Arsip Tag: anji

Sheila Marcia Kembali Nyemplung ke Musik, Antara EMMA Atau Dilema?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Nggak bisa dipungkiri bahwa Sheila Marcia adalah sosok yang sangat kontroversial. Wajar kalau ibu dari Leticia ini selalu menjadi sorotan kamera para pekerja infotainment. Banyak, bahkan terlalu banyak kasus yang menerpa dirinya. Upsss, tapi Kamar Musik tetep komit kok nggak bakal mengusik soal gosip. Ngomongin musik kali ya, biar lebih sip…

Pemilik nama lengkap Sheila Marcia Joseph ini memang lebih populer sebagai aktris film, sinetron, dan FTV. Tapi, sebenarnya cewek yang tubuhnya bertabur tato ini punya talenta oke lho di dunia tarik suara. Kualitas vokal wanita kelahiran Malang, 3 September 1989 ini sebenernya bagus kok.

Ia memulai karier sebagai penyanyi dengan merilis single “Damai Bersamamu”. Dari situ, publik tahu kalau Sheila Marcia sungguh-sungguh bisa nyanyi. Kemudian ia pernah melempar single “Malaikat Kecilku”. Lagu ciptaan Pepep ST 12 ini ia dedikasikan khusus untuk putri cantiknya, Leticia. Paling cihuy sih saat Ipang Lazuardi mengajak berduet di lagu “Hey” untuk soundtrack film Tentang Cinta.

Setelah itu, untuk beberapa tahun lamanya, nama Sheila Marcia hilang dari peredaran. Momen comeback nya pun penuh drama, karena ini lah itu lah. Ketika semua media gosip turun gunung mencecar beritanya, ia pun memanfaatkan celah emas itu untuk kembali berkarya. Terbitlah Emma. Sheila mengajak Vanesha Melodya sebagai rekan duo nya di jalur musik pop rock.

Sheila Marcia dan EMMA

Sheila Marcia Kembali Nyemplung ke Musik, Antara EMMA Atau Dilema?

Pada bulan Oktober lalu, Sheila Marcia dan Vanesha menjelaskan arti nama duo yang mereka bentuk.

“EMMA itu diambil dari nama berdua. EM itu Melody dan MA itu Marcia. Jadi, EMMA merupakan pure ide kami berdua. Bukan karena ada yang mengajak atau diajak,” jelas Sheila dan Vanesha.

Ini agak di luar kebiasaan sih. Kalau biasanya para penyanyi/duo/grup keluar dari ‘sarang’ sudah membawa peluru berupa lagu atau setidaknya mini album, Emma justru sebaliknya. Mereka berujar bahwa sedang dalam tahap pengerjaan single pertama. Sheila dan Vanesha menambahkan bahwa prosesnya udah berjalan 80 persen. Hanya tinggal penyempurnaan sana-sini sebelum resmi dirilis.

“Single pertama kami sudah mau selesai. Tinggal tahap mastering dan video musik. Dalam pengerjaan, kami dibantu oleh banyak orang dari tim produksi. Mudah-mudahan dan doain aja supaya lagunya bisa dirilis pada tahun 2016 ini,” tandas Vanesha kala itu.

Sheila Marcia Kembali Nyemplung ke Musik, Antara EMMA Atau Dilema?

Namun sampai di penghujung tahun 2016 ini, belum juga tersiar kabar single EMMA akan dirilis. Duo yang konsep manggungnya ngeband ini tapi udah lumayan kenceng offair nya. Sementara ini mereka perform dengan membawakan lagu-lagu orang lain seperti “Risalah Hati” nya Dewa 19 dan lainnya. Bahkan, Sheila pernah tegas mengatakan akan memprioritaskan EMMA ketimbang job-job lainnya.

Sheila mengatakan bahwa nggak mudah untuk membangun EMMA. Banyak orang yang rela terlibat untuk membatu mereka berdua. Itu lah yang mendasarinya untuk fokus di project ini.

“Yang jelas musik prioritas utama sih. Selama tidak menganggu EMMA, mungkin aku ambil. Yang jelas musik nomor satu,” ucap Sheila beberapa waktu yang lalu.

“Banyak juga teman yang terlibat membangun EMMA. Dari awal kami berdua emang ngos-ngosan, jadi aku nggak mau gitu aja meninggalkan EMMA,” janji Sheila yang dulu pernah menjadi model video musik “Jangan Datang Malam Ini” nya PADI dan “Cobalah Mengerti” nya Peterpan.

Sheila Marcia Kembali Nyemplung ke Musik, Antara EMMA Atau Dilema?

Namun, pertengahan bulan Desember kemarin, Sheila Marcia justru membawa berita bukan dari musik melainkan soal kesibukan syuting untuk film horor terbarunya. Lalu bagaimana dengan EMMA? Kamar Musik sih berharap Sheila Marcia tetep komitmen dengan janjinya untuk bisa menghibur kita semua melalui sebuah karya yang ciamik. Semoga yaaa 🙂

 

Roberto Pieter: Gitaris Cokelat yang Menjadi Personel Kelima Drive (1)

Kamarmusik.net, JAKARTA – Hampir 20 tahun Roberto Pieter bergelut di industri musik. Ayah 3 anak ini yang mencetuskan nama band Cokelat di Bandung, 25 Juni 1996 lalu. Uniknya, ia gak mau berlama-lama di depan layar. Robert memilih bersembunyi di balik kemudi, jadi manager artis. Ia ikut berperan dalam mengatrol popularitas beberapa nama penyanyi dan grup band seperti Drive, Lyla, The Rain, Rinni Wulandari, dan Intan Melodi.

Robert pernah memaintain sejumlah nama lain seperti Tata Janeeta, Emil Dardak, Friendz (Adit AFI dan Nia AFI), Ridho Khan, AOP band, dan lainnya. Yang menarik, pengagum Maia Estianty itu pernah merasakan fase menjadi pekerja kantoran loh. Jangan kemana-mana, seruput kopi panas anda, dan silahkan lanjut membaca yaaa…

Cita-citanya sih jadi Designer Grafis

“Gue dulu kuliah di Sekolah Tinggi Seni Rupa & Desain Indonesia (STISI Bandung). Penginnya gue sih jadi desainer grafis. Nah, di tempat kuliah itu juga gue akhirnya main band. Tahun 1996 gue membentuk Cokelat bareng Kikan, Ronny, Bernard, dan Deden. Band makin jalan ketika Cokelat ikut album kompilasi Indie Ten bersama PADI dan Caffeine tahun 1998.  Cokelat makin serius ketika tahun 2000 merilis album pertama di Sony Music. Nah, ketika Cokelat mau rilis album kedua tahun 2001, gue cabut karena pengin nyoba kerja kantoran.”

Ngantor deh, tapiii

“Gue merantau ke Jakarta dan kerja sebagai desainer grafis di Menara Emporium selama 3 tahunan. Di saat ngantor, jiwa musisi gue masih meledak-ledak. Kebetulan waktu itu terjadi pengurangan pegawai di kantor dan gue kena. Tahun 2004, gue usaha mandiri dengan membuat R Design. Dari usaha sendiri itu, gue punya uang lebih dan kemudian bisa menikah haha.”

Debut sebagai manager band

“Band pertama yang gue pegang itu Flow. Salah satu yang berjasa yaitu Gembok, bassist Flow. Gue kenal dia melalui seorang sahabat. Gembok bilang, Flow butuh manager. Gue coba pegang Flow, saat itu vokalisnya Budi Rahardjo. Flow makin jalan, gue pun coba megang band lain, Rockomotive. Di tengah jalan, Rockomotive ditinggal vokalis, Gue nyari penggantinya, ketemu Anji, dan jadiilah dia vokalis Rockomotive. Malang, Rockomotive gak jalan dan kemudian bubar. Anji yang memang punya suara bagus, lalu gue tarik sebagai vokalis Flow. Gue juga yang menemukan Dygo, setelah Gembok memutuskan keluar dari Flow.”

Jadi Fifth member di band Drive

“Di saat megang Flow, gue masih bisa menjalankan bisnis R Design. Mungkin gak banyak orang tahu, gue adalah member ke-5 Drive. Bedanya yang lain personel band, gue managernya. Kenapa bisa sebagai fifth member, karena gue iku invest dari nol. Mulai patungan untuk latihan di studio, rekaman album, sampai akhirnya Drive mendapat label E-Motion. Konsepnya, semua job seperti offair dan royalti, hasilnya kami bagi lima. Ketika Drive jalan dan sering tur ke luar kota, kerjaan desain grafis gue tutup. Itu yang gue akui sebagai kebodohan terbesar. Harusnya gue tetap jalani R Design, dengan mengkaryakan orang lain.

(@edofumikooo)