Arsip Tag: duo kribo

Seringai, Sebuah Album Musik Rock Kontemporer Bertajuk TARING

Kamarmusik.net, JAKARTA –TARING, adalah album ketiga dari band Seringai yang dirilis pada tanggal 11 Juli 2012. Sebuah album yang sudah dinantikan para penikmat musik rock/metal di seluruh Indonesia. Bermula pada bulan April 2012, ada sebuah berita lewat Facebook dan Twitter resmi Seringai yang mengumumkan peluncuran single lagu untuk album baru mereka Tragedi.

Seringai secara terang-terangan mengajak para penikmat musik untuk mendonlot lagu “Tragedi” melalui website mereka dan tentu saja 100% free. Namun single “Tragedi” ini masih belum terlalu matang dalam pengerjaan mixing lagunya. Saya pikir cara yang dilakukan Seringai ini cukup cerdas. Mereka ingin memberikan “makanan pembuka” kepada para Serigala (sebutan untuk fans Seringai) yang telah menanti album ini selama 5 tahun. Seringai ingin mengobati sedikit rasa penasaran dan mengajak fans untuk memberikan apresiasi terhadap lagu baru mereka ini.

Wah baik hati sekali ya mereka. Namun jangan senang dulu, saat itu pas malam harinya saya mencoba untuk membuka link donlotnya, eh ternyata eror. Seringai sendiri telah memberikan konfirmasi bahwa link untuk men donlot lagu itu memang sibuk karena saking ramenya fans yang ingin mendonlot.

Jadilah suatu perbincangan menarik di antara para jurnalis dan penikmat musik di Indoesia. Berbagai pujian maupun kritikan diterima oleh Seringai. Menurut saya, apa yang dilakukan ini juga untuk membuka mata mereka terhadap reaksi dari fans. Dengan cara seperti itulah, Seringai dapat belajar dan mencari tahu kekurangan atau kelebihan yang bisa dijadikan referensi untuk proses finishing album TARING.

Seringai akhirnya melepas album TARING pada tanggal 11 Juli 2012 dengan 2 versi yaitu deluxe edition dan regular edition. Deluxe edition hanya dijual sebanyak 999 keping di 2 Distro yang berada dalam wilayah Jakarta (@lawless_jkt ) dan Bandung (@omuniuum ). Sedangkan versi regular, bisa memesan lewat email di 2 toko tersebut.

Nah, ada cerita menarik dibalik pemilihan tanggal rilisnya album ini. Entah disengaja atau tidak, pemilihan tanggal 11 Juli ini bertepatan dengan tanggal pemilihan gubernur di salah satu kota tadi. Meskipun tokonya belum dibuka, puluhan fans sudah ramai berkumpul demi mendapatkan CD TARING deluxe edition ini di hari pertama. Toko @lawless_jkt dijadikan “tempat pencoblosan” bagi para Serigala.

Mungkin kalau di luar negeri, sudah jadi hal yang biasa melihat die hard fans rela antri di depan toko demi mendapatkan CD album dari band favorit mereka saat hari pertama. Namun di Indonesia, peristiwa tersebut sudah jarang kita temui, apalagi sekarang dengan maraknya donlot dan pembajakan. Semakin sedikit orang yang membeli CD dari musisi Indonesia. Seringai berusaha meyakinkan fans bahwa mereka “layak” untuk membeli CD album ini.

Seraya ingin menyampaikan pesan kepada die hard fans bahwa : “……………..kami tidak akan mengecewakan kalian dengan album yang dibuat asal asalan. Kami ingin membuat kalian merasa spesial saat mendengarkan album ini……………………….” Album TARING versi deluxe ludes 999 keping dalam 2 hari! Sebuah prestasi bagi Seringai.

Album TARING dibuka dengan lagu instrumental “Canis Dirus”. Judul yang aneh. Namun setelah dicari tahu, artinya adalah semacam jenis serigala yang mengerikan. Lagu ini diawali petikan gitar akustik kemudian disusul dengan elektrik dengan nada dan komposisi yang enak didengar. Walau rada slow, suasana yang dihadirkan cukup ‘gelap’,  seakan memberi peringatan awal kepada pendengar bahwa sisa lagu di album ini terasa ‘mengerikan dan berbahaya’.

Dilarang di Bandung

Dibuka dengan drum solo Edy Khemod, lagu pertama album TARING ini bertempo layaknya musik hardcore punk. Formula yang digunakan nggak jauh berbeda seperti 2 album sebelumnya. Lagu pembuka yang ingin berteriak kepada dunia bahwa “…..Seringai telah kembali, dan kami tidak merubah apapun. Mari kita bersenang senang……… ”.

Lagu ini menceritakan tentang pemberontakan kepada pihak pihak yang membenci Seringai dan komunitas penikmat musik metal di Bandung. Mereka nggak mau begitu saja tertindas. Lawan terus! Energi pemberontakan yang sangat terasa di lagu ini. Sangat cocok sebagai lagu pembuka, cepat dan agresif!

Taring

Judul lagu yang sama dengan judul album ini seperti lagu ‘penyemangat’ untuk para serigala. Seringai mengajak Serigala agar mau berusaha walaupun ada banyak ujian dalam meraih mimpi. Sebenarnya mereka ingin membangun musik yang bisa dinyanyikan bersama-sama dengan penggemar saat berada di atas panggung. Namun lirik yang ditulis menurut saya kurang pas kalau dibikin karaoke massal. Kurang menyatu dengan musiknya. “Taring” berisi lirik yang cukup positif.”…mari menghajar dunia…” . Mungkin pesan moralnya begitu. Lets rock and kick some ass 🙂

Fett Sang Pemburu

Lagu eksperimen dari Seringai ini terinspirasi dari cerita fiksi di film Star Wars. Jujur saja saya nggak mudeng sama liriknya, karena nggak pernah sama sekali nonton film itu. It’s fine for me. they do whatever they want. Rasanya seperti album dari Mastodon “Crack the Sky”, it opened my ears to the progressive side of Metal. Seringai bisa juga ya bikin lagu yang model begini dengan gitar solo Ricky Siahaan yang indah di menit ke-2.

Tragedi

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, awalnya lagu ini diperkenalkan ke publik melalui free download di website Seringai. Menurut berita, hari pertama saja udah 23.000 kali didonlot. Hingga hari ini angkanya menyentuh lebih dari 200.000 kali dan terus bertambah. Sebuah angka yang cukup fantastis. Dapat disimpulkan bahwa ‘secara umum’ banyak yang suka dan ingin mendonlotnya. Lewat “Tragedi”, Seringai berhasil merangkul para penggemar baru yang lebih muda dan penggemar yang belum pernah sekalipun mendengar musik Seringai.

Lagu ini bercerita mengenai kisah Arian 13, serta berisi kritik terhadap masalah moral di negeri ini. Memang cukup propokatibbb. Sebelumnya, lagu ini sudah sering dibawakan Seringai saat manggung. Awalnya memang belum ada judul lagunya . Namun saat proses rekaman, lagu ini di aransemen ulang lirik dan musiknya sehingga menjadi lebih berkelas. Terdapat bass solo dan gitar solo yang sangat nendang di lagu ini.

“……….salahkan yang diluar kendalimu. logika mati. mudah amarah………..” coba kamu temukan ada nggak band di Indonesia yang bikin lirik powerful kaya begini. Cuma SERINGAI yang cukup berani membuat lirik seperti itu. Mengejutkan juga, ada sedikit unsur Kvelertak di lagu ini. Menurut saya “Tragedi” is a perfect metal song.

Serenada Membekukan Api

Lirik lagu yang cukup propokatibb kembali ditulis oleh Arian 13. Lagu ini menyampaikan kritik sosial dan politik atas kebijakan pihak pihak tertentu yang merasa paling benar. Sangat terasa sekali nuansa stoner metal nya. Salah satu kalimat di dalam liriknya dituliskan begini “…..menabukan malam, membekukan api, sia sia………..” Seringai berani menuliskan kritikan kedalam penulisan lirik yang cukup puitis. Mereka menyampaikan aspirasi dengan cerdas.

Discotheque

Merupakan lagu cover dari Duo Kribo di era 70-an. Versi original dari lagu ini memang cukup kental nuansa progressive rock dan sedikit arabian. Namun kali ini coba dibongkar dengan aransemen khas musik stoner metal. Walaupun awalnya cukup aneh, namun tetap tidak kehilangan ciri khas dari musik Seringai. Really catchy.

Program Party Seringai

This one is my favorite song on the album. Paling berasa heavy metalnya. Saat diputer dengan volume maksimal, rasanya Seringai main band LIVE secara brutal di depan kamar saya. ”adrenalinku semakin terpacu”, nikmat banget buat headbang dan moshing

Lagu Lama

Pertama denger, Seringai kayak mau nunjukin sisi thrash metal mereka! Lagu paling berasa amarahnya melalui teriakan kencang Arian 13. Yeahh dude, i felt yer anger. Mereka luapkan emosi dengan jujur. Terdapat penulisan lirik yang cukup kotor, untung nggak kena sensor yah. Tempo lagu ini super cepat! Pokoknya gas puollllllllll……..!!

Lissoi

Seringai membuat cover untuk lagu daerah. Hah, yang bener??? Mereka kan band metal??? Emang bisa??? Jawabannya, siapapun nggak ada yang menyangka! Setelah pendengar dihantam dengan teriakan kasar di lagu sebelumnya, kali ini Seringai mengajak untuk lebih sedikit calm down . Pertama denger awalnya saya cukup jengkel dan nggak ngerti apa maksud mereka. Ngapain sih pake acara bikin lagu daerah???

Benar saja, saya nggak mengerti lirik lagu ini karena memakai bahasa Batak. Tapi setelah beberapa kali di dengar, wah asik juga. Lagunya easy listening and fun. Enak buat lagu karaoke bersama teman-teman saat nongkrong. Siapa bilang metalhead bisanya cuma membenci dan mencaci-maki? Siapa bilang metalhead nggak cinta tanah air? Lewat lagu ini, Seringai mencoba menyampaikan pesan bahwa mereka respect kepada seni daerah di Indonesia. Salut!

Infiltrasi

Durasinya terlalu cepat, alangkah lebih bagus kalo dipanjangin sedikit. Lagu yang komposisinya seperti album-album sebelumnya. Tidak ada yang spesial. Berasa banget suara bass solo dari Sammy Bramantyo. Motorhead style!

Gaza

Ini lagu instrumental pertama yang pernah dibuat Seringai. Pertama kali mendengarnya, timbul pertanyaan, “Ada juga ya BAND INDONESIA yang bisa bikin lagu seperti ini????”. “Gaza” terdengar ajaib, cerdas dan gilaaa! Seringai itu sekumpulan wong edan! Heavy metal dicampur terompet dan trombon itu ide sangat nggak masuk akal! Tapi Seringai berhasil meramunya jadi sebuah komposisi lagu yang harmonis. Apalagi denger pake earphone, akan lebih berasa kedaleman soundnya. Nggak membosankan walau diputer berulang ulang, 6 menit terasa sangat ringan.

Lagu ini dibagi kedalam 3 bagian. Dan mulai bagian ke dua, emosi kamu akan akan digiring dan dicabik-cabik layaknya suasana perang di Gaza. Suara double pedal drum Edy Khemod terdengar super powerful. Heavy and beauty at the same time. Lagu terbaik di album ini! Gaza is one of the coolest things i’ve ever heard from Indonesian Band , seriously dude!!!!

Saya pernah menulis pesan singkat kepada Seringai ” ……lagu GAZA ini bisa membuat Seringai menjadi salah satu band legend di Indonesia……..”

Secara keseluruhan, TARING merupakan album metal yang tetep heavy, namun dibawa ke level yang jauh lebih tinggi untuk ukuran band dari Indonesia. Menampilkan beberapa eksperimen yang cukup berhasil. Heavy Metal, thrash, acoustic, hardcore, punk, progressive, classic rock, hingga Kvelertak style! Mereka campur semua dalam album ini, they want it all in one album. Namun tetap terdengar ciri khas musik Seringai.

Walaupun Seringai enggan dibilang dewasa, tapi saya harus bilang secara musik mereka lebih dewasa. Tanpa mengurangi respect pada 2 album sebelumnya: High Octane Rock dan Serigala Militia, kali ini saya harus mengatakan TARING adalah album terbaik dari Seringai.

it’s a metal masterpiece.

Teks : Kurniawan Ardianto

Editor : Doddy Irawan