Arsip Tag: amerika serikat

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

Kamarmusik.net, JAKARTA – Putri sulung Enda Ungu lagi jadi perbincangan hangat di social media, gara-gara aksi dance nya yang swag abiezzz di video musik “Move It”. Gadis berusia 10 tahun itu bernama Zara Leola.

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

Siapa dia? Kita kenalan yuksss. Pemilik nama lengkap Azahra Leola Wicuda ini ternyata nggak hanya mengeluarkan single. Bernaung di bawah NSG Music, Zara telah meluncurkan mini album lho. Selain “Move It”, cewek yang doyan menyantap pizza dan salmon ini juga mengenalkan beberapa lagu lain seperti “Bounce with Me” dan “Let’s Be Happy”. Karya Zara udah bisa kamu nikmati di iTunes dan berbagai aplikasi video streaming.

                                              ———————————————–

Kalau ke Amerika Serikat Nanti, Nama Ini yang Ingin Ditemui Zara Leola

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

Boleh jadi, ini jawaban dari orang-orang nyinyir di luar sana. Zara Leola bisa seperti sekarang, bukan soal aji mumpung karena dia anak gitaris band terkenal. Semua proses panjang telah ia lewati. Mulai latihan dance, vokal, dan latihan berkomunikasi yang baik dengan audience. Tahap demi tahap dilalui dengan perjuangan dan kerja keras. Kalau ada Enda Ungu di video musik “Move It”, itu emang request Zara yang ingin berkolaborasi dengan ayahnya.

Banyak rapper dunia yang sukses karena merintis karier dari bawah. Sebut saja Iggy Azalea, Nicki Minaj, Kesha, Yoon Mi Rae, Eve Jihan Jeffers, Lil’ Kim, Queen Latifah, dan Missy Eliot. Apakah Zara punya harapan untuk bisa bekerja sama dengan para pesohor hip hop tersebut?

“Kalo di Indonesia, aku cuma mengidolakan ayah. Kalau di luar negeri, aku bermimpi bisa kolaborasi sama Matt Steffanina (koreografer dan dancer asal Los Angeles). Dia itu bener-bener keren. Kalo ada kesempatan ke Amerika Serikat, aku pengin banget ketemu sama dia,” harap cewek yang telah membintangi beberapa produk iklan ini.

Langkah Untuk Mendunia Udah di Depan Mata, Tapi Putri Enda Ungu Ini…

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

Mimpi Zara untuk bisa mendunia, bukan cuma isapan jempol. Kalau mau, mungkin saat ini ia telah terbang ke Orlando untuk bergabung bersama anak-anak dari berbagai negara dalam program Disney Channel. Sebagai anak yang masih duduk di bangku kelas 5 SD, ia lebih memilih untuk memprioritaskan pendidikan.

“Beberapa bulan lalu, Zara pergi ke Marina Bay Sands Singapore demi memenuhi undangan sebagai pengisi acara di Disney Channel. Ia dikasih script untuk berdialog dengan anak seusianya di serial Disney seperti Jessie dan lainnya. Setelah dites, Zara mendapat tepuk tangan dari juri dan lolos ke tahap selanjutnya,” beritahu Eka Wilestari.

Penyuka warna biru, hitam, putih, dan abu-abu ini, saat itu memakai nomor 1290 dan berhak mengikuti program selanjutnya selama kurang lebih sebulan di Orlando, Amerika Serikat. Sebelum mengambil keputusan, Zara Leola berdiskusi panjang lebar dengan kedua orangtuanya. Ia bulat untuk menunda sementara mimpi besarnya itu.

Zara Leola, Putri Enda Ungu yang Kariernya Bakal Mendunia (2)

“Kalau cuma beberapa hari, oke lah. Tapi kalau dia harus berada di Orlando selama 3 minggu, sekolahnya kan bisa terbengkalai. Lagi pula, promo single ‘Move It’ udah berjalan. Zara pun memilih menunda, karena program ke Orlando masih akan ada sampai ia berusia 22 tahun,” papar mamanya.

Lewat single “Move It”, Zara ingin mengajak semua pendengar musiknya, terutama anak-anak seumurannya dan Zara Squad (julukan penggemar) untuk bisa melupakan segala macam kesedihan. Dancing, bisa menjadi solusi untuk membuat suasana yang galau seketika berubah menjadi bahagia.

(@edofumikooo)

Rocket Rockers Goes to USA, Di Balik Cerita Kebanggaan yang Tertunda

kamarmusik.net, JAKARTA – Lebih dari 17 tahun Rocket Rockers berkelana di industri musik Indonesia. Siapa yang menyangka band yang mengawali panggungnya di acara 17 Agustus-an ini bisa eksis dan berumur panjang. Entah berapa puluh ribu lembar cerita yang bisa mereka sampaikan sejak resmi terbentuk tanggal 17 Agustus 1999.

Seabrek cerita bahagia maupun nelangsa Rocket Rockers tentu menarik untuk dibingkai. Eksistensi mereka dalam mengusung musik pop punk nggak hanya berbuah manis di Indonesia, tapi juga di luar Indonesia. Kuintet asal Bandung ini bahkan telah berkali-kali tampil di luar negeri. Catatan prestasi demi prestasi yang patut diapresiasi.

Jarang Nongol di Teve, Rocket Rockers Justru Sering Tur ke Luar Negeri

Rocket Rockers Goes to USA, Di Balik Cerita Kebanggaan yang Tertunda

Saat ini Rocket Rockers beranggotakan Aska Pratama (vokal dan gitar), Bisma Aria Nugraha (bass), Rizky Fadli (gitar), dan Khrisna a.k.a Ozom (drum). Selama 17 tahun, wajar kalau ada bongkar pasang formasi. Rocket Rockers emang bukan band yang tiap sebentar tampil di teve, tapi jejak mereka tampil di pentas luar negeri lumayan ngeri.

Awali dulu dari negara tetangga dulu deh. Rocket Rockers pernah melanglang buana ke Malaysia, Singapore dan Phillipines di event Peter Says Denim Southest Asian Invasion Tour 2012. Pencapaian keren mereka makin komplet saat bertandang ke Jerman dan Belanda, yaitu event Peter Says Denim Europe Invasion Tour 2012.

Belum lama ini ramai berita tentang Rocket Rockers Goes to USA. Rencananya, mereka berada di negara Paman Sam sejak tanggal 3 sampai 19 Agustus 2016 untuk tampil di Pennsylvania dan New York. Manusia boleh punya segudang rencana, namun tetap ada Yang Maha Berkehendak. Tur mereka batal, begini rilis resmi dari management.

Rocket Rockers Batal Sepanggung dengan Lady Antabellum

Rocket Rockers Goes to USA, Di Balik Cerita Kebanggaan yang Tertunda

“Berkaitan berita rencana tour Rocket Rockers ke Amerika Serikat pada bulan Agustus 2016, dengan sangat berat hati kami umumkan bahwa kami gagal melakukan tour tersebut. Hal ini dikarenakan masalah birokrasi visa kunjungan kami ke Amerika Serikat yang ditangguhkan oleh pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta. Setelah semua persyaratan dan proses yang dilewati, di luar prediksi sebelumnya, kami diharuskan memiliki Visa P1 atau Visa Performer dan persyaratan baru tersebut harus kami tempuh, tetapi sayangnya keberangkatan kami yang semakin dekat menyebabkan persyaratan baru tersebut tidak dapat kami penuhi karena kendala waktu.”

“Ada beberapa spekulasi mengapa kami diharuskan memiliki visa tersebut sementara beberapa band Indonesia yang sudah pernah melakukan tour ke Amerika Serikat memakai visa dengan jenis lain/ bukan Visa P1, salah satunya mungkin karena kami dibayar dan disediakan akomodasi oleh pihak promotor event sehingga kami diharuskan memiliki visa yang berbeda dan termasuk jenis visa khusus. Well, serba salah juga ya ternyata, kami diapresiasi oleh promotor luar negeri untuk tampil bahkan dibayar di sana tetapi malah menimbulkan masalah lain hehe.”

“Suatu kebanggaan bagi kami bisa satu event dengan nama besar internasional seperti RUN DMC dan Lady Antabellum (pemenang Grammy Awards 2014) di event Musikfest 2016. Tetapi kebanggaan ini terpaksa dengan berat hati harus pupus di tengah jalan.”

“Setelah dikomunikasikan dengan pihak promotor, mereka sangat menyayangkan kebatalan tour kami. Nama Rocket Rockers sudah tercantum di official flyer, official website event, juga di semua media promo event. Bahkan booking number hotel sudah tersedia dan diterima oleh pihak management Rocket Rockers, begitu juga parking pass event, id card, dan kelengkapan lainnya. Intinya mereka tinggal menunggu kedatangan Rocket Rockers untuk menampilkan performa terbaik di sana. Bahkan pihak promotor Musikfest (Betlehem, Pennsylvania USA) bersedia untuk kembali mengundang Rocket Rockers di tahun 2017 dengan persyaratan yang sudah valid untuk pengajuan Visa kami.”

November 2016, Rocket Rockers Terbang ke Amerika Serikat?

Rocket Rockers Goes to USA, Di Balik Cerita Kebanggaan yang Tertunda

Hal ini tidak membuat kami patah semangat, di penghujung bulan Juli 2016 kami menerima kabar gembira bahwa kami diundang untuk tampil di ONE MO SOUL MUSIC NIGHTS di Art Share Los Angeles USA pada tanggal 18 November 2016. Hal ini kami sambut baik dan tentunya langsung kami respon untuk selanjutnya kami urus segala persyaratan untuk keberangkatan kami ke sana.”

“Mudah-mudahan #RRGOESTOUSA yang seharusnya dilaksanakan pada bulan Agustus dapat terlaksana di bulan Oktober-November 2016 dengan event yang berbeda. Berita berikutnya akan segera kami rilis setelah ada kabar terbaru mengenai rencana tour terbaru ini.”

“Kami berterima kasih kepada semua pihak yang sudah membantu proses keberangkatan kami ke Amerika Serikat. Dari mulai Pemerintahan Kota Bandung melalu surat rekomendasi yang telah dikeluarkan oleh Bapak Walikota Ridwan Kamil untuk pihak Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta dan Kedutaan Besar Indonesia di New York. Pihak Konsulat Jendral Republik Indonesia New York yang sudah bersedia menerima kami di sana apabila kami jadi melaksanakan tour di New York. Brand–brand clothing yang sudah support secara materi maupun non materi dan yang paling terutama dukungan seluruh ROCKET ROCK FRIENDS untuk project tour Amerika Serikat ini.”

Berdoa yuk agar event ini nggak menemui kendala perizinan lagi. Semoga #RRGOESTOUSA kembali berkumandang.

(@edofumikooo)

 

Konser di San Francisco, Tulus Siapkan Lagu yang Bikin Baper Penonton

Kamarmusik.net, JAKARTA – Hari Sabtu (1/10) besok, Tulus bakal menggelar konser di Social Hall, San Francisco, Amerika Serikat. Untuk bisa menyaksikan aksi panggung penyanyi berdarah Minangkabau ini, lebih dari 500 penonton siap untuk membeli tiket yang dibandrol sekitar 60 dollar.

Ini Cara Tulus Membuat Bangga Musisi Indonesia di Mata Dunia

Konser di San Francisco, Tulus Siapkan Lagu yang Bikin Baper Penonton

Konser yang dilangsungkan di The Regency Ballroom ini merupakan rangkaian panjang promo album ketiga, Monokrom. Sejumlah lagu andalan di 2 album sebelumnya: Tulus dan Gajah, juga akan ia bawakan. Meski manggung di Amerika Serikat, Tulus akan lebih banyak menggunakan bahasa Indonesia saat berinteraksi dengan penonton.

“Saya selalu berupaya gimana musik saya sebagai orang Indonesia nggak hanya diapresiasi di luar negeri, tapi tetap dikenal sebagai orang Indonesia,” lontarnya pada sesi jumpa pers di Menara Global, Jakarta, Jumat (23/9) lalu.

Fenomena musik pop jazz Indonesia ini bukan cuma sekali dua kali tampil di luar Indonesia. Ia pernah manggung di berbagai negara seperti Australia, Jerman, dan Jepang. Sebelum San Francisco, penyanyi bernama lengkap Muhammad Tulus ini juga mentas di Asia Music Festival 2016 yang diselenggarakan di Hamamatsu, Jepang.

“Contohnya saat saya tampil di Jepang belum lama ini. Saya lebih memilih mengucapkan salam dan berbicara ke penonton dengan bahasa Indonesia,” jelas cowok yang telah 5 tahun terjun ke dunia entertainment.

Apa Aja Ya Persiapan Tulus Menjelang Konser di San Francisco?

Konser di San Francisco, Tulus Siapkan Lagu yang Bikin Baper Penonton

Apakah terobosan ini salah satu upaya Tulus untuk menyandang titel sebagai penyanyi yang go international?

“Definisi go international itu menjadi bias sekali. Karya saya sudah bisa diakses di sejumlah negara di dunia. Semenjak adanya Internet, rasanya semua orang bisa melakukan itu,” imbuhnya dengan rendah hati.

Social Hall San Francisco itu bukan venue sembarangan lho. Hal ini dibocorkan oleh Ari Renaldi, sang produser.

Venue nya beda, emang venue yang heritage. Venue tersebut untuk upgrading dan pengakuan seseorang sebagai musisi,” ujar pria yang selama ini berjasa dalam menata musik di album Tulus menjadi lebih easy listening.

Hal senada juga disampaikan oleh Tulus. Pria berpostur tinggi besar ini bersyukur bisa mentas di venue tersebut.

“Sangat bersyukur sekali dan sangat bangga bisa mendapat kesempatan seperti ini,” beritahunya.

“Deg-degan karena saya belum lihat gedungnya, suasana penontonnya, dan seperti apa musik di sana,” sambungnya.

Demi menjaga staminanya, Tulus membeberkan sebuah resep sederhana yang diajarkan oleh ortunya.

“Ini resep dari bapak saya aja sih, yaitu rajin minum air putih dan mengonsumsi madu. Resep sehat ini udah turun-temurun di keluarga kami,” tuturnya.

Tulus dan Album Monokrom

Konser di San Francisco, Tulus Siapkan Lagu yang Bikin Baper Penonton

Terhitung dari tahun 2011, 3 album studio mewarnai langkah Tulus di dunia musik. Meski album debutnya nggak berjalan mulus, ia tetap menjalani passion bermusiknya dengan hati yang tulus. Ketika album Gajah dirilis, semua pandangan tertuju padanya. Video musik “Gajah” didukung WWF Indonesia. Sederet lagunya berhasil membuat pendengarnya terkesima. Sebut saja seperti “Sepatu”, “Gajah”, “Jatuh Cinta”, “Sewindu”, dan lainnya.

Tanpa menunggu lama, album ketiga pun meluncur. “Pamit” dipilih sebagai lagu andalan di album Monokrom.

“Dengan segala keterbatasan pengetahuan musik saya, mungkin rasa-rasanya ini lagu ballad pertama yang saya tulis. Aransemen yang bener-bener hanya piano dan strings aja,” papar Tulus.

Terobosan album ini pun terbilang ciamik. Pengerjaan album Monokrom ini dibuat di Indonesia dan Praha, Ceko.

“Ini salah satu bentuk eksplorasi yang ingin saya kembangkan bersama produser saya. Untuk membuat album ini berbeda, saya ingin album ini ada sentuhan string section,” seloroh Tulus.

“Lagu ‘Monokrom’ di album Monokrom ini bercerita tentang ungkapan rasa terima kasih terhadap orang-orang yang udah memberi apresiasi terhadap musik saya. Mereka mendengarkan lagu saya dan membeli karya yang legal. Apresiasi baliknya, saya ingin menunjukkan kalau saya berusaha ada progress dari sisi musikalitas,” papar penyanyi yang namanya makin sering muncul di berbagai ajang penghargaan musik bergengsi di dalam maupun di luar negeri.

Sejumlah lagu lain di album Monokrom seperti “Pamit” dan “Ruang Sendiri” sukses jadi bahan perbincangan di media sosial. Lagu-lagu Tulus dianggap memiliki lirik lagu yang puitis dan mendalam. Contoh lain seperti “Langit Abu-abu”, lagu yang liriknya ditulis hanya hitungan menit. Ada juga “Manusia Kuat” dan “Tukar Jiwa”. Untuk lagu yang terakhir disebut, menceritakan seseorang yang bisa menangkap apa yang kita rasakan tanpa harus diceritakan.

(@edofumikooo)