Arsip Tag: charly van houten

Hati yang Tersakiti, Lagu Solo Pop Sang Survivor Kanker yang Bikin Baper

Kamarmusik.net, JAKARTA – Meski harus berjuang melawan sakit kanker kelenjar getah bening, Aldi Taher masih terlihat produktif di dunia entertainment. Suami Georgia Aisyah ini terus semangat berkarya baik itu di ranah seni peran maupun seni musik. Setelah sempat melejit bersama duo kingkong dan trio ubur ubur, kini ia mencoba bersolo karier dengan merilis single “Hati yang tersakiti”. Selain menyanyi, Aldi Taher memproduseri sendiri lagu ini.

Lagu bernuansa pop mellow ini mengisahkan tentang seorang yang telah mengikat dan mengucap janji untuk hidup bersama. Cinta dan kasih sayang yang dirajut kelak akan membuat bahagia, karena semua dibangun atas dasar ketulusan cinta. Sayang seribu sayang, masalah datang menghampiri setelah kehadiran orang ketiga. Sang pujaan hati kemudian tega meninggalkan dirinya dan mengkhianati ketulusan cinta mereka. Lagunya asli bikin baper deh.

“Saat memproduseri lagu ini, aku telah diserang kanker. Namun aku yakin penyakit ini bisa disembuhkan, selama terus berjuang tanpa menyerah. Berkali-kali menjalani kemoterapi dan Alhamdulillah kesehatanku terus membaik. Sebagai survivor kanker, aku pengin tetap berkarya, termasuk di musik. Ketika terbuka kesempatan solo karier, aku luncurkan deh lagu ‘Hati yang Tersakiti’ ini,” ujar cowok yang pernah menjadi model video musik ADA Band ini

Cerita Aldi Taher Soal Inspirasi Lagu Hati yang Tersakiti

Hati yang Tersakiti, Lagu Solo Pop Sang Survivor Kanker yang Bikin Baper

Lagu ini juga pembuktian bahwa Aldi bisa serius bermusik, di luar karakter jenakanya bersama Trio Ubur Ubur.

“Cerita lagunya pun serius tentang hati yang terluka karena disakiti pasangannya. Liriknya Aldi bikin bersama Ruli. ‘Hati yang Tersakiti’ ini temanya tentang broken love yang pasti dialami banyak orang. Ceritanya sangat menyentuh seperti lagu solonya Virgoun dan lagu-lagu Armada. Semoga lagu ini bisa mewakili hati yang lagi galau. Oh iya, video liriknya juga bisa kamu tonton di YouTube,” beritahu cowok yang suka lagu-lagu Oasis, Coldplay, dan The Beatles itu.

Obrolan makin menarik ketika Kamar Musik menanyakan alasan ia terjun langsung memproduseri karya solo ini.

“Jujur, ini pertama kalinya aku merambah jadi produser musik. Alasanku sederhana. Aku melihat banyak penyanyi yang sukses memproduseri karyanya sendiri seperti Maia Estianty, Charly van Houten, dan temen-teman musisi lainnya,” lontar ayah dari Geraldine Nur Aldiansyah yang memiliki bisnis kuliner sate taichan rock n roll tersebut.

https://youtu.be/UvIEpldjyF4

 

edofumikooo

Lagi dan Terulang Lagi, Band ST 12 Kembali Harus Kehilangan Vokalis

Kamarmusik.net, JAKARTA – Setelah ditinggal oleh Charly van Houten dan Ridho Tuah, giliran Dimas Moersas yang melangkah pergi dari kursi vokalis ST 12. Dari hasil penelusuran, Kamar Musik melihat sebuah keunikan. Entah ini sebuah kebetulan semata, tapi Charly dan Dimas mundur di tanggal yang sama, yaitu pada 9 Oktober.

Mundurnya Dimas Moersas diungkap oleh ST 12 melalui akun resmi Facebook dan Twitter band asal Bandung ini.

“Setelah sekian lama dalam band ST12, Dimas Moersas memilih untuk solo karir. Berdasarkan kontrak Dimas dengan ST12 management, per tanggal 9 Oktober 2016 tidak lagi menjadi vocalis ST12.”

Sebelas dua belas dengan pamitnya Charly kala itu, kabar mundurnya Dimas juga menimbulkan gaduh di kalangan netizen, khususnya para penggemar mereka. Ada yang mengikhlaskan, namun banyak juga yang belum terima.

“ST12 kenapa lagi? Mau ganti vokalis lagi? Udah dong cukup, udh klop loh aa Dimas. Kita sayang ST12. @pepepst12 @moersas @officialst12band,” ceplos pemilik akun Instagram @dhenymeska.

“Ak lebih suka ttp dimas ??? tapi ya sudahlah semangat dan sukss terus buat Dimas juga st 12 dengan pormat br ny nanti,” lontar pemilik akun Instagram @putri.reisha.

“Loh lohh kak dimas kenapaa?? @moersas. Pliss laahh jangan berubah lagiii,” protes akun Instagram @annisavht87.

“Mungkin cuman kak charly vokalis sejati st12,” sahut pemilik akun Instagram @lutvanhouten.

Rekam Jejak Vokalis ST 12 Setelah Era Charly van Houten

Lagi dan Terulang Lagi, Band ST 12 Kembali Harus Kehilangan Vokalis
Belum lama ini Pepep terlibat obrolan serius dengan Charly, reunian?

ST 12 dengan vokalis barunya, Ridho Tuah, mengukir seabrek prestasi hebat. Lagu “Putih Putih Melati” yang terdapat di album Lentera Hati mendapat penghargaan 10 lagu berbahasa Malaysia paling popular tahun 2013. RBT lagu “Putih Putih Melati” diganjar penghargaan 12 Platinum se-Asia. Video musik lagu “Putih Putih Melati” di YouTube juga meraih torehan manis, yaitu bisa masuk Vevo karena telah ditonton hampir 14 juta orang.

Kalau Ridho hadir di album Lentera Hati, Dimas mengukir jejak di album Terjemahan Hati. Bersama Pepep dan Indra G, album ke-6 ST 12 itu berhasil edar di 5 negara Asia. Singel pertama yang dipilih adalah “Salam Terakhir”. Lagu itu recycle dari hits yang dipopulerkan penyanyi legenda Malaysia, Allahyarham Sudirman Haji Arshad.

Sekadar kilas balik, Dimas Moersas mengawali perjalanannya sebagai pengamen jalanan. Cowok kelahiran Tegal, 4 Oktober 1986 itu dinyatakan lolos audisi dan didapuk menjadi vokalis ST 12. Entah mimpi apa Dimas saat itu, yang jelas ST 12 telah mengagendakan promo tur album Terjemahan Hati ke berbagai negara Asia bahkan ke Eropa.

Dari bunyi pengumuman di atas, Dimas disebut ingin bersolo karier. Entah fakta sebenarnya seperti apa, yang jelas kontrak Dimas tidak diperpanjang oleh management ST 12. Cowok yang pernah bekerja sebagai karyawan hotel itu harus kembali melepas seragam kebesaran ST 12 yang baru 2 tahun ia nikmati.

Setelah Dimas, siapa ya vokalis baru ST 12 yang akan dipilih oleh sang founder, Pepep? Kamar Musik berharap, grup band yang terbentuk di jalan Stasiun Timur nomor 12 tanggal 20 Januari 2004 ini nggak salah pilih vokalis lagi ya…

(@edofumikooo)

Bikin Merinding, Setia Band Ungkap Pengalaman Syuting di Lubang Buaya

Kamarmusik.net, JAKARTA – Gebrakan demi gebrakan terus dilakukan Setia Band untuk memperkaya eksplorasi musiknya. Belum lama ini Charly (vokal) dan Pepeng (gitar) menyanyikan ulang sebuah lagu wajib nasional, “Gugur Bunga”. Lagu bertema perjuangan yang diciptakan Ismail Marzuki ini relevan untuk menghormati para pahlawan kemerdekaan, termasuk pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G 30 S PKI pada tahun 1965.

Telah gugur pahlawanku/ Tunai sudah janji bakti/ Gugur satu tumbuh sribu/ Tanah air jaya sakti.

Coba kamuu hayati dalam-dalam penggalan reffrain lagu “Gugur Bunga” ini. Meski nuansa liriknya penuh kesedihan, tapi pesan moralnya sangat kuat. Lagu ini menyuarakan energi dan perjuangan kepada generasi muda untuk selalu cinta tanah air dan nggak melupakan jasa-jasa para pahlawan dalam membela bumi pertiwi ini.

Lalu, apa jadinya kalau “Gugur Bunga” diaransemen dengan ramuan musik khas Setia Band? Biar nggak penasaran, kamu wajib dengerin lagu ini dongss. Apa sih yang membuat Charly dan Pepeng tergerak membawakan lagu ini?

“Lagu ini berawal dari mimpi seorang bapak yang udah lama mencari aku. Ketika ketemu, bapak tersebut menyampaikan bahwa beliau bermimpi didatangi Jendral Ahmad Yani dan menyuruh untuk mencari Charly agar aku bisa menyanyikan kembali lagu ‘Gugur Bunga’ dan lagu-lagu pahlawan lainnya”, terang Charly.

Kira-kira seperti apa kesulitan yang ditemui Setia Band ketika proses aransemen dan merekam lagu “Gugur Bunga”?

“Ada alunan yang mendayu dan harus dibuat lebih ngeband, tanpa menghilangkan pesan kuat lagunya,” urai Charly.

Curhat Merinding Setia Band Saat Syuting di Lubang Buaya

Setia Band Menyanyikan Ulang Lagu Gugur Bunga

Agar lebih all out, Setia Band nggak mau tanggung-tanggung. Demi menyesuaikan tema lagunya, lokasi syuting video musik pun dilakukan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta. Selama jalannya syuting, Charly dan Pepeng merasa ada aura mistis di tempat yang punya nilai sejarah tinggi tersebut.

“Ini pengalaman yang berbeda buat kami bisa syuting dan menyanyikan lagu ‘Gugur Bunga’ di tempat yang memiliki nilai sejarah seperti ini. Rasanya cukup membuat kami merinding, ” timpal Charly.

Keinginan Setia Band mengangkat kembali lagu bertema perjuangan seperti “Gugur Bunga” ini patut diapresiasi.

“Kami emang ingin memopulerkan kembali lagu ini karena pesan moralnya bagus. Harapannya yang pasti, bisa mendapatkan hal-hal terbaik, manfaat yang baik, dan spirit yang baik untuk masyarakat Indonesia. Ini sesuatu yang positif untuk diangkat karena kita harus memiliki spirit kepahlawanan yang tulus untuk negara ini”, tegas Charly.

Semoga dengan meluncurnya kembali lagu “Gugur Bunga” dengan aransemen dan vokal khas Setia Band, anak-anak muda yang mengaku kekinian bisa terdorong semangatnya untuk mencintai lagu-lagu wajib nasional Indonesia.

(@edofumikooo)