Baru Lulus TK, Irvan Borneo Udah Bercita-Cita Punya Album Solo Gitar!

Baru Lulus TK, Irvan Borneo Udah Bercita-Cita Punya Album Solo Gitar!

Kamarmusik.net, JAKARTA – Jangan ragukan kepiawaian seorang Irvan Borneo dalam bermain gitar. Musisi kelahiran Kotabaru, Kalimantan Selatan ini terkenal dengan teknik permainan gitar yang mengandalkan speed tinggi. Di kalangan gitaris Indonesia, Irvan Borneo adalah sosok pemimpi yang selalu mencari segudang cara untuk mewujudkan apa yang ia mimpikan. Album solo gitar bertitel Lifeforce contohnya.

Sejak pertama kali bisa main gitar, Irvan Borneo langsung melukis sebuah mimpi besar yaitu memiliki album solo gitar. Mimpinya berhasil ia wujudkan melalui album debut yang memuat 7 lagu plus 2 backing track “The Fearless” dan “Lifeforce”. Penggemar Lionel Messi itu merilis album tersebut 2 tahun yang lalu.

“Ya.. sejak pertama belajar gitar, cita-cita saya pengin punya album solo gitar. Lifeforce ini saya bikin sendiri, lalu saya edarkan sendiri. Albumnya dijual lewat komunitas aja,” kenang gitaris bernama lengkap Rahmat Irvansyah ini.

Irvan Borneo mulai mengenal gitar sejak ia berusia 6 tahun. Cowok yang ultah saban 4 November ini belajar gitar secara otodidak lewat kaset-kaset pemberian kakaknya yang tinggal di Jakarta. Gayung bersambut. Menjelang berseragam putih abu-abu, ia pindah ke Jakarta dan tinggal bersama kakaknya.Irvan bilang ke kakaknya kalau ia ingin membuat hobi bermain gitarnya menjadi sesuatu yang lebih serius.

“Setelah lulus SMA, saya melakukan debut profesional sebagai musisi. Waktu itu umur saya masih 19 tahun. Ceritanya sih, tahun 1999 saya punya band yang udah kontrak dengan Aquarius. Berhubung sesuatu hal, band saya nggak jadi rilis. Oleh label, saya dikaryakan menjadi session player beberapa artisnya. Salah satunya Mas Ari Lasso yang waktu itu mau merilis album solo pertama. Di album Mas Ari Lasso, saya mengisi gitar di 3 lagu,” papar Irvan.

Ketiga judul lagu tersebut adalah “Selamat Jalan Mama”, “Ampuni Aku”, dan “Penjaga Hati”. Lagu yang terakhir disebut merupakan ciptaan Piyu PADI. Setelah mengisi album Ari Lasso, Irvan Borneo mulai jarang beredar. Ia lebih banyak ngumpet di belakang layar. Pengagum Nuno Bettencourt dan Marty Friedman ini banyak menghabiskan waktunya sebagai demonstrator sebuah produk gitar. Gagal menjadi anak band nggak membuatnya patah arang. Ia pernah mengisi ruang di beberapa band macam Sector Nine, Gamma, dan Askobarock.

Begini Perjuangan Irvan Borneo Untuk Bisa Merilis Album Solo Gitar

Sayang fokus Irvan Borneo terbelah. Band menjadi prioritas ke sekian. Ia teringat dengan janji awalnya yaitu membuat album solo gitar. “Tahun 2009, saya mulai merajut albumnya. Proses pengerjaannya memakan waktu 4 tahun. Akhirnya bulan Juni 2013, Lifeforce berhasil saya rilis. Album ini punya filosofi bahwa ada kekuatan dan spirit yang harus digali dalam kehidupan. Jadi sejak saya bermimpi kemudian berjuang keras demi merampungkan album solo gitar ini adalah lifeforce saya,” papar cowok yang belakangan sibuk menjadi session player Anji ini.

Kamar Musik akan melanjutkan kisah Irvan Borneo yang lebih gokil di artikel berikutnya. Salah satunya, tentang ia menjadi satu-satunya gitaris Indonesia yang karyanya disandingkan dengan gitaris ciamik dari Yunani dan Inggris.

(@edofumikooo)