Arsip Tag: drum

Drummer Cantik yang Bakal Membuat Kamu Makin Cinta Musik Indonesia

Kamarmusik.net, JAKARTA – Jangan sekali-kali deh memainkan perasaan cewek, apalagi dia jago main drum. Kalau mereka udah memeragakan skill ngedrum, bisa kelar hidup lo hehehe. Nggak hanya dianugerahi wajah kiyut, tapi mereka juga punya teknik menggebuk drum yang bisa bikin penonton cenat-cenut. Kamar Musik siap meredakan kegalauanmu lewat para drummer cantik ini.

Drummer Cantik – JP Millenix

Drummer Cantik yang Bakal Membuat Kamu Makin Cinta Musik Indonesia

Tahun baru nanti, tepatnya tanggal 1 Januari 2017, JP Millenix genap berusia 17 tahun lho. Boleh ya Kamar Musik ngucapin selamat ulang tahun duluan ke kamu hehehe, happy sweet seventeen 🙂

Nggak terasa ya, padahal dulu pemilik nama lengkap Jaanitra Priyanka Millenix ini masih unyu-unyu. Sosok cewek satu ini mulai dikenal lewat ajang Indonesia Mencari Bakat yang ditayangkan di Trans TV beberapa tahun silam. Gebukan drumnya yang lincah dan gesit membuat banyak penonton terkesima olehnya. Untuk ukuran anak berumur 10 tahun, skill drum JP Millenix tergolong luar biasa.

Padahal nih, instrumen yang pertama dipelajarinya adalah piano. Entah kenapa, JP Millenix yang saat itu ikut kursus musik, lebih sering berada di kelas drum ketimbang di kelas piano. Orangtua nya pun sempat nggak setuju kalau anaknya nyemplung menjadi drummer. Namun JP Millenix berusaha meyakinkan ortunya kalau bermain drum itu jauh lebih menantang dan menguji adrenalin.

Sama seperti Jeane Phialsa, ia juga sangat mengagumi Dream Theater. Ia juga pernah menampilkan cover drum “A Nightmare to Remember”, bisa lah mengimbangi Mike Portnoy dan Mike Mangini.  Ketika band idolanya manggung di Indonesia, JP Millenix ikut nongkrongin konsernya. Nggak cuma nonton, ia mendapat kesempatan untuk berfoto bareng bersama personel Dream Theater.

Drummer Cantik – Rani Ramadhany

Drummer Cantik yang Bakal Membuat Kamu Makin Cinta Musik Indonesia

Drummer cantik ini lahir tanggal 2 Maret 1994. Wajahnya sangat ramah kamera dan Rani Ramadhany ini jebolan Asia’s Next Top Model S3. Ia mulai jatuh cinta main drum saat berumur 11 tahun. Gegara ia terpukau melihat saudara sepupunya bermain drum. Hari itu juga ia merengek minta ke mamanya. Sejak itu, ia mulai rajin berlatih menggebuk drum secara otodidak.

Ketika berusia 17 tahun, pemilik nama lengkap Rani Ramadhany Faishal ini membuat kanal YouTube bernama Raaneey. Ia mengcover “Runaway Baby” nya Bruno Mars lalu di posting ke YouTube pada pertengahan tahun 2011. Sampai berita ini diturunkan, Youtube Rani memiliki 85 video drum cover dengan jumlah Subscribers 130 ribu. Video Rani paling laris yaitu “Payphone” nya Maroon 5 yang ditonton 5,3 juta orang.  Peringkat kedua “Still Into You” nya Paramore dengan 2,3 juta viewers.

Prestasi yang nggak kalah cetar sih waktu ia mengunggah video drum cover lagu “Aura” milik Lady Gaga pada awal tahun 2014. Rani sukses membuat artris sekaliber Lady Gaga terpukau dengan permainan drumnya. Sang artis internasional penuh kontroversi itu menyampaikan pujiannya secara langsung melalui Twitter. Efeknya, nama Rani Ramadhany mendadak terkenal dan mendunia.

Karier drum Rani nggak cuma berlabuh di YouTube aja. Cewek yang lagi keranjingan menampilkan Vlog nya, pernah bergabung di Angel’s Percussion. Rani juga masih aktif di grup Indonesian Drummers. Kelebihan Rani ia dikaruniai postur yang tinggi. Wajar kalau ia laris manis di dunia modelling. Sebelum menjadi YouTuber, ia pernah melakukan fashion show di Jepang dan Turki.

Tahun 2017, pengagum Rick Allen dan Luke Holand ini berjanji bakal terus memberi kejutan. Hal ini diluapkan oleh aktris film Wanita Tetap Wanita ini melalui akun Instagramnya, raniramadhany

Next year, gue punya plan untuk bikin Drum Cover lebih banyak. Tahun ini jarang bikin Drum Cover karena banyak challenge dan kesibukan lain yang gue hadapin. Nah sekarang gue mau sering latihan drum untuk mempersiapkan Drum Cover. Gue semakin pede untuk menghadapi challenge2 dalam bermain drum,” papar cewek yang juga piawai bermain gitar dan kibor ini.

Drummer Cantik – Jeane Phialsa

Drummer Cantik yang Bakal Membuat Kamu Makin Cinta Musik Indonesia

Kalau baru pertama kali ketemu Jeane Phialsa, dijamin kamu nggak percaya kalau dia beneran jago main drum. Secara tampangnya imut, tapi permainan drum Alsa ini sungguh maut. Dulu, Kamar Musik pernah main ke rumahnya di Depok, Jawa Barat. Di rumahnya terpampang sebuah figura penghargaan MURI sebagai drummer termuda se Indonesia.

“Waktu kecil, aku emang udah senang main alat musik. Awal-awal sih belajar gitar dulu. Begitu umur 5 tahun, aku minta ke mama supaya boleh ikut les drum. Cuma nggak langsung dikabulkan. Mungkin mama mikir aku masih terlalu kecil. Setiap tahun aku tagih ke mama. Akhirnya begitu aku berumur 8 tahun, baru deh mama mengizinkan aku untuk les drum,” kenang Alsa.

“Aku belajar dari nol banget. Pertama megang stik drum, ya pas aku umur 8 tahun. Waktu itu aku kursus drum di studio Sandy Pas Band di Depok. Setahun pertama aku udah main lagu-lagu Dream Theater dengan dobel pedal. Abis itu gantian belajar swing. Sekarang nggak kagok kalau harus memainkan semua genre,” lontar Alsa yang udah memiliki album berjudul The Moment With You.

Jeane Phialsa juga pernah menjadi drummer di beberapa band. Tahun 2008, ia direkrut Eza Yayang untuk menjadi additional drum band D.O.T. Tahun 2010, ia bergabung bersama Bojes di Band Brosis. Dua tahun berselang Alsa diajak Charly van Houten menjadi drummer Setia Band. Cewek kelahiran 4 Juni 1993 ini pernah didapuk sebagai Pemain Drum Paling Ngetop di ajang SCTV Music Award 2013.

Tingginya jam terbang, membuat ia ingin melompat lebih tinggi. Ia lalu merilis album solo The Moment With You. Sebuah album yang mungkin tak akan terlupakan dalam sejarah karena Alsa harus kehilangan sosok Alvin Lubis, musisi yang jadi producer dan arranger di album berisikan 7 lagu itu.

Drummer Cantik – Titi Rajo Bintang

Drummer Cantik yang Bakal Membuat Kamu Makin Cinta Musik Indonesia

Onde mande, nggak bisa berkedip deh kalau melihat Titi Rajo Bintang bermain drum. Kagumnya dobel, sama kecantikan dan skill musiknya. Wanita berdarah Minang ini menyukai drum ketika ia remaja. Titi menolak anjuran ortunya untuk kuliah di jurusan Ekonomi. Ia memilih jurusan musik.

Setelah menamatkan studinya, ia tampil pada pagelaran musik Jakarta International Java Jazz Festival tahun 2009. Selain menyambi jadi guru musik di almamaternya, Titi malang-melintang jadi penata musik di beberapa judul film seperti Mereka Bilang, Saya Monyet!, Laskar Pelangi, Sang Pemimpi, Garuda di Dadaku, King, Minggu Pagi di Victoria Park, Tanah Air Beta, dan lainnya.

Wanita kelahiran 10 Februari 1981 ini menyabet penghargaan Penata Musik Terbaik di Festival Film Indonesia 2009 lewat King dan Penata Musik Terpuji di Festival Film Bandung 2010 lewat Sang Pemimpi. Gak hanya di belakang layar, Titi juga populer di depan layar lewat segambreng filmnya.

Lewat film Mereka Bilang, Saya Monyet!, ia menggondol 2 penghargaan: Pemenang Pendatang Baru Wanita Terbaik di Indonesian Movie Awards 2008 dan Pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik di Festival Film Indonesia 2009. Ia juga mendulang sukses lewat film Minggu Pagi di Victoria Park sebagai Pemenang Pemeran Utama Wanita Terbaik di Indonesian Movie Award 2011.

Drummer Cantik – Dewi Geger

Drummer Cantik yang Bakal Membuat Kamu Makin Cinta Musik Indonesia

Terakhir, Kamar Musik menghadirkan drummer dari Geger Band yaitu Dewi. Geger merupakan band pengusung musik rock yang pernah populer di tahun 2000-an. Seluruh personel band ini dihuni oleh wanita yaitu Rinada (vokal), Wiwik (kibor), Cynthia (bass), Taty Hera (gitar), dan Dewi (drum).

Perjalanan panggung Geger Band dikenal saat merilis album Tajir pada tahun 2001. Berikutnya muncul lagu-lagu yang cukup familiar macam “Hanya Kamu”, “Sexy”, dan “Tanda-Tanda”. Tahun 2016, Dewi dkk kembali menggetarkan industri musik lewat karya terbaru mereka berjudul “Beibz”.

Banyak media tertarik untuk mengulas band ini. Selain semua personelnya wanita, stage act para personelnya pun selalu energik. Di usianya yang tidak lagi muda, Dewi tetap menunjukkan stamina tinggi dan kelincahannya dalam menabuh drum. Nilai plusnya lagi, Dewi tetap terlihat fashionalbe di atas panggung meski permainan drumnya terlihat cadas.

edofumikooo

Belajar Yuk Mengenal DI BOX oleh Ronny Gearhunter

Kamarmusik.net, JAKARTA –  Hi guys… gua di sini coba membahas seputar penggunaan DI BOX di gitar yang dijawab oleh Albert Prio. Percakapan yang terjadi di sela-sela persiapan live sebuah band di Surabaya. Semoga artikel ini bisa membantu teman-teman tentang fungsi DI Box dan penggunaannya di saat kita lagi live.

Q = Apa sih fungsi DI Box terutama untuk di gitar?

A = DI Box artinya Direct Injection Box. Fungsinya buat merubah koneksi unbalanced -10dB menjadi +4dB. Nah apaaan tuh? Gini gua jelasin.. Signal unbalanced itu signal yg berasal dari sumber / instrument ber-impedance tinggi (1megaohms) seperti: electric bass / electric gitar dengan pickup passive. Jika melewati kabel yg sangat panjang dari gitar langsung ke mixer FOH (mis: >7meter kabel) maka signal akan mengalami cacat dan di FOH akan terdengar distort dan peak. Dalam perkembangan selanjutnya maka DI Box itu dipakai dalam live performance ataupun recording dengan tujuan membuat signal balanced +4dB dengan impedance 600ohms yang menghasilkan signal audio yang terbagi menjadi signal phase +, signal phase – & ground. Connector yg digunakan adalah XLR or Cannon type or jack mic

Q = Lah terus gimana tuh ceritanya DI box dengan speaker simulator??

A = Begini loh, gua ini termasuk penggila DI box terutama yang ada Cabinet Simulatornya. Sebagai engineer live gua mau cerita2 sedikit dulu nih untuk mempermudah pengertian Cabinet Simulator. Menurut gua ada 2 cara gimana suara ampli dan gitar bisa sampe ke mixing console (mixer) dan akhirnya ke FOH speakers:

  1. Speaker gitar diberi mic atau kita kenal dengan istilah ditodong. Aplikasi selama ini menurut pengalaman the best adalah todong mic di center cone dari speaker. Beberapa mic fave gua yaitu: Shure KSM32, Sennheisser MD421, Audix i5, ADK A51
  2. Direct Injection Box, pemakaiannya ada 4 cara:
    1. Pertama dengan cara guitar –> multifx atau stomboxes —> masuk ke input DI box –> lalu jack XLR masuk ke FOH sementara direct output dari DI Box masuk input ampli. Kalo cara yg pertama ini elo pasti ga dapet tone/karakter dari ampli elo tentunya karena yang di proses ke FOH cuma bersumber dari Gitar dan efek elo doang, tapi kadang2 helpful untuk manipulasi tone guitar yg drastis di FOH.
    2. Kedua bisa juga guitar –> multifx/stomboxes –> amp input. Lalu DI boxnya diambil dari fx send amp / line recording out. Ini membantu terutama untuk aplikasi di ampli2 combo. Cuma untuk cara kedua ini kita ndak akan bisa dapet suara cabinet dari ampli nya. Yang kita dapet cuma suara preamp dari ampli nya
    3. Ketiga bisa dari speaker out ampli elo. Jadi pemasangan DI Box dari head/combo speaker out –> DI box input –> DI box XLR jack nya masuk ke FOH, lalu untuk direct outnya dari DI Box ke speaker/cabinet (untuk ampli tube jangan lupa pastikan line direct out dari DI Box betul2 connect ke speaker ya kalo ndak bisa amplinya jebol..). Cara kedua ini elo pasti dapet tone dari preamp ampli + reactance cabinet elo.
    4. Keempat dengan pake 2 channel yaitu penggabungan dari DI box + Mic dengan cara miking. Ini cara yg paling ndak gua suka sebenernya. Ada kendala out of phase antar 2 signal dari DI Box dan mic todong-nya. Sometimes elo pasti denger suara gitar elo penyek ndak ada bottom atau suara low-nya (kalo 2 channel td dicombine 50%-50%) itu OUT OF PHASE…. welcome!!

Q = Terus gimana aplikasi kalau digabung dengan pemakaian efek atau stompbox? Bisa ndak direct dari efek dll?

A = Bisa aja, itu yang gua maksud cara nomer 1 yang tadi di atas gua terangin. Cara gitu gua pernah pake buat vocal mic-nya Bams, dia pake DD-3 buat vocalnya (waktu jaman masih awal karir dia). Sebenernya DI box yg bagus itu respon freq-nya dari 20Hz-20.000Hz sama kyk peralatan audio professional lainnya (mixer, headphones, speakers,dll). Kalo elo colok stompboxes yg tanpa simulator/emulator/amp modelling ke mixer or DI box tanpa simulator dijamin suara gitar elo pasti DANGDUTZZZ….

 

Q = Loh kenapa???

A = Karena freq suara gitar elektrik yg kita denger di amplifier berkisar antara 80Hz-8000Hz. Dan memang speaker gitar di design kayak gitu. Coba aja kalo gitar kita masukin ke speaker hi-fi pasti kelebaran suaranya alias DANGDUTZZZ, kayak fuzz. Low-nya terlalu rendah, high-nya terlalu sharp. Coba aja paling gampang sekali-kali colok gtr elo ke amp keyboard. Nah, stompbox or multifx yg non-simulator dibuat dengan frekuensi yg kelebaran (20Hz-20KHz), jadi kalo elo colok langsung ke mixer or DI box yg polos tanpa Speaker / Cabinet Simulator pasti dijamin DANGDUTZZ yoooo…pasti audience bilang “man, suara gitarnya kok aneh siiihhh???”

Q = Yang bener gimana??

A = Sekarang udah ada teknologi Cabinet Simulator or DI box with Cabinet Simulator. DI box tersebut memiliki kemampuan untuk frekwensi input-nya dipersempit untuk range suara gitar / ampli gitar (80Hz-8KHz). Beberapa contoh DI Box yang ada Cabinet Simulator nya antara lain: HK Redbox (MKlll, Pro, Classic), Voodoolab Cabtone, Palmer, Behringer Ultra-G, dll. Plus sekarang jg udah ada amp modelling fx kayak: Line6 POD, Digitech GNX, ZOOM dll juga…. nah yg kayak begini kalo langsung pake DI box yg polos masih tergolong aman suaranya, karena emang udah disesuaikan frekuensinya biar ndak kelebaran. MIC100 itu juga termasuk Preamp/DI box, asik juga tuh. Gua dulu pake buat bandnya Marcell tapi yang versi benerannya yaitu ART Studio V3 kalo ga salah.

Trus ada trik lagi nih.. Kalo ada FX non simulator masuk ke DI box polos trus dari DI-nya gua lempar ke Graphic EQ 31-band trus dishape biar freq-nya ga kelebaran alias dipotong2-in aja freq yg anehnya bisa ndak??? Bisa aja kok dan prinsipnya emang begitu..

Q = Oh ya melenceng dikit nih… kadang gitaris pake 2 channel ngapain ya? Terus kadang pake 2 Mic atau 2 DI Box.. Ngapain ya ribet amet deh??

A = Gini… gua seneng ama suara gitar yang stereo waktu live mixing. Stereo beda denga Split. Kalo cuma OD/distortion polos dari 1 buah ampli masuk ke channel FOH lalu di panning Left-Right dengan 2 channel di Mixer itu namanya splitter. Beda dengan stereo ya hehe… Kenapa beda karena tetep aja karakter suaranya 1 bukan 2. Kalau yang namanya stereo itu karakter 2 suara yang secara bersamaan dibunyikan. Itu baru stereo guys…

Kenapa pake 2 mic??? Awalnya gw suka ngeliat setup live band2 metal bule, bagian simplenya mereka pake 2 channel di Mixer yang pake sistem todong 1 mic condenser dan 1 mic dynamic. So…gua ikut2-an haha… Begitu ada uang gua coba beli beberapa condenser.. ternyata enak, freq responnya lbh lebar dari SM57. Dengan berbagai pengalaman gua di live mixing akhirnya gua bisa menjawab mengenai mitos ‘condenser itu kan sensitf, ga bocor mas? Ternyata itu mitos salah besar, justru condenser covered areanya lebih bagus dari dynamic, no coil compression!! Gua waktu nanganin Gudang Garam Rock Festival di beberapa kota, sama Tony Subarkah gw dikasi tau kalo SHURE KSM32 one of the best guitar cabinet mic. Beli lagi deh heehe.. memang ternyata yg ini paling ok, ga rewel ama kabinet guitar. Terakhir gua beli Audix i5 dari temen gw. Mic dynamic yang responnya fat dan mid focused ke high nyam..nyam… hehehe….

Nah kembali ke pertanyaan awal, kena 2 channel ya untuk gitar? Kok ribet ya? Nah gini bro…  Kalo menurut gw suara gitar di FOH (untuk band rock/metal) ndak cukup 1 channel. Suara gitar elo dijamin kalah ama snare drums. Buat format band gua pasti minta 2-channel buat gitar. Gua mau ambil stereo wide-nya di FOH, variasi freq-nya jg. Trus masing2 peletakan mic-nya tetap pake cara favorit gua, selalu todong di tengah cone axis(90 derajat). Pengalaman gua nih untuk band rock kayak St.Loco, gua pake miking 2-channel yaitu 1 mic condenser Shure KSM32 + 1 mic dynamic Audix i5 or Shure SM57. Untuk Seringai treatment gw pake 2-channel DI box, Palmer PDI-03 & HughesKettner RedBox MKIII. Untuk band semi alnternative rock biasanya cukup satu channel saja hehe pake Behringer Ultra-G murah meriah bagus… Benaran loh Behringer bener2 bagus dan solusi murah untuk pemakaian DI Box terutama di gitar. Ini DI Box yang paling ndak rewel untuk dipakai dengan sistem apa pun juga hehe…..

Jadi bro saran gua adalah kalau mau main live, banyak hal  yang mesti dipikirin dan dipersiapkan dengan baik. Kalo cuma plug n play, I wish you luck ^^

(@edofumikooo)