Kamarmusik.net, JAKARTA – Indra Azis adalah pengajar vokal yang mempunyai passion di bidangnya, tetapi juga sekaligus performer yang paham akan situasi praktek di lapangan. Berikut interview kami dengan Indra Aziz…
Mas, boleh tahu biodatanya? (tempat tanggal lahir, nama lengkap,dan panggilan)
Mohammad Abdullah Aziz, Jakarta, 03/10/78, Indra Aziz.
“Teacher by day, performer by night” menarik nih, Konsepnya gimana ya jelasnya?
Ya… kebetulan saya saat ini menjalani keduanya, yaitu mengajar dan perform. Berhubung saya mengajar di perguruan tinggi musik, maka jadwalnya dari pagi sampai sore hari. Dengan begitu saya masih bisa melakukan performance di malam harinya. Menurut saya itu merupakan nilai plus bagi seorang pengajar musik, karena banyak pelajaran berharga di lapangan yang bisa dibagi dengan para siswa.
What motivates you to be a teacher, sementara anda sendiri adalah performer?
Saya percaya salah satu job desk seorang musisi adalah membagikan ilmunya. Baik dalam situasi mengajar secara formal, klinik, workshop, maupun sekadar menulis di Twitter. Mengajar adalah belajar, sehingga saya mendapat banyak ilmu juga dari para siswa. Saya bermimpi, musisi Indonesia bisa membuat pergerakan di musik dunia, serta apresiasi penikmat musik Indonesia terus meningkat. Lewat pendidikan, saya ingin mewujudkan mimpi tersebut.
Rumus paling mujarab apa yang dipakai dalam mengajar, agar semua orang yang datang minta dilatih (dilihat dari tingkat keberhasilannya)
Lakukan dulu, teori setelahnya, ulang lagi dalam gerakan spiral ke atas. Dalam belajar bermusik, praktek, pengulangan, dan pengalaman adalah kunci sukses. Saya menganjurkan siswa dan siswi untuk membaca teori dan sejarah tentunya untuk referensi dan memperkaya wawasan. Bagi saya praktek dan pengulangan itu nomor satu.
Apa ukuran seorang murid yang satu dikatakan berhasil, sementara murid yang lain dikatakan tidak berhasil?
Murid yang berhasil adalah mereka yang telah menemukan passion dalam bermusiknya. Sebagai pengajar atau pelatih, saya tidak hanya memberi guidance dalam bentuk teknis maupun teori kepada para murid, tetapi juga inspirasi untuk menumbuhkan atau menemukan passion musik tersebut.
Siapa saja artis yang datang berguru ke sana?
Ada cukup banyak, walau beberapa di antaranya hanya dua-tiga kali. Ada Angga Maliq, Andien, Raisa, Titi DJ, Afgan, Rossa, Sophie Navita, Takaeda, Nina Tamam. Saat ini saya menjadi vocal coach untuk Indonesian Idol 7 di RCTI.
Rata-rata, ‘kesalahan’ apa yang sering ditemui dari murid-murid mas Aziz?
Pertama, terlalu fokus pada teknik yang advanced, istilah-istilah rumit, yang kadang melupakan esensi bermusik itu sendiri. Kedua, banyak murid yang tidak sadar bahwa teknik bernyanyinya bisa menimbulkan vocal fatigue.
What is your biggest passion right now other than teaching vocals?
My biggest passion other than teaching music, is to be a good father for my son.
Ada lagi yang ingin disampaikan oleh mas Indra Aziz?
Saat ini semua tentang vokal dan musik, saya salurkan lewat VokalPlus. Anda bisa follow @vokalplus di Twitter dan banyak video kami di YouTube.com/vokalplus.
Terima kasih!
Indra Aziz
Founder & CEO
www.vokalplus.com