Arsip Tag: momo geisha

Noah, Album Seperti Seharusnya: Kharisma yang Tak Musnah

Kamarmusik.net, JAKARTA – Noah – yang dulunya adalah Peterpan – adalah sebuah kharisma dan karya. Band yang beranggotakan Ariel (vokal), David (kibor), Lukman (gitar) , Reza (drum) dan Uki (Gitar) kini menuangkan karya mereka dalam album bertajuk Seperti Seharusnya.

Noah Lahir, Setelah Ariel Kembali Hadir

Adalah Ariel sebagai garda depan band ini yang tak bisa dipungkiri memiliki kharisma tak biasa. Setelah harus dua tahun di bui dengan alasan hukum yang masih dipertanyakan, para penggemarnya seperti menemukan oase di tengah padang pasir melihatnya kembali.

Teman-temannya dengan setia menanti dan kini mereka telah menghasilkan karya setelah didahului album Suara Lainnya yang waktu itu belum menggunakan nama Noah (hanya mencantumkan nama personilnya). Sebuah album yang berisi instrumentasi karya-karya mereka di band terdahulu (hanya satu karya berisi vocal Momo Geisha).

Sebelum bernama Noah, mereka (minus David) bersama personil lama menghasilkan sebuah lagu “Mimpi Yang Sempurna”. Lagu ini terdapat di album kompilasi Kisah 2002 Malam (2002) inilah yang mengantar mereka menuju sukses, menapak dunia rekaman dan menghasilkan album Taman Langit (2003), Bintang di Surga (2004), Ost. Alexandria (2005), Hari yang Cerah (2007) dan The Best of (Sebuah Nama Sebuah Cerita) (2008).

Karya-karya mereka di album-album tersebut menghasilkan banyak penghargaan, bukan hanya karena angka penjualan yang fantastis tapi juga konser-konser mereka yang dirancang tak lazim seperti konser maraton di enam provinsi dalam waktu 24 jam. Dan kini, Ariel, David, Lukman, Reza dan Uki sebagai Noah telah siap kembali meramaikan dunia industri musik Indonesia dengan album baru mereka, Seperti Seharusnya.

The Album

Desain sampul album ini berwarna putih seakan melambangkan sebuah lembaran baru babak perjalanan karier mereka. Pemberian sedikit warna pada wajah-wajah personil Noah memberi sentuhan artistik untuk tak sekedar hitam putih.

Album yang berisi sepuluh lagu ini hanya menyisakan satu lagu yang tak bertema cinta yaitu “Raja Negeriku” di track pertama. Lagu ini nampaknya “menggugat” keberadaan negeri ini untuk sebuah perubahan.

Dan terdengar, deru suara

Sapa jiwaku, sapa seluruh bangsaku

Aaa… Perih tangismu, perih jiwamu

Tersisihkan oleh kawanan hitam

Oh semua telah lelah menanti

Mungkinkah lagu ini sebuah jeritan atas apa yang dialami Ariel?

Dari kesembilan lagu, lagu “Separuh Aku” yang diciptakan oleh anggota baru, David dan Ihsan (additional bassist), sudah akrab terdengar dimana-mana. Selain itu, terdapat lagu lama ciptaan Ryan Kyoto, “Sendiri Lagi”, yang dulu dinyanyikan sang legenda, Chrisye, di album Sendiri Lagi (1993).

Terdapat satu lagu ciptaan Rian D’MASIV berjudul “Hidup Untukmu, Mati Tanpamu” dan selebihnya ciptaan personel Noah. Lagu “Jika Engkau”, “Ini Cinta”, “Terbangun Sendiri”, “Tak Lagi Sama” selanjutnya bisa menjadi hits karena lagu-lagu ini memang ciri mereka.

Sembilan lagu di album ini bertemakan cinta dengan cerita tentang harapan, penyesalan, ketulusan sebuah hubungan. Inilah karya yang telah ditunggu banyak pendengar musik Indonesia. Lantunan vokal Ariel yang banyak membius wanita tentunya akan semakin membawa pendengarnya larut ketika membaca baris demi baris lirik-lirik lagu di album ini. Pesona dan kharisma Ariel memang istimewa. Lagu-lagu yang dihasilkan suaranya selalu ditunggu.

The Distribution

Untuk band seperti Noah, sebenarnya tak ada alasan untuk meragukan distribusi. Distribusi lewat mana saja, banyak yang mencari dan bersedia membeli. Sistem bundling dengan makanan cepat saji bisa menambah gelembung volume yang besar dalam waktu cepat.

Perlu dipikirkan cara penjualan lain dimana gerai makanan cepat saji tak memiliki outlet di kabupaten tertentu atau di kecamatan, misalnya dengan penjualan online. Jika antusiasme fans untuk memiliki produk asli tak ditanggapi dengan cepat, mereka bisa saja melirik cara cepat memiliki albumnya dengan cara membeli bajakan.

Rilis album yang dibarengi dengan rentetan konser “Born To Make History” di beberapa kota di Indonesia tentunya bisa membuat penjualan album ini semakin laris asalkan di setiap konser mereka juga menyediakan penjualan langsung karena penjualan langsung di event konser terbukti manjur mengangkat angka penjualan fisik album.

Semoga kehadiran Noah dan pesona serta kharisma Ariel yang tak musnah bisa kembali menggairahkan pendengar musik Indonesia untuk tak hanya memuji pujaannya namun juga mengapresiasi dengan cara membeli produk asli asalkan sistem distribusinya bisa mereta ke seluruh penjuru nusantara.

Teks : Tj Singo (@singolion), Penikmat Musik Indonesia

Editor : Doddy Irawan