Arsip Tag: Raisa

Novi Herlina Bermimpi Suatu Hari Bisa Mengcover Lagu Ini Bersama Raisa

Kamarmusik.net, JAKARTA – Lagi musim banget ya anak-anak muda kekinian bikin cover lagu di YouTube. Dari yang baru belajar nyanyi sampai yang emang suaranya bagus dari sononya. Nggak sedikit hasil coveran mereka itu keren, bahkan lebih teope dari penyanyi aslinya. Novi Herlina pun tertarik mengcover lagu-lagu ini. Tebak, apa lagu favorit personel Cherrybelle ini? Lagu Raisa, atau?

Novi Herlina dan Rasa Kagumnya Pada Bruno Mars

Novi Herlina Bermimpi Suatu Hari Bisa Mengcover Lagu Ini Bersama Raisa

Kalau ditanya siapa penyanyi luar yang begitu diidolakan Novi Chibi? The one and only, Bruno Mars! Dari zaman sebelum terkenal sampai sekarang punya jutaan penggemar, jawaban pemilik 280 ribu lebih followers di Instagram ini tetap sama yaitu Bruno Mars. Lagu apa yang pengen ia cover yaaa?

“Pokoknya, aku pasti suka sama semua lagu yang dinyanyikan Bruno Mars. Baik itu karena aransemen lagunya maupun cara dia dalam membawakan lagu. Kalau harus memilih, lagu yang paling pengin aku cover itu adalah ‘Versace on the Floor’,” ceplos Novi Herlina secara khusus kepada Kamar Musik.

Tadi Kan Lagu Barat Ya, Kalau Lagu Indonesia nya?

Novi Herlina Bermimpi Suatu Hari Bisa Mengcover Lagu Ini Bersama Raisa

Hayoo, pasti kamu nebaknya Raisa deh. Apa karena Novi Herlina punya kemiripan wajah sama Raisa? Kita dengar yuk jawaban personel Cherrybelle yang masuk mengisi pos kosong Anisa Rahma ini.

“Kalau di Indonesia, aku paling suka sama lagunya Soulmate yang berjudul ‘Baby I’m Fallin’. Lagu ini asyik banget dan aku berharap suatu hari bisa mengcover lagu ini lewat YouTube,” beritahu Novi yang merupakan finalis pemilihan model dari sebuah majalah remaja ibukota ini.

Novi Herlina Berharap Bisa Duet dengan Raisa

Novi Herlina Bermimpi Suatu Hari Bisa Mengcover Lagu Ini Bersama Raisa

Bermimpilah setinggi-tingginya karena nggak ada yang nggak mungkin di dunia ini. Bintang Film Romeo + Rinjani yang juga berakting di belasan judul FTV ini bermimpi bisa nyanyi bareng Raisa.

“Kalau ada kesempatan, aku pengin mengcover kedua lagu favorit tadi di YouTube bersama kakakku. Tapi kalau memang harus bermimpi nih, aku sih berharap suatu saat bisa berduet dengan Raisa,” ungkap si cantik kelahiran Bogor, 22 November 1993 itu.

edofumikooo

Ada Rindu yang Tertahan di Balik Album Solitude Milik Gerald Situmorang

Kamarmusik.net, JAKARTA – Akhirnya, karya solo Gerald Situmorang muncul ke permukaan juga. Cowok kelahiran Jakarta 31 Mei 1989 ini resmi melepas debut album fisiknya yang bertitel Solitude. Perilisan album berisi 12 lagu itu dirayakan lewat pertunjukan bertajuk Nights of Solitude di RUCI Art Space, Jakarta Selatan, pada akhir bulan Oktober kemarin. Bassist Barasuara ini bulat memilih single “Old Storiesuntuk merepresentasikan albumnya.

Asal kamu tahu, sepak terjang pemilik nama lengkap Gerald Hiras Situmorang di dunia musik, keren abis deh. Musisi yang akrab disapa GeSit ini kerap tampil mengiringi Raisa dan Indra Lesmana dalam beberapa showcase. Gerald juga yang menjadi aktor cerdas di balik kehadiran album Dandelion milik penyanyi berwajah cantik Monita Tahalea.

Ada Rindu yang Tertahan di Balik Album Solitude Milik Gerald Situmorang

Gokilnya Gerald, ia juga terlibat di proyek duo, trio, kuartet, bahkan kuintet. Cowok yang mulai bermain gitar sejak usia 13 tahun ini tergabung di Sketsa dan memiliki album Childhood’s Dream dan Different Seasons bersama Dimas Wibisana. Ia juga menggagas proyek Gerald Situmorang Trio dan merilis album berjudul Time is the Answer.

Di Hemiola Quartet, Gerald menempati posisi gitaris ditemani 3 musisi muda di genre jazz modern: Gabriella Miranda, Kevin Yoshua, dan Dimas Pradipta. Hemiola Quartet juga melahirkan album bertitel Oddventure. Gerald juga termasuk dalam kuintet Monita Tahalea & The Nightingales. Belum lagi dengan Barasuara yang fenomenal lewat album yang berjudul Taifun. Uniknya, di sini Gerald Situmorang memegang instrumen bass.

Kegalauan Gerald Situmorang Tercurah di Album Solitude

Ada Rindu yang Tertahan di Balik Album Solitude Milik Gerald Situmorang

Sadis banget kan kalau melihat jam terbang Gerald Barasuara, upss… maksudnya Gerald Situmorang. Gitaris yang pernah belajar dari Nikita Dompas ini kemudian bertutur soal album Solitude yang karya-karyanya terinspirasi dari rumah drumer Barasuara, Marco Steffiano. Rumah sekaligus studio yang sangat mempengaruhi karya musik Gerald.

“Proyek musik ini tercetus ketika saya mengetahui akan kehilangan sebuah tempat yang begitu memiliki pengaruh besar untuk saya pribadi, yaitu rumah sahabat saya Marco Steffiano. Sebuah studio yang memberikan banyak inspirasi. Kurang lebih semua proyek musik yang saya jalankan, lahir dari ruangan itu. Entah mengapa aura, reverb, dan sound yang dihasilkan dari ruangan itu selalu menghasilkan keunikan tersendiri,” curhat Gerald bersedih.

Hampir semua track di album Solitude diberi judul dalam bahasa Inggris, kecuali “Menahan Rindu”. Lagu-lagu lain yang wajib digebet di album ini di antaranya “Why?”, “Familiar Song”, “Beautiful Story”, dan “Puzzles in Mind”.

Bungsu dari 3 bersaudara pasangan Guntur Humuntal Situmorang dan Fara Marina Siahaan ini pun memiliki harapan untuk bisa merilis album di luar negeri seperti para musisi jazz kebanggaan Indonesia macam Dewa Budjana, Tohpati, Simak Dialog, dan Joey Alexander.

(@edofumikooo)

Mimpi Kalista Jadi Penyanyi Terkabul Gara-Gara Bolos Sekolah, Kok Bisa?

Kamarmusik.net, JAKARTA – Cantik, masih belia, suaranya kece, dan rajin nulis lagu pula! Sebagai penyanyi baru, Kalista punya potensi menjadi penyanyi hebat. Tolak ukurnya bisa terlihat di mini album terbarunya.

Meski hanya menampilkan 3 lagu, namun pemilik nama lengkap Kalista Maharani Dewi Pratomo ini serius dalam merintis karier musiknya. Vina Panduwinata pun memuji lagu ciptaan Kalista yang berjudul “Game of Emotions”.

Pujian CEO Volup Terhadap Kualitas Vokal Kalista

Mimpi Kalista Jadi Penyanyi Terkabul Gara-Gara Bolos Sekolah, Kok Bisa?

Echa, eks drummer Bragi, nggak bisa menyembunyikan kekagumannya waktu mendengar lagu yang ditulis Kalista dengan bahasa Inggris tersebut. CEO Volup itu bahkan pede menyebut penyanyi muda ini bisa mencapai puncak popularitas yang diraih oleh penyanyi wanita solo macam Raisa dan Isyana Sarasvati. Nggak heran kalau Echa kemudian menggandengnya untuk tampil di kanal Video Channel nya Volup.

“Coba deh dengerin lagunya, Kalista punya karakter dan ciri khas tersendiri dalam bermusik. Suaranya keren abis! Gue sih yakin dia bisa ngetop selama dia mau terus belajar,” puji Echa tentang dara cantik yang masih kuliah di jurusan Ilmu Jurnalistik, Universitas Pelita Harapan itu.

Lahirnya Single Game of Emotion, Kalista Punya Cerita Seru Nih

Mimpi Kalista Jadi Penyanyi Terkabul Gara-Gara Bolos Sekolah, Kok Bisa?

Percaya atau tidak, demi membuktikan passion di dunia tarik suara, Kalista sampai harus melakukan hal unik ini.

“Lagu itu aku karang waktu SMA. Ceritanya mengenai seseorang yang ingin mengejar mimpinya. Uniknya lagu itu tercipta waktu aku bolos sekolah. Sebenarnya aku mau nunjukkin ke mama kalau aku bisa membuat karya musik dan memang pengin serius menjadi penyanyi,” curhat alumnus SMA Global Jaya itu.

Curhat kegelisahannya dalam bahasa Inggris pun membuahkan sesuatu yang positif.

“Zaman SMA, zaman anak muda masih bergejolak. Udah gitu remaja sekarang gampang terpengaruh oleh budaya luar. Kebetulan aku lagi pengin curhat dalam bahasa Inggris. Eh, dalam 3 jam jadi sebuah lagu deh,” sambungnya.

“Game of Emotions” menjadi 1 dari 3 lagu yang kemudian ia bawakan secara live saat syuting Video Channel nya Volup. Pengagum Agnes Monica ini pun tampil yahud dengan iringan full band. Mau bukti kalau suara cewek kelahiran 26 Maret 1995 ini beneran asyik? Langsung cuss deh intip videonya di www.volup.com

(@edofumikooo)

Indra Aziz, Mengajar Vokal Sekaligus Juga Belajar Dari Para Murid

Kamarmusik.net, JAKARTA – Indra Azis adalah pengajar vokal yang mempunyai passion di bidangnya, tetapi juga sekaligus performer yang paham akan situasi praktek di lapangan. Berikut interview kami dengan Indra Aziz…

Mas, boleh tahu biodatanya? (tempat tanggal lahir, nama lengkap,dan panggilan)

Mohammad Abdullah Aziz, Jakarta, 03/10/78, Indra Aziz.

Teacher by day, performer by night” menarik nih, Konsepnya gimana ya jelasnya?

Ya… kebetulan saya saat ini menjalani keduanya, yaitu mengajar dan perform. Berhubung saya mengajar di perguruan tinggi musik, maka jadwalnya dari pagi sampai sore hari. Dengan begitu saya masih bisa melakukan performance di malam harinya. Menurut saya itu merupakan nilai plus bagi seorang pengajar musik, karena banyak pelajaran berharga di lapangan yang bisa dibagi dengan para siswa.

What motivates you to be a teacher, sementara anda sendiri adalah performer?

Saya percaya salah satu job desk seorang musisi adalah membagikan ilmunya. Baik dalam situasi mengajar secara formal, klinik, workshop, maupun sekadar menulis di Twitter. Mengajar adalah belajar, sehingga saya mendapat banyak ilmu juga dari para siswa. Saya bermimpi, musisi Indonesia bisa membuat pergerakan di musik dunia, serta apresiasi penikmat musik Indonesia terus meningkat. Lewat pendidikan, saya ingin mewujudkan mimpi tersebut.

Rumus paling mujarab apa yang dipakai dalam mengajar, agar semua orang yang datang minta dilatih (dilihat dari tingkat keberhasilannya)

Lakukan dulu, teori setelahnya, ulang lagi dalam gerakan spiral ke atas. Dalam belajar bermusik, praktek, pengulangan, dan pengalaman adalah kunci sukses. Saya menganjurkan siswa dan siswi untuk membaca teori dan sejarah tentunya untuk referensi dan memperkaya wawasan. Bagi saya praktek dan pengulangan itu nomor satu.

Apa ukuran seorang murid yang satu dikatakan berhasil, sementara murid yang lain dikatakan tidak berhasil?

Murid yang berhasil adalah mereka yang telah menemukan passion dalam bermusiknya. Sebagai pengajar atau pelatih, saya tidak hanya memberi guidance dalam bentuk teknis maupun teori kepada para murid, tetapi juga inspirasi untuk menumbuhkan atau menemukan passion musik tersebut.

Siapa saja artis yang datang berguru ke sana?

Ada cukup banyak, walau beberapa di antaranya hanya dua-tiga kali. Ada Angga Maliq, Andien, Raisa, Titi DJ, Afgan, Rossa, Sophie Navita, Takaeda, Nina Tamam. Saat ini saya menjadi vocal coach untuk Indonesian Idol 7 di RCTI.

Rata-rata, ‘kesalahan’ apa yang sering ditemui dari murid-murid mas Aziz?

Indra Aziz, Mengajar Vokal Sekaligus Juga Belajar Dari Para Murid

Pertama, terlalu fokus pada teknik yang advanced, istilah-istilah rumit, yang kadang melupakan esensi bermusik itu sendiri. Kedua, banyak murid yang tidak sadar bahwa teknik bernyanyinya bisa menimbulkan vocal fatigue.

What is your biggest passion right now other than teaching vocals?

My biggest passion other than teaching music, is to be a good father for my son.

Ada lagi yang ingin disampaikan oleh mas Indra Aziz?

Saat ini semua tentang vokal dan musik, saya salurkan lewat VokalPlus. Anda bisa follow @vokalplus di Twitter dan banyak video kami di YouTube.com/vokalplus.

Terima kasih!

Indra Aziz
Founder & CEO
www.vokalplus.com

(@edofumikooo)