Kamarmusik.net, JAKARTA – Yuhuuu… akhirnya Dewi Perssik mempertegas eksistensinya sebagai penyanyi dangdut laris dengan merilis album terbarunya yang berjudul Semua Karena Cinta. Album studio ke-2 berisi 10 lagu ini seakan kembali mengisi kehampaan setelah ia merilis album pertamanya sekitar 13 tahun lalu.
Di album yang diproduksi label Pelangi Records ini, Dewi Perssik menjagokan single berjudul sama dengan nama albumnya. Tentu ada alasan kuat kenapa Depe memilih single ciptaan Don Kinol ini. Ternyata, “Semua Karena Cinta” merupakan lagu yang nggak pernah absen di request oleh penggemarnya ketika ia bergoyang di atas panggung.
“Lagu ini sudah setahun wara-wiri di sinetron. Setiap saya manggung sampai ke daerah pelosok sekalipun, masyarakat selalu meminta saya membawakan lagu ini,” tutur pemilik nama asli Dewi Murya Agung ini mengenalkan album anyarnya di hadapan wartawan di KFC Kemang, hari Kamis (13/4) kemarin.
Lagu Baru Lebih Ngepop, Dewi Perssik Sengaja Meminimalisir Irama Dangdut?
Single “Semua Karena Cinta” ini memang terdengar lebih sederhana, tapi beatnya yang penuh semangat seakan menunjukan kematangan Dewi Perssik dalam bermusik. Berbalut notasi yang nggak terlalu rumit, lagu yang dinyanyikan dengan gaya pop ini tetap terasa easy listening. Sebuah terobosan baru karena dalam single-single sebelumnya, nuansa dangdutnya lumayan kental. Apa iya ia mulai menjaga jarak dari genre dangdut murni?
Di bilang iya, jawabnya nggak. Tapi dibilang nggak, bisa jadi iya. Hadirnya instrumen gendang di lagu ini membuktikan bahwa Dewi Perssik tetap nggak bisa lepas dari dangdut. Muatan lirik “Semua Karena Cinta” menyiratkan pesan agar kita semua nggak harus terus menoleh ke belakang. Songsong lah hari esok lebih indah. Yaa…. semua yang dilakukan atas nama cinta, pasti akan menghasilkan sesuatu yang juga baik.
“Iyaaa, Alhamdulillah saya bisa kembali merilis album kedua. Terasa banget udah lama saya nggak ngeluarin album, terakhir itu kalau nggak salah tahun 2004. Setelah itu saya lebih banyak merilis single, main sinetron dan film,” lontar pedangdut yang namanya sempat melejit lewat single yang juga jadi theme song sinetron, “Mimpi Manis”.
Selain lagu tersebut, biduan dangdut kelahiran Jember 16 Desember 1985 ini juga memiliki single yang nggak kalah ciamiknya yaitu “Indah Pada Waktunya”. Sebuah lagu yang menjadi theme song sinetron Centini di MNC TV. Tahun 2016 lalu, Depe juga mengeluarkan album kompilasi bertajuk Dangdut Terlaris. Album berisi 10 track dengan single utamanya “Halalin Aku”. Sejumlah penyanyi lain seperti Soimah dan Inul Daratista turut menyumbangkan suaranya.
“Sekarang di Pelangi Records, saya diminta membuat album untuk kenangan bagi seluruh penggemar. Jadi nggak kenangan punya film dan sinetron aja, karena saya dikenal lebih dahulu oleh masyarakat lewat musik,” ceplosnya.
Belasan Tahun Tanpa Album Baru
Pedangdut yang juga eksis sebagai aktris film, juri ajang pencarian bakat, dan pemain sinetron ini pertama membawakan lagu-lagu dangdut yang kemudian dirilis dalam sebuah album Bintang Pentas pada tahun 2003-2004 silam. Setelah itu, putri dari pasangan H. M. Aidil dan Hj. Sri Muna itu lebih banyak merilis single.
Album perdananya dahulu pun juga berisi 10 buah lagu. Lagu “Bintang Pentas” didaulat menjadi lagu andalannya. Dewi Perssik kemudian semakin populer dengan goyang gergaji yang menjadi ciri khasnya.
Juri D’Academy 4 ini juga pernah berduet dengan beberapa musisi hebat di tanah air. Sebut saja lagu “Hikayat Cintaku” yang duet bersama Glenn Fredly (2008), “Diam Diam” yang duet bersama Ahmad Dhani (2010), “Mata Hati” yang duet bersama Roy Jeconiah (2013), dan masih banyak sederet lagu duet lainnya.
Dewi Perssik menuturkan, album barunya ini sudah mulai dijual di seluruh store KFC di seluruh Indonesia pada tanggal 1 Maret 2017 kemarin. Penjualannya pun lumayan oke lho. Sampai berita ini diturunkan, album Semua Karena Cinta telah ludes terjual sebanyak 60 ribu lebih keping.
Kita doakan bareng-bareng deh, semoga pemeran sinetron Nadin di Antv ini bisa meraih angka penjualan album yang fantastis untuk genre musik dangdut.