuhi Rian Ekky Pradipta (vokal), Dwiki Aditya Marsall (gitar), Rayyi Kurniawan Iskandar Dinata (bass), Nurul Damar Ramadhan (gitar), dan Wahyu Piadji (drum) . Sebelumnya, D’MASIV menggelontorkan 4 album: Perubahan (2008), Perjalanan (2010), Persiapan (2012), dan Hidup Lebih Indah (2014).

Di album self titled ini, memuat 10 track super ciamik. Mulai dari “Di Bawah Langit yang Sama”, “Mengetuk Pintu”, “Dengarlah Sayang”, “Jeda”, “Melodi”, “Perhatian Perhatian”, “Tak Punya Nyali, “Teman Makan Teman”, “Single”, dan “Bersama Dalam Cinta”. Apa sih yang ingin D’MASIV sampaikan ke masyarakat melalui album Orange ini?

“Berhubung sampulnya warna orange, jadi kami menyebutnya orange album. Warna itu melambangkan karakter inovatif, kreatif, semangat, nggak pernah menyerah, fresh, dan menyenangkan. Energi itu yang ingin kami sampaikan. Banyak orang yang merasakan susah dan kami ingin orang jadi senyum-senyum sendiri begitu mendengar album ini. Lagu-lagunya sangat variatif, jadi enak didengerin dalam berbagai suasana,” beritahu Rian.

Sederet Musisi Hebat Turut Mengeroyok Album Baru D’MASIV

Perhatian Perhatian, Album D'MASIV Ini Bisa Bikin Senyum Senyum Sendiri

Pemilihan musisi-musisi hebat di album ini, bukan tanpa diskusi dan pemikiran yang matang dari personel D’MASIV.

“Semua yang terlibat, kami sesuaikan sama jenis lagunya. Om Yockie di lagu ‘Mengetuk Pintu’, karena perlu suasana klasik dan vintage. Andika The Titans emang cocok banget ngisi di lagu ‘Dengarlah Sayang’. Mas Oni mengisi string section di track ‘Di Bawah Langit yang Sama’. Berhubung ini untuk soundtrack film BoBoiBoy, jadi suasananya lebih orchestra dan grande. Windi yang ngisi accordion karena butuh suasana folk di lagu ‘Melodi’,” urai sang vokalis.

Oh gitu ya. Bagaimana dengan terpilihnya single “Dengarlah Sayang” dan kembalinya kalian ke produser yang lama?

“Nggak tau kenapa kami pengin balik ke Kang Noey dan Kang Capung lagi. Ternyata dapat energinya saat ngerjain demo, workshop, dan rekaman. Ibaratnya, D’MASIV kayak band yang baru pertama rekaman lagi. Soal ‘Dengarlah Sayang’ memang lagu itu punya respon bagus di Malaysia. Mungkin secara melodi dan lirik, notasinya mudah dicerna,” ceplos Rian yang di bulan puasa kemarin berkolaborasi dengan penyanyi Amerika Serikat, Raef Haggag.

Banyak juga lho yang memuji album Orange ini karena memiliki variasi tema lagu yang segar dan baru.

“Semakin bertambah pengalaman hidup dan sering ketemu orang baru, makin banyak yang bisa kami ambil sebagai inspirasi untuk membuat lirik lagu. Kalau dulu kan masih seputar kisah percintaan Rian, seperti ‘Cinta Ini Membunuhku’ dan ‘Di Antara Kalian’. Sekarang jangkauannya lebih luas,” ulas pria yang ultah tiap 17 November ini.

“Di album ini, ada beberapa tema lirik yang segar dan belum pernah ada di album D’MASIV. Sebut aja ‘Perhatian Perhatian’, ‘Teman Makan Teman’ dan ‘Bersama Dalam Cinta’. Khusus untuk ‘Bersama Dalam Cinta’, itu lagu persatuan dan dibutuhkan kalau melihat kondisi Indonesia sekarang. Lagunya etnik banget karena kami juga melibatkan musisi etnik,” sambung cowok yang sangat mengagumi sosok kharismatik Iwan Fals.

(@edofumikooo)

The Row Hadirkan Penjaga Hati, Apa yang Seru dari Project Baru Rowman Ungu Ini?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Horeee, akhirnya Rowman memiliki proyek musik baru di luar band Ungu. Untuk merealisasikan project bernama The Row ini, Babeh (sapaan akrab Rowman), menggandeng Ayu Angels dan Rendra. Sebuah single berjudul “Penjaga Hati” pun telah meluncur di radio-radio nasional pada akhir bulan September lalu.

Pastinya, project anyar Rowman ini beda telak dengan warna musik khas band Ungu. The Row memilih genre musik yang lagi kekinian, Electro Dance Music (EDM). Sang drummer pun melabuhkan hatinya kepada dua musisi yang emang lagi menekuni musik tersebut: Ayu Angels (vocal dan DJ Set), dan Rendra (gitar dan synth programmer).

Rowman ingin mengeksplor musik lebih luas untuk industri musik Indonesia. Konsep The Row yaitu menggabungkan instrumen analog dan electronic music yang dikemas rapi, bukan sekadar Live PA yang umum dijumpai.

Ingat lho, ini bukan The Row yang pernah merilis lagu berjudul “Hancur” beberapa tahun silam. Bukan juga The Row, kuartet rock asal kota Granada, Andalusia, Spanyol. The Row yang satu ini memiliki penyanyi yang tergolong cerdas dan multi-talented. Pemilik nama asli Paraestheesia Humaning Ayu ini merupakan calon dosen yang akhirnya memutar haluan masa depannya untuk menjadi penyanyi, DJ, MC, dan model.

Simak yukss petikan wawancara cihuy Kamar Musik bersama The Row yang diwakilkan oleh si cantik Ayu Angels.

Cerita dong ide kreatif seputar terbentuknya The Row?

Idenya berawal dari pembicaraan saya, Rendra, dan Rowman yang tadinya hanya ingin punya project untuk mengisi waktu luang. Namun akhirnya kami ketemu dengan management yang sering ngurusin Rowman. Akhirnya kami berpikir kenapa nggak sekalian bikin single aja buat The Row. Akhirnya jadilah karya perdana The Row dengan single berjudul “Penjaga Hati”

Kapan obrolan itu akhirnya diseriusin menjadi band?

Awal Juni (2016)

Genrenya kenapa harus EDM, apa mumpung lagi musim?

Nggak bisa dipungkiri, memang alasan pertama lagi musim. Tapi hak kami sebagai musisi kan memberikan karya yang Insya Allah bisa diminati penikmat musik Indonesia tanpa melupakan identitas Rowman sebagai drummer Ungu. Makanya kami mengkombinasikan band tapi yang bernuansa electro.

Apa Alasan agar project ini penting untuk dikepoin orang?

Musiknya unik. Indonesia banget tapi dikemas dengan musik yang modern. Udh gitu konsep kami kombinasi karena saya pegang DJ dan vokal, sementara Rendra pegang DJ dan gitar.

Kenapa The Row? Udah ada band dengan nama ini di dalam dan luar negeri, bukan?

Ya, karena frontman kami bernama Rowman dan ini merupakan pure project pertama Rowman. Jadi biar teringat aja sih hahaha…

Bahas ya tentang single perkenalan “Penjaga Hati”?

Single kami merupakan recycle dari lagu Mas Ari Lasso ciptaan Mas Piyu yang sempet booming waktu itu. Jadi kami berharap bisa mengulang kesuksesan lagu tersebut, amin.

Kalau ada jadwal bentrok, apakah The Row yang akan didahulukan?

Semua sudah dikondisikan dengan management, karena kami diurus dengan management yang sama.

Apakah ini sebatas project-an yang menggebu di awal, lalu hilang kemudian?

Kami tetap berharap untuk bisa berkarya bersama The Row sampe akhirnya nanti ada masa di mana kami harus berhenti.

Selain “Penjaga Hati”, udah ada berapa materi lagu yang udah siap secara matang?

Sudah, tunggu saja di awal tahun 2017. Amin

Apa 3 rencana besar yang mau kalian realisasikan dalam waktu dekat?

Album, tour keliling Indonesia, dan berkolaborasi dengan artis legend Indonesia.

(@edofumikooo)

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Sekitar 20 tahun nggak terdengar kabarnya, banyak yang menduga kalau Lingua sudah bubar. Nyatanya, kelompok vokal yang melejitkan hit “Bila Ku Ingat” ini masih ada lho. Tuwuhadijatesih Amaranggana (Amara), Francois Mohede (Frans), dan Arie Widiawan Riadi (Arie) comeback dan menyuguhkan album Mampu Bertahan. Ada 8 lagu baru dan 4 lagu lama yang mejeng di album ketiga mereka. Ini daftarnya…

Untuk single pertama, Lingua mengenalkan “Kau Tak Di Sini”. Khusus lagu ciptaan Ipey Amir ini, mereka menggandeng pemain harpa kondang, Maya Hasan. Baru-baru ini mereka gantian menaikkan track “Mampu Bertahan” jadi single kedua. Lagu ciptaan Pongki Barata ini makin bernyawa dengan isian gitar ciamik dari Tohpati.

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?

Nah, 6 lagu baru lain adalah “Rinduku Terjadi”, “Ku Coba”, “Langkah Baru”, “Sudah Sayang”, “Siapa Bilang”, dan “Sebuah Kemungkinan”. Sementara 4 ekstra track dicomot dari 2 album yang dulu: “Bila Ku Ingat” dan “Bintang” ciptaan Yovie Widianto, lalu “Jangan Kau Henti” dan “Takkan Habis Cintaku” ciptaan Adi Adrian dan Ipey Amir.

Kenapa akhirnya Lingua memutuskan untuk membuat album lagi?

Frans: Trigger nya karena kami terlibat sebuah project bersama Coboy pada akhir tahun 2015 lalu. Dari sana kami sepakat memutuskan, ya udah deh kita hidupkan Lingua lagi.

Effort apa saja yang udah dikeluarkan untuk Album Mampu Bertahan?

Amara: Waktu, udah jelas. Lalu, pastinya uang. Kerjaan lain yang menghasilkan uang kami kesampingkan dulu. Memproduksi album ini kan kami mengeluarkan uang. Apalagi sekarang saya udah punya 3 anak. Kami kerjakan semuanya, dari yang nggak ada sampai ada. Beruntung, kami bekerja dengan teman-teman yang sangat baik.

Zaman dan audience kan berubah, ketakutan apa dari sebuah grup yang comeback? 

Lama Vakum, Apa Strategi Lingua Untuk Promosi Album Mampu Bertahan?
Pongki Barata bangga bisa menciptakan lagu “Mampu Bertahan” untuk album ketiga Lingua.

Ari: Intinya setelah tidur selama 20 tahun, kemudian bangun lagi, pertama kami harus melek teknologi. Sistem rekaman pun beda. Dulu analog, sekarang digital. Sistem marketingnya pun beda, sekarang apa-apa lewat social media. Begitu ada album baru ini, ya kami pun bikin akun Instagram, Facebook, dan Twitter atas nama Lingua.

Amara: Kalau berpikir angkatan, pasti mikir ke idealisme kita di tahun 90-an. Cuma, ada perbedaan yang harus bisa kami masukkan ke audience. Jangan paksa mereka melihat kita sebagai produk yang dulu. Justru, strateginya kami yang harus mendekat ke mereka. Intinya sekarang, Lingua belajar semuanya untuk menyesuaikan.

Ari: Garis besarnya sih idealis kompromis, mungkin itu strategi adaptasi Lingua menghadapi industri musik saat ini.

(@edofumikooo)

Sandy Canester Bikinin Lagu Buat Kamu yang Susah Melupakan Mantan

Kamarmusik.net, JAKARTA – Jatuh cinta itu berjuta rasanya. Banyak hal nggak biasa tiba-tiba nggak sengaja kamu lakukan ketika asmara tengah melanda. Mulai dari senyum-senyum sendiri, berkhayal yang indah-indah, dan pengin terus bisa nempel bersama sang gebetan di mana pun dan kapan pun. Kenangan manis itulah yang ingin dicurhatin oleh Sandy Canester lewat single terbarunya yang berjudul “Sedang Jatuh Cinta”.

Ahaaa, Sandy Canester emang nggak biasa bertele-tele dalam menyampaikan perasaannya. Hal itu telah ia buktikan lewat seluruh lagunya. Sebut saja “Sabtu Minggu”, “Telepon Aku”, “Siap Sakit Hati”, sampai “Lelaki Dungu”. Kali ini musisi kelahiran Jakarta, 9 Januari 1980 ini mencoba untuk membagikan perasaan ketika dirinya sedang jatuh cinta.

Lagu “Sedang Jatuh Cinta” merupakan single yang ditulis, diaransemen, dan diproduseri sendiri oleh Sandy. Kepiawaiannya dalam menciptakan lagu udah nggak diragukan lagi deh. Namun cowok yang udah juara nyanyi sejak usia 11 tahun itu dapat bantuan dari Dede Kumala, additional drummer BIP dan produser album Ipang Lazuardi.

“Sejak dulu, gue bercita-cita pengin bikin single dan album yang diisi sama additional player sendiri. Band yang biasa mengiringi gue ngamen dan akhirnya kesampaian di single ini,” papar cowok yang ngetake gitar sendiri di lagu ini.

Ucapan Terima Kasih Sandy Canester Buat Para Mantan

Sandy Canester Bikinin Lagu Buat Kamu yang Susah Melupakan Mantan

Sejak awal, lagu “Sedang Jatuh Cinta” ia rancang dengan sangat ciamik dan matang. Sehingga ketika pengerjaan di studio pun nggak terlalu mengalami banyak perubahan. Dari mulai intro, part gitar, sampai interlude, semua nyaris sama seperti demo. Tentunya dengan sedikit sentuhan demii penyempurnaan.

Coba kamu tongkrongin penggalan lirik lagu ini deh,

Ku sedang jatuh cinta, jatuh cinta kepadamu/ Rasanya ingin terbang melayang ke awan/ Indahnya jatuh cinta, jatuh cinta kepadamu/ Rasanya ingin selalu ada dekatmu/ Ku jatuh cinta padamu

Sandy Canester Bikinin Lagu Buat Kamu yang Susah Melupakan Mantan

Tema jatuh cinta diambil Sandy karena sangat dekat dengan “lingkungan” sekitarnya. Selain ia menuangkan bagaimana indahnya saat jatuh cinta, pria yang hobi naik vespa ini sering mendengar kisah dari orang-orang di sekitarnya. Musisi yang belakangan gemar mengenakan topi fedora itu juga mencermati betapa banyak orang yang berlarut-larut dalam patah hati. Padahal, menurut Sandy, jatuh cintalebih menyenangkan ketimbang patah hati.

“Banyak banget dari kita yang terjebak patah hati. Padahal kita seharusnya berterima kasih sama mantan atau orang yang telah menyakitin perasaan kita. Dia memberi kesempatan buat kita untuk jatuh cinta kembali,” tutur Sandy.

(@edofumikooo)

Dennis Lyla: Fenomenal, Karya, Penggemar, dan Saya

Kamarmusik.net, JAKARTA – Aneh bin ajaib!!!!! Demikian bahasa ungkapan di lingkungan saya, begitu kami terpukau dengan hal yang fenomenal! Ketika menyaksikan sesuatu yang belum pernah diketahui sebelumnya, tiba-tiba bisa menjadi viral. Rasanya itu salah satu hal yang selalu membuat saya begitu terkesima! Dan mengucap HEBAT!

Seorang seniman memang harus mempunyai nyawa dan salah satunya ada di penggemar. Ketika kita memberikan karya hasil tangan kita maupun orang lain, itu akan selalu menjadi hal yang positif di mata para penggemar.

Sejujurnya, nggak gampang untuk menghasilkan sesuatu karya yang bisa disukai atau dihargai oleh masyarakat. Ironisnya, penggemar menomorduakan hal tersebut! Artinya, itu sudah sangat luar biasa! Hanya segelintir seniman yang sangat beruntung bisa memiliki hal demikian.

Dennis Lyla: Fenomenal, Karya, Penggemar, dan Saya

Tapi kembali lagi semua itu ada masanya! Seberapa kuat karya bagus yang bisa kamu berikan agar penggemar kamu tidak merasa jenuh? Rata-rata manusia suka dengan hal yang baru dan itulah faktanya.

Permasalahannya, seberapa kuat kita mengayuh perahu dalam melewati berbagai macam jenis kondisi alam? Saya percaya! Selagi kecintaan saya dengan musik, sebagai kayuh untuk perahu saya, terkadang saya sudah tidak akan peduli dengan apa yang namanya fenomenal, viral, atau apapun lah itu! You name it!!

Saya belum berpengalaman, tapi sepengalaman saya, tidak ada yang nama fans fanatik! Fans juga ada masanya kok.

Seniman yang memiliki karya-karya perfect sekalipun, memiliki tantangan super berat: Bagaimana cara mempertahankan sebuah prestasi besar, nggak cepat merasa puas, lalu terus memproduksi karya-karya yang baru. Kalau kita kembali bisa sukses dengan hal itu, baru deh kita akan diakui. Bukan hanya sebagai pemenang, melainkan seorang ‘legend‘ yang selalu bisa dikenang sepanjang masa oleh para penggemarnya!

Sekarang dan nanti, tantangan ini yang akan saya dan kawan-kawan Lyla tempuh.

Dennis Lyla: Fenomenal, Karya, Penggemar, dan Saya

Menurut saya, cara mempertahankan eksistensi itu dengan selalu menelurkan karya. Dengan melewati berbagai macam fenomena! Apapun penilaiannya, yang jelas kami telah membuktikan konsistensi selama 10 tahun ini! Semoga kami akan terus berlari bersama sampai 20, 30, bahkan 40 tahun ke depan!

Kalau toh nanti ada karya kita yang fenomenal, sangat memukau, dan kemudian menjadi viral banget? Waahh, itu adalah bonus!!

Dennis Lyla: Fenomenal, Karya, Penggemar, dan Saya

Semoga kita semua bisa lebih kreatif!
Manfaatkan masa muda mu dengan melakukan hal yang lebih berguna!

Your time is precious, So don’t waste it living someone else life” – Steve Jobs

“Jika kamu berbicara, kamu cuma mengucapkan apa yang kamu tau. Tapi, jika kamu mendengar, mungkin kamu mendapatkan sesuatu yang belum tau.” – Dennis Lyla

Penulis: @dennisLYLA

Kerispatih dengan Badai Romantic Project? Badai Ungkap Perbedaannya

Kamarmusik.net, JAKARTA – Nggak perlu nunggu lama, Badai langsung bergegas merilis proyek terbarunya. Setelah resmi meninggalkan Kerispatih pada tanggal 24 Mei 2016, pemilik nama lengkap Doadibadai Hollo sah memperkenalkan band barunya yang ia beri nama Badai Romantic Project.

Grup band ini beranggotakan Julian Syahputra (vokal), Badai (kibor, vokal), Dennis Talakua (gitar), Bona Ambarita (bass), dan Ronny (drum). Sebuah single pun diluncurkan, yaitu “Tak Denganku”. Apa cerita di balik lagu ini?

“Single ‘Tak Denganku’ adalah lagu tentang merelakan kebahagiaan dengan orang lain. Tapi Badai Romantic Project menginterpretasikan kebahagiaan nggak harus memonopoli untuk kebahagiaan masing-masing,” beber Badai.

“Idenya datang dari wanita di Indonesia dan laki-laki yang selalu mengagumi wanita,” tambah pria berkacamata ini.

Musisi kelahiran Jakarta 14 Januari 1978 itu menilai Kerispatih dan Badai Romantic Project adalah 2 hal yang jauh berbeda. Perbandingan itu kental terlihat dari tempo kecepatan dalam berlari. Apa maksudnya ya?

“Saya fokuskan diri di sini karena band ini larinya lebih cepat dibanding band sebelumnya. Kebetulan teman-teman baru saya ini bagus, larinya cepat, dan kami sama-sama membangun ini dari bawah,” Badai menjelaskan fakta.

Sama Ketika di Kerispatih, Badai Tetap Bakal Konsisten dengan Lagu-Lagu Cinta

Kerispatih dengan Badai Romantic Project? Badai Ungkap Perbedaannya

Selama 13 tahun berseragam Kerispatih, Badai emang identik sebagai songwriter jenius yang gape dalam menulis tema-tema cinta. Coba deh kamu telusuri semua lagu cinta ciptaannya di 8 album Kerispatih: Gulalikustik (2004), Kejujuran Hati (2005), Kenyataan Perasaan (2007), Tak Lekang Oleh Waktu (2008), Semua Tentang Cinta (2009), Kerispatih & Friends (2010), Melekat di Jiwa (2012), dan terakhir adalah Delapan (2015).

“Saya akan terus mempertahankan lagu-lagu cinta. Soalnya kan yang bikin saya bertahan di industri musik Indonesia adalah lagu-lagu cinta, bukan lagu politik atau kritik sosial. Tetap lagu cinta versi saya. Saya tetap konsisten sama musik saya, gaya saya, dan warna khas lagu cinta saya,” ceplos Badai yang juga menciptakan lagu “SUMO (Susah Move On)” untuk Duo Anggrek.

Badai pasti nggak akan melupakan kenangan-kenangan indahnya bersama rekannya di Kerispatih seperti Fandy Santoso (vokal), Arief Nurdiansyah Morada (gitar), Andika Putrasahadewa (bass), dan Antonius Suryo (drum).  Namun, pasti ada alasan kenapa dirinya ingin berlari lebih kencang bersama Badai Romantic Project.

“Tapi memang, ada cara pikir yang udah berbeda. Ada keinginan bermusik yang nggak dipaksakan lebih jauh kepada band. Ketimbang saya egosentris, lebih baik berjalan masing-masing,” ucap Badai kala itu memberi penjelasan lewat akun Instagram miliknya, @_.badaithepianoman.

Semoga deh Badai bisa terus menggelontorkan karya-karya cihuynya di band barunya sekarang. Terus berlari, bro…

(@edofumikooo)

5 Lagu Ini Bisa Bikin Hatimu Adem Seketika, Meski Hujan Deras Melanda

Kamarmusik.net, JAKARTA – Apa sih yang kamu bayangkan saat melihat hujan turun dengan derasnya? Galau dan rindu menjadi satu. Pikiran seakan melayang jauh, imajinasi kadang menari-nari, banyak hal yang nggak pernah terpikirkan seketika melintas. Pe-er sekolah, tugas kuliah, pekerjaan kantor, sampai yang paling mainstream: membayangkan mantan. Biar nggak gagal fokus, paling enak sih dengerin lagu yang mendukung.

Hujan adalah melodi alam yang hanya bisa didengar dan dirasakan oleh hati. Seperti munculnya pelangi setelah langit cerah. Beberapa lagu ini yang Kamar Musik nilai matching diputar saat turunnya hujan.

Hujan Turun – Sheila on 7

5 Lagu Ini Bisa Bikin Hatimu Adem Seketika, Meski Hujan Melanda

Track yang nangkring di album Berlayar ini diciptakan oleh Adam Muhammad Subarkah. Pembetot bass Sheila on 7 ini mengungkapkan bahwa lagu ini nyurhatin kisah soal bagaimana seseorang bisa survive ketika sedang menghadapi masalah paling berat sekalipun. Kata hujan di lagu ini adalah metafora dari setumpuk permasalahan hidup. Lagu bertempo medium ini bisa menyentil jiwa-jiwa cengeng yang tiap sebentar galau. Beeuuhh, tambah baper aja deh nih.

Waktu hujan turun/ Di sudut gelap mataku/ Begitu derasnya/ Kan ku coba bertahan//

Angin Pujaan Hujan – Payung Teduh

5 Lagu Ini Bisa Bikin Hatimu Adem Seketika, Meski Hujan Turun Melanda

Payung Teduh emang paling bisa deh memelintir kalimat jadi lirik lagu yang bikin kita kagum. Para musisi jebolan Universitas Indonesia ini memilih lagu ini sebagai singel utama di debut album mereka. Band yang terbentuk akhir tahun 2007 ini sukses menghadirkan warna khas mereka dengan rangkaian bahasa nan puitis. Lagu ini mengungkap penantian sia-sia seorang cowok ke sang gebetan yang ternyata si cewek lebih memilih cowok lain.

Datang dari mimpi semalam bulan bundar/ Bermandikan sejuta cahaya di langit/ Yang merah ranum seperti anggur/ Wajahmu membuai mimpiku/ Sang pujaan tak juga datang/ Angin berhembuskan bercabang/ Rinduku berbuah lara uh lara//

Hujan – Utopia

5 Lagu Ini Bisa Bikin Hatimu Adem Seketika, Meski Hujan Turun Melanda

Lagu band Utopia ini kembali populer setelah didaulat menjadi theme song sinetron Ganteng Ganteng Serigala. Tarikan suara Pia yang berenergi plus alunan beat ceria, membuat khayalan orang yang mendengar jadi melambung.

Selalu ada cerita/ Tersimpan di hatiku/ Tentang kau dan hujan/ Tentang cinta kita/ yang mengalir seperti air//

Saat Hujan – Fade 2 Black feat Audrey

5 Lagu Ini Bisa Bikin Hatimu Adem Seketika, Meski Hutan Turun Melanda

Masih ingat grup hip hop yang merupakan mantan tandem Bondan Prakoso? Untuk membuat lagu ini menjadi keren, Fade 2 Black sampai harus menggaet Audrey Tapiheru. Hasilnya? Paten! Kolaborasi mereka membuat lagu ini makin sip ketika didengar. Meski hujan deras dan petir bersahutan, kamu tetap bakal hanyut dengan lagu ini.

Aku pun begitu mendamba pelangi/ Karena sepanjang ku nikmati hujan/ Aku berharap matahari biaskan rinaimu/ Ciptakan pelangi indah untukku Ini hujanku//

Hujan di Mimpi – Banda Neira

5 Lagu Ini Bisa Bikin Hatimu Adem Seketika Meski Hujan Deras Melanda

Lagu mellow ini terangkum di album Berjalan Lebih Jauh. Padu padan vokal berat Ananda Badudu dengan vokal lembut Rara Sekar, bisa menyeret alam bawah sadarmu kepikiran sama someone spesial. Hujan yang merupakan kekuatan semesta mampu mempertemukan dua hati manusia, dalam suasana riang atau hati yang lagi “meriang”.

Ku tumbuh berbunga/ Harum dan berwarna/ Karena kau hujaniku/ Ku tumbuh dewasa/ Dan tambah percaya/ Kau hujaniku/ Kau basahi aku/ Hujani aku/ Kau basahi aku/ Hujani aku//

Seperti hujan yang meneduhkan bumi yang kemarau. Lagu-lagu di atas juga ampuh lho untuk mengusir rasa galau.

(@edofumikooo)

 

Pacar Ditikung Sama Sahabat, Tata Janeeta Curcol Lewat Lagu Korbanmu

Kamarmusik.net, JAKARTA – Setelah lepas dari Dewi Dewi dan Mahadewi, Tata Janeeta memantapkan hatinya untuk berpindah haluan menjadi penyanyi solo. Pilihannya terbukti jitu. Single “Penipu Hati” yang ia rilis tahun 2013 lalu meledak jadi hits. Banyak orang kepo kemudian menyelidik judul lagu dan lirik lagunya di Google. Tiga tahun berlalu, Tata Janeeta kembali hadir dengan lagu baru yang judulnya aja udah bikin penasaran, “Korbanmu”. Nah lho!

Romannya, Tata Janeeta masih merasa nyaman bermain di tema lagu galau. Sama seperti “Penipu Hati”, single anyar penyanyi kelahiran Bandung 18 September 1982 ini kembali menghadirkan lagu dengan lirik yang mencabik-cabik hati. Zona aman Tata Janeeta terbukti ketika ia menghadirkan pencipta lagu yang sama, Franky Yohanes. Yupss, sahabatnya itu lah yang dipercaya untuk menggubah lagu “Korbanmu” dan juga “Penipu Hati”.

Dianggap Terlalu ‘Sadis’, Tata Janeeta Sampai Harus Mengganti Lirik Lagu

Pacar Ditikung Sama Sahabat, Tata Janeeta Curcol Lewat Lagu Korbanmu

Rekan Ina dan Purie waktu di Mahadewi ini masih konsisten dengan karakter khas suara yang powefull. Lagu pop ballads ini berceloteh tentang pengkhianatan seorang sahabat. Bahasa simpelnya itu, temen makan temen gitu deh. Coba resapi penggalan lirik lagu ini deh. Sadisnya kau bagai tak punya hati, Teganya kau bermain di belakang ku.

Nonjok banget liriknya kan? Bayangin kalau kamu punya seorang sahabat yang udah lengket banget, tapi dia tega menikung kamu dengan ayang-ayangan sama orang yang kamu cintai. Lirik lagu ini aja udah termasuk kategori halus. Yoiii, Tata Janeeta sampai melakukan 2 kali take vokal karena ada lirik yang harus diubah. Liriknya yang berbunyi, Teganya kau bermain di belakang ku awalnya adalah Kau tusuk-tusuk aku di belakangku.

Pacar Ditikung Sama Sahabat, Tata Janeeta Curcol Lewat Lagu Korbanmu

Lagu “Korbanmu” ini menurut Tata, udah ada sejak 3 tahun lalu. Namun, materi lagu tersebut masih sangat mentah. Akhirnya ia kembali menggandeng Franky Yohanes untuk bahu membahu merampungkan lagu “Korbanmu”. Tingginya jam terbang rekaman, membuat Tata Janeeta nggak merasa kesulitan dalam menaklukkan lagu ini.

Untuk mempercantik sentuhan aransemen, Tata Janeeta memercayakan kepada Rizky Ares. Ya, Rizky Ares adalah aktor dibalik kerennya lagu “Aku Lelakimu” milik Virzha. Wanita yang hobi menyantap makanan pedas ini kembali menggandeng kekasihnya, Mehdi Zati, sebagai model di video musiknya. Antusiasme masyarakat terhadap lagu ini lumayan tinggi lho. Dalam waktu singkat, video musik “Korbanmu” sukses meraup 1 juta lebih viewers di YouTube.

(@edofumikooo)

Cabut dari Captain Jack, Momo Siapkan Lembaran Baru Bersama Parabiru

Kamarmusik.net, JAKARTA – Masa depan itu adalah pilihan. Termasuk memilih pekerjaan. Mau terus berada di zona aman atau berani keluar dari zona nyaman? Kegalauan itu yang melanda Momo, ketika ia memantapkan hatinya keluar dari band Captain Jack. Band yang ia huni hampir 17 tahun. Band yang ia curahkan seluruh energi di dalamnya, termasuk dalam melahirkan karya. Ya, hampir 100 % lagu di Captain Jack adalah buah kreativitas Momo.

“Aku merasa harus meninggalkan zona aman yang sebenarnya tak lagi nyaman,” demikian curcol Momo.

Itu dia poin krusial, kenapa sampai hari ini masih banyak orang yang nggak habis pikir mengapa Momo harus hengkang dari band yang telah belasan tahun memberinya rezeki dan melambungkan namanya. Keputusannya jelas mengagetkan pecinta musik di Yogyakarta, terutama Monster Jackers.

Kegelisahan Momo untuk meninggalkan Captain Jack sebenarnya udah tercium sejak pertengahan tahun 2012. Sang vokalis merasa sudah mentok. Ia ingin membuat sesuatu yang lebih baru dengan ‘orang-orang baru’.

“Aku merasa visi kami (Captain Jack) udah nggak lagi sama. Misi udah nggak lagi sesuai dengan apa yang kami pikir sejak awal. Ketika kamu tinggal di suatu tempat tapi tempat itu udah nggak sehat, kamu nantinya akan di situ-situ aja. Nggak lagi kreatif, nggak akan ada progress dan malah akan menghasilkan karya yang nggak sehat,” urai Momo.

Terhitung mulai pertengahan tahun 2016, Momo membesut departemen musik baru bernama Momo dan Parabiru. Ia mengajak Agib Tanjung (bass), Aulya Khan (drum), dan rekannya di Captain Jack, Zuhdil HK (gitar). Momo menilai ketiga figur ini masih punya visi misi bermusik yang sama dengan dia untuk saat ini.

“Alasannya simpel. Zuhdil dan Agib itu udah aku anggap sebagai sahabat terbaik yang punya musikalitas di atas rata-rata. Kalau Aulya adalah musisi bagus, yang dari dulu aku lihat nggak pernah dapet partner ngeband yang satu pemikiran. Jadi ketiga orang ini aku anggap sebagai orang yang masih kooperatif dan emang orang yang selalu menjaga attitude dengan baik,” beritahu musisi yang berasal dari Pontianak itu.

Lagu Superhero Siap Mengurai Perbedaan Captain Jack dengan Momo dan Parabiru

Cabut dari Captain Jack, Momo Siapkan Lembaran Baru Bersama Parabiru

Ia tegas mengatakan musik Momo dan Parabiru ini jauh berbeda dengan Captain Jack yang 80% konsep lagunya dia kelola sendiri. Dalam proyek anyar ini, Momo ingin keluar dari zona aman dan membuat sesuatu yang fresh.

“Pemberontakan masih tetap akan ada dan bakal terus aku lakukan, tapi dengan cara penyampaian yang baru dan berbeda. Musik Momo dan Parabiru ini nggak lagi ‘marah-marah’ dan suram. Jujur, aku masih banyak belajar dan mau mengajak semua orang lebih peduli soal fenomena sosial dan alam lewat konsep bermusik yang beda,” bebernya.

Nah… pada bulan November 2016 ini, Momo dan Parabiru siap menjawab pertanyaan dari banyak orang, terutama Monster Jacker. Momo dan Parabiru udah menyiapkan single pertama yang bertajuk “Superhero”.

“Lagu Superhero ini temanya sangat luas. Liriknya bercerita tentang di dalam setiap orang sebenarnya punya kekuatan besar yang bukan hanya untuk menolong diri sendiri, tapi juga orang lain. Sebuah kekuatan untuk lebih peduli. Mungkin kira-kira seperti itu lah. Sekali lagi, aku yang masih terus akan belajar ini, nggak akan pernah bosan berbagi pikiran dengan kalian melalui karya-karyaku yang terbaru,” tutup Momo.

Kamar Musik mendoakan semoga Momo bisa menemukan apa yang selama ini ia rindukan.

(@edofumikooo)

 

Lagi dan Terulang Lagi, Band ST 12 Kembali Harus Kehilangan Vokalis

Kamarmusik.net, JAKARTA – Setelah ditinggal oleh Charly van Houten dan Ridho Tuah, giliran Dimas Moersas yang melangkah pergi dari kursi vokalis ST 12. Dari hasil penelusuran, Kamar Musik melihat sebuah keunikan. Entah ini sebuah kebetulan semata, tapi Charly dan Dimas mundur di tanggal yang sama, yaitu pada 9 Oktober.

Mundurnya Dimas Moersas diungkap oleh ST 12 melalui akun resmi Facebook dan Twitter band asal Bandung ini.

“Setelah sekian lama dalam band ST12, Dimas Moersas memilih untuk solo karir. Berdasarkan kontrak Dimas dengan ST12 management, per tanggal 9 Oktober 2016 tidak lagi menjadi vocalis ST12.”

Sebelas dua belas dengan pamitnya Charly kala itu, kabar mundurnya Dimas juga menimbulkan gaduh di kalangan netizen, khususnya para penggemar mereka. Ada yang mengikhlaskan, namun banyak juga yang belum terima.

“ST12 kenapa lagi? Mau ganti vokalis lagi? Udah dong cukup, udh klop loh aa Dimas. Kita sayang ST12. @pepepst12 @moersas @officialst12band,” ceplos pemilik akun Instagram @dhenymeska.

“Ak lebih suka ttp dimas 😥😥😥 tapi ya sudahlah semangat dan sukss terus buat Dimas juga st 12 dengan pormat br ny nanti,” lontar pemilik akun Instagram @putri.reisha.

“Loh lohh kak dimas kenapaa?? @moersas. Pliss laahh jangan berubah lagiii,” protes akun Instagram @annisavht87.

“Mungkin cuman kak charly vokalis sejati st12,” sahut pemilik akun Instagram @lutvanhouten.

Rekam Jejak Vokalis ST 12 Setelah Era Charly van Houten

Lagi dan Terulang Lagi, Band ST 12 Kembali Harus Kehilangan Vokalis
Belum lama ini Pepep terlibat obrolan serius dengan Charly, reunian?

ST 12 dengan vokalis barunya, Ridho Tuah, mengukir seabrek prestasi hebat. Lagu “Putih Putih Melati” yang terdapat di album Lentera Hati mendapat penghargaan 10 lagu berbahasa Malaysia paling popular tahun 2013. RBT lagu “Putih Putih Melati” diganjar penghargaan 12 Platinum se-Asia. Video musik lagu “Putih Putih Melati” di YouTube juga meraih torehan manis, yaitu bisa masuk Vevo karena telah ditonton hampir 14 juta orang.

Kalau Ridho hadir di album Lentera Hati, Dimas mengukir jejak di album Terjemahan Hati. Bersama Pepep dan Indra G, album ke-6 ST 12 itu berhasil edar di 5 negara Asia. Singel pertama yang dipilih adalah “Salam Terakhir”. Lagu itu recycle dari hits yang dipopulerkan penyanyi legenda Malaysia, Allahyarham Sudirman Haji Arshad.

Sekadar kilas balik, Dimas Moersas mengawali perjalanannya sebagai pengamen jalanan. Cowok kelahiran Tegal, 4 Oktober 1986 itu dinyatakan lolos audisi dan didapuk menjadi vokalis ST 12. Entah mimpi apa Dimas saat itu, yang jelas ST 12 telah mengagendakan promo tur album Terjemahan Hati ke berbagai negara Asia bahkan ke Eropa.

Dari bunyi pengumuman di atas, Dimas disebut ingin bersolo karier. Entah fakta sebenarnya seperti apa, yang jelas kontrak Dimas tidak diperpanjang oleh management ST 12. Cowok yang pernah bekerja sebagai karyawan hotel itu harus kembali melepas seragam kebesaran ST 12 yang baru 2 tahun ia nikmati.

Setelah Dimas, siapa ya vokalis baru ST 12 yang akan dipilih oleh sang founder, Pepep? Kamar Musik berharap, grup band yang terbentuk di jalan Stasiun Timur nomor 12 tanggal 20 Januari 2004 ini nggak salah pilih vokalis lagi ya…

(@edofumikooo)