Arsip Tag: Shopping List

Shopping List Merilis Mini Album Bertema Kegelisahan Sosial

Kamarmusik.net, JAKARTA – Tanggal 8 Mei 2012 lalu di Hugos Cafe Yogyakarta, grup band Shopping List merilis album EP pertamanya. Di acara launching itu juga dihadiri beberapa penampil seperti Narnia, Veronica, 9TIGA, Encore feat. Dear Vienda, dan The Koplak.

“Ini album EP kami yang bertema kegelisahan sosial. Kami meramu musik, lirik, dan pengalaman pribadi. Harapannya, album ini memberi referensi dalam khasanah musik, khususnya di Yogyakarta”.

Shooping List didirikan oleh Dwe Rachmanto (frontman/vokalis HAVEANICEDAY/HND) dan Bangkit Sanjaya (frontman/gitaris NOTEND band) pada tahun 2011. Awalnya kami adalah duo yang memainkan accoustic version. Merasa ingin mengeksplorasi musik, bergabunglah Prihatmoko Mokky (Frontman/drummer AIRPORTRADIO) bersama Damar Ajiyasa (bassis NOTEND band).

Nama  Shopping List

Berhubungan dengan kegemaran yang kadang nggak bisa terkontrol, menjamurnya teknologi distribusi membuat kita lebih rajin mengunduh atau berbelanja juga.Budaya belanja emang mengasyikkan bagi sebagian orang, menemukan hal baru yang bisa berbagi dengan orang lan.

Shopping List menawarkan sesuatu yang berbeda dalam soal musik dan lirik, tentunya juga berada dalam jangkauan belanja kaum pengunduh. Dalam album ini Shopping List memuat 4 rangkaian lagu

Musim Belanja”

Bercerita tentang anak muda yang memiliki segalanya untuk mendapatkan keinginannya, bagimana juga tempat-tempat penjualan yang sekarang begitu manis tersusun di tiap kota dan desa, dan ini hanya bisa juga dirasakan keuntungannya oleh kalangan ber’uang berlimpah, bagaimana pasar-pasar tradisional tidak bisa mengimbangi keinginan penguasa.

Musik Musim Belanja sangat ringan sekali sentuhan melodi yang memang di set familiar di kuping orang awam tidak njlimet.

“Radio”

Setelah memikirkan globalisasi yang menekan kaum bawah, lagu ini memang menenangkan, lirik kerinduan atas pasangan lewat memori mendengarkan radio. Bagi orang awam, radio emang media yang sangat dekat, di pasar-pasar tradisional di mana dia memberi informasi, memberi hiburan, dan teman penantian yang paling setia.

Musik “Radio” sangat dalam, petikan guitar dan ketukan drum yang indah dan tenang sepanjang lagu, dan meledak di akhir lagu, tidak lupa sisipan banyak delay di lagu ini.

“Amnesia”

Lagu ini bercerita tentang kelupaan, secara spesifik lupa akan pasar, atau lupa diri sendiri, keadaan siapapun karena lupa dia tidak perduli dengan kehidupannya. Dalam beberapa kasus lupa ini juga dimanfaatkan untuk unsur jelek maupun untuk kebaikan.

Amnesia di monotonkan oleh suara drum yang dari awal lagu sampai akhir tetap sama ketukannya, suara bass juga monoton, dan suara guitar delay sepanjang lagu, kita di bawa menerawang jauh karena suara guitar berseliweran di belakang, samping, dan depan secara acak.

“Sita, Ayah, Rumah”

Berhubung budaya pasar dan belanja sudah masuk ke dalam wilayah anak muda, tanpa mereka tau dari mana mereka mendapatkan uang untuk membelinya. Atau karena kesibukan ayahnya, jadi budaya tersebut berjalan dengan alami. Anak tidak mendapatkan lebih perhatian dari orang tuanya.

Anak yang jarang dirumah, orang tua yang jarang di rumah juga, kemudian ayah sama sekali tidak mengenal anaknya di mana, lagi apa dan sebagainya.

Editor: edofumikooo