Arsip Kategori: Bintang Baru

Neona, Putri Kiyutz Nola Be3 Ini Tampil Menggemaskan di Lagu Aduh Neik

Kamarmusik.net, JAKARTA – Nola Be3 punya jurus ampuh untuk menghidupkan kembali tren lagu anak di industri musik Indonesia. Salah satu strateginya yaitu dengan mengorbitkan anaknya sendiri. Hasilnya, luar biasa.  Naura, putri pertamanya, meraup seabrek sukses dan meraih sederet awards lewat album Langit yang Sama. Setelah Naura terkenal, kini Nola gantian mengorbitkan putrinya yang lain yaitu Neona.

Lagu berjudul “Aduh Neik” telah diluncurkan Neona lewat label Trinity Optima Production. Pemilik nama lengkap Anodya Shula Neona Ayu ini menyanyikan lagu bergenre hip hop. Dalam video musiknya, gadis imut ini tampil all out seperti rapper cilik. Menurut Nola, tipe lagu itu cocok sama kepribadian Neona yang selalu ceria dan percaya diri.

“Neona itu anaknya lucu, periang, dan percaya diri. Beda banget deh sama kakaknya yang kalem dan manis. Kadang dia nggak mau kalah dari kakaknya. Kalau dengar musik, pasti joget. Dia bisa joget di mana saja dan kapan saja. Biasanya dia belajar nari lewat YouTube, lalu dia olah lagi sendiri,” beritahu sang mama.

Neona Udah Suka Menyanyi Sejak Berumur 1,5 Tahun

Sebelumnya, Neona pernah tampil menggemaskan dan mencuri perhatian banyak orang dengan tingkahnya yang lucu di konser tunggal sang kakak, Dongeng Musikal Naura pada tanggal 24-25 Oktober 2015 lalu. Sejak itu, Neona mulai dikenal banyak orang. Ia juga mengisi vokal di lagu “Langit yang Sama” bersama mama dan kakaknya.

Ide lagu “Aduh Neik” terinspirasi dari ucapan seorang teman Nola. Ia berpikir untuk menjadikan bahan sebagai single untuk Neona. Dengan bantuan rekannya, Meggy Awaloeddin dan Mhala Numata, dalam menyempurnakan lirik di lagu, terciptalah lagu “Aduh Neik” dengan lirik yang jenaka dan melodi yang khas gaya anak-anak.

“Dia ini kan anaknya suka ngikutin orang. Setiap ada musik minus one yang saya putar di rumah, Neona mencoba menyelipkan kata-kata ‘Apaan’, ‘Aduh Neik’, ‘Bete deh’, karena dia nggak bisa ngikutin lagu aku. Aku videoin dan masukin ke social media, ternyata anak-anak lain pada ngikutin. Ya udah kami seriusin bikin lagunya,” ceplos Nola.

Meski anak-anaknya telah mengikuti jejaknya sebagai penyanyi, Nola nggak mau kegiatan menyanyi justru mengesampingkan pendidikan mereka.

“Bagi kami, pendidikan anak-anak nomor satu. Hari sekolah, sebisa mungkin nggak boleh ada kegiatan menyanyi. Anak-anak ini turun darah seninya karena dari neneknya juga. Mama aku itu suka mengajar musik, nyanyi, dan nari. Mungkin itu yang akhirnya membuat anak-anakku juga suka nyanyi,” lontar Nola yang berdarah Minangkabau ini.

Saat ini, kehadiran lagu-lagu anak memang sangat dinanti. Masak iya anak-anak nyanyinya lagu cinta-cintaan. Anak-anak kan juga membutuhkan lagu-lagu yang bisa dinyanyikan oleh mereka, sesuai dengan usianya. Setuju?

(@edofumikooo)

Belum Juga Denger Album Kevin and The Red Rose? Siap-Siap Menyesal

Kamarmusik.net, JAKARTA – Merasa mulai ‘jenuh’ dengan Vierratale, Kevin Aprilio melampiaskan kreativitas musiknya dengan membentuk sebuah band bernama Kevin and the Red Rose. Sebuah album bertitel “Untukmu” telah meluncur pertengahan tahun 2016 lalu. Lagu “Terkunci Untukmu” dipilih sebagai pembuka jalan ke depan.

Meski sama-sama band, konsep Vierratale berbeda dengan Kevin and the Red Rose. Kalau yang disebut pertama pure band dengan satu vokalis cewek, sementara band baru Kevin seperti grup vokal. Putra sulung pasangan musisi Addie MS dan Memes ini tetap bermain piano sementara ketiga personel ia daulat sebagai penyanyi.

M. Ilyas Ibadurrahman dan Luthfi Aulia Chandra adalah nama yang ditemukan melalui Instagram. Sementara Narendra Pawaka itu teman lama Kevin saat kuliah. Eda, sapaan akrab Narendra, putra dari aktris Ayu Dyah Pasha.

Cara Setiap Personel Kevin and the Red Rose Membangun chemistry

Belum Juga Denger Album Kevin and The Red Rose? Siap-Siap Menyesal

“Dari awal kan, kami emang nggak kenal. Pas pertama kali, Kevin meminta kami mengcover lagu yang sama sekali belum tahu lagunya. Dari sama-sama ngulik itu lah, akhirnya kami mudah nyatu,” pungkas Lutfi.

Setelah sama-sama mengumpulkan materi, terpilihlah 9 lagu yang mejeng di album debut Untukmu. Single pertama mereka “Terkunci Untukmu” menceritakan tentang seseorang yang telah lama larut dalam sebuah penantian. Sampai pada akhirnya dia menemukan sosok yang begitu di kaguminya. Meski cinta mereka begitu berliku, namun dia tetap berusaha meyakinkan kalau cinta dan hatinya telah terkunci pada sosok tersebut.

Berbekal lirik yang romantis, notasi yang harmonis, dibalut dengan nuansa yang melankolis, membuat lagu “Terkunci Untukmu” terdengar sangat kinyis-kinyis. Hasilnya, lagu ini pun membuat penjualan album mereka di KFC laris manis. Album Untukmu, digadang-gadang masuk daftar 5 besar penjualan album tertinggi di KFC. Konon kabarnya, pihak KFC menyebut kalau album yang diproduseri oleh Once Mekel itu udah ludes terjual puluhan ribu kopi.

Sebagian besar lagu di album ini berirama mellow. Selain “Terkunci Untukmu”, beberapa track lain patut disimak. Di antaranya  “Menyesal”, “Ingin Miliki Hatimu”, “Usai Sudah”, “Jembatan Cinta”, “Jangan Pergi”, “Malu Malu Mau”, dan “Setia”. Lagu yang terakhir disebut merupakan karya Pongki Barata.

Belum lama ini Kevin and the Red Rose mengumumkan di segala penjuru akun sosmed mereka bahwa “Menyesal” akhirnya bulat dipilih sebagai single kedua. Semoga jalannya lancar dan muncul album-album selanjutya ya Kevin…

(@edofumikooo)

Ma’Belle Obati Rindu Fans Lama Cherrybelle Lewat Diam Diam I Miss You?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Mantan pacar itu jauh lebih ngangenin ketimbang pacar sendiri, iya nggak sih? Apalagi banyak kenangan indah yang tak terlupakan, tiba-tiba muncul. Ngomongin soal mantan, Kamar Musik jadi ingat sama yang terdahulu. Analogi ini terkait dengan sebuah grup vokal bernama Ma’Belle, yang muncul baru-baru ini. Dari namanya sih, langsung mengingatkan kita sama Cherrybelle. Apa iya ada hubungannya, atau?

Siapa Personel Ma’Belle?

Ma'Belle Obati Rindu Fans Lama Cherrybelle Lewat Diam Diam I Miss You?
Yefani Filliang a.k.a Felly

Baiklah, coba kita bedah dulu dari formasi personelnya. Kalau Kamar Musik kepoin akun medsos mereka nih (IG: @mabelleofc_) dan (Twitter: MaBelle_OFC),  Ma’Belle beranggotakan Yefani Filliang (Felly), Stefanny Margaretha Aay (Steffy), dan Jessyca Stefani Auryn (Ryn). Ketiganya emang merupakan personel lama Cherrybelle.

Iseng-iseng Kamar Musik coba cari tahu kenapa mereka bertiga memilih nama Ma’Belle. Utak-atik yang paling sederhana itu Ma’Belle merujuk pada keyword Mantan Cherrybelle. Mungkin nama ini disepakati agar fans lama mereka nggak terlalu puyeng untuk kembali mengenal ketiga member ini dengan seragam yang baru.

Lagu Diam Diam I Miss You, Mirip Lagu Diam Diam Suka?

Ma'Belle Obati Rindu Fans Lama Cherrybelle Lewat Diam Diam I Miss You?
Jessyca Stefani Auryn a.k.a Ryn

Yupss, itu adalah judul single perkenalan Ma’Belle di industri musik. “Diam Diam I Miss You” merupakan representasi perasaan setiap personel untuk berkumpul kembali setelah lepas dari girlband yang pernah membesarkan nama mereka. Melongok judul lagunya sih rada mirip sama “Diam Diam Suka” nya Cherrybelle, lagu yang dulu sering mereka bawakan di panggung. Sengaja dimirip-miripin atau kebetulan? Hanya mereka yang tahu.

Lagu “Diam Diam I Miss You” diciptakan oleh Bemby Noor, songwriter jenius yang saat ini tergabung di 3 Composers bersama Tengku Shafick dan Mario Kacang. Coba cek di Google, ceritanya ngikutin bahasa yang lagi kekinian, siapa Bemby Noor. Ternyata, nama ini pula yang menciptakan lagu “Diam Diam Suka” nya Cherrybelle.

Di single pertama ini, mereka mencurahkan isi hati soal kerinduan akan momen–momen istimewa yang dulu pernah dilalui bersama. Lewat “Diam Diam I Miss You”, mungkin bisa mengajak penggemar mereka untuk bernostalgia bersama. Lirik dan pembawaan dalam lagu ini ibarat penghormatan kepada nama yang membesarkan mereka dulu.

Filosofi Nama Ma’Belle

Ma'Belle Obati Rindu Fans Lama Cherrybelle Lewat Diam Diam I Miss You?
Stefanny Margaretha Aay a.k.a Steffy

Nama Ma’Belle (baca : My Belle) bisa diartikan saya perempuan cantik. Nama-nama personel Ma’Belle emang nggak asing lagi di dunia musik tanah air. Bersama girl band yang terdahulu, Felly – Steffy – Ryn pernah melalui keceriaan dan menapak popularitas bersama ke-6 member lainnya. Kini, mereka kembali menghibur dengan nama yang baru.

Sebelum dipersatukan kembali di Ma’Belle, ketiganya sering tampil sebagai individu di beberapa sinetron dan FTV Meski berjalan sendiri-sendiri, ketiganya nggak pernah melupakan teman–teman seperjuangan mereka terdahulu.

Bersaing dengan yang Terdahulu?

Ma'Belle Obati Rindu Fans Lama Cherrybelle Lewat Diam Diam I Miss You?

Ma’belle memilih single “Diam Diam I Miss You” bukan karena untuk bersaing lho. Hal ini mereka lakukan karena mereka ingin mengisi sebuah celah kekosongan. Caranya dengan menghadirkan lagu yang easy listening dan gampang untuk dinyanyikan oleh semua kalangan, termasuk mereka yang tetiba kangen dengan mantan pacarnya.

Nama-nama yang terlibat dibalik Ma’Belle udah nggak asing sih. Selain Bemby Noor sebagai pencipta lagu, ada Mario Kacang sebagai music director di lagu “Diam Diam I Miss You”. Manager yang menangani Ma’Belle pun orang yang sama, Victor Kho. Produser lagu ini merupakan manager yang ikut mengatrol popularitas formasi awal Cherrybelle.

Ma’Belle berharap single ini bisa membuat masyarakat berani mengungkap kerinduan, baik itu kepada teman, saudara, keluarga, orangtua, guru, termasuk mantan pacar sekalipun. Ini Ma’Belle lho, jangan salah panggil yaaa 🙂

(@edofumikooo)

 

Cinta Abadi, Karya Bernard Dinata Untuk Para Pencari Kebahagiaan Sejati

Kamarmusik.net, JAKARTA – Satu lagi anak muda berbakat yang ikut meramaikan belantika musik Indonesia. Bernard Dinata namanya. Penyanyi kelahiran tahun 1995 yang merupakan finalis ajang pencarian bakat Singapore’s reality singing contest ‘The Final 1 Season 2’ ini, baru aja merilis single terbarunya berjudul “Cinta Abadi”. Sebuah lagu pop easy listening berbalut akustik gitar yang merupakan salah satu instrumen yang dikuasainya.

Dari judul lagunya sih, udah cukup menggoda. Di zaman kekinian begini, cinta abadi ibarat sesuatu yang sangat didambakan tapi terkadang rada susah untuk diterapkan. Kamar Musik jadi ingat betapa dahsyatnya cinta abadi seorang Pak Habibie kepada Ibu Ainun. Hubungan cinta yang awet sampai kakek dan nenek, abadi selamanya. Meski alam mereka telah berbeda, cinta abadi Pak Habibie kepada Ibu Ainun tetap terpatri dalam hati. Inspiratif!

Dalam menjalin hubungan, setiap pasangan pasti punya berbagai macam problematika. Mulai dari yang skala baper sampai level pertengkaran hebat. Hal ini yang menjadi ujian bagaimana soal kesetiaan, kesabaran, dan kepercayaan pada pasangannya. Di saat begini ada baiknya setiap pasangan meredamnya dengan cara memberikan 6 simbol cinta abadi: burung merpati, cupid, gembok, bunga mawar, cincin dan lambang hati.

Ini Dia Cerita dan Lirik Lagu Cinta Abadi

Cinta Abadi, Karya Bernard Dinata Untuk Para Pencari Kebahagiaan Sejati

Lagu ini nyurhatin tentang pencarian sebuah harapan melalui penantian yang sampai pada akhirnya menemukan kebahagiaan sejati. Untuk membuat sebuah tema yang tak lekang oleh waktu, Bernard berpikir untuk menulis lagu “Cinta Abadi”. Sesuatu yang selalu kita alami dan rasakan setiap hari, tetapi ada kalanya kita nggak menyadarinya.

Kamar Musik ajak kamu untuk menghayati setiap bait yang tertuang di lagu “Cinta Abadi” milik Bernard Dinata.

⁠⁠Jalan yang tak tentu arah
Di setiap nafasku
Lelah ku tlah mencari
Embun membawa harapan
Turun membasahi di keraguan ini

Kau hadir saat diri ini menanti
Datangnya akhir semua ini

Reff:
Kutemukan cintamu
Terindah di hidupku
Cinta yang abadi bersemi di hati

Kini sejuta cahaya
Bangunkan tidurku
Di dalam dunia mimpi

Kau hadir saat ku berharap menanti
Datangnya akhir semua ini

Reff:
Kutemukan cintamu
Yang Terindah di hidupku
Cinta yang abadi bersemi di hati

Kutemukan cintamu
Yang Terindah di hidupku
Cinta yang abadi bersemi di hati

Kutemukan dirimu
Kekasih hati untukku
Cinta yang abadi cinta kita selamanya

Sangat menyenangkan mengetahui bahwa musik dapat memberi emosi, perasaan yang berbeda, dan juga sentuhan hati kepada setiap orang. Itulah jenis musik yang ingin Bernard Dinata bagikan kepada dunia.

Album Baru, Mengikuti Jejak Langkah Bernard Dinata Untuk Mendunia

Cowok kelahiran Los Angeles 20 Oktober 1995 ini nggak hanya bernyanyi di single ini. Bernard juga berperan sebagai produser, arranger, dan komposer di album berjudul Storyteller yang bakal dirilis dalam waktu dekat.

Dalam album ini, Bernard dibantu oleh co producer Tommy Widodo. Ia juga melibatkan Henry Budidharma dan Bonar Abraham. Keduanya adalah musisi yang berada di balik kreatifitas nama besar para personel Trio Lestari.

Ada bocoran menarik dari bungsu dari dua bersaudara yang lahir dari pasangan Ridwan and Jessica Dinata ini. Setelah single “Cinta Abadi” dikenal luas, Bernard siap meluncurkan album berisi 6 lagu yang seluruhnya berbahasa Inggris. Penyanyi yang akan kuliah musik di Berklee College Of Music ini udah mempersiapkan matang langkahnya untuk go international. Kamar Musik siap support musisi yang siap mengharumkan nama Indonesia di mata dunia.

(@edofumikooo)

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

Kamarmusik.net, JAKARTA – Putri sulung Enda Ungu lagi jadi perbincangan hangat di social media, gara-gara aksi dance nya yang swag abiezzz di video musik “Move It”. Gadis berusia 10 tahun itu bernama Zara Leola.

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

Siapa dia? Kita kenalan yuksss. Pemilik nama lengkap Azahra Leola Wicuda ini ternyata nggak hanya mengeluarkan single. Bernaung di bawah NSG Music, Zara telah meluncurkan mini album lho. Selain “Move It”, cewek yang doyan menyantap pizza dan salmon ini juga mengenalkan beberapa lagu lain seperti “Bounce with Me” dan “Let’s Be Happy”. Karya Zara udah bisa kamu nikmati di iTunes dan berbagai aplikasi video streaming.

                                              ———————————————–

Kalau ke Amerika Serikat Nanti, Nama Ini yang Ingin Ditemui Zara Leola

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

Boleh jadi, ini jawaban dari orang-orang nyinyir di luar sana. Zara Leola bisa seperti sekarang, bukan soal aji mumpung karena dia anak gitaris band terkenal. Semua proses panjang telah ia lewati. Mulai latihan dance, vokal, dan latihan berkomunikasi yang baik dengan audience. Tahap demi tahap dilalui dengan perjuangan dan kerja keras. Kalau ada Enda Ungu di video musik “Move It”, itu emang request Zara yang ingin berkolaborasi dengan ayahnya.

Banyak rapper dunia yang sukses karena merintis karier dari bawah. Sebut saja Iggy Azalea, Nicki Minaj, Kesha, Yoon Mi Rae, Eve Jihan Jeffers, Lil’ Kim, Queen Latifah, dan Missy Eliot. Apakah Zara punya harapan untuk bisa bekerja sama dengan para pesohor hip hop tersebut?

“Kalo di Indonesia, aku cuma mengidolakan ayah. Kalau di luar negeri, aku bermimpi bisa kolaborasi sama Matt Steffanina (koreografer dan dancer asal Los Angeles). Dia itu bener-bener keren. Kalo ada kesempatan ke Amerika Serikat, aku pengin banget ketemu sama dia,” harap cewek yang telah membintangi beberapa produk iklan ini.

Langkah Untuk Mendunia Udah di Depan Mata, Tapi Putri Enda Ungu Ini…

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

Mimpi Zara untuk bisa mendunia, bukan cuma isapan jempol. Kalau mau, mungkin saat ini ia telah terbang ke Orlando untuk bergabung bersama anak-anak dari berbagai negara dalam program Disney Channel. Sebagai anak yang masih duduk di bangku kelas 5 SD, ia lebih memilih untuk memprioritaskan pendidikan.

“Beberapa bulan lalu, Zara pergi ke Marina Bay Sands Singapore demi memenuhi undangan sebagai pengisi acara di Disney Channel. Ia dikasih script untuk berdialog dengan anak seusianya di serial Disney seperti Jessie dan lainnya. Setelah dites, Zara mendapat tepuk tangan dari juri dan lolos ke tahap selanjutnya,” beritahu Eka Wilestari.

Penyuka warna biru, hitam, putih, dan abu-abu ini, saat itu memakai nomor 1290 dan berhak mengikuti program selanjutnya selama kurang lebih sebulan di Orlando, Amerika Serikat. Sebelum mengambil keputusan, Zara Leola berdiskusi panjang lebar dengan kedua orangtuanya. Ia bulat untuk menunda sementara mimpi besarnya itu.

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

“Kalau cuma beberapa hari, oke lah. Tapi kalau dia harus berada di Orlando selama 3 minggu, sekolahnya kan bisa terbengkalai. Lagi pula, promo single ‘Move It’ udah berjalan. Zara pun memilih menunda, karena program ke Orlando masih akan ada sampai ia berusia 22 tahun,” papar mamanya.

Lewat single “Move It”, Zara ingin mengajak semua pendengar musiknya, terutama anak-anak seumurannya dan Zara Squad (julukan penggemar) untuk bisa melupakan segala macam kesedihan. Dancing, bisa menjadi solusi untuk membuat suasana yang galau seketika berubah menjadi bahagia.

(@edofumikooo)

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (1)

Kamarmusik.net, JAKARTA – Putri sulung Enda Ungu lagi jadi perbincangan hangat di social media, gara-gara aksi dance nya yang swag abiezzz di video musik “Move It”. Gadis berusia 10 tahun itu bernama Zara Leola.

Siapa dia? Kita kenalan yuksss. Pemilik nama lengkap Azahra Leola Wicuda ini ternyata nggak hanya mengeluarkan single. Bernaung di bawah NSG Music, Zara telah meluncurkan mini album lho. Selain “Move It”, cewek yang doyan menyantap pizza dan salmon ini juga mengenalkan beberapa lagu lain seperti “Bounce with Me” dan “Let’s Be Happy”. Karya Zara udah bisa kamu nikmati di iTunes dan berbagai aplikasi video streaming.

Perlahan, Zara Leola bergerak untuk mengenalkan karya hip hop nya secara luas ke masyarakat. Belum lama ini, ia melakoni sesi interview di beberapa radio Jakarta dan Surabaya. Berbagai media nasional telah menghidangkan berita kehadiran siswi JAC School ini di industri musik. Tanggal 5 dan 6 November kemarin, Zara perform di Summarecon Mal Bekasi dan Ciputra World Surabaya. Undangan untuk tampil di teve, mulai berdatangan.

Tubuh Lebih Lentur dan Fleksibel, Zara Leola Ungkap Rahasianya

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (1)

Sejak usia 3 tahun, gadis manis berlesung pipi ini mulai latihan balet. Setelah itu, Zara mengalihkan perhatiannya ke modern dance. Hobi dancing yang ia tekuni setiap hari, telah membuahkan puluhan piala penghargaan bergengsi.

“Awalnya banget ya itu, aku latihan balet. Mulai umur 5 sampai 7 tahun, baru aku mendalami modern dance. Zara kemudian ingin mencari suasana baru lewat hip hop dance. Ternyata, sangat fun. Banyak yang bilang badan aku lentur dan fleksibel. Umur 8 tahun, aku pindah tempat les danmenekuni hip hop deh sampai sekarang,” terang pemilik akun Instagram @zara_leola_official dengan 23 ribu jumlah pengikut.

Di akun Instagramnya, Zara kerap mengunggah video hasil koreografi kreatifnya. Tanpa malu-malu, ia juga berbagi tutorial seputar variasi gerakan hip hop dance. Setiap posting videonya, berbalas ratusan komentar dan ribuan love.

Apakah ia menurunkan darah seni ayahnya? Naluri musik Zara Leola tumbuh natural tanpa intervensi. Enda Ungu dan istrinya, Eka Wilestari, yang mengetahui talenta dahsyat putrinya, mengarahkan Zara untuk mempertajam koreografi.  Zara lalu dilatih secara intensif oleh koreografer Mikael Rendy Halim dari Forever Dance Center.

“Sejak kecil, aku suka banget gerak-gerak. Nggak tahu, gerakan apa. Mama dan papa mengarahkan aku untuk belajar dance. Dari situ, aku bisa bebas berekspresi melakukan variasi gerakan dengan sesuka hati,” cerita Zara yang menyukai pelajaran Art, Music, dan IPA.

Sering Menang Lomba, Padahal Lawannya Orang-Orang Dewasa

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (1)

Selayaknya penampilan panggung penyanyi hip hop, Zara pun nggak sendirian. Ia memiliki tim solid bernama KitKat Kids yang menambah harmonisasi gerakan dance nya makin bernyawa. Mereka adalah Ashley, Adelle, Kristof, dan Kim. Sebelum Zara merilis album, KitKat Kids sering tampil memukau di berbagai lomba dan panggung di Jakarta.

“Kalo tampil sama KitKat Kids ya lumayan sering. Beberapa kali kami ikut lomba tingkat nasional, salah satunya event Body Groove. Hampir semua kompetitornya orang dewasa. Ibaratnya, aku berkompetisi dengan guru sendiri. Aku udah mikir nggak akan menang. Setelah kami perform, semua yang nonton pada tepuk tangan. Kami dapat juara 3 kategori umum di Dance Crew Competition Body Groove 2015,” terang cewek kelahiran Jakarta, 16 Agustus 2006.

Anugerah Terindah yang Memuluskan Zara Leola Menjadi Penyanyi Profesional

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (1)

Kalau ditarik benang merah, kesuksesan Zara menembus dapur rekaman nggak lepas dari berkah atas kehadiran adiknya, Azahlya Latifa, yang lahir pada 28 Januari 2016 lalu. Dua bulan setelah itu, Zara diajak bertemu oleh NSG, produser yang menciptakan semua lagu di mini albumnya. NSG yang memiliki nama asli Nutyas Surya Gumilang itu udah lama memantau Zara Leola lewat postingan Instagram sahabatnya, Enda Ungu.

NSG sendiri banyak berkontribusi dalam melejitkan penyanyi seperti Indah Dewi Pertiwi, Citra Scholastika, Rinni Wulandari, dan banyak lagi. Rapper lulusan jurusan Musik di Kingston University itu adalah alumnus program perdana The Remix NET TV. Saat Zara bertemu dengan NSG, obrolan keduanya langsung cepat cair.

“Enda nanya, apa Zara serius mau nyanyi? Nada suara dia lumayan tinggi sih. Kalau iya, NSG tertarik membuatkan lagu,” ungkap Eka menceritakan obrolan awal suaminya dengan NSG yang sangat yakin sama potensi Zara.

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (1)

Papa dan mamanya menegaskan kalau mereka nggak pernah memaksakan kehendak supaya anaknya harus menjadi artis. Semua pilihan dan keputusan kembali ke Zara. Ketika putrinya yakin dan siap menjalankan ini dengan serius, otomatis segala kebutuhan perform harus ditata lebih maksimal. Zara pun mengiyakan tawaran untuk rekaman.

“Iya, meeting pertama sama NSG itu bulan Maret 2016, atau dua bulan setelah si kecil lahir. Zara bersama Enda bertemu NSG di sebuah mal di Jakarta. Saat itu Zara diminta untuk menyanyikan reffrain lagu ‘Move It’. Hanya butuh waktu 15 menit, Zara langsung menemukan feel dari lagu tersebut” sambung Eka.

Bersambung…

(@edofumikooo)

 

Tina Simanjuntak Ajak Lea Simanjuntak “Mengeroyok” Lelaki Tak Bernyali

Kamarmusik.net, JAKARTA – Cinta itu ya harusnya saling memiliki, bukan untuk saling menyakiti. Semua orang pasti akan berjuang untuk menemukan cinta abadi, definisi keutuhan cinta yang akan terus terbawa sampai mati. Apa jadinya kalau orang yang begitu kamu cintai, malah sering membuatmu sakit hati? Pertahankan atau tinggalkan? Jawabannya bisa kamu temui lewat single “Lelaki Tak Bernyali” milik Tina Simanjuntak.

Terkesan galau? Tenang, ini bukan lagu cinta menye-menye. Adik kandung Sophie Navita dan Lea Simanjuntak ini ingin menguatkan para perempuan di luar sana agar nggak mudah mengorbankan segalanya demi sebuah cinta.

Ini Tipe Lelaki yang Pantas Untuk Mendampingi Wanita Versi Tina Simanjuntak

Tina Simanjuntak Ajak Lea Simanjuntak "Mengeroyok" Lelaki Tak Bernyali

“Dari awal aku ingin punya pilihan lagu cinta yang menceritakan kalau cinta bisa gagal karena lelaki nya nggak bernyali dan nggak bermutu. Dalam situasi ini, perempuan pasti merasa sakit hati. Tapi, jangan nyerah gitu aja dong. Coba berjuang lagi. Masih banyak kok laki-laki bernyali di luar sana yang layak dan pantas untuk mendampingimu,” tutur Tina menceritakan lagu yang ia tulis keroyokan bersama Lea Simanjuntak dan Mario Liberty.

Single “Lelaki Tak Bernyali” menandai debut Tina Simanjuntak nyemplung ke industri musik Indonesia. Lagu ini terangkum di mini album berjudul 70 x 7 yang memuat 5 track. Selain “Lelaki Tak Bernyali”, ada 1 lagu berjudul “Selamat Jalan Cintaku” yang udah ada RBT nya dan bisa di download legal di berbagai digital platform. 

Ranah tarik suara bukan hal yang baru bagi Tina Simanjuntak. Kamu bisa menikmati duet cantik Tina dengan Lea Simanjuntak di lagu “A Dream is a Wish Your Heart Makes” di YouTube. Ia juga pernah berkolaborasi dengan kedua kakaknya lewat lagu “Kau Menangkan Hatiku”.

“Kalau di dunia nyanyi, sebenarnya aku udah nyemplung dari dulu. Aku sering menyanyi di berbagai event dan sangat mencintai dunia teater musikal, terutama Broadway Musical Plays. Aku sempat bergabung dengan Jakarta Broadway Singers dan pernah ikutan dalam pementasan drama musikal Bawang Merah Bawang Putih,” beber wanita kelahiran Singapura, 9 Oktober ini.

Ini yang Membuat Luluh Hati Tina Simanjuntak Untuk Terjun ke Industri Musik

Tina Simanjuntak Ajak Lea Simanjuntak "Mengeroyok" Lelaki Tak Bernyali

Pertanyaannya sederhana, mengapa Tina Simanjuntak akhirnya mau serius di dunia rekaman?

Maybe the passion was always there but i just needed a kick. Somebody who believes that i could do it. I guess everybody needs somebody else to believe in them. Memang rasa percaya diri amat sangat diperlukan. Dalam beberapa hal sebagai makhluk sosial, kita perlu dorongan dari orang terdekat. Motivasi itu hadir lewat sahabat saya, Mario Liberty,” curhat Tina Simanjuntak

Sahabatnya itu juga yang menciptakan seluruh lagu yang ada di mini album 70 x 7.

“Aku ingin menjalankan hidup dengan passion. Salah satu passion aku adalah musik, terutama nyanyi. Hal itu yang membuat aku mau menjalankannya. Ini cara aku mensyukuri atas talenta yang telah dibekali oleh Nya,” beritahu kakak dari Troy Bonar-do Christian Simanjuntak ini.

Penawaran Mario Liberty ia terima dengan syarat: Tina nggak mau menyanyikan lagu cinta yang menye-menye. Sahabatnya pun menyanggupi dan menyodorkan lagu “Lelaki Tak Bernyali”.

“Kami mulai menggarap single di bulan Februari 2016. Berhubung satu dan lain hal, aku merasa kurang cocok dengan aransemennya. Dari situ aku mencari music producer yang dapat membantu me masa kini kan lagu-lagunya. Sekitar bulan April, aku bertemu Barry Maheswara. Saat workshop, aku merasa pas dengan arahan musiknya yang lebih ke genre pop. Bulan Mei sampai Juni, aku rekaman deh,” lontar adik ipar dari musisi Pongki Barata tersebut.

Pengaruh dan Peran Lea Simanjuntak dalam Album 70 x 7 Milik Tina Simanjuntak

Tina Simanjuntak Ajak Lea Simanjuntak "Mengeroyok" Lelaki Tak Bernyali

Hal yang nggak kalah menarik adalah keterlibatan Lea Simanjuntak dalam proses rekaman.

“Aku beruntung karena Kak Lea sangat membantu penggarapan album ini menjadi lebih maksimal. Dia adalah vocal director sekaligus backing vocal untuk semua lagu,” terang anak ke-3 dari 4 bersaudara pasangan Jackson Simanjuntak dan Raphita Tobing ini.

Judul album ini mungkin bikin kamu bertanya-tanya deh. Apa sih sebenarnya makna filosofis di balik judul 70 x 7?

“Maknanya tentang pengampunan dan seberapa banyak kita harus memaafkan. Ini bukan sesederhana hitungan dalam Matematika yaitu 490. Tapi, seberapa banyak kita harus rela memaafkan dan let go atas sebuah kesalahan yang menimpa hidup kita. Karena yang sering terlupakan dalam kehidupan adalah forgive dan let go,” urai pengajar di sebuah komunitas homeschooling yang piawai membuat cake dengan lini bisnis bernama Quircakes.

(@edofumikooo)

The Row Hadirkan Penjaga Hati, Apa yang Seru dari Project Baru Rowman Ungu Ini?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Horeee, akhirnya Rowman memiliki proyek musik baru di luar band Ungu. Untuk merealisasikan project bernama The Row ini, Babeh (sapaan akrab Rowman), menggandeng Ayu Angels dan Rendra. Sebuah single berjudul “Penjaga Hati” pun telah meluncur di radio-radio nasional pada akhir bulan September lalu.

Pastinya, project anyar Rowman ini beda telak dengan warna musik khas band Ungu. The Row memilih genre musik yang lagi kekinian, Electro Dance Music (EDM). Sang drummer pun melabuhkan hatinya kepada dua musisi yang emang lagi menekuni musik tersebut: Ayu Angels (vocal dan DJ Set), dan Rendra (gitar dan synth programmer).

Rowman ingin mengeksplor musik lebih luas untuk industri musik Indonesia. Konsep The Row yaitu menggabungkan instrumen analog dan electronic music yang dikemas rapi, bukan sekadar Live PA yang umum dijumpai.

Ingat lho, ini bukan The Row yang pernah merilis lagu berjudul “Hancur” beberapa tahun silam. Bukan juga The Row, kuartet rock asal kota Granada, Andalusia, Spanyol. The Row yang satu ini memiliki penyanyi yang tergolong cerdas dan multi-talented. Pemilik nama asli Paraestheesia Humaning Ayu ini merupakan calon dosen yang akhirnya memutar haluan masa depannya untuk menjadi penyanyi, DJ, MC, dan model.

Simak yukss petikan wawancara cihuy Kamar Musik bersama The Row yang diwakilkan oleh si cantik Ayu Angels.

Cerita dong ide kreatif seputar terbentuknya The Row?

Idenya berawal dari pembicaraan saya, Rendra, dan Rowman yang tadinya hanya ingin punya project untuk mengisi waktu luang. Namun akhirnya kami ketemu dengan management yang sering ngurusin Rowman. Akhirnya kami berpikir kenapa nggak sekalian bikin single aja buat The Row. Akhirnya jadilah karya perdana The Row dengan single berjudul “Penjaga Hati”

Kapan obrolan itu akhirnya diseriusin menjadi band?

Awal Juni (2016)

Genrenya kenapa harus EDM, apa mumpung lagi musim?

Nggak bisa dipungkiri, memang alasan pertama lagi musim. Tapi hak kami sebagai musisi kan memberikan karya yang Insya Allah bisa diminati penikmat musik Indonesia tanpa melupakan identitas Rowman sebagai drummer Ungu. Makanya kami mengkombinasikan band tapi yang bernuansa electro.

Apa Alasan agar project ini penting untuk dikepoin orang?

Musiknya unik. Indonesia banget tapi dikemas dengan musik yang modern. Udh gitu konsep kami kombinasi karena saya pegang DJ dan vokal, sementara Rendra pegang DJ dan gitar.

Kenapa The Row? Udah ada band dengan nama ini di dalam dan luar negeri, bukan?

Ya, karena frontman kami bernama Rowman dan ini merupakan pure project pertama Rowman. Jadi biar teringat aja sih hahaha…

Bahas ya tentang single perkenalan “Penjaga Hati”?

Single kami merupakan recycle dari lagu Mas Ari Lasso ciptaan Mas Piyu yang sempet booming waktu itu. Jadi kami berharap bisa mengulang kesuksesan lagu tersebut, amin.

Kalau ada jadwal bentrok, apakah The Row yang akan didahulukan?

Semua sudah dikondisikan dengan management, karena kami diurus dengan management yang sama.

Apakah ini sebatas project-an yang menggebu di awal, lalu hilang kemudian?

Kami tetap berharap untuk bisa berkarya bersama The Row sampe akhirnya nanti ada masa di mana kami harus berhenti.

Selain “Penjaga Hati”, udah ada berapa materi lagu yang udah siap secara matang?

Sudah, tunggu saja di awal tahun 2017. Amin

Apa 3 rencana besar yang mau kalian realisasikan dalam waktu dekat?

Album, tour keliling Indonesia, dan berkolaborasi dengan artis legend Indonesia.

(@edofumikooo)

Lulus Wisuda Lewat Album Mbois, Grup Band Siboi Rilis Lagu Rindu Eksis

Kamarmusik.net, JAKARTA – Setelah menempuh perjuangan selama 4 tahun, grup band Siboi akhirnya sampai juga pada fase wisuda. Skripsi bermusik mereka yang berjudul Mbois, akhirnya dirilis secara resmi pada Rabu (14/9) kemarin di sebuah kafe di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Debut album studio Siboi tersebut memuat 11 lagu.

Launching album Mbois diiringi dengan menggelindingnya single ke-3 mereka yaitu “Rindu Eksis”. Sebelumnya, band bergenre rock yang terbentuk pada tanggal 17 Agustus 2012 ini lebih dahulu melempar 2 single berjudul “Sok Keren” dan “Jakarta”. Khusus lagu terakhir yang disebut, Siboi berkolaborasi dengan gitaris God Bless, Ian Antono.

Grup band yang bernaung di bawah Xabi Artist Management ini beranggotakan Izzy Ferissy (vokal), Dhanny Sohanza (gitar), Aldi Fachrobby (bass), dan Vhisnu Nanoe (gitar). Bima Wirayudha (drum) kemudian masuk dan membuat band ini tampil lebih solid dan unik. FYI, drummer asal kota Pekanbaru ini masih kelas 3 SMP lho.

Meski masih sangat belia, skill ngedrum Bima sangat luar biasa. Putra pasangan Henricus Aryo Triyoga dan Devi Lestari ini menyukai instrumen drum sejak ia berumur 3 tahun. Prestasinya pun cihuy. Anak didik Budhy Haryono dan Sandi Andarusman ini pernah menjadi Juara Favorit PMC Yamaha tahun 2012 dan 2013, Juara 1 Indonesia Drum Festival 2014, Juara 1 Zildjian Kontes tahun 2015, dan Juara 1 lomba solo drum kontes Avanza day 2015.

Vokalis Siboi pun bukan sembarangan penyanyi. Izzy merupakan pelantun lagu “Kamu Nyata” yang menjadi OST filmD’Bijis tahun 2007 lalu. Suaranya pun jangan ditanya, emang udah klop deh untuk membawakan lagu-lagu rock. Keistimewaan Izzy adalah ia anak band yang punya jenjang pendidikan tinggi di bidang hukum. Kebayang nggak kalau di balik tampang rocker Izzy, ternyata ia telah menamatkan studi S2 di bidang Notariat.

Demikian sekilas info ya pemirsa. Lanjut ngulik album mereka yukss. Album Mbois bermaterikan 11 lagu ciamik. Di antaranya “Rindu Eksis”, “Harusnya”, “Sok Keren”, “Tuti Tina Tini”, “Percuma”, “Untuk Kita Semua”, “Ayam”, “Jakarta”feat Ian Antono, “Alamat Bener”, “Ngebut (Awas)” dan “Meet the Baby (More Than a Lady)” sebagai bonus track.

Proses wisuda album Mbois ini nggak lepas dari peran sang Executive Producer, Henricus Aryo Triyoga, yang nggak lain adalah papanya Bima. Lalu ada Izzat Abdi, produser album yang juga menuntaskan proses mixing sekaligusmastering album ini. Nyaris seluruh lagu yang mejeng di album ini direkam di Royale Music Studio.

Sentilan Siboi Terhadap Industri Musik di Balik Single “Rindu Eksis”

Giliran kita ngomongin single “Rindu Eksis” nih. Apa alasan Siboi memilih track nomor 1 di album Mbois ini? Secara musik, single ke-3 ini lebih terasa kental nuansa rock nya. Beda dengan lagu “Jakarta” yang lebih akustik. “Rindu Eksis” diciptakan oleh Aldi Fachrobby sekaligus penggagas band ini. Lagu ini menyiratkan pesan bahwa dengan dibebaskannya kreativitas seseorang dalam bermusik atau berkesenian, pasti akan menghasilkan karya yang bagus dan mempertahankan esensi dari originalitas pekerja seni di Indonesia.

“Lagu ini mewakili unek-unek musik sekarang yang main musiknya serba dibatasi. Musisi itu harus konsisten berkarya untuk bisa eksis,” ulas Aldi.

Aldi pula yang menganalogikan proses pembuatan album ini layaknya menggarap skripsi. Launching nya album ini diterjemahkan sebagai proses wisudanya anak-anak Siboi. Setelah wisuda, nggak ubahnya seperti fresh graduateyang ingin menemukan pekerjaan yang layak dan bagus.

“Yaaa, kami senang pastinya bisa sampai wisuda. Berikutnya, ya kami akan mempromosikan lagu Rindu Eksis segencar mungkin. Kami berharap musik rock yang kami suguhkan bisa diterima,” lontar Aldi yang menambahkan kolaborasi Siboi dengan Ian Antono itu macam harmonisasi mahasiswa dengan dosen pembimbingnya.

Meski merupakan wajah baru di industri musik, kiprah Siboi nggak bisa dipandang sebelah mata. Tahun 2015 lalu, Siboi merupakan semi finalis Planetrox Indonesia. Sebuah ajang audisi band yang pemenangnya akan tampil di festival music Envol et Macadam, Quebec, Kanada. Siboi kalah tipis dari Street Walker, yang menjuarai ajang itu.

Ngeband itu sebelas dua belas dengan menjalankan pernikahan. Menurut Aldi, perjuangan dan buah kesabaran Siboi selama 4 tahun untuk merampungkan album, salah satu syarat bahwa personelnya kompak dan siap tempur.

“Dari awal ngeband, kami ingin membawa Siboi ke arah yang lebih serius. Untukk menjaga kekompakan sesama personel, kuncinya simpel. Harmonisasinya ditata dan toleransinya dijaga. Meski nggak lagi satu panggung, kami upayakan terus berkomunikasi baik itu melalui video call maupun skype,” beritahu Aldi.

(@edofumikooo)

Lagi Galau dan Putus Asa? Resapi Nih Survival Mode nya Arkenstoned

Kamarmusik.net, JAKARTA – Pernah nggak sih kamu merasa galau luar biasa karena nggak mampu menemukan jalan keluar dari sebuah masalah? Woles! Seberat apapun problem kamu, udah tersedia solusinya kok. Biar galaunya nggak berkepanjangan, Kamar Musik mau ngasih sedikit pencerahan nih. Dengerin deh lagu “Survival Mode” nya milik Arkenstoned. Semoga bisa membantu kamu untuk tetap semangat dalam memperjuangkan hidup.

Balutan distorsi dan hantaman keras nan liar disertai nada harmonisasi menjadi pengiring lirik kemarahan menjadi suguhan single pertama grup band mathcore asal Jakarta ini. Penggabungan progressive, jazz dan hardcore yang merujuk ke unsur metalcore terasa sangat kental di track ini. Omong-omong, siapa sih mereka?

Kenalan Dulu Lah Sama Arkenstoned

Nah, Arkenstoned terdiri dari Arga Hermann (Vokal), Indra Rockcat (gitar), Swara Wimayoga (bass), Radit Nugroho (gitar), dan Sobron Haki (drum). Band ini mulai kasak-kusuk menjahit aransemen musiknya pada tahun 2012 lalu.

Saat itu baru 3 nama hadir. Pertama, Indra Rockcat. Cowok ini merintis karier musik sebagai gitaris session player beberapa musisi seperti Viky Sianipar, Judika, dan Melly Mono. Kedua, Swara Wimayoga yang akrab dikenal sebagai bassist band J-Rocks. Ketiga, Sobron Haki yang merupakan pemain drum band death metal Jakarta, Panic Disorder.

Pada tahun 2014, Arga Hermann (eks Beauty Kill The Beastbergabung mengisi posisi vokalis. Di tengah rekaman, Radit Nugroho (End Of Journeydiajak gabung demi memenuhi konsep aransemen 2 gitar pada musik Arkenstoned.

Berkerja sama dengan Iphe Topan sebagai produser dan bernaung di bawah Three Sixty Musik, “Survival Mode” bakal dilepas dalam format digital. Sebenarnya sih proses rekaman udah berlangsung sejak pertengahan tahun 2014. Berhubung ada beberapa hal, proses pengerjaan lagu ini sempat tertunda.

Niwey, nama band ini unik juga ya. Apa kira-kira filosofinya? Nama Arkenstoned diambil dari nama batu yang terlibat dalam cerita fiksi populer dunia. Arkenstoned adalah sebuah batu yang mampu bersinar terang namun mempunyai sisi gelap seperti menggambarkan keadaan dunia sekarang ini.

Jadi, meluncurnya “Survival Mode” ini menjadi perkenalan Arkenstoned kepada industri musik ekstrem di Indonesia. Kalau nggak ada badai menghadang, debut album mereka akan dirilis pada penghujung tahun 2016 nanti.

(@edofumikooo)