Arsip Tag: maria lajadi

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (2)

Kamarmusik.net, JAKARTA – Ketika kamu punya mimpi, kejarlah terus mimpi itu dan jangan pernah berhenti. Percaya deh suatu saat nanti, segala pengorbanan dan kerja keras yang kamu lakukan itu pasti akan terbayar lunas. Kamar Musik akan melanjutkan kisah inspiratif seorang penyanyi yang punya semangat juang tinggi dan nggak pernah lelah dalam mewujudkan mimpi-mimpi besarnya. Sang petani desa itu bernama Abio Salsinha.

Siapa yang menduga ia bisa masuk studio rekaman dan punya 7 album. Album pertamanya berjudul Fulan ho Fitun. Ia berduet dengan musisi Timor Leste, Tonny Pereira. Album keduanya yaitu Metan Morena, kalau diterjemahkan artinya hitam manis. Album ketiganya adalah Keta Loko An, artinya hidup jangan terlalu menyombongkan diri. Album keempatnya adalah Gloria Haleluia, ada sebuah lagu Natal yang ia berduet kembali dengan Tonny Pereira.

Album kelimanya berjudul Tebe Likurai. Album keenam memakai judul bahasa Indonesia, Berterus Terang. Album ketujuhnya ia beri titel CLBK & Maria La Jadi. Dari seluruh album itu beberapa lagu jadi hits. Di antaranya “CLBK”, “Maria Lajadi”, “Didi”, “Laran Ne’e Tanis”, “Obrigado Doben”, “Tei Sando Lei”, “Keta Loko An”, “Tebe Likurai”, “Komarka”, “Tei Sendler”, dan lainnya. ‘Mantan’ petani desa itu lagi proses merampungkan album ke delapan.

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (2)

Dalam salah satu track nya, Abio Salsinha berkolaborasi dengan aktris cantik Citra Kirana. Lagu yang mereka nyanyikan yaitu “Cinta 1 Dalam 2 Negeri”. Meski sibuk dalam dunia entertainment, musisi yang memiliki nama lengkap Abilio Soares Salshinha itu juga mampu membagi waktunya untuk menimba ilmu. Pada akhir tahun 2016 lalu, pria kelahiran Liquisa 4 Februari 1980 ini berhasil menjadi Sarjana Teknik di UNPAZ (Universidade Da Paz).

Bukan hanya eksis di dunia tarik suara, Abio Salsinha juga berhasil menjelajah dunia seni peran. Nggak heran kalau penyanyi Timor Leste ini memiliki banyak penggemar di Indonesia. Beberapa sinetron telah ia mainkan, salah satu yang fenomenal adalah Tukang Bubur Naik Haji. Kisah inspiratif hebat lainnya adalah Abio juga seorang penulis buku lho. Tanggal 2 Juni besok, di sebuah hotel di Jakarta, ia siap meluncurkan buku perdananya berjudul Kamera Cinta.

Ini dia bagian kedua kisah inspiratif Abio Salsinha yang penuh drama.

Cerita Kegigihan Sang Petani Desa yang Mampu Menembus Studio Rekaman

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (2)

“Setelah lulus sekolah, impian saya untuk menjadi penyanyi terus bergelora. Untuk membuat album kan butuh dana yang tidak sedikit. Ketika mau rekaman, saya keluarkan semua uang yang selama ini saya tabung dengan susah payah. lagu. Waktu itu saya berprinsip, nggak mau meminta dana kepada siapa pun,” imbuh Abio yang selalu menyempatkan menulis syair lagu meski sibuk dengan pekerjaannya.

Selama memiliki niat baik dan kemauan tinggi, semua kesulitan yang menghadang pasti bisa dilewati.

“Jadi lah saya terbiasa mandiri. Seluruh album, saya langsung yang memproduserinya. Masing-masing album, baik itu CD maupun syuting video musiknya, saya produksi sendiri. Minimal sekali cetak CD sebanyak 500 keping. Saya punya moto, selagi masih mentah (musik) itu punya aku, tapi setelah masak (jadi CD album) itu punya semua orang,” ceplos musisi yang memiliki nama lengkap Abilio Soares Salshinha ini

Ia optimistis semua perjuangan yang ia lakukan di musik, pasti akan memberi inspirasi positif ke masyarakat luas.

“Buat saya, hidup di dunia hanya dua hal yang kita lakukan. Pertama, selagi bisa membuat sejarah, ya kita harus ciptakan. Setelah itu, kita akan kembali ke dunia atau alam yang lain. Kedua, memori. Kisah inspiratif dan lika-liku saya selama di dunia entertainment, semoga bisa menjadi penyemangat dan dilanjutkan oleh generasi muda yang akan datang,” lontar pria yang mulai menyukai musik sejak ia masih berumur 8 tahun ini.

Proses itu rangkaian panjang menuju sukses. Meski lahir dari keluarga petani, apa iya dia nggak bisa jadi penyanyi?

“Saya pengin memperkenalkan musik Tetun di negara Timor Leste dan negara-negara Asia lainnya, termasuk Indonesia. Kalau selama ini, mungkin saya belum mendapat support dari pemerintah, ya saya tetap akan maju terus. Setidaknya langkah saya ini bisa menginspirasi artis-artis muda Timor Leste yang lain,” tutur Abio mantap.

Lika-Liku Hidup: Ada yang Beneran Tulus, Ada Juga yang Baik Tapi Nggak Tulus

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (2)

Bukan setahun-dua tahun Abio Salsinha berkecimpung di industri hiburan. Ia telah malang-melintang di dunia entertainment selama 20 tahun lebih. Buat orang yang masih awam dengan peta industri showbiz, ia pasti pernah mengalami hal-hal yang sangat menyakitkan. Salah satunya ditipu orang yang selama ini dekat dengan dirinya.

“Aku bersyukur kepada Tuhan, bisa punya nama baik di dunia hiburan seperti sekarang. Meski awalnya sangat berliku, suatu hari pasti ada jalan yang terbaik. Meski berat, apapun yang terjadi, aku nggak akan meninggalkan dunia entertainment. Kalau kita galau terus setelah ditipu orang, saya nggak akan bisa maju terus,” curhatnya.

Lalu bagaimana Abio menyikapi kalau ada orang yang selama ini baik justru malah menikungnya dari belakang?

“Saya biasa aja, dia tetap jadi sahabat saya. Mungkin dari pengalaman bersama dia, saya bisa kenal orang baik jauh lebih banyak. Saya nggak mau cemberut atau bete. Kalau ketemu orang-orang tipe begitu, saya akan terus bertegur sapa. Meski rasanya sedih, tapi semua itu saya anggap sebagai motivasi untuk terus melangkah,” terang Abio.

Sebagai penyanyi senior Timor Leste, ia terus memberi motivasi ke generasi muda untuk terus mendulang prestasi.

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (2)

“Buat seluruh pemuda Timor Leste, talenta hebat itu jangan disembunyikan. Jangan cuma nyanyi di dapur atau di kamar mandi saja. Petani desa seperti saya aja bisa. Tunjukkan kalau kamu punya suara bagus. Siapa tahu kamu bisa terangkat dan bahkan mampu mengharumkan nama negara di mata dunia,” pesan musisi yang siap memaparkan lebih detail seputar kisah seru dan menyenangkan di dalam 4 bab dan 190 halaman lebih buku Kamera Cinta.

edofumikooo

 

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (1)

Kamarmusik.net, JAKARTA – Ketika kamu punya mimpi, kejarlah terus mimpi itu dan jangan pernah berhenti. Percaya deh suatu saat nanti, segala pengorbanan dan kerja keras yang kamu lakukan itu pasti akan terbayar lunas. Berikut Kamar Musik akan menyuguhkan kisah inspiratif seorang penyanyi yang punya semangat juang tinggi dan nggak pernah lelah dalam mewujudkan mimpi-mimpi besarnya. Sang petani desa itu bernama Abio Salsinha.

Siapa yang menduga ia bisa masuk dapur rekaman dan punya 7 album. Album pertamanya berjudul Fulan ho Fitun. Ia berduet dengan musisi Timor Leste, Tonny Pereira. Album keduanya yaitu Metan Morena, kalau diterjemahkan artinya hitam manis. Album ketiganya adalah Keta Loko An, artinya hidup jangan terlalu menyombongkan diri. Album keempatnya adalah Gloria Haleluia, ada sebuah lagu Natal yang ia berduet kembali dengan Tonny Pereira.

Album kelimanya berjudul Tebe Likurai. Album keenam memakai judul bahasa Indonesia, Berterus Terang. Album ketujuhnya ia beri titel CLBK & Maria La Jadi. Dari seluruh album itu, beberapa lagu jadi hits. Di antaranya “CLBK”, “Maria Lajadi”, “Didi”, “Laran Ne’e Tanis”, “Obrigado Doben”, “Tei Sando Lei”, “Keta Loko An”, “Tebe Likurai”, “Komarka”, “Tei Sendler”, dan lainnya. Saat ini, Abio Salsinha lagi proses merampungkan album studio ke-8.

Dalam salah satu track nya, Abio Salsinha berkolaborasi dengan aktris cantik Citra Kirana. Lagu yang mereka nyanyikan yaitu “Cinta 1 Dalam 2 Negeri”. Meski sibuk dalam dunia entertainment, musisi yang memiliki nama lengkap Abilio Soares Salshinha itu juga mampu membagi waktunya untuk menimba ilmu. Pada akhir tahun 2016 lalu, pria kelahiran Liquisa 4 Februari 1980 ini berhasil menjadi Sarjana Teknik di UNPAZ (Universidade Da Paz).

Bukan hanya eksis di dunia tarik suara, Abio Salsinha juga berhasil menjelajah dunia seni peran. Nggak heran kalau penyanyi Timor Leste ini memiliki banyak penggemar di Indonesia. Beberapa sinetron telah ia mainkan, salah satu yang fenomenal adalah Tukang Bubur Naik Haji. Kisah inspiratif hebat lainnya adalah Abio juga seorang penulis buku lho. Dalam waktu dekat, ia akan meluncurkan buku perdananya yang berjudul Kamera Cinta.

Baiklah, sekarang giliran mengulas kisah inspiratif Abio Salsinha yang penuh drama, baik itu pahit maupun manis.

Tinggal di Sebuah Desa Terpencil Tanpa Listrik

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (1)

“Saya merupakan anak ke-2 dari 6 bersaudara. Sekarang kami tinggal berempat karena 2 saudara perempuan saya sudah meninggal. Saya dilahirkan di Liquisa, tepatnya di sebuah desa terpencil bernama Asumano. Kalau ingin ke desa saya, akses jalannya sangat susah dan nggak ada listrik. Jauh lah dari kota, harus naik dan turun gunung dulu.”

“Saya lahir dari keluarga tidak berada. Orangtua saya tidak sekolah. Mereka menghidupi semua anaknya dari hasil bertani dan bekerja di kebun kopi. Sebagai anak petani, saya sering membantu orangtua. Pulang dari sekolah dasar, aktivitas saya lebih banyak di kebun kopi. Saya ikut menanam dan membersihkan kebun.”

“Kalau musim hujan, saya sering membantu mama memetik lombok (cabe yang kecil), jagung, dan jeruk. Malam hari kami masukkan ke dalam karung. Keesokan paginya, saya dan mama membawa hasil tani tersebut untuk dijual ke pasar. Kalau bawaan ada 2 karung, saya dan mama masing-masing membawa 1 karung. Kami berjalan sejauh 6-7 km dari rumah ke pasar. Kadang cuma laku 1 karung, sementara yang belum terjual. Kami pikul pulang kembali.”

Mulai Melukis Mimpi Menjadi Penyanyi

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (1)

 

“Sejak kecil, saya senang mendengarkan musik. Tanpa musik, hidup ibarat malam tanpa bintang. Waktu umur 8 tahun, mulai tuh saya berpikir tentang musik. Saat mendengarkan radio, dalam hati saya bergumam ‘Suatu hari nanti semoga lagu saya yang diputar di radio’. Anak petani boleh kan bermimpi? Siapa tahu bisa menjadi kenyataan.”

“Dari kacamata, mungkin itu terlihat memungkinkan. Padahal, dalam hati pasti susah untuk merealisasikan mimpi. Menapak dunia entertainment ini bukan ketika malam ini bermimpi, besoknya bisa terlaksana. Prosesnya pasti panjang. Mungkin saya akan melewati masa-masa pahit sebelum menuju jalan terang menuju kesuksesan.”

Kisah Inspiratif Seorang Anak SMP yang Bisa Membayar Uang Sekolah Sendiri

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (1)

“Hidup boleh susah, tapi jangan pernah ikut menyusahkan orangtua. Sejak SMP, saya bertekad nggak mau memberatkan orangtua. Gimana caranya? Saya harus kerja keras untuk membayar uang sekolah sendiri. Saya pergi ke kali, ada ayakan pasir, untuk kemudian dijual. Saya pernah kerja sama orang menjadi pembantu.”

“Saya pernah juga jadi kondektur mikrolet. Waktu itu di Timor Leste, mata uangnya masih pakai rupiah. Lumayan dapat dua ribu sampai tiga ribu. Uang yang saya kumpulkan setiap itu, saya tabung untuk membayar uang sekolah.”

Nilai Sekolah Bagus dan Mendapat Beasiswa

Kisah Inspiratif Abio Salsinha, Petani Desa yang Berhasil Jadi Penyanyi (1)

“Puji Tuhan… Meski pulang sekolah langsung bekerja, nilai saya sangat memuaskan. Lulus SMP, karena selalu dapat ranking di sekolah, saya mendapat beasiswa untuk melanjutkan sekolah di SPP (Sekolah Pertanian Pembangunan). Pulang sekolah, saya menanam sayur-sayuran. Saya juga ikut menggembalakan kerbau milik seorang guru.”

“Selesai praktek di sekolah, saya bermain sama kerbau. Kalau teman-teman saya pulang ke asrama, saya malah menggembala kerbau. Selesai kerja, saya dikasih uang 30 ribu. Uangnya saya tabung. Saya pun rajin ke gereja. Dalam doa, saya terus minta ke Tuhan supaya kelak menjadi orang sukses.”

Bersambung…

edofumikooo

Abio Salsinha Merekatkan Hubungan Indonesia – Timor Leste Lewat Musik

Kamarmusik.net, JAKARTA – Selain Raul Lemos (suami Krisdayanti, red), nama orang Timor Leste yang cukup populer di Indonesia adalah Abio Salsinha. Penyanyi sekaligus pencipta lagu ini terbukti mampu merekatkan hubungan diplomatik kedua negara melalui sederet karya musik. Sudah 7 album dihasilkan oleh Abio. Yang menarik, sebagian lagunya menggunakan bahasa Indonesia.

Musisi yang memiliki nama lengkap Abilio Soares Salshinha ini berterus terang bahwa industri musik Indonesia menjadi rujukan penting bagi masyarakat Timor Leste. Sama halnya seperti musisi-musisi Indonesia yang memiliki jutaan penggemar di Malaysia, Singapore, Filipina, dan Brunei Darussalam.

Nggak heran kalau Abio Salsinha sering bertandang ke Jakarta untuk mengenalkan karya-karyanya.

“Ya… karena sebagian fans saya juga ada di Indonesia, terutama di Jakarta,” terang Abio Salsinha saat membuka obrolan seru bersama Kamar Musik di Hotel Mulia Jakarta, belum lama ini.

Abio Salsinha Merekatkan Hubungan Indonesia - Timor Leste Lewat Musik

Dalam waktu dekat ini, Abio berencana meluncurkan album solonya yang ke-8. Selain Timor Leste dan Australia, ia berharap bisa mendistribusikan albumnya di Indonesia.

“Kalau nggak ada hambatan, album saya akan rilis tahun 2017. Akan ada beberapa kejutan, karena beberapa lagu saya tulis dalam bahasa Indonesia. Saya juga pengin mengajak penyanyi Indonesia ada di album saya. Mengapa? Saya suka suasana di Indonesia. Banyak artis dari Timor Leste yang sangat mengidolakan artis Indonesia,” curhat pria kelahiran Liquisa, 4 Februari 1980 ini.

Hampir 20 Tahun, Abio Salsinha Wara-Wiri Sebagai Penyanyi

Abio Salsinha Merekatkan Hubungan Indonesia - Timor Leste Lewat Musik

Selama interview, Abio selalu menjawab pertanyaan Kamar Musik dengan tutur kata nan lembut. Emang begitu seharusnya, penyanyi wajib memiliki sifat humble ke siapapun. Ia melanjutkan cerita bahwa saat memulai karier sebagai musisi, saat itu ia masih menjadi warga negara Indonesia.

“Aku mulai terjun ke industri musik sejak tahun 1997. Waktu itu, masih menjadi bagian provinsi Indonesia. Setelah Timor Leste berpisah pada tahun 1999 (Mendapat kemerdekaan pada 20 Mei tahun 2002, red), saya tetap menyukai musik Indonesia.Untuk itu saya berinisiatif mengembangkan karier musik dengan menyebrang lautan ke negera bapak (Indonesia, red),” beber Abio.

Artinya, perjalanan karier musik Abio Salsinha hampir memasuki 2 dekade. Biar nggak salah tulis, Kamar Musik meminta Abio untuk menuliskan secara langsung seputar diskografinya.

Album pertamanya berjudul Fulan ho Fitun. Ia berduet dengan musisi Timor Leste, Tonny Pereira. Album keduanya yaitu Metan Morena. Kalau diterjemahkan artinya hitam manis. Album ketiganya adalah Keta Loko An yang artinya hidup jangan terlalu menyombongkan diri. Album keempatnya Gloria Haleluia, ada sebuah lagu natal yang ia berduet kembali dengan Tonny Pereira.

Album kelimanya berjudul Tebe Likurai. Album keenam memakai judul bahasa Indonesia, Berterus Terang. Album ketujuhnya ia beri titel CLBK & Maria La Jadi. Dari seluruh album itu, beberapa lagu jadi hits. Di antaranya “CLBK”, “Maria Lajadi”, “Didi”, “Laran Ne’e Tanis”, “Obrigado Doben”, “Tei Sando Lei”, “Keta Loko An”, “Tebe Likurai”, “Komarka”, “Thebe Likurai”, “Tei Sendler”, dan lainnya.

Hidup Tanpa Musik, Ibarat Malam Tanpa Bintang

Abio Salsinha Merekatkan Hubungan Indonesia - Timor Leste Lewat Musik

Untuk merangkul penggemarnya secara lebih luas, Abio pun menggunakan dua bahasa dalam lirik lagu di albumnya: bahasa Tetun dan bahasa Indonesia.

“Musik itu bahasa universal yang bisa mempererat hubungan kedua negara. Tujuan saya ingin mengambil pengalaman selama di Jakarta baik di dunia menyanyi dan seni peran, lalu membagikan ke pemuda-pemudi di Timor Leste,” ungkap General Manager di sebuah perusahaan kontraktor ini.

Abio memilih jalur musik pop untuk meniti kariernya. Sebenarnya, ia juga menyukai semua genre musik termasuk dangdut. Hanya satu yang kurang ia sukai yaitu musik rock.

“Tanpa musik, ibarat malam tanpa bintang. Di Timor Leste, orang-orang yang bekerja pasti hepi ketika mendengar musik. Oh iya, musik orisinal di sana namanya Tebe-Tebe. Kalau musik itu diputar di acara-acara yang ada banyak orang, semua pasti akan berjoget ke kiri dan ke kanan,” beritahu pria yang juga bermain di sinetron Tukang Bubur Naik Haji, Naga Bangor Tea, dan Preman Pensiun.

Abio Salsinha Merekatkan Hubungan Indonesia - Timor Leste Lewat Musik

Dalam waktu dekat, tepatnya tanggal 30 Desember 2016, Abio akan merayakan wisuda setelah menamatkan studinya di Fakultas Teknik, UNPAZ (Universidade Da Paz), kampus tertua sekaligus terbesar di Timor Leste. Setelah tahun baru, Abio bersiap-siap untuk mengenalkan album barunya.