Arsip Tag: hari kemerdekaan

Tahun Boleh Berganti, Tapi Album Intersisi Musikimia Selalu Nancep di Hati

Kamarmusik.net, JAKARTA – Musikimia adalah juara! Musikimia adalah band yang lagu-lagunya mampu membuat hari-harimu lebih berwarna. Dua single mereka di album Intersisi – “Dan Bernyanyilah” dan “Bertahan Untukmu” terbukti ampuh dalam menepis kebosanan para pecinta musik Indonesia dengan warna musik yang gitu-gitu aja.

Ketika Musikimia Mampu Membuat Dunia Terpana!

Tahun Boleh Berganti, Tapi Album Intersisi Musikimia Selalu Nancep di Hati

Musikimia bukan hanya dicintai di Indonesia, tapi juga karyanya sangat digemari di negara tetangga. Dua piala dari Anugerah Planet Muzik 2016 kemarin adalah sebuah fakta. Andi Fadly Arifuddin (vokal), Rindra Risyanto Noor (bass), Stephan Santoso (gitar) dan Surendro Prasetyo (drum) berhasil mengukir prestasi sebagai pemilik lagu terbaik dan grup band terbaik.

Nggak ada alasan buat kamu untuk nggak menyukai album Intersisi ketika melihat sederet musisi besar yang ikutan mengeroyok musik band yang terbentuk pada 17 Agustus 2012 atau bertepatan dengan Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-67. Sebelum merilis album, Musikimia berhasil memikat hati masyarakat lewat single yang paling rame dicari di Google, “Apakah Harus Seperti Ini”.

Album Intersisi merupakan sebuah album yang sangat istimewa. Nama Intersisi dimaknai sebagai penyatuan berbagai sisi berbeda dalam satu titik. Seperti halnya semboyan Bhineka Tunggal Ika, maka album ini kemudian beken disebut “Bhineka Tunggal Musik”. Mulai genre rock, pop, blues, metal, reggae, sampai keroncong pun hadir di album yang resmi dirilis pada 1 Februari 2016 tersebut.

Apa yang Terjadi Ketika Para Jawara Musik Mengeroyok Album Intersisi?

Tahun Boleh Berganti, Tapi Album Intersisi Musikimia Selalu Nancep di Hati

Keempat nama personel Musikimia aja udah sebuah jaminan mutu. Apalagi ketika mereka berkolaborasi dengan 5 Co Producer hebat demi menyatukan musik dari jenis yang berbeda-beda. Kamar Musik harus menyebut lebih dulu nama Nikita Dompas. Berkat campur tangannya, meluncur deh 2 single yang dipilih untuk maju duluan “Dan Bernyanyilah dan “Bertahan Untukmu”.

Kalau mau jujur nih ya, semua lagu di album Intersisi memiliki kekuatan yang berimbang. Boleh jadi orang nggak akan banyak bertanya, mana single berikut yang akan diramaikan di radio? Semua kandidat lagu punya level musikalitas di atas rata-rata. Nggak percaya? Yuk kita perhatikan bersama.

Ada lagu “Redam” dan “Pesanku”. Musikimia memilih Eben Burgerkill untuk menjadi Co Producer dari kedua lagu itu. Lalu “Hangus” dan “Meski Kau Tak Ingin”. Kebayang dong seperti apa suasana keren kedua lagu tadi ketika vokalis Gugun Blues Shelter yang ditunjuk jadi Co Producer nya?

Berikutnya “Taman Sari Indonesia” dan “Sebebas Alam”. Bondan Prakoso yang diamanahkan untuk jadi Co Producer kedua lagu tersebut, kiprahnya udah nggak perlu diragukan lagi. Lagu yang pertama disebut salah satu bentuk penghormatan personel Musikima kepada musisi-musisi legendaris Indonesia. “Taman Sari Indonesia” adalah sebuah karya Franky Sahilatua yang belum sempat dirilis.

Terakhir dan yang nggak kalah canggih yaitu lagu “Hitam Tak Selalu Gelap” dan “Issue”. Khusus untuk lagu ini Fadly dkk menyerahkan penggarapannya ke Stevi Item. Kakak ipar aktor Iko Uwais yang berkontribusi positif dalam melejitkan Andra and the Backbone dan Deadsquad.

Sisi menarik lain dari album Intersisi adalah Musikimia juga bersenyawa dengan Iksan Skuter dan Sekar Ayu Asmara di track “Sebebas Alam”. Dari yang awalnya hanya sebuah tulisan puisi, Musikimia lalu mengolahnya dengan baik ke dalam sebuah lagu. Keempat personel Musikimia pun pede menyebut bahwa album ini merupakan torehan karya terbaik mereka selama berkarier di musik.

Sebelum tahun 2016 berlalu, Kamar Musik rekomen banget nih agar kamu bisa memiliki dan mengoleksi karya orisinal Musikimia. Beli albumnya dan nikmati karyanya, Salam Senyawa!

(@edofumikooo)

Crystal Opera Tebarkan Semangat Mencintai Indonesia Lewat Tanah Airku

Kamarmusik.net, JAKARTA – Banyak cara yang bisa dilakukan musisi dalam mengapresiasi hari kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya telah dibuktikan oleh Crystal Opera. Rapper yang pernah berduet dengan Young Lex di lagu “Kunci” ini merecycle lagu “Tanah Airku” ciptaan Ibu Soed ke dalam balutan musik hip hop.

Crystal Opera yang telah wara-wiri selama 10 tahun lebih ini ingin membangkitkan semangat nasionalisme ke semua penikmat musiknya. “Tanah Airku” dipilih menjadi singel jagoan Crystal Opera dalam album keduanya, 175 KM. Sebelum itu, Emil lebih dahulu terjun ke industri musik melalui album pertama 100% yang keluar pada tahun 2005.

Dalam album “175 Km” berisi 19 lagu yang semuanya asik dan sayang jika tidak didengarkan. Dalam proses pembuatan album ini, Crystal Opera dibantu oleh musisi macam Doniel “Neo”, Igor “Saykoji”, Wizzow “Batik Tribe”.

Mengapa Crystal Opera Pilih Syuting Video Tanah Airku di Luar Indonesia?

Crystal Opera Tebarkan Semangat Mencintai Indonesia Lewat Tanah AirkuUniknya, pemilik nama lengkap Muhammad Emil ini memilih Singapore sebagai lokasi syuting video musik “Tanah Airku”. Muncul pertanyaan yang menggelitik. Kenapa sih syutingnya bukan di Indonesia?

“Awalnya market album ini ditujukan untuk WNI yang tinggal di luar negeri. Saya terinspirasi oleh cerita beberapa teman yang sekolah, kuliah, dan bekerja di luar negeri. Mereka sangat merindukan tanah airnya. Tapi apa daya, karena aktivitasnya mereka susah untuk bisa pulang ke negaranya,” lontar Crystal Opera ke Kamar Musik.

Cowok yang ultah saban tanggal 31 Oktober ini bilang, ia gak asal comot lirik untuk versi rapnya lho.

“Dari semua lagu di album, track ini yang tersulit. Saya nggak bisa sembarangan memilih penambahan kata-kata, karena ini lagu nasional. Alhamdulillah, lagunya banyak yang suka. Di Malaysia dan Singapore, ‘Tanah Airku’ menjadi favorit. Bahkan di i-Tunes, lagu ini nongkrong di jajaran teratas best seller,” papar cowok yang hobi main basket ini.

Meski albumnya laris manis di negara orang, Emil merindukan musiknya juga bisa mendapat tempat di negeri ini.

“Dari situ, saya tergerak kenapa album ini harus rilis juga di Indonesia. Momennya pun pas dengan suasana perayaan hari kemerdekaan,” sambung cowok yang memproduseri langsung album 175 KM ini.

(@edofumikooo)