Arsip Tag: rock

Meneropong Keunikan Musik Penuh Energi Kelompok Penerbang Roket

Kamarmusik.net, JAKARTA – Nama band ini asli nyentrik, Kelompok Penerbang Roket. Sempet-sempetnya gitu, mereka memilih nama seunik ini. Jadwal panggung band hard rock asal Jakarta ini kenceng abis, sob. Salah satunya, mereka menghentak di panggung Soundrenaline 2016 di Bali hari Minggu (4/9) kemarin. Beberapa track yang dalam setlist mereka mampu menghipnotis penonton, macam “Mr Bloon”, “Hujan Badai”, dan “Mati Muda”.

Kelompok Penerbang Roket, atau biasa disebut KPR, terbentuk pada penghujung tahun 2011. Formasi band ini terdiri dari John Paul Patton (vokal, bass), Rey Marshall (gitar), dan Igusti Vikranta (drum). Dalam berkarya, KPR mengusung genre musik rock tahun 70-an yang ter-influence dari Black Sabbath, Led Zeppelin, Duo Kribo, Panbers, Jimi Hendrix, dan band-band rock lainnya pada zaman tersebut.

Single pertama yang mereka luncurkan yaitu “Mati Muda”. Sebuah lagu yang menyiratkan pesan bahwa jangan coba-coba pakai narkoba kalau nggak mau mati muda. Lokasi pengenalan lagunya pun cukup menarik perhatian, yaitu di Lapas Narkotika Kelas 2 Cipinang, Jakarta Timur. Setahun lalu, trio ini kemudian menegaskan identitas musik mereka dengan melepas debut album yang diberi titel Teriakan Bocah dan album kedua yang berjudul Haai.

Kelompok Penerbang Roket Juga Suka Dangdut?

Meneropong Keunikan Musik Penuh Energi Kelompok Penerbang Roket

Merilis 2 album dalam waktu berdekatan, merupakan bentuk totalitas mereka dalam bermusik. Sebuah keinginan tulus untuk menyuguhkan aneka pilihan rasa kepada para penikmat musik mereka. Band yang juga melejitkan nomor “Bimbang dan Ragu” ini kemudian makin dilirik setelah memperdengarkan lagu “Jimi Hendrikoes”. Lagu yang awalnya diluncurkan dalam format kaset berbuah laris manis. Begitu pula ketika disuguhkan dalam format reguler.

Lagu “Jimi Hendrikoes” ini merupakan lagu pertama Kelompok Penerbang Roket yang diracik dengan tema fiksi. Sang tokoh dalam lagu dideskripsikan sebagai musisi kelahiran Surabaya yang memiliki cita-cita kuat untuk menjadi musisi terkenal dan legendaris. Musiknya pun nggak kalah sip. Mereka ingin menghadirkan perbedaan dengan memadupadankan elemen distorsi fuzz dengan dangdut. Mengapa dangdut? Itu tadi. Lewat musik rock, KPR pun ingin melestarikan dangdut yang menjadi salah satu identitas musik indonesia.

Meneropong Keunikan Musik Penuh Energi Kelompok Penerbang Roket

Dalam membuat video musik pun, Kelompok Penerbang Roket selalu ingin all out. Belum lama ini mereka merilis video musik “Dimana Merdeka” dan “Cekipe”. Konsep video yang Kamar Musik sebut terakhir terbilang cihuy dan unik karena mengusung konsep virtual reality.

Kombinasi Fotografi dan Musik Lokal, Suguhan Variatif ala Alienation #2

Kamarmusik.net, JAKARTA – Setelah tahun lalu sukses “menerbangkan” para pencinta musik gigs, belum lama ini Alienation kembali hadir dengan hal nggak kalah menarik. Project Vade sebagai penggagas acara ini mengemas Alienation 2016 dengan konsep asyik, memadukan kegiatan fotografi dan gigs musik musisi lokal kota Bandung.

Konsep Alienation #2 ini lebih bervariatif dan mengundang banyak komunitas di Bandung, terutama komunitas fotografi. Salah satu dari komunitas yang diajak bekerjasama adalah Stereo Snap. Media yang udah 3 tahun meliput berbagai acara musik lokal, nasional, maupun international itu memberikan workshop pada hari pertama (12/8).

Pada hari kedua, komunitas yang udah mengikuti workshop di challange untuk mempraktekkan apa yang mereka pelajari langsung di gigs Alienation #2. Pada hari ketiga sampai seminggu kemudian, hasil foto yang dari komunitas fotografi yang sudah dikurasi oleh Stereo Snap dipamerin selama 6 hari (14/08–19/08).

Parade Band-Band Keren Menggebrak Panggung Alienation #2

Alienation #2 diawali oleh hujan yang memaksa acara ditunda sejenak. Setelah hujan reda, suasana jadi pecah oleh band pembuka, Eyenapatna. Membuka dengan intro sedikit pelan, namun lama-lama teriakan dari vokalis Eyenapatna membuat suasana semakin ramai. Lewat single “UPHEAVEL”, Eyenapatna berhasil membius penonton. dalam alunan melodi yang terdengar.

Suasana makin meriah saat PROJECT VADE membagikan Mixtape gratis di Alienation #2 yang dinamai “Project VADE : MIXTAPE Vol.2”. Mixtape ini dibuat sebagai bentuk nyata mencari band-band potensial untuk penerus skena musik di Bandung. Banyak sekali genre yang ada, dari pop sampai metal. Penampil kedua di panggung Alienation #2 itu Maraha. Band ini menarik hati para wanita lewat lagu-lagu pop mereka, salah satunya “Telecaster”.

Kemudian dilanjutkan band metal, Helliost. Dengan musik yang hampir mirip dengan Lamb Of God, Helliost tampil garang di panggung Alienation #2 membawakan single “Ablution”. Semua mata tertuju pada penampilan band ini, karena band sekelas Helliost berkenan meramaikan gigs yang line up nya nggak ada band yang semetal mereka.

Terus juga ada penampilan The Fox and The Thieves, yang baru-baru ini tampil di Baybeats Festival, Singapura. Meski hujan mengguyur, mereka tetap melanjutkan penampilan sampai selesai. Pada penghujung acara ada satu line up yang cukup melegenda di genre musik post rock, yaitu Flukeminimix.

Band ini sukses menutup acara dengan membuat semua penonton tercengang. Mereka hanya berbicara lewat alunan musik instrumentalnya dan aksi panggung seperti membanting gitar sampai merobek t-shirt yang dipakai oleh salah satu gitaris Flukeminimix. Keren, Flukeminimix bisa menaikkan emosi penonton sedemikian rupa tanpa suara vokal.

(@edofumikooo)