Arsip Kategori: Bintang Baru

Satu Dari Sejuta, Single Cihuy Iza Nael yang Bisa Bikin Baper Berjamaah

Kamarmusik.net, JAKARTA – Pernah mengalami perasaan nggak karuan ketika melihat seseorang? Udah gitu, hatimu langsung berdegup kencang dan bulet mengatakan bahwa dia orang yang kamu cari selama ini. Cieee! Kalo cerita ini kamu banget, kamu wajib menyimak dalem-dalem tuh single terbaru Iza Nael berjudul “Satu Dari Sejuta”.

Single kece ini merupakan karya kedua Iza Nael sebagai solois. Video musiknya udah bisa dinikmati di kanal YouTube lho. Intip deh hasil video yang disutradarai oleh David Lele. Di video itu, cowok kiyutzz kelahiran Semarang 11 Juni 2000 bernyanyi sambil bermain gitar dengan didampingi model cantik Gayatri Sekar Dewantari.

Berkat lagu “Satu Dari Sejuta” ini, karier Iza Nael sebagai penyanyi solo terus melambung. Lagunya lagi rame diputar di berbagai radio di tanah air. Anak kedua dari tiga bersaudara pasangan Bambang Agus Mulyadi dan Widyarini Roswinarsi ini juga telah berkali-kali perform di acara program musik teve swasta. Adalah Caturadi Septembrianto yang menciptakan lagu, menata musik, sekaligus memproduseri single “Satu Dari Sejuta” tersebut.

Duuhhh, jadi penasaran deh. Apa sih yang sebenernya dicurhatin oleh Iza Nael lewat single “Satu Dari Sejuta” ini?

“Lagu ini adalah tentang bagaimana waktu bisa mengubah seseorang. Seperti yg dialami oleh Iza. Sewaktu SD, dia sama sekali nggak memerhatikan cewek satu ini. Sampai pada akhirnya, setelah beberapa tahun berselang, Iza kembali bertemu sama cewek ini. Menariknya, cewek tersebut terlihat beda banget ketimbang pada waktu Iza pertama kali ketemu dengannya. Jadi lah Iza jatuh hati. Cewek ini Iza anggap satu dari sejuta orang yang dia yakini,” papar Iza melalui managernya, Victor Kho, khusus kepada Kamar Musik baru-baru ini.

Dalem banget ya kisah di balik lagu “Satu Dari Sejuta”. Cinta nggak melulu muncul pada pandangan pertama lho, namun pelan-pelan bisa tumbuh begitu kuat. Tsaahhh, siap-siap baper berjamaah deh kalo kamu dengerin lagu ini.

Metamorfosis Karier Iza Nael

Satu Dari Sejuta, Single Cihuy Iza Nael yang Bisa Bikin Baper Berjamaah

Sebelum menggelindingkan lagu “Satu Dari Sejuta”, Iza Nael memulai debutnya sebagai solois lewat single “Mulai Jatuh Cinta”. Single pertama Iza yang diciptakan oleh Mario Kacang nyurhatin soal seorang remaja yang sedang jatuh cinta. Lagu ini menjadi metamorfosis Iza Nael dari dunia anak-anak menuju dunia teenager.

Saudara kandung Arnadi Irsyad Mulyadi dan Arzetta Ine ini udah terjun ke industri hiburan sejak ia kecil. Iza yang tinggal di daerah Bintaro ini pernah 3 kali menjadi anak band lho: Pangeran Band, Five Boys dan Little Giants. Setelah beranjak remaja, cowok yang tanggal 11 Juni kemarin genap berusia 16 tahun itu ingin serius menekuni karierentertainment nya sebagai penyanyi solo. Iza juga membuka kesempatan dan peluang lebar-lebar pada musisi lain yang ingin berkolaborasi dengannya. Semoga deh semangat juang dan kerja keras Iza berbuah sukses, amin.

(@edofumikooo)

Hawa Suguhkan Istikharah Cinta, Lagu yang Bikin Hati Teduh dan Sejuk

Kamarmusik.net, JAKARTA – Hayooo… siapa nih yang lagi galau, bingung, bimbang, dan ragu dalam memilih cinta? Biar hati jadi adem, ada baiknya kamu dengerin deh lagu “Istikharah Cinta” milik Hawa. Sebuah grup vokal yang terdiri dari Tina Astari, Linda Ramadhanty, dan Nella Anne. Ketiga wanita cantik yang populer sebagai presenter, bintang iklan, aktris film, dan pemain sinetron ini menyuguhkan sebuah lagu pop religi bertema menyejukkan di bulan Ramadan ini.

Dunia tarik suara boleh dikatakan menjadi sesuatu pengalaman baru dan menantang bagi ketiga personel Hawa.

“Kami berteman kan sudah tahunan dan kami pun sering main sinetron bareng. Seru juga nih kalau diseriusin untuk nyanyi bareng. Sebelumnya banyak yang menawari kami untuk menyanyikan lagu pop. Namun begitu ada yang menawarkan lagu Istikharah Cinta, kami langsung jatuh cinta,” buka Nella Anne.

“Sebenarnya untuk bisa nyanyi bertiga ini nggak pernah direncanakan sama sekali. Berhubung kami sudah bersahabat bertahun-tahun, terus pas dengerin lagunya juga bagus, kenapa nggak dicoba? Alhamdulillah, proses rekamannya lancar,” sambung Linda Ramadhanty.

“Pas dikasih tahu sama pencipta lagunya, Mas Kirman, didengerin 2 buah lagu. Itu dia, begitu mendengar Istikharah Cinta, kami langsung suka,” ceplos Nella Anne menambahkan.

Hawa, Sempat Mau Pakai Nama Dewi Dewi?

Hawa Suguhkan Istikharah Cinta, Lagu yang Bikin Hati Teduh dan Sejuk

Bulan Ramadhan tahun ini, personel Hawa lagi gencar-gencarnya visit ke radio sekaligus mempromosikan lagu “Istikharah Cinta”. Sekadar info, mereka bukannya latah ingin merilis single religi lho. Lagu “Istikharah Cinta” justru diperkenalkan ke publik pertama kali pada pertengahan bulan Februari 2016 kemarin.

“Iya, lagu ini udah kami rilis bulan Februari lalu. Mengapa Februari? Gitu deh, karena banyak yang bilang itu bulan penuh cinta. Kami ingin membawa pesan cinta lewat lagu ini. Nah ketika bulan Ramadan tiba, kami ingin mengenalkan lagu Istikharah Cinta lebih luas lagi,” jelas Tina Astari.

Soal pemilihan nama, seru juga nih buat dibongkar. Sebelum bulat memakai nama Hawa, ketiga wanita cantik ini sempat berpikir untuk menyandang nama Dewi Dewi.

“Maunya sih pakai Dewi Dewi hehehe. Berhubung nama tersebut udah ada yang punya, akhirnya kami sepakat untuk memakai nama Hawa. Nama Hawa kan identik dengan perempuan. Nah, kami sih berharap bisa membawa hawa kesejukan ketika mengenalkan lagu ini ke masyarakat Indonesia,” canda Tina Astari.

Soal genre pop religi yang dipilih, ketiga personel Hawa berharap bisa masuk ke semua kalangan dan golongan.

“Lagu ini kan nggak terlalu banyak ayat-ayat. Mudah-mudahan semua masyarakat bisa menerima dan menikmatinya,” beber Nella Anne dan Tina Astari.

Mengenai judul lagu, Kamar Musik pun penasaran untuk melakukan pencarian di Internet. Ternyata ada juga vokal grup yang pernah membawakan lagu berjudul sama, namanya Sigma. Tapi secara lirik dan aransemen musik, nggak ada persamaan kok. Lagi pula, Sigma merupakan grup vokal yang terdiri dari cowok-cowok. Sementara Hawa, uhmm.. dari kemasannya aja udah sejuk dan teduh. Apalagi kalau kamu melihat dan mendengarkan secara langsung gaya bernyanyi Tina Astari, Linda Ramadhanty, dan Nella Anne. Makin segeeer…

(@edofumikooo)

Kenalan Sama Rizuka Amor, DJ Cantik dan Seksi yang Pintar Nyanyi

Kamarmusik.net, JAKARTA – Cantik, seksi, dan uhmm… menggemaskan! Tiga kata ini mungkin belum cukup mewakili pesona Rizuka Amor. Mengapa? Cewek yang lebih dulu wara-wiri sebagai model majalah dewasa dan female DJ ini sekarang mencoba keberuntungan menjadi penyanyi. Single “Nobody Else” menandai keseriusan DJ cantik ini menapak dunia tarik suara.

“Iya, aku udah ngeluarin ‘Nobody Else’. Ini merupakan single perdanaku yang diciptakan langsung oleh DJ Riri. Lagu ini menceritakan tentang seseorang yang mencintai someone dan orang tersebut mantap bilang kalau nggak ada orang lain yang lebih penting selain si dia,” tutur cewek yang pernah merajut cinta dengan Hengky Kurniawan itu.

Sebagai penyanyi, pemilik nama lengkap Rizka Noviani Putri itu memberi kontribusi lebih dalam produksi lagu “Nobody Else”. Jam terbang sebagai FDJ, banyak membantu dirinya dalam memberikan masukan kepada DJ Riri.

“Aku merasa punya feel mendalam terhadap lagu ini. Berhubung genre musik lagu ini lebih ke EDM, ditambah aku adalah DJ, aku banyak request ke DJ Riri. Aku kasih masukan mulai dari lirik lagu sampai aransemen musiknya, ” urai Winner FHM GND 2014 dan Champion Pioneer DJ Controller Battle Indonesia 2015 tersebut.

“Aku bisa menjadi DJ karena peran besar DJ Riri. Dia mengajari aku bagaimana untuk menjadi seorang DJ yang punya kualitas. Aku juga bernaung di Spinach Record milik DJ Riri. Nah, project ini kemudian ia tawarkan ke pihak Warner Music Indonesia,” sambung wanita bertubuh semlohay dengan tinggi 167 cm dan berat 45 kg itu.

DJ cantik ini ternyata udah lama juga serius menekuni dunia tarik suara

Salah banget kalau ada yang bilang Rizuka hanya mengandalkan modal wajah cantik dan bodi seksi doang. Pemilik tato bertuliskan Amor Vincit Omnia ini udah mulai serius nyanyi setelah ia lulus dari SMA. Nah… sebelum merilis “Nobody Else”, cewek kelahiran Jakarta 2 November 1990 itu pernah merilis mini album di bawah bendera Meja Music. Di album pop itu, Rizuka melantunkan lagu “Takdirku”, “Mendua”, “Kekasihku”, dan “Kutemukan Dirimu”.

Tapi kalau Kamar Musik pantau sih, kayaknya DJ cantik bin seksi ini lebih tepat menjadi penyanyi di genre EDM deh. Semoga karier Rizuka Amor sebagai FDJ maupun penyanyi solo lancar jaya. Ditunggu single berikutnya lho…

(@edofumikooo)

Digoda Tukang Ojek dan Supir Angkot, Uut Selly Curhat via Cinta Sepabrik

Kamarmusik.net, JAKARTA – Menurut Uut Selly nih, jadi cewek cantik itu ternyata nggak selamanya enak lho. Cewek cantik itu harus tahan banting terhadap rayuan maut cowok-cowok ganjen. Meski hanya bekerja sebagai buruh pabrik dengan gaji kecil, si cewek cantik dan centil ini harus memutar otak ketika hari-harinya selalu digodain para tukang ojek sampai supir angkot.

Itu ilustrasi cerita dari lirik lagu “Cinta Sepabrik” yang dipopulerkan oleh Uut Selly. Lagu karya Papa T. Bob ini bisa didengar di album DanceDhut Nation 2016. Album rilisan label Nagaswara yang belum lama ini mendulang rekor MURI dunia. Nama Uut Selly udah jadi idola buat penggemar dangdut di Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Setiap kali Uut Selly naik panggung, udah pasti ratusan bahkan ribuan penonton langsung ikutan bergoyang. Banyak yang menilai aksi panggung cewek yang memiliki bodi aduhai dan payudara indah ini kelewat berani. Beruntung, penyanyi dangdut muda kelahiran Magelang 7 Juli 1994 ini tetap bisa membatasi diri. Ia juga nggak pelit untuk melayani setiap penggemarnya untuk sekadar minta tanda tangan dan foto bareng. Nggak heran kalau penggemar Uut Selly semakin banyak. Mereka menamakan diri sebagai Kopassus (Komando Pasukan Uut Selly).

Zaskia Gotik dan Siti Badriah Jadi Panutan Buat Uut Selly

Digoda Tukang Ojek dan Supir Angkot, Uut Selly Curhat via Cinta Sepabrik

Bukan hanya itu, keberuntungan lain Uut Selly adalah mendapat lagu dari pencipta terkenal yaitu Papa T Bob. Pencipta lagu anak-anak yang melambungkan karier Hesty Aryatura lewat single “Klepek-Klepek”.

“Aku ingin menjadi penyanyi profesional seperti Zaskia Gotik dan juga Siti Badriah. Bersama label Nagaswara. aku sangat optimistis bisa meraih sukses. Aku pun berharap kehadiranku di belantika musik DanceDhut bisa diterima oleh masyarakat luas,” lontar Uut Selly yang mulai menggeluti dunia dangdut sejak ia duduk di bangku SMP ini.

Single “Cinta Sepabrik” yang digeber oleh Uut Selly merupakan potret kehidupan nyata yang terjadi di masyarakat menengah ke bawah. Kita tunggu deh single-single kece lain dari Uut Selly yang kabarnya akan segera dirampungkan ke dalam full album.

(@edofumikooo)

Vespunk: Boleh Kere dan Terbatas, Tapi Jangan Pasrah dan Malas!

Kamarmusik.net, JAKARTA – Vespunk, uhmmm… unik juga namanya. Awalnya adalah sebuah komunitas penyuka vespa bernama Scooterhood yang berdiri tahun 2013. Lambat laun, seiring berkembangnya komunitas ini, ocehannya nggak lagi berkutat di seputar Vespa. Urusan musik pun, akhirnya dihajar juga. Vespunk, sebuah band yang menyuarakan kegelisahan hati para personelnya melalui musik punk, lahir di tengah-tengah Scooterhood.

Satu album udah dirilis secara mandiri oleh band yang digawangi oleh Wawah (vokal), Ledu dan Matto (gitar), Fahri (drum), dan Farre (bass). Namun karena infrastruktur terbatas a la band-band indie, karya mereka hanya bisa dijual saat kebetulan sedang manggung atau ketika sedang eksis di acara komunitas vespa.

“Kami sih, realistis aja lah. Bikin yang bisa kami bikin. Rekam pas rezekinya ada. Jual pas emang momennya cocok buat jualan. Udah bisa berkarya, plus masih ada orang yang mau beli album kami, itu udah pencapaian yang luar biasa buat gue pribadi,” ujar Ledu sambil menyeruput kopi dingin sisa kemarin malam.

Selain berkarya, upaya promosi untuk menggenjot eksistensi adalah keniscayaan.

“Kami selalu update kegiatan Vespunk di sosial media. Misal, waktu kami bikin video musik ‘Love More’. Siapa pun yang nge-share, akan kami kasih stiker. Ada gimmick juga, dong. Masa udah punya album, nggak ada usaha promosi sama sekali. Kere dan terbatas sih, boleh. Tapi jangan pasrah dan malas! Ya, gimana pun, upaya-upaya sederhana itu adalah hal realistis yang bisa kami lakukan dengan bujet dan infrastruktur yang seadanya itu,” jelas Wawah.

Ketika ditanya soal rencana ke depan, anggota Vespunk yang datang paling belakangan, Farre, menjawab,

“Saat ini yang bisa kami lakukan adalah melangkah kecil, tapi kontinyu. Kami coba manage hal-hal kecil ini. Nyokap gue pernah nasehatin, Lo gimana mau jadi gede, kalo ngurus hal kecil aja kagak becus. Jadi, ya, langkah-langkah kecil kayak yang diceritain Wah tadi yang coba kami urus. Kalo bisa jadi band dengan pengaruh besar, ya, bagus. Tapi kalo pun akhirnya cuma jadi band dengan pengaruh kecil, ya, itu nggak jelek. Hahaha.”

Video-video Vespunk bisa dicari di kanal Vespunk Scoots dan Scooterhood Forum

Vespunk: Boleh Kere dan Terbatas, Tapi Jangan Pasrah dan Malas!

Isinya cukup banyak, meski video-video tersebut digarap dengan treatment sederhana.

“Itu kami bikin sendiri. Syuting-syuting sendiri dan edit-edit sendiri. Tapi seiring berjalannya waktu, banyak juga sih anak-anak multimedia yang mau bantuin kami,” tegas Matto yang di setiap pengerjaan video paling sering kebagian jatah pegang kamera dan bahkan menyunting.

“Jadi intinya, bergerak,” celetuk Fahri sang penabuh drum tiba-tiba.

“Sekecil apa pun cita-cita lo, kalo lo diem aja mah, kagak bakal kesampean. Bergerak! Apalagi kalo cita-cita lo gede, ya kudu bergerak makin rajin dan makin dinamis. Jangan ngemis. Jangan minta-minta. Usaha sendiri. Uji sampai sejauh mana kapabilitas mental dan fisik bisa kami geber. Kalo gue sih, karena gue bukan orang berjiwa memble ye, parameter-nya, selama gue masih bernyawa, gue akan berusaha terus. Kalo gue udah mati, ya, baru gue stop.”

Stop dari Vespunk, Bang Fahri? Gokil juga loyalitasnya. Sampai mati???

“Bukan. Bukan itu maksud gue. Gue lagi berusaha keras pengin beli rumah. Tadi barusan curcol aja,” tukas Fahri sambil cengar-cengir.

Oalaaah, Bang. Baiklah kalau begitu. Semoga rumahnya bisa terbeli melalui karier bersama Vespunk. Sukses terus!

Teks : Indaka Zikri

Editor : Doddy Irawan

Dinno Alshan Curhat Hebatnya Badai Kenangan Mantan di Jauh Berbeda

Kamarmusik.net, JAKARTA – Mencoba warna baru dan tantangan baru, cukup membuat saya (Dinno Alshan, red) ragu untuk menjadi solois. Jujur aja sih, saran untuk menjadi solois datang dari sahabat dan teman-teman saya.

Sebelumnya, pernah dulu banget (tahun 2000-2013), saya menge-band-kan diri bersama SHAKEY dan 8ILIV, dan berkegiatan jauh dari musik pada kerjaan kantoran yang juga sampai sekarang ini masih saya jalani (walau banyak absennya hihihi…).

Pernah beberapa kali jadi songwriter dari artis-artis Indonesia, membuat lagu-lagu saya menumpuk di Playlist. Hingga punya kepikiran, kenapa nggak saya bawain aja dengan versi solo? Tapi sekali lagi, tetep aja saya belum memiliki keberanian untuk mencoba “bermusik”.

Sampai suatu ketika, ketakutan-ketakutan itu dikikis oleh para sahabat yang mencoba untuk meyakinkan saya, “Kenapa nggak lu coba solo aja, pasti keren”. Ya… cuma se-sederhana itu aja.

Dari situ akhirnya jalan mulai terbuka lebar, ketika niat tulus saya disambut baik oleh beberapa pihak yang mau bekerja sama di album ini.

Proses Lahirnya Lagu Jauh Berbeda Milik Dinno Alshan

Pada bulan September 2015, akhirnya dimulai penggarapan album di kota Yogyakarta dengan produser dan arranger musik Cornel dan Widi. Keduanya adalah additional player dari Band Letto. Sekarang saya sangat bersyukur, sebentar lagi akan rilis radio dengan single pertama “Jauh Berbeda”, yang memang menurut saya beda banget dengan “pembawaan” saya sebelumnya.

Saya hanya pelempar panah yang masih ditutupi kabut, walaupun dengan strategi dan kemampuan yang tentu masih sangat terbatas. Busur harus ditarik sejauh mungkin ke belakang agar panah bisa melesat cepat. (Maaf, saya mantan motivator :D).

Doa saya, semoga dengan dilemparnya anak panah bernama “Jauh Berbeda” di radio-radio dan di berbagai media manapun, bisa menjadi “teman” anda menghibur diri dari hebatnya “badai kenangan mantan” yang nggak kelar-kelar, meski sudah tahu bahwa semuanya sudah jauh berbeda. Yeaaa.. begitulah gambaran isi lagu seorang Dinno Alshan. Semoga bisa dinikmati dan di ejawantahkan sebagaimana mestinya.

Teks : Dinno Alshan

Editor : Doddy Irawan

Mimpi Kalista Jadi Penyanyi Terkabul Gara-Gara Bolos Sekolah, Kok Bisa?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Cantik, masih belia, suaranya kece, dan rajin nulis lagu pula! Sebagai penyanyi baru, Kalista punya potensi menjadi penyanyi hebat. Tolak ukurnya bisa terlihat di mini album terbarunya.

Meski hanya menampilkan 3 lagu, namun pemilik nama lengkap Kalista Maharani Dewi Pratomo ini serius dalam merintis karier musiknya. Vina Panduwinata pun memuji lagu ciptaan Kalista yang berjudul “Game of Emotions”.

Pujian CEO Volup Terhadap Kualitas Vokal Kalista

Mimpi Kalista Jadi Penyanyi Terkabul Gara-Gara Bolos Sekolah, Kok Bisa?

Echa, eks drummer Bragi, nggak bisa menyembunyikan kekagumannya waktu mendengar lagu yang ditulis Kalista dengan bahasa Inggris tersebut. CEO Volup itu bahkan pede menyebut penyanyi muda ini bisa mencapai puncak popularitas yang diraih oleh penyanyi wanita solo macam Raisa dan Isyana Sarasvati. Nggak heran kalau Echa kemudian menggandengnya untuk tampil di kanal Video Channel nya Volup.

“Coba deh dengerin lagunya, Kalista punya karakter dan ciri khas tersendiri dalam bermusik. Suaranya keren abis! Gue sih yakin dia bisa ngetop selama dia mau terus belajar,” puji Echa tentang dara cantik yang masih kuliah di jurusan Ilmu Jurnalistik, Universitas Pelita Harapan itu.

Lahirnya Single Game of Emotion, Kalista Punya Cerita Seru Nih

Mimpi Kalista Jadi Penyanyi Terkabul Gara-Gara Bolos Sekolah, Kok Bisa?

Percaya atau tidak, demi membuktikan passion di dunia tarik suara, Kalista sampai harus melakukan hal unik ini.

“Lagu itu aku karang waktu SMA. Ceritanya mengenai seseorang yang ingin mengejar mimpinya. Uniknya lagu itu tercipta waktu aku bolos sekolah. Sebenarnya aku mau nunjukkin ke mama kalau aku bisa membuat karya musik dan memang pengin serius menjadi penyanyi,” curhat alumnus SMA Global Jaya itu.

Curhat kegelisahannya dalam bahasa Inggris pun membuahkan sesuatu yang positif.

“Zaman SMA, zaman anak muda masih bergejolak. Udah gitu remaja sekarang gampang terpengaruh oleh budaya luar. Kebetulan aku lagi pengin curhat dalam bahasa Inggris. Eh, dalam 3 jam jadi sebuah lagu deh,” sambungnya.

“Game of Emotions” menjadi 1 dari 3 lagu yang kemudian ia bawakan secara live saat syuting Video Channel nya Volup. Pengagum Agnes Monica ini pun tampil yahud dengan iringan full band. Mau bukti kalau suara cewek kelahiran 26 Maret 1995 ini beneran asyik? Langsung cuss deh intip videonya di www.volup.com

(@edofumikooo)

Mendunia Sebagai Fashion Blogger, Puspita Pengen Eksis Sebagai Solois

Kamarmusik.net, JAKARTA – Popularitasnya di dunia maya sebagai fashion blogger membuat Puspita tertantang untuk mengekspresikan skill menyanyi di dunia nyata. Belum lama ini, si cantik yang selalu tampil fashionable dengan hijab modis itu merilis singel berjudul “No Me and You”.

Di bawah label Orca Music dan diproduseri oleh song writer Ade Govinda, pemilik nama lengkap Indah Nada Puspita ini mencoba serius terjun di dunia musik.

“Aku memang hobi menyanyi sejak aku masih di sekolah menengah (SMP). Dulu aku sering diundang nyanyi di acara teman dan acara sekolah. Lalu aku coba nyanyi di media sosial dengan membuat soundcloud. Responnya ternyata bagus. Dari situ aku berpikir, kenapa gak aku seriusin aja sekalian,” papar cewek yang sekarang sedang meniti kuliah di Jerman itu.

Nggak seperti kebanyakan penyanyi pendatang baru yang lebih bermain aman di wilayah musik mainstream, Puspita justru nekat melawan arus dengan mengusung genre musik retro pop, dengan balutan sound vintage, dan lagu berbahasa Inggris. Dengerin deh lagu “No Me and You”.

“Lagu ini bercerita tentang seseorang yang baru putus dari kekasihnya. Ia merasa berat dengan keadaannya. Namun pada suatu titik ia tersadar bahwa life must go on. Dirinya harus bangun dari rasa sedihnya dan harus bangkit,” terang dara berusia 22 tahun tersebut.

Untuk di Musik, Fashion Blogger Ini Memakai Nama Panggung Puspita

Puspita hanya butuh waktu 5 bulan untuk menyiapkan segala sesuatunya mulai penulisan lirik, penentuan aransemen musik, sampai masuk dapur rekaman. Video musik “No Me and You” yang disutradarai Fajar Bustomi itu pun udah bisa diintip di kanal YouTube. Dalam visual videonya, Puspita terlihat menawan dengan padu padan model hiijab turban berwarna cerah.

Ade Nurulianto sebagai produser optimistis Puspita akan sukses sebagai penyanyi solo.

“Di Instagram, namanya udah populer banget. Followersnya sudah 267 ribuan, akun soundcloud nya udah di follow lebih dari 5000 orang dengan playtime ratusan ribu kali. Bahkan waktu kemarin launching singelnya, ia sempat menjadi trending topic di Twitter. Setelah di Indonesia, Insya Allah lagunya juga bakal rilis di Eropa,” ungkap gitaris band Govinda itu.

edofumikooo

Devia Sherly Gandeng JP Millenix, Hendy Gigi dan Ekki Soekarno di Album

Kamarmusik.net, JAKARTA – Warna-warni nuansa musik disuguhkan oleh penyanyi solo pendatang baru, Devia Sherly di debut album solo yang berjudul Warna Kehidupan.

Tujuh lagu yahud dipersembahkan penyanyi asal Kalimantan ini. Lima track ciptaan orang lain dan dua track lain pure karya Devia: “Cinta Dan Rindu” dan “Sang Maha”. Lagu yang terakhir disebut dirilis sebagai single andalan. Lagu itu bercerita tentang hubungannya dengan Tuhan dan komunikasi yang terjadi antara dia dengan-Nya. “Mustafa” dan Pak Ketipung” dijadikan sebagai single berikutnya.

Di track 1, penyanyi yang bangga dengan penampilan hijabnya ini menyanyikan kembali lagu “Why Do You Love Me” ciptaan Yok Koeswoyo. Lalu apa yang bikin orang harus kepo dengan album ini? Khusus untuk singel jagoan “Mustafa”, tiga drummer hebat dari 3 generasi berbeda dilibatkan dalam proses aransemen musiknya. Mereka adalah JP Millenix, Hendy GIGI, dan Ekki Soekarno.

Devia Sherly Beberkan Alasan Warna Kehidupan Sebagai Judul Albumnya

Nama yang terakhir disebut didaulat sebagai produser album ini. Nggak berhenti di situ. Untuk penampilan panggung, Devia Sherly juga melibatkan dancer yang dibimbing langsung oleh koreografer kondang, Ari Tulang.

“Saya ingin album ini bisa dinikmati oleh semua generasi. Saya juga ingin mengajak orang untuk melihat ini sebuah karya yang dihasilkan melalui semangat bersama tanpa mengenal batasan umur. Makanya album ini saya beri nama Warna Kehidupan,” beber Devia Sherly saat peluncuran album solonya pada hari Jumat (27/3) lalu di sebuah kafe di bilangan Wijaya, Jakarta Selatan.

Setelah sesi press conference, Devia Sherly pun unjuk kebolehannya bernyanyi. Yang dramatis tentu saja ketika ia mengajak Om Yok Koeswoyo berduet di lagu “Why Do You Love Me”.

“Saya senang beliau memberi kesempatan saya untuk menyanyikan lagu ciptaannya. Hari ini saya terharu sekaligus gembira bisa nyanyi langsung bersama Om Yok,” celetuk Devia Sherly riang.

Album yang digarap selama 8 bulan ini bisa didapatkan di toko-toko CD terdekat.

“Andai di negeri ini tidak ada pembajakan, saya yakin album Devia Sherly ini akan laku keras,” gurau CEO label Nagaswara, Rahayu Kertawiguna.

edofumikooo

Marya Genova, Pesinden Muda Ini Sulap Lagu ADA Band Jadi Lebih Keren

Kamarmusik.net, JAKARTA- Ini dia solois imut yang lagi ramai diberitakan oleh media. Marya Genova namanya. Dara berusia 16 tahun ini menjadi penyanyi pertama yang diberi kepercayaan oleh Krishna Balagita untuk merecycle sebuah hit milik ADA Band yang berjudul “Haruskah Ku Mati”.

Nggak gampang memang menyanyikan kembali lagu yang pernah jadi hits. Pilihannya: lebih sukses atau terkesan maksa. Namun dengan warna vokal altonya yang khas, cewek yang piawai bermain piano klasik ini sukses membius pasar musik Indonesia. “Haruskah Ku Mati” versi Marya Genova lagi kenceng-kencengnya diputar di seluruh radio.

Siswi kelas 2 SMA Budi Mulia Bogor ini curhat soal pengalamannya saat take vokal di studio rekaman.

“Suerrr, aku spontan menangis ketika membawakan lagu ini. Mungkin karena aku terlalu menjiwai lirik lagunya kali ya,” ulas pengagum style fashion Ariana Grande ini.

Sang Executive Producer – Christopher Eddy Khusen – gak menyangka kalau seorang Krishna Balagita tertarik dan menyodorkan karya hitnya untuk dinyanyikan kembali seorang penyanyi baru.

“Mas Krishna kan mendampingi langsung Marya Genova saat rekaman. Beliau bilang Marya punya suara yang gak spesifik. Beliau pun memuji penguasaan teknik vokal Marya di lagu ini sangat baik. Mas Krishna pun berujar kalo Marya bisa menyanyikan semua genre lagu dengan baik,” papar ayah kandung Marya Genova ini yang menirukan quote dari Krishna Balagita.

Bakat seni Marya Genova di dunia tarik suara Mengalir Dari Kedua Ortunya

Marya Genova, Pesinden Muda Ini Sulap Lagu ADA Band Jadi Lebih Keren

“Waktu umur 4 tahun, aku diajari bunda bermain piano. Sejak itu, aku makin suka dan tertarik mendalami piano klasik sampai sekarang. Ibaratnya kalo sehari gak main piano, kepalaku bisa pusing. Nah untuk bernyanyi, aku banyak digembleng oleh ayah. Kalo ada acara keluarga, aku yang selalu ditunjuk menjadi penyanyinya,” canda adik kandung dari bassist grup band Tokyolite itu.

Cewek yang bercita-cita menjadi dokter ini gak cuma menonjol dari segi kualitas vokal. Ia memiliki sederet prestasi sekolah yang lumayan bikin geleng-geleng kepala. Sejak SD, Marya langganan menyabet medali emas di bidang renang. Ia juga aktif mengikuti latihan balet sampai akhirnya dipercaya menjadi instruktur balet. Gokilnya lagi, ia berkali-kali menggondol juara nasional nyinden dan seni karawitan Sunda.

“Di saat banyak remaja sekarang melulu berkiblat ke luar negeri, aku berpikir kenapa gak mencoba mencintai budaya nasional. Budaya Indonesia itu keren-keren loh. Aku sebagai remaja terpanggil untuk turut melestarikan kebudayaan Indonesia melalui kesenian daerah. Tahun 2011 lalu, aku pernah jadi juara 1 nasional karawitan Sunda mulai tingkat kota, provinsi, sampai nasional,” ceplos si cantik kelahiran 23 April 1998 ini

“Aku pernah juga jadi juara 1 Degung se Jawa Barat. Belum lama ini aku meraih juara 3 Sinden se kota Bogor. Aku juga bisa menari Jaipong. Sebagai penyanyi kan harus ada keunikan dan plus-plusnya. Nah ke depan, bukan gak mungkin aku bakal mengkolaborasikan unsur etnis dan modern dalam lagu-laguku berikutnya,” celetuk Marya.

(@edofumikooo)