Arsip Kategori: Berita

Berita dan info menarik terbaru seputar dunia musik Indonesia. Mengabarkan berita baik, kisah di balik karya, dan cerita tanpa gosip. Artis, orang-orang di balik layar produksi sebuah karya, tips ,review cd, fashion dan segudang informasi menarik lainnya.

Dennis Lyla: Fenomenal, Karya, Penggemar, dan Saya

Kamarmusik.net, JAKARTA – Aneh bin ajaib!!!!! Demikian bahasa ungkapan di lingkungan saya, begitu kami terpukau dengan hal yang fenomenal! Ketika menyaksikan sesuatu yang belum pernah diketahui sebelumnya, tiba-tiba bisa menjadi viral. Rasanya itu salah satu hal yang selalu membuat saya begitu terkesima! Dan mengucap HEBAT!

Seorang seniman memang harus mempunyai nyawa dan salah satunya ada di penggemar. Ketika kita memberikan karya hasil tangan kita maupun orang lain, itu akan selalu menjadi hal yang positif di mata para penggemar.

Sejujurnya, nggak gampang untuk menghasilkan sesuatu karya yang bisa disukai atau dihargai oleh masyarakat. Ironisnya, penggemar menomorduakan hal tersebut! Artinya, itu sudah sangat luar biasa! Hanya segelintir seniman yang sangat beruntung bisa memiliki hal demikian.

Dennis Lyla: Fenomenal, Karya, Penggemar, dan Saya

Tapi kembali lagi semua itu ada masanya! Seberapa kuat karya bagus yang bisa kamu berikan agar penggemar kamu tidak merasa jenuh? Rata-rata manusia suka dengan hal yang baru dan itulah faktanya.

Permasalahannya, seberapa kuat kita mengayuh perahu dalam melewati berbagai macam jenis kondisi alam? Saya percaya! Selagi kecintaan saya dengan musik, sebagai kayuh untuk perahu saya, terkadang saya sudah tidak akan peduli dengan apa yang namanya fenomenal, viral, atau apapun lah itu! You name it!!

Saya belum berpengalaman, tapi sepengalaman saya, tidak ada yang nama fans fanatik! Fans juga ada masanya kok.

Seniman yang memiliki karya-karya perfect sekalipun, memiliki tantangan super berat: Bagaimana cara mempertahankan sebuah prestasi besar, nggak cepat merasa puas, lalu terus memproduksi karya-karya yang baru. Kalau kita kembali bisa sukses dengan hal itu, baru deh kita akan diakui. Bukan hanya sebagai pemenang, melainkan seorang ‘legend‘ yang selalu bisa dikenang sepanjang masa oleh para penggemarnya!

Sekarang dan nanti, tantangan ini yang akan saya dan kawan-kawan Lyla tempuh.

Dennis Lyla: Fenomenal, Karya, Penggemar, dan Saya

Menurut saya, cara mempertahankan eksistensi itu dengan selalu menelurkan karya. Dengan melewati berbagai macam fenomena! Apapun penilaiannya, yang jelas kami telah membuktikan konsistensi selama 10 tahun ini! Semoga kami akan terus berlari bersama sampai 20, 30, bahkan 40 tahun ke depan!

Kalau toh nanti ada karya kita yang fenomenal, sangat memukau, dan kemudian menjadi viral banget? Waahh, itu adalah bonus!!

Dennis Lyla: Fenomenal, Karya, Penggemar, dan Saya

Semoga kita semua bisa lebih kreatif!
Manfaatkan masa muda mu dengan melakukan hal yang lebih berguna!

Your time is precious, So don’t waste it living someone else life” – Steve Jobs

“Jika kamu berbicara, kamu cuma mengucapkan apa yang kamu tau. Tapi, jika kamu mendengar, mungkin kamu mendapatkan sesuatu yang belum tau.” – Dennis Lyla

Penulis: @dennisLYLA

Kerispatih dengan Badai Romantic Project? Badai Ungkap Perbedaannya

Kamarmusik.net, JAKARTA – Nggak perlu nunggu lama, Badai langsung bergegas merilis proyek terbarunya. Setelah resmi meninggalkan Kerispatih pada tanggal 24 Mei 2016, pemilik nama lengkap Doadibadai Hollo sah memperkenalkan band barunya yang ia beri nama Badai Romantic Project.

Grup band ini beranggotakan Julian Syahputra (vokal), Badai (kibor, vokal), Dennis Talakua (gitar), Bona Ambarita (bass), dan Ronny (drum). Sebuah single pun diluncurkan, yaitu “Tak Denganku”. Apa cerita di balik lagu ini?

“Single ‘Tak Denganku’ adalah lagu tentang merelakan kebahagiaan dengan orang lain. Tapi Badai Romantic Project menginterpretasikan kebahagiaan nggak harus memonopoli untuk kebahagiaan masing-masing,” beber Badai.

“Idenya datang dari wanita di Indonesia dan laki-laki yang selalu mengagumi wanita,” tambah pria berkacamata ini.

Musisi kelahiran Jakarta 14 Januari 1978 itu menilai Kerispatih dan Badai Romantic Project adalah 2 hal yang jauh berbeda. Perbandingan itu kental terlihat dari tempo kecepatan dalam berlari. Apa maksudnya ya?

“Saya fokuskan diri di sini karena band ini larinya lebih cepat dibanding band sebelumnya. Kebetulan teman-teman baru saya ini bagus, larinya cepat, dan kami sama-sama membangun ini dari bawah,” Badai menjelaskan fakta.

Sama Ketika di Kerispatih, Badai Tetap Bakal Konsisten dengan Lagu-Lagu Cinta

Kerispatih dengan Badai Romantic Project? Badai Ungkap Perbedaannya

Selama 13 tahun berseragam Kerispatih, Badai emang identik sebagai songwriter jenius yang gape dalam menulis tema-tema cinta. Coba deh kamu telusuri semua lagu cinta ciptaannya di 8 album Kerispatih: Gulalikustik (2004), Kejujuran Hati (2005), Kenyataan Perasaan (2007), Tak Lekang Oleh Waktu (2008), Semua Tentang Cinta (2009), Kerispatih & Friends (2010), Melekat di Jiwa (2012), dan terakhir adalah Delapan (2015).

“Saya akan terus mempertahankan lagu-lagu cinta. Soalnya kan yang bikin saya bertahan di industri musik Indonesia adalah lagu-lagu cinta, bukan lagu politik atau kritik sosial. Tetap lagu cinta versi saya. Saya tetap konsisten sama musik saya, gaya saya, dan warna khas lagu cinta saya,” ceplos Badai yang juga menciptakan lagu “SUMO (Susah Move On)” untuk Duo Anggrek.

Badai pasti nggak akan melupakan kenangan-kenangan indahnya bersama rekannya di Kerispatih seperti Fandy Santoso (vokal), Arief Nurdiansyah Morada (gitar), Andika Putrasahadewa (bass), dan Antonius Suryo (drum).  Namun, pasti ada alasan kenapa dirinya ingin berlari lebih kencang bersama Badai Romantic Project.

“Tapi memang, ada cara pikir yang udah berbeda. Ada keinginan bermusik yang nggak dipaksakan lebih jauh kepada band. Ketimbang saya egosentris, lebih baik berjalan masing-masing,” ucap Badai kala itu memberi penjelasan lewat akun Instagram miliknya, @_.badaithepianoman.

Semoga deh Badai bisa terus menggelontorkan karya-karya cihuynya di band barunya sekarang. Terus berlari, bro…

(@edofumikooo)

Pacar Ditikung Sama Sahabat, Tata Janeeta Curcol Lewat Lagu Korbanmu

Kamarmusik.net, JAKARTA – Setelah lepas dari Dewi Dewi dan Mahadewi, Tata Janeeta memantapkan hatinya untuk berpindah haluan menjadi penyanyi solo. Pilihannya terbukti jitu. Single “Penipu Hati” yang ia rilis tahun 2013 lalu meledak jadi hits. Banyak orang kepo kemudian menyelidik judul lagu dan lirik lagunya di Google. Tiga tahun berlalu, Tata Janeeta kembali hadir dengan lagu baru yang judulnya aja udah bikin penasaran, “Korbanmu”. Nah lho!

Romannya, Tata Janeeta masih merasa nyaman bermain di tema lagu galau. Sama seperti “Penipu Hati”, single anyar penyanyi kelahiran Bandung 18 September 1982 ini kembali menghadirkan lagu dengan lirik yang mencabik-cabik hati. Zona aman Tata Janeeta terbukti ketika ia menghadirkan pencipta lagu yang sama, Franky Yohanes. Yupss, sahabatnya itu lah yang dipercaya untuk menggubah lagu “Korbanmu” dan juga “Penipu Hati”.

Dianggap Terlalu ‘Sadis’, Tata Janeeta Sampai Harus Mengganti Lirik Lagu

Pacar Ditikung Sama Sahabat, Tata Janeeta Curcol Lewat Lagu Korbanmu

Rekan Ina dan Purie waktu di Mahadewi ini masih konsisten dengan karakter khas suara yang powefull. Lagu pop ballads ini berceloteh tentang pengkhianatan seorang sahabat. Bahasa simpelnya itu, temen makan temen gitu deh. Coba resapi penggalan lirik lagu ini deh. Sadisnya kau bagai tak punya hati, Teganya kau bermain di belakang ku.

Nonjok banget liriknya kan? Bayangin kalau kamu punya seorang sahabat yang udah lengket banget, tapi dia tega menikung kamu dengan ayang-ayangan sama orang yang kamu cintai. Lirik lagu ini aja udah termasuk kategori halus. Yoiii, Tata Janeeta sampai melakukan 2 kali take vokal karena ada lirik yang harus diubah. Liriknya yang berbunyi, Teganya kau bermain di belakang ku awalnya adalah Kau tusuk-tusuk aku di belakangku.

Pacar Ditikung Sama Sahabat, Tata Janeeta Curcol Lewat Lagu Korbanmu

Lagu “Korbanmu” ini menurut Tata, udah ada sejak 3 tahun lalu. Namun, materi lagu tersebut masih sangat mentah. Akhirnya ia kembali menggandeng Franky Yohanes untuk bahu membahu merampungkan lagu “Korbanmu”. Tingginya jam terbang rekaman, membuat Tata Janeeta nggak merasa kesulitan dalam menaklukkan lagu ini.

Untuk mempercantik sentuhan aransemen, Tata Janeeta memercayakan kepada Rizky Ares. Ya, Rizky Ares adalah aktor dibalik kerennya lagu “Aku Lelakimu” milik Virzha. Wanita yang hobi menyantap makanan pedas ini kembali menggandeng kekasihnya, Mehdi Zati, sebagai model di video musiknya. Antusiasme masyarakat terhadap lagu ini lumayan tinggi lho. Dalam waktu singkat, video musik “Korbanmu” sukses meraup 1 juta lebih viewers di YouTube.

(@edofumikooo)

Cabut dari Captain Jack, Momo Siapkan Lembaran Baru Bersama Parabiru

Kamarmusik.net, JAKARTA – Masa depan itu adalah pilihan. Termasuk memilih pekerjaan. Mau terus berada di zona aman atau berani keluar dari zona nyaman? Kegalauan itu yang melanda Momo, ketika ia memantapkan hatinya keluar dari band Captain Jack. Band yang ia huni hampir 17 tahun. Band yang ia curahkan seluruh energi di dalamnya, termasuk dalam melahirkan karya. Ya, hampir 100 % lagu di Captain Jack adalah buah kreativitas Momo.

“Aku merasa harus meninggalkan zona aman yang sebenarnya tak lagi nyaman,” demikian curcol Momo.

Itu dia poin krusial, kenapa sampai hari ini masih banyak orang yang nggak habis pikir mengapa Momo harus hengkang dari band yang telah belasan tahun memberinya rezeki dan melambungkan namanya. Keputusannya jelas mengagetkan pecinta musik di Yogyakarta, terutama Monster Jackers.

Kegelisahan Momo untuk meninggalkan Captain Jack sebenarnya udah tercium sejak pertengahan tahun 2012. Sang vokalis merasa sudah mentok. Ia ingin membuat sesuatu yang lebih baru dengan ‘orang-orang baru’.

“Aku merasa visi kami (Captain Jack) udah nggak lagi sama. Misi udah nggak lagi sesuai dengan apa yang kami pikir sejak awal. Ketika kamu tinggal di suatu tempat tapi tempat itu udah nggak sehat, kamu nantinya akan di situ-situ aja. Nggak lagi kreatif, nggak akan ada progress dan malah akan menghasilkan karya yang nggak sehat,” urai Momo.

Terhitung mulai pertengahan tahun 2016, Momo membesut departemen musik baru bernama Momo dan Parabiru. Ia mengajak Agib Tanjung (bass), Aulya Khan (drum), dan rekannya di Captain Jack, Zuhdil HK (gitar). Momo menilai ketiga figur ini masih punya visi misi bermusik yang sama dengan dia untuk saat ini.

“Alasannya simpel. Zuhdil dan Agib itu udah aku anggap sebagai sahabat terbaik yang punya musikalitas di atas rata-rata. Kalau Aulya adalah musisi bagus, yang dari dulu aku lihat nggak pernah dapet partner ngeband yang satu pemikiran. Jadi ketiga orang ini aku anggap sebagai orang yang masih kooperatif dan emang orang yang selalu menjaga attitude dengan baik,” beritahu musisi yang berasal dari Pontianak itu.

Lagu Superhero Siap Mengurai Perbedaan Captain Jack dengan Momo dan Parabiru

Cabut dari Captain Jack, Momo Siapkan Lembaran Baru Bersama Parabiru

Ia tegas mengatakan musik Momo dan Parabiru ini jauh berbeda dengan Captain Jack yang 80% konsep lagunya dia kelola sendiri. Dalam proyek anyar ini, Momo ingin keluar dari zona aman dan membuat sesuatu yang fresh.

“Pemberontakan masih tetap akan ada dan bakal terus aku lakukan, tapi dengan cara penyampaian yang baru dan berbeda. Musik Momo dan Parabiru ini nggak lagi ‘marah-marah’ dan suram. Jujur, aku masih banyak belajar dan mau mengajak semua orang lebih peduli soal fenomena sosial dan alam lewat konsep bermusik yang beda,” bebernya.

Nah… pada bulan November 2016 ini, Momo dan Parabiru siap menjawab pertanyaan dari banyak orang, terutama Monster Jacker. Momo dan Parabiru udah menyiapkan single pertama yang bertajuk “Superhero”.

“Lagu Superhero ini temanya sangat luas. Liriknya bercerita tentang di dalam setiap orang sebenarnya punya kekuatan besar yang bukan hanya untuk menolong diri sendiri, tapi juga orang lain. Sebuah kekuatan untuk lebih peduli. Mungkin kira-kira seperti itu lah. Sekali lagi, aku yang masih terus akan belajar ini, nggak akan pernah bosan berbagi pikiran dengan kalian melalui karya-karyaku yang terbaru,” tutup Momo.

Kamar Musik mendoakan semoga Momo bisa menemukan apa yang selama ini ia rindukan.

(@edofumikooo)

 

Lagi dan Terulang Lagi, Band ST 12 Kembali Harus Kehilangan Vokalis

Kamarmusik.net, JAKARTA – Setelah ditinggal oleh Charly van Houten dan Ridho Tuah, giliran Dimas Moersas yang melangkah pergi dari kursi vokalis ST 12. Dari hasil penelusuran, Kamar Musik melihat sebuah keunikan. Entah ini sebuah kebetulan semata, tapi Charly dan Dimas mundur di tanggal yang sama, yaitu pada 9 Oktober.

Mundurnya Dimas Moersas diungkap oleh ST 12 melalui akun resmi Facebook dan Twitter band asal Bandung ini.

“Setelah sekian lama dalam band ST12, Dimas Moersas memilih untuk solo karir. Berdasarkan kontrak Dimas dengan ST12 management, per tanggal 9 Oktober 2016 tidak lagi menjadi vocalis ST12.”

Sebelas dua belas dengan pamitnya Charly kala itu, kabar mundurnya Dimas juga menimbulkan gaduh di kalangan netizen, khususnya para penggemar mereka. Ada yang mengikhlaskan, namun banyak juga yang belum terima.

“ST12 kenapa lagi? Mau ganti vokalis lagi? Udah dong cukup, udh klop loh aa Dimas. Kita sayang ST12. @pepepst12 @moersas @officialst12band,” ceplos pemilik akun Instagram @dhenymeska.

“Ak lebih suka ttp dimas ??? tapi ya sudahlah semangat dan sukss terus buat Dimas juga st 12 dengan pormat br ny nanti,” lontar pemilik akun Instagram @putri.reisha.

“Loh lohh kak dimas kenapaa?? @moersas. Pliss laahh jangan berubah lagiii,” protes akun Instagram @annisavht87.

“Mungkin cuman kak charly vokalis sejati st12,” sahut pemilik akun Instagram @lutvanhouten.

Rekam Jejak Vokalis ST 12 Setelah Era Charly van Houten

Lagi dan Terulang Lagi, Band ST 12 Kembali Harus Kehilangan Vokalis
Belum lama ini Pepep terlibat obrolan serius dengan Charly, reunian?

ST 12 dengan vokalis barunya, Ridho Tuah, mengukir seabrek prestasi hebat. Lagu “Putih Putih Melati” yang terdapat di album Lentera Hati mendapat penghargaan 10 lagu berbahasa Malaysia paling popular tahun 2013. RBT lagu “Putih Putih Melati” diganjar penghargaan 12 Platinum se-Asia. Video musik lagu “Putih Putih Melati” di YouTube juga meraih torehan manis, yaitu bisa masuk Vevo karena telah ditonton hampir 14 juta orang.

Kalau Ridho hadir di album Lentera Hati, Dimas mengukir jejak di album Terjemahan Hati. Bersama Pepep dan Indra G, album ke-6 ST 12 itu berhasil edar di 5 negara Asia. Singel pertama yang dipilih adalah “Salam Terakhir”. Lagu itu recycle dari hits yang dipopulerkan penyanyi legenda Malaysia, Allahyarham Sudirman Haji Arshad.

Sekadar kilas balik, Dimas Moersas mengawali perjalanannya sebagai pengamen jalanan. Cowok kelahiran Tegal, 4 Oktober 1986 itu dinyatakan lolos audisi dan didapuk menjadi vokalis ST 12. Entah mimpi apa Dimas saat itu, yang jelas ST 12 telah mengagendakan promo tur album Terjemahan Hati ke berbagai negara Asia bahkan ke Eropa.

Dari bunyi pengumuman di atas, Dimas disebut ingin bersolo karier. Entah fakta sebenarnya seperti apa, yang jelas kontrak Dimas tidak diperpanjang oleh management ST 12. Cowok yang pernah bekerja sebagai karyawan hotel itu harus kembali melepas seragam kebesaran ST 12 yang baru 2 tahun ia nikmati.

Setelah Dimas, siapa ya vokalis baru ST 12 yang akan dipilih oleh sang founder, Pepep? Kamar Musik berharap, grup band yang terbentuk di jalan Stasiun Timur nomor 12 tanggal 20 Januari 2004 ini nggak salah pilih vokalis lagi ya…

(@edofumikooo)

Young Lex Gaet Gamaliel Tapiheru di Lagu Slow, Nih Cerita Kolaborasinya

Kamarmusik.net, JAKARTA – Nama Young Lex semakin sering dikepoin nih di Google. Apalagi setelah rapper muda ini tampil bersama selebgram Awkarin dalam video musik “Bad”. Cowok yang mengawali karier sebagai YouTuber ini emang tergolong produktif menggelontorkan karya. Terhitung udah belasan orang ia ajak berkolaborasi dalam panggung hip hop. Paling anyar, Young Lex berduet sama Gamaliel ‘GAC’ Tapiheru di lagu berjudul “Slow”.

Yupss, tanggal 3 Oktober kemarin, kedua idola remaja kekinian itu melakoni syuting video musik “Slow”. Syuting dilakukan di 2 lokasi yang berbeda yaitu di daerah Cikini Raya dan di Gudang Sarinah, Pancoran. Oleh sang sutradara, Andree Sascha, video musik ini dibikin dalam 2 konsep: long take dan slow motion. Keren abis kan?

Young Lex dan Gamaliel nggak hanya berkolaborasi dalam menyanyi, keduanya bersinergi dalam menciptakan lagu.

“Lagu ini tentang hidup yang boleh menggapai mimpi tapi jangan sampai memaksakan keadaan. Gue bikin, dia bikin, terus kami cocokin. Lalu ada part di mana gue bantuin part-nya Gamal. Gamal juga demikian, bantuin part-nya gue,” Young Lex menceritakan kronologis singkat kolaborasinya dengan Gamaliel di lirik lagu “Slow.

Young Lex Gaet Gamaliel Tapiheru di Lagu Slow, Nih Cerita Kolaborasinya

Tema lagu ini mengulas panjang lebar soal upaya dan perjuangan untuk mewujudkan mimpi, dalam batasan realistis.

“Dari segi komposisi lagu, ya 50:50 lah. Bagian Gamal 8 bar, gue 4 bar dan 4 bar bridge,” beritahu Young Lex.

Rapper berdarah Batak dan Ambon ini kembali melanjutkan cerita, kali ini seputar suasana dalam video musiknya.

“Biasanya kalau orang dengar lagu yang beat dan tropical gini, biasanya ngambil suasana di pantai. Tapi, kami maunya diambil dari sudut yang beda. Lebih ke suasana pas kami menciptakan lagu itu. Ya, tepatnya seputar suasana kota dengan background-nya orang-orang,” lanjut cowok kelahiran 18 April 1992 tersebut.

Ini Alasan Young Lex Menggaet Gamaliel di Lagu “Slow”

young-lex-gaet-gamaliel-tapiheru-di-lagu-slow-nih-cerita-kolaborasinya-kamarmusik-gamaliel-dan-young-lex

Sebenernya, yang ada di benak Young Lex itu sosok Audrey ‘GAC’. Kok nyasar ke Gamaliel ya? Ada apa gerangan?

“Sebenarnya gue mau kolaborasi dengan Audrey. Sayang, Audrey habis kolaborasi sama Fade 2 Black. Cantika pun lagi ada proyek. Yang ready, cuma Gamal. Pas juga, background-nya sama-sama cowok Ambon,” canda Young Lex.

Gayung bersambut, Gamaliel pun langsung mengangguk setuju ketika ditawarkan kolaborasi ini oleh Young Lex.

“Gue senang banget kerjasama bareng Young Lex. Dia pribadi yang muda dan berkarya. Jadi gue merasa senang bisa membantu orang muda dalam berkarya,” lontar Gamaliel.

Menyikapi kolaborasi ini serta proyek pribadi dua personel GAC yang lain, Gamaliel menjelaskan bahwa trio yang dibentuknya itu emang membuka ruang dan kesempatan para personelnya untuk mengembangkan kreatifitasnya.

“Jadi kenapa namanya GAC, karena Gamaliel Audrey Cantika. Sebenarnya kami ini tiga orang yang mengerjakan lagu bareng. Kalau kami punya proyek sendiri-sendiri, ya nggak apa-apa. Kemarin Audrey sempat kolaborasi sama Fade 2 Black, Cantika juga menjalani proyek musik sendiri. Jadi, nggak ada yang mesti dibatasi,” urai Gamaliel.

Buah Konsistensi Young Lex di Panggung Hip Hop

Young Lex Gaet Gamaliel Tapiheru di Lagu Slow, Nih Cerita Kolaborasinya

Catet ya, karier melambung yang diraih Young Lex, nggak didapat secara instan lho. Butuh waktu bertahun-tahun untuk ia sampai ke posisinya sekarang. Young Lex terus konsisten melahirkan karya-karyanya sebagai rapper. Ia berhasil memaksimalkan YouTube untuk mengeksplor segala “kenakalan” bermusiknya. Cowok yang tubuhnya dihiasi berbagai jenis tattoo ini nggak dipungkiri telah menjelma sebagai trendsetter di industri musik Indonesia.

Merangkak dari panggung indie,Young Lex telah merilis seabrek lagu. Pemilik nama lengkap Samuel Alexander Pieter ini semakin dikenal lewat lagu-lagu yang digemari anak muda sekarang. Sebut saja “O Aja Ya Kan”, “Super Swag”, “Single Woles”, “Ini Gaya Gue”, “GC (Gerak Cepet)”, “Cewek Kece”, dan “Jangan Pergi”. Pada tahun 2012 lalu, track “Ini Gaya Gue”dirilis ulang Lex bersama Iwa K untuk menjadi soundtrack film King of Rock City. Sebuah film yang dibintangi musisi hip-hop Indonesia macam Iwa K, Derry ‘Neo’, Jaydee ‘Soul ID’, Yacko, sampai Saykoji.

Young Lex Gaet Gamaliel Tapiheru di Lagu Slow, Nih Cerita Kolaborasinya

Paling gokil ya lagu “O Aja Ya Kan” yang diunggah ke Youtube tahun 2014. Bersama label Trinity Optima Production, lagu itu dirilis ulang. Ia disandingkan dengan 2 penyiar radio gokil, Kemal dan TJ. Berkat video musik yang digandrungi jutaan warga YouTube itu, ia masuk nominator Kategori Karya Produksi Rap/HipHop Terbaik di AMI Awards 2016. Ia pun mentas di ajang musik internasional The 11th Annual Music Matters Festival, Singapore 2016.

Cowok yang waktu SMA pernah jadi ketua kelas ini membocorkan strateginya untuk bisa menulis lagu yang kece.

“Penulisan lirik juga ada strateginya. Sekarang ini era update status. Jadi gimana caranya lirik yang gue bikin bisa buat update status orang di media sosial. Setiap mau bikin lagu, gue melakukan riset lebih dahulu,” ungkap Young Lex yang juga pernah berkolaborasi bersama Kemal Palevi dan rapper Crystal Opera.

(@edofumikooo)

Rizky Febian Rilis Penantian Berharga, Akan Selaris Kesempurnaan Cinta?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Lagu “Kesempurnaan Cinta” milik Rizky Febian emang terbukti gokil abis! Berkat lagu yang ia ciptakan ini, Iky – sapaan akrabnya – berhasil mewujudkan mimpinya sebagai penyanyi profesional. “Kesempurnaan Cinta” juga membuahkan segambreng prestasi membanggakan buat putra sulung komedian Sule.

Di ajang AMI Awards ke-19, Cowok kelahiran Bandung 25 Februari 1998 tersebut memboyong 2 penghargaan sekaligus: Pencipta Lagu Pop Terbaik dan Artis Pendatang Baru Terbaik. Iky juga membuat bangga dengan memenangkan kategori Artis Baru Terbaik (Lelaki) di Anugerah Planet Muzik 2016 di Singapore.

Sebelumnya, masih di tahun 2016, Rizky Febian juga membawa pulang beberapa awards. Sebut saja Penyanyi Pendatang Baru Paling Ngetop dan Lagu Paling Ngetop di SCTV Music Awards 2016, Pendatang Baru Terdahsyat di Dahsyatnya Awards 2016, Lagu Indonesia Terfavorit di Nickelodeon Indonesia Kids’ Choice Awards 2016, Breakthrough Artist of the Year dan Song of the Year dari Indonesian Choice Awards 2016. Sungguh luar biasa, Iky!

Setelah “Kesempurnaan Cinta”, Rizky Febian Hadirkan “Penantian Berharga”

Rizky Febian Rilis Penantian Berharga, Akan Selaris Kesempurnaan Cinta?

Sebagai penyanyi pendatang baru yang langsung populer dan kecipratan banyak penghargaan, nggak membuat Rizky Febian larut dalam kepuasan. Untuk bisa melompat lebih tinggi, sebuah single baru ia suguhkan. Judulnya “Penantian Berharga”. Khusus untuk single ke-2, Iky melibatkan pencipta lagu bernama Aldi Nada Permana.

Banyak orang tentu berharap, lagu baru ini bisa jauh lebih berkibar dari “Kesempurnaan Cinta”. Namun dengan bijak, Iky mengatakan bahwa ia nggak berekspektasi lebih pada “Penantian Berharga”.

“Yang pasti, lagu ini bertolak belakang dengan ‘Kesempurnaan Cinta’. Respon positif di lagu pertama, sedikit membuat beban sih. Namun Iky nggak pernah mikir harus bagus, yang penting berkarya dulu,” beritahu Iky.

Secara garis besar, lirik “Penantian Berharga” nyurhatin tentang sebuah penantian lama seseorang yang merindukan hadirnya sosok pasangan. Akhirnya yang ditunggu itu datang dan mampu mewarnai hidupnya. Lagu ini musiknya lebih ceria. Kekasih Vebby Palwinta ini sampai menggunakan teknik falsetto untuk menjangkau nada-nada tinggi.

Videonya udah bisa kamu tongkrongin di YouTube lho. Sampai berita ini diturunkan, video musik “Penantian Berharga” telah ditonton lebih dari 1,5 juta kali. Video yang dibikin di Singapore ini sempat memicu kritik tajam dari netizen karena gambarnya yang terkesan nge-blur. Terlepas ini bagian dari sebuah kreasi seni atau gimmick, kehadiran single baru ini tentu mengobati kangen para Rizfelous (julukan fans berat Rizky Febian).

Rizky Febian Rilis Penantian Berharga, Akan Selaris Kesempurnaan Cinta?

“Menurut saya, hal yang paling berharga adalah saling menghargai, karena itu dimana kita bisa saling menerima kelebihan dan kekurangan seseorang. Bisa saling menghormati dan saling menjaga,” tulis pemilik nama lengkap Rizky Febian Ardiansyah Sutisna ini di akun Instagram pribadinya, @rizkyfbian.

Tuh, bener banget tuh kata Iky. Cowok yang lagi getol menekuni hobi fotografi ini akan terus berkarya. Ia nggak pernah mematok target harus menyanyikan lagu yang pasti meledak. Siapa yang menduga kalau “Kesempurnaan Cinta” begitu disukai bahkan sampai di luar Indonesia. Siapa yang menyangka Iky bakal bisa sepanggung dan berduet dengan penyanyi-penyanyi terkenal. Biarlah, pemilik 1,2 juta followers di Instagram ini menikmati passion nya sebagai seorang musisi. Terus melaju sampai nanti muncul debut album ya, Iky. Sukses deh buat single barunya.

(@edofumikooo)

Ungu Tetap Akan Meluncurkan Album Baru, Meski Tanpa Kehadiran Pasha

Kamarmusik.net, JAKARTA – Tanpa kehadiran Pasha, Ungu nggak lantas berhenti berkarya. Sebuah single berjudul “Tanpa Hadirmu” meluncur. Ini karya pertama grup band Ungu tanpa lantunan suara khas Pasha, yang sekarang menjabat sebagai Wakil Walikota Palu, Sulawesi Tengah. Terdengar aneh kah? Atau justru sebaliknya?

Setelah 20 tahun wara-wiri, baru kali ini Ungu meninggalkan tanda tanya besar untuk penggemarnya. Bubar atau jalan terus? Enda (gitar), Makki (bass), Oncy (gitar), Rowman (drum) teguh pada keputusan: Posisi Pasha tak tergantikan. Kursi vokalis dibiarkan kosong untuk sementara waktu. Enda dan Oncy saling berbagi tugas untuk mengisi vokal. Mampukah Ungu bersabar sampai Pasha menyelesaikan masa tugasnya sebagai pejabat publik?

“Di lagu ini, saya dan Oncy yang jadi vokalis. Ke depan, juga akan seperti itu,” jawab Enda mantap.

“Tanpa Hadirmu” diciptakan oleh Oncy. Lagu ini nyurhatin tentang rasa kecewa dan sedih akibat sebuah perpisahan.

“Yaaa, lagu ini mewakili perasaan seseorang yang benar-benar suka sama pasangannya. Namun karena kehadiran pihak ketiga, mereka akhirnya harus berpisah”, jelas musisi yang memiliki nama lengkap Arlonsy Miraldi tersebut.

Seiring tingginya jam terbang, personel Ungu nggak butuh waktu lama dalam membuat lagu “Tanpa Hadirmu”. Sejumlah musisi membantu, mulai dari Andi Jibron, Irvan Nat, sampai almarhum Khrisna J. Sadrach.

“Dari menulis lirik sampai guide kasar, lagu ini selesai dalam waktu 2 jam. Kendalanya justru saat aransemen. Butuh waktu 5 hari untuk dapat aransemen lagu yang asyik. Rekamannya sendiri memakan waktu 2 hari,” beber Oncy.

Menarik Ditunggu, Tanpa Ada Suara Pasha di Album Penuh Ungu

Ungu Tetap Akan Meluncurkan Album Baru, Meski Tanpa Kehadiran Pasha

 

Lagu “Tanpa Hadirmu” boleh dibilang momen Ungu untuk move on. Setelah ini, akan hadir lagu-lagu baru yang lain. Bahkan, album terbaru mereka tengah disiapkan.

“Kami akan menjalani Ungu secara berempat. Kami merelakan Pasha untuk menjalankan tugasnya dengan baik, sampai waktu yang belum ditentukan. Kami mendukung itu. Meski begitu, kami akan terus menciptakan karya. Termasuk rencana merilis album terbaru. Semoga nanti bisa diterima oleh masyarakat,” lontar Enda.

Selama 2 dekade, produktifitas band ini dalam berkarya terbilang luar biasa. Sekitar 12 album (reguler dan religi) telah mereka persembahkan. Sejak terbentuk tahun 1996, hampir seratus buah lagu Ungu melejit jadi hits. Di antaranya “Bayang Semu”, “Demi Waktu”, “Cinta Dalam Hati”, “Tercipta Untukku”, “Kekasih Gelapku”, “Aku Bukan Pilihan Hatimu”, “Hampa Hatiku”, “Andai Ku Tahu”, “Laguku”, “Dirimu Satu”, “Saat Bahagia”, “Terbaik”, “Seperti yang Dulu”, “Percaya Padaku”, “SurgaMu”, “Andai Aku Bisa”, “Dengan Nafasmu”, dan masih banyak lagi.

Kalau memang benar akan meluncur album baru tanpa secuil pun suara Pasha, tentu ini akan bikin kita penasaran.

(@edofumikooo)

Bikin Merinding, Setia Band Ungkap Pengalaman Syuting di Lubang Buaya

Kamarmusik.net, JAKARTA – Gebrakan demi gebrakan terus dilakukan Setia Band untuk memperkaya eksplorasi musiknya. Belum lama ini Charly (vokal) dan Pepeng (gitar) menyanyikan ulang sebuah lagu wajib nasional, “Gugur Bunga”. Lagu bertema perjuangan yang diciptakan Ismail Marzuki ini relevan untuk menghormati para pahlawan kemerdekaan, termasuk pahlawan revolusi yang gugur dalam peristiwa G 30 S PKI pada tahun 1965.

Telah gugur pahlawanku/ Tunai sudah janji bakti/ Gugur satu tumbuh sribu/ Tanah air jaya sakti.

Coba kamuu hayati dalam-dalam penggalan reffrain lagu “Gugur Bunga” ini. Meski nuansa liriknya penuh kesedihan, tapi pesan moralnya sangat kuat. Lagu ini menyuarakan energi dan perjuangan kepada generasi muda untuk selalu cinta tanah air dan nggak melupakan jasa-jasa para pahlawan dalam membela bumi pertiwi ini.

Lalu, apa jadinya kalau “Gugur Bunga” diaransemen dengan ramuan musik khas Setia Band? Biar nggak penasaran, kamu wajib dengerin lagu ini dongss. Apa sih yang membuat Charly dan Pepeng tergerak membawakan lagu ini?

“Lagu ini berawal dari mimpi seorang bapak yang udah lama mencari aku. Ketika ketemu, bapak tersebut menyampaikan bahwa beliau bermimpi didatangi Jendral Ahmad Yani dan menyuruh untuk mencari Charly agar aku bisa menyanyikan kembali lagu ‘Gugur Bunga’ dan lagu-lagu pahlawan lainnya”, terang Charly.

Kira-kira seperti apa kesulitan yang ditemui Setia Band ketika proses aransemen dan merekam lagu “Gugur Bunga”?

“Ada alunan yang mendayu dan harus dibuat lebih ngeband, tanpa menghilangkan pesan kuat lagunya,” urai Charly.

Curhat Merinding Setia Band Saat Syuting di Lubang Buaya

Setia Band Menyanyikan Ulang Lagu Gugur Bunga

Agar lebih all out, Setia Band nggak mau tanggung-tanggung. Demi menyesuaikan tema lagunya, lokasi syuting video musik pun dilakukan di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta. Selama jalannya syuting, Charly dan Pepeng merasa ada aura mistis di tempat yang punya nilai sejarah tinggi tersebut.

“Ini pengalaman yang berbeda buat kami bisa syuting dan menyanyikan lagu ‘Gugur Bunga’ di tempat yang memiliki nilai sejarah seperti ini. Rasanya cukup membuat kami merinding, ” timpal Charly.

Keinginan Setia Band mengangkat kembali lagu bertema perjuangan seperti “Gugur Bunga” ini patut diapresiasi.

“Kami emang ingin memopulerkan kembali lagu ini karena pesan moralnya bagus. Harapannya yang pasti, bisa mendapatkan hal-hal terbaik, manfaat yang baik, dan spirit yang baik untuk masyarakat Indonesia. Ini sesuatu yang positif untuk diangkat karena kita harus memiliki spirit kepahlawanan yang tulus untuk negara ini”, tegas Charly.

Semoga dengan meluncurnya kembali lagu “Gugur Bunga” dengan aransemen dan vokal khas Setia Band, anak-anak muda yang mengaku kekinian bisa terdorong semangatnya untuk mencintai lagu-lagu wajib nasional Indonesia.

(@edofumikooo)

Kotak Kolaborasi Sama Anggun di Lagu Teka Teki, Impian Jadi Pembuktian

Kamarmusik.net, JAKARTA – Nggak pernah terbayang sebelumnya, grup band Kotak bisa berkolaborasi dengan sang idola, Anggun Cipta Sasmi. Tantri (vokal), Cella (gitar), dan Chua (bass) harus melalui perjalanan panjang selama 12 tahun demi mewujudkan mimpi mereka. Kotak dan Anggun sah dipertemukan lewat single “Teka Teki”.

Bagi istri Arda Naff ini, single tersebut merupakan momen sangat istimewa karena bisa beradu vokal dengan idola.

“Niat kolaborasi udah lama banget, dari zaman kami dipertemukan di stasiun TV. Tapi banyak kendala, sempet ya udahlah kalau nggak terealisasi. Tapi, Tuhan berkata harus tahun ini,” ceplos Tantri di Jakarta, belum lama ini.

Kolaborasi Keren ini Bakal Mejeng di Album Kotak Terbaru

Kotak Kolaborasi Sama Anggun di Lagu Teka Teki, Impian Jadi Pembuktian

Yupss, single “Teka Teki” ini nanti dimasukkan ke album terbaru Kotak yang bakal dirilis dalam waktu dekat ini.

“Waktu dikasih tahu (duet dengan Anggun), kami udah selesai mengerjakan album Kotak yang baru. Tadinya, lagu ini nggak ada di album. Tiba-tiba, last minute Mbak Anggun bilang bisa kolaborasi. Aku excited dan akan memberikan yang terbaik,” lontar Tantri yang tengah berbahagia dengan kehadiran si buah hati nan lucu, Karanada.

Kolaborasi ini semakin lengkap karena grup band Kotak menyabet penghargaan sebagai Artis Duo/Grup Pop Terbaik
di ajang AMI Awards ke-19 kemarin. Tantri kembali menumpahkan curhatnya tentang sosok Anggun Cipta Sasmi.

Finally, setelah perjalanan panjang untuk dapetin moment kolaborasi beneran! Tahun ini kesempatan itu datang! KotakXAnggun dengan lagu #tekateki ini,” cuap Tantri di akun Instagramnya, tantrisyalindri.

Mengagumi Anggun, Tantri Membongkar Kenangan Masa Kecil

Kotak Kolaborasi Sama Anggun di Lagu Teka Teki

Ternyata oh ternyata, vokalis Kotak ini udah menjadi penggemar berat Anggun sejak ia duduk di bangku SD.

“Hidup menurut saya #tekateki karena dulu saya ga pernah tau bisa berkolaborasi dengan Anggun, seorang penyanyi luar biasa, Dulu saat pulang sekolah SD, saya langsung karaokean di rumah dengan lagu tua-tua keladi dan mimpi menggunakan topi baret, saya sama sekali tidak pernah menyangka akan bisa bernyanyi bersama. That’s life! Teka teki, one of my dream come true! Terimakasih Tuhan untuk kado terindah ini, Semoga rasa bahagia saya bisa tersalurkan melalui lagu ini, mimpi anak kecil dari Cimone bisa bernyanyi dengan wanita bersuara indah ini.”

Antusiasme serupa juga dirasakan oleh Anggun. Hal ini secara gamblang ia sampaikan lewat sambungan Skype.

“Saya bangga banget dengan kolaborasi ini. Mudah-mudahan disukai banyak orang, karena sudah lama sekali saya tidak nyanyi lagu bahasa Indonesia,” beritahu penyanyi yang telah lama bermukim di Prancis tersebut.

Rekaman Menjelang Proses Persalinan

Kotak Kolaborasi Sama Anggun di Lagu Teka Teki
dok. pikiran rakyat

Lagu “Teka Teki” direkam kurang lebih 6 bulan lalu, atau ketika usia kehamilan Tantri memasuki bulan ke-9. Recording yang memakan waktu selama 2 bulan ini dilakukan di negara dan benua berbeda.

“Pertamanya tuh, demo pakai suara aku dulu. Terus kirim ke sana, dia take vocal. Aku mengikuti feel-nya mba Anggun. Jadi yang pertama mengisi feel lagu ini mbak Anggun. Aku menjadi penguatnya,” imbuh Tantri.

Jadi penasaran deh, kendala apa sih yang mereka hadapi ketika meracik lagu “Teka Teki”? Cella mengutarakan kesulitan dalam menyatukan notasi vokal Anggun dan Tantri.

“Kendala mungkin lebih kayak menyatukan chord. Mbak Anggun kan di Prancis, sedangkan kami nggak tahu chord dia di mana. Kami nggak tahu cocok apa nggak. Untung dengan kecanggihan teknologi sekarang memudahkan proses pengiriman data,” beritahu Cella yang menambahkan kalau proses mixing dilakukan di Indonesia.

(@edofumikooo)