Arsip Tag: pedal distorsi

Tips Memilih Pedal Distorsi yang Bagus oleh @LittleWolvie

Kamarmusik.net, JAKARTA – Kali ini Kamar Musik akan bicara tentang distorsi. Lebih spesifiknya adalah seputar bagaimana sih cara dalam memilih pedal distorsi yang bagus. Beberapa pertanyaan yang suka saya dengar saat saya sedang bekerja sebagai sales di toko musik.

“Bro, gue mau nyari efek distorsi kayak gitaris A dong.”

Satu hal yang perlu kalian ingat, rata-rata gitaris pro kelas dunia mengambil drive/distorsi tone mereka dari AMPLIFIER. Jika kalian perhatikan, seperti banyak gitaris metal yang memakai amplifier gitar Mesa Boogie, Marshall banyak dipakai oleh para gitaris musik rock.

Jika emang tone dari gitaris-gitaris tertentu ingin kalian kejar dengan sebuah pedal stompbox, bukan nggak mungkin, tapi akan agak sulit untuk menyerupai persis 100% tone dari gitaris yang kalian kejar.

Kata yang Sering ditemukan Dalam Memilih Pedal Distorsi yang Bagus

Untuk di awal, mari kita bahas tentang tipe tipe distorsi, seperti Overdrive, Distortion, Fuzz, Preamp, Amp Sim (Amplifier Simulator). Kita bahas satu per satu yuksss.

Overdrive

Overdrive adalah tone dan gain yang ditemukan kalau sinyal clean dari gitar kalian diboost sampai titik peaking sinyal tersebut dan membuat tone lebih punchy. Tipe pedal ini banyak digunakan gitaris untuk memboost channel clean dari amplifier untuk mendapat tone yang umumnya disebut “bluesy”. Salah satu contoh yang menggunakan sistem drive ini adalah Stevie Ray Vaughan.

Namun banyak juga gitaris menggunakan pedal jenis ini untuk memboost amplifier yang udah terdistorsi untuk menguatkan sinyal dikala sedang lead/solo agar volume dan gain dapat sedikit bertambah dan lebih maju di dalam mixing band yang tercampur dengan bass, drum, dan lainnya.

Beberapa contoh yang populer untuk pedal drive seperti ini adalah Ibanez Tubescreamer, BOSS SD-1, Digitech Bad Monkey Tube Overdrive, dan sebagainya.

Distorsi

Distorsi adalah apa yang terjadi bila gain beneran ditembak sampai “menutupi” sinyal gitar dengan kadar yang jauh melebihi overdrive. Banyak gitaris menggunakan pedal ini untuk membuat channel clean amplifier seperti tone amplifier full-stack, atau memboost karakter distorsi ampli, seperti Steve Vai dengan BOSS DS-1 yang dimodif untuk memboost sinyal dari amplifier Carvin Vai Legacy nya.

Beberapa contoh dalam memilih pedal distorsi yang bagus seperti, BOSS DS-1, Proco RAT, Digitech Hot Head, dll.

Fuzz

Fuzz ialah tone yang distorsinya membuat sinyal seolah keluar dari speaker yang sudah aus dan sobek. Tone yang dihasilkan punya ciri khas tajam dan trebly. Beberapa musisi era 60s dan 70s, banyak yang merobek cone speaker mereka dengan menusukkan obeng, pensil, dan benda tajam lainnya.

Tujuannya untuk mendapatkan ciri khas tone fuzzy seperti Link Wray dan banyak gitaris yang terkenal dengan tone fuzzy nya yang khas, macam Jimi Hendrix, Pete Townshend dari The Who, Eric Clapton dari Cream dalam beberapa albumnya.

Beberapa pedal dari Fuzz ini memiliki reputasi yang sangat terkenal karena karakter tone suaranya yang khas, seperi Arbiter Fuzz Face, Electro-Harmonix Big Muff yang dipopulerkan oleh Hendrix, Santana, dan banyak gitaris lainnya, serta Proco RAT dengan beberapa setting-an tertentu.

Preamp

Isi amplifier ada Pre-Amp dan Power-Amp. Pre-Amp memberi coloring pada tone sinyal, power-amp memberi energi untuk membunyikan speaker yang tersambung dengan amplifier. Ada beberapa pedal yang fungsinya menggantikan preamp dari amplifier sehingga tone yang dihasilkan udah jadi. Kalau masuk ke amplifier, channel yang digunakan bukan input, tetapi fx loop return.

Fungsi fx loop adalah channel yang mem by pass bagian preamp dari amplifier sehingga chain yang terjadi adalah gitar -> pedal preamp -> power amp amplifier gitar. Beberapa pedal preamp gitar yang terkenal seperti Hughes & Kettner Tubeman, Damage Control Demonizer, dan preamp berbentuk rack module seperti TECH21 PSA-1, ENGL E530.

Amplifier Simulator

Yang terakhir adalah pedal yang mensimulasikan tone keseluruhan sebuah ampli, baik channel clean atau drivenya, sehingga output yang dihasilkan menyerupai ampli lengkap dan memiliki opsi untuk output yang ditembus langsung ke mixer.

Beberapa contohnya adalah, TECH21 SansAmp GT2, TriAC, TECH21 Character Series (Blonde untuk simulasi ampli fender, Liverpool untuk VOX, Leeds untuk HI-WATT, British untuk Marshall, dst), AMT F1, P1, S1, R1, M1, dan sebagainya.

Demikian artikel singkat yang saya tulis untuk memudahkan pemahaman para gitaris dalam pencarian kalian untuk memilih pedal distorsi yang bagus.

Author: @LittleWolvie

Editor: edofumikooo