Arsip Tag: hip hop

Nganchuk Crew, Band Indie Nyentrik dari Kota Malang. Kita Kenalan Yukss

Kamarmusik.net, JAKARTA – Banyak media mainstream ogah memberitakan band-band indie dengan alasan “nggak penting” dan “menurunkan traffic“. Kamar Musik, sebaliknya. Band indie layak dan pantas untuk mendapat panggung publikasi. Asal kamu tahu, band-band indie punya massa super fanatik lho. Contohnya, Nganchuk Crew.

Band-band indie terkenal kritis dalam menyuarakan aspirasi masyarakat kelas bawah (wong cilik). Penggemar mereka loyal dan rela merogoh dalam-dalam uang tabungan demi nonton konser, membeli CD, bahkan memborong merchandise. Fans mereka bukan settingan atau kumpulan alay yang doyan ngebully orang di media sosial.

Band indie yang terpantau radar Kamar Musik seperti Nganchuk Crew ini punya jutaan massa luar biasa di daerah Malang, Jawa Timur. Nganchuk Crew ini bukan band indie biasa. Mereka memilih hip hop, rap explicit, atau rap kosroh sebagai genre musik. Lagu-lagu mereka pun sangat nyentrik dan uniknya dengan memakai bahasa Jawa.

Ini Daftar Lagu Nganchuk Crew yang Sering Ditongkrongin Fans di YouTube

Nganchuk Crew, Band Indie Nyentrik dari Kota Malang. Kita Kenalan Yukss

Coba kamu stalking karya-karya unik mereka di YouTube. Sebut saja “Cenkghoer”, “Koncoku Gathel”, “Pring Cagak Radio”, “Ayo Mendem”, “Mrs Heppy Me Kibau”, “Sarap Maneh”, “Gak Mbois”, sampai “Utang”. Di lagu terkahir disebut, Nganchuk Crew berkolaborasi dengan Goodboy Jimmy.

Lirik-lirik bernuansa gokil, somplak, dan konyol mereka tuangkan ke dalam lagu. Karya mereka, ternyata lumayan disukai di kanal YouTube. Sebut saja “Cenkghoer” (362 ribu penonton), “Koncoku Gathel” (300 ribu penonton), “Pring Cagak Radio” (233 ribu penonton, “Ayo Mendem” (226 ribu penonton), “Utang” (196 ribu penonton).

Kebayang Untuk Menerjemahkan Lagu-Lagu Bahasa Jawa Milik Nganchuk Crew?

Nganchuk Crew, Band Indie Nyentrik dari Kota Malang. Kita Kenalan YukssData ini Kamar Musik suguhkan pada hari Kamis (12/5/2016). Semoga setelah berita ini mengudara, tambah rame lagi yang penasaran sama band yang bernaung di bawah poemSgate production ini.

Dalam situs mesin pencari Google, belum banyak info yang mengulas sepak terjang band yang beranggotakan Koko, Sigit, Afratese, Marga O, dan Eko. Kalau kamu pengin kenalan lebih jauh dengan Nganchuk Crew, langsung dah follow Twitter mereka ya, @NC_TanpaManager.

(@edofumikooo)

Crystal Opera Tebarkan Semangat Mencintai Indonesia Lewat Tanah Airku

Kamarmusik.net, JAKARTA – Banyak cara yang bisa dilakukan musisi dalam mengapresiasi hari kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya telah dibuktikan oleh Crystal Opera. Rapper yang pernah berduet dengan Young Lex di lagu “Kunci” ini merecycle lagu “Tanah Airku” ciptaan Ibu Soed ke dalam balutan musik hip hop.

Crystal Opera yang telah wara-wiri selama 10 tahun lebih ini ingin membangkitkan semangat nasionalisme ke semua penikmat musiknya. “Tanah Airku” dipilih menjadi singel jagoan Crystal Opera dalam album keduanya, 175 KM. Sebelum itu, Emil lebih dahulu terjun ke industri musik melalui album pertama 100% yang keluar pada tahun 2005.

Dalam album “175 Km” berisi 19 lagu yang semuanya asik dan sayang jika tidak didengarkan. Dalam proses pembuatan album ini, Crystal Opera dibantu oleh musisi macam Doniel “Neo”, Igor “Saykoji”, Wizzow “Batik Tribe”.

Mengapa Crystal Opera Pilih Syuting Video Tanah Airku di Luar Indonesia?

Crystal Opera Tebarkan Semangat Mencintai Indonesia Lewat Tanah AirkuUniknya, pemilik nama lengkap Muhammad Emil ini memilih Singapore sebagai lokasi syuting video musik “Tanah Airku”. Muncul pertanyaan yang menggelitik. Kenapa sih syutingnya bukan di Indonesia?

“Awalnya market album ini ditujukan untuk WNI yang tinggal di luar negeri. Saya terinspirasi oleh cerita beberapa teman yang sekolah, kuliah, dan bekerja di luar negeri. Mereka sangat merindukan tanah airnya. Tapi apa daya, karena aktivitasnya mereka susah untuk bisa pulang ke negaranya,” lontar Crystal Opera ke Kamar Musik.

Cowok yang ultah saban tanggal 31 Oktober ini bilang, ia gak asal comot lirik untuk versi rapnya lho.

“Dari semua lagu di album, track ini yang tersulit. Saya nggak bisa sembarangan memilih penambahan kata-kata, karena ini lagu nasional. Alhamdulillah, lagunya banyak yang suka. Di Malaysia dan Singapore, ‘Tanah Airku’ menjadi favorit. Bahkan di i-Tunes, lagu ini nongkrong di jajaran teratas best seller,” papar cowok yang hobi main basket ini.

Meski albumnya laris manis di negara orang, Emil merindukan musiknya juga bisa mendapat tempat di negeri ini.

“Dari situ, saya tergerak kenapa album ini harus rilis juga di Indonesia. Momennya pun pas dengan suasana perayaan hari kemerdekaan,” sambung cowok yang memproduseri langsung album 175 KM ini.

(@edofumikooo)