Arsip Kategori: Berita

Berita dan info menarik terbaru seputar dunia musik Indonesia. Mengabarkan berita baik, kisah di balik karya, dan cerita tanpa gosip. Artis, orang-orang di balik layar produksi sebuah karya, tips ,review cd, fashion dan segudang informasi menarik lainnya.

Ini Alasan Wima Membelah Hatinya Dari J-Rocks ke Arkenstoned

Kamarmusik.net, JAKARTA – Belum lama ini Kamar Musik menghidangkan artikel tentang band Arkenstoned. Itu lho band mathcore asal Jakarta yang merilis single “Survival Mode”, liriknya bisa membantu kamu tetap semangat untuk memperjuangkan hidup. Salah satu personelnya itu adalah Wima, pencabik bass grup band J-Rocks.

Ia berbicara tentang keputusannya untuk melabuhkan hati dan mantap bergabung bersama Arga Hermann (vokal), Indra Rockcat (gitar), Radit Nugroho (gitar), dan Sobron Haki (drum). Berikut curhat blak-blakan Wima, ternyata…

Wima, ini band project-an lo ke berapa selama di J-Rocks yaaa?

Arkenstoned adalah band project-an rekaman pertama gue di luar J-Rocks. Bermusik di jalur musik underground udah jadi obsesi gue sebelum J-Rocks terbentuk. Setelah belasan tahun, akhirnya terealisasi juga lewat Arkenstoned.

Apa sih alasan lo tertarik masuk ke band ini?

Kenapa akhirnya gue gabung, udah pasti karena musiknya ya. Beda jauh deh dengan J-Rocks. Pada akhirnya, ini yang menantang gue ada di tiap proses kreatif saat rekamannya.

Emang sengaja merilis lirik lagu dalam bahasa Inggris atau gimana?

Untuk lirik, sepenuhnya kami serahkan ke Arga. Kenapa bahasa Inggris, kebetulan cocok dengan musiknya. Arga selaku penulis lirik, lebih mudah menerjemahkan tema lagu ke dalam bahasa lirik menggunakan bahasa Inggris.

Segmen yang lo incar lewat band ini siapa aja?

Untuk segmen sih, kami nggak membatasi ya. Mau siapa pun dia, oke. Selama mereka cocok dengan musik Arkenstoned. Udah gitu, kami juga masih dalam tahap awal memperkenalkan musik Arkenstoned.

Tengkiiuuu buat sesi Q&A yang menyenangkan. Semoga sukses dan awet ya

(@edofumikooo)

Biar Gak Dicap Penakut, Raih Keberanianmu Lewat Lagu Bangkit nya Nidji

Kamarmusik.net, JAKARTA – Banyak cara dalam melawan rasa takut. Masak iya, hanya karena beratnya masalah trus membuat nyali kamu jadi ciut? Ayo dong bangkit dan jangan menjadi orang pengecut. Kurang lebih pesan keren itu yang ingin disampaikan grup band Nidji lewat single terbaru mereka berjudul “Bangkit”.

Bukan cuma liriknya saja yang kece. Musiknya yang menghentak dan bertenaga, dijamin nggak bakal membuat kamu jadi memble. Lagu ini pun berhasil dirampungkan oleh anak-anak Nidji di studio dalam waktu kilat.

“Kami mampu menyelesaikan lagu ‘Bangkit’ kurang lebih 4 jam. Awalnya sulit juga menemukan musik yang cocok untuk lagu ini. Beruntung, dalam 45 menit terakhir idenya bisa ngebul,” lontar sang frontman, Giring Ganesha.

Lagu “Bangkit” ini makin mengokohkan Nidji sebagai rajanya pembuat soundtrack musik untuk layar lebar. Judul lagunya sama dengan judul filmnya. Film produksi Kaninga Pictures dan Oreima Films yang baru-baru ini tayang di bioskop merupakan film action-disaster pertama di Indonesia.

Film arahan Rako Prijanto ini menampilkan banyak efek computer-generated imagery yang dikemas secara canggih. Aktor dan aktrisnya pun bertabur bintang. Sebut saja Vino G Bastian, Acha Septriasa, Deva Mahendra, Putri Ayudya, dan lainnya. Film ini berkisah tentang perjuangan tim SAR yang menyelamatkan masyarakat dengan sekuat tenaga dari bencana banjir besar di ibukota Jakarta.

Ini Kata Nidji Ketika Membuat Lagu “Bangkit” Untuk Soundtrack Film

Giring (vokal), Ariel (gitar), Andro (bass), Rama (gitar), Run-D (kibor), dan Adri (drum) mengakui kalau ini soundtrack yang paling inspiratif dalam pengerjaannya. Nggak heran kalau keyword “bangkit” dan “menang” ditegaskan berkali-kali dalam lirik lagu mereka. Ujung-ujungnya, band yang melejitkan hits “Biarlah”, “Disco Lazy Time”, “Hapus Aku”, dan “Bila Aku Jatuh Cinta” itu berusaha menyuarakan pesan kalau menyerah itu bukan pilihan.

Buat kamu yang nggak pengin dikatain bermental tempe, coba deh hayati banget lagu ini. Walau cobaan datang menerpa, jangan putus asa. Taklukkan sesegera mungkin rasa takutmu. Segera bangkit dan raihlah kemenangan.

(@edofumikooo)

Terjadi Kejutan Saat The Rain Syuting Video Musik Berkunjung ke Kotamu

Kamarmusik.net, JAKARTA – Siapa yang udah punya album Jabat Erat The Rain dan dengar lagu “Berkunjung ke Kotamu”? Cihuy lah buat yang udah beli CD nya. Masak rela melewatkan CD berisi trilogi 18 November: “Terlatih Patah Hati”, “Gagal Bersembunyi” dan “Penawar Letih”. Hits yang menggelinding tahun 2013 sampai 2015, melambungkan karier Indra Prasta (vokal, gitar), Iwan Tanda (gitar), Ipul Bahri (bass) dan Aang Anggoro (drum).

Sekarang, Kamar Musik mau nanya lagi nih. Boleh ya, hehe. Siapa yang udah dengerin single terbaru “Berkunjung ke Kotamu”? Kalau udah, gimana.. gimana? Akui aja kalau lagunya keren. Buat yang belum sempet dengerin, buru deh kepoin lagunya. Lewat single “Berkunjung ke Kotamu”, The Rain memberi kejutan lewat warna musik yang merupakan campuran nuansa 60-an dan 90-an. Lumayan fresh lho untuk ukuran barisan lagu populer saat ini.

Beli albumnya, udah. Selanjutnya kamu harus cari tahu seperti apa sih video musik “Berkunjung ke Kotamu”. The Rain sampai bela-belain syuting selama 2 hari di 2 tempat berbeda lho demi memuaskan kebutuhan visual para penggemarnya. Demi pembaca setia, Kamar Musik pun siap sharing keseruannya.

Suasana Tahun 1972, Retro Abisss

Yupss… Indra cs memutuskan menggarap video musik dengan konsep retro. Mencoba setia, The Rain kembali menggandeng Abdi Muda, sutradara muda yang sebelumnya menggarap video musik “Penawar Letih”. Videonya pun dibuat dengan berlatar tahun 1972. Sebuah konsep yang membuat tim produksi kerepotan mencari lokasi yang mendukung. Lebih-lebih syuting dilakukan pada hari kerja agar nggak mengganggu jadwal panggung The Rain.

Memakai Wig dengan Tunggangan Mobil Klasik

Untuk adegan ngeband, The Rain tampil dengan dandanan lawas. Setelan jas lengkap dengan dasi kupu-kupu, lalu memakai wig ala The Beatles.

“Kalau nungguin rambutnya panjang dulu, bisa tahun depan baru syuting,” kata Indra Prasta, sambil tertawa.

Di luar adegan ngeband, video ini seperti potongan sebuah film yang bercerita tentang perjalanan The Rain keluar kota selama 2 hari. Mereka membawa alat musik dengan menempuh jalur darat. Dua buah mobil klasik digunakan dalam adegan perjalanan ini. Sebuah Morris lawas ala Mr. Bean dan Volvo produksi tahun 1968. Nemu aja yaaa…

Hadirnya Tamu Istimewa di Klip Berkunjung ke Kotamu

Melengkapi kejutan video musik “Berkunjung ke Kotamu”, The Rain menghadirkan tamu istimewa yang juga merupakan idola keempat personel The Rain sepanjang masa: Fadly Padi, yang sekarang jadi vokalis Musikimia. Kemunculan Fadly juga unik dan heroik. Fadly tiba-tiba muncul sebagai penyelamat The Rain di saat mobil yang mereka tumpangi mogok di tengah jalan. Masih ada hal-hal nggak terduga yang terjadi di ujung video musiknya lho.

(@edofumikooo)

Demi Kesempurnaan Mau Kamu Cuma Kamu, Govinda Lalui 13 Kali Revisi

Kamarmusik.net, JAKARTA – Yeeaay, Govinda baru aja merilis single baru nih. Track berjudul “Mau Kamu Cuma Kamu” ini resmi dirilis tanggal 26 Agustus kemarin melalui program pemutaran serentak di radio seluruh Indonesia. Niwey, lagu ini nyurhatin apa sih?

Sebelum Kamar Musik beberin lebih dalam, kamu harus tahu kalau “Mau Kamu Cuma Kamu” ini merupakan single ketiga dari album kedua yang bakal dirilis oleh Ifan (vokal), Ade (gitar), Luki (bass), dan Jeje (drum).

Baiklah, kita langsung ke intinya. “Single ini bercerita tentang semangat dan keyakinan seseorang dalam mendapatkan pujaan hatinya. Walaupun sang pujaan hati belum memberikan respon yang baik, bahkan acuh tak acuh, tapi dia tetap yakin bisa mendapatkan cinta dari sang pujaan hati,” buka Ifan, khusus kepada Kamar Musik.

Oh iya, kita throwback yukss. Band yang dulu bernama Domino ini seolah bikin siklus tahunan dalam merilis single. Sebelum “Mau Kamu Cuma Kamu”, Govinda menelurkan “Mantan Terbaik” (2014) dan “Terbiasa Sendiri” (2015).

Kira-kira apa keunikan di balik single anyar ini ya? ” Banyak sekali. Mulai dari proses kreatif, lagu ini adalah lagu pertama yang tercipta dari semua personil Govinda. Masing-masing personel memberikan kontribusi dalam tercipta nya single ini. Proses rekaman juga memakan waktu yang cukup lama. Hal ini karena setiap personil mencoba mengeksplor sound yang ingin ditempatkan dalam aransemen lagu ini,” ungkap produser band Avanindra itu.

Natasha Wilona jadi model video musik “Mau Kamu Cuma Kamu” nya Govinda

“Luki merekam instrumen bass nya di Bandung. Ade dan Jeje merekam instrumen gitar dan drum di Yogya bersama co producer kami, Ferry Efka. Saya merekam nada suara di Jakarta, dibantu oleh Irvan Nat, sebagai vocal director. Setelah itu proses mixing dan mastering kembali dikerjakan oleh Ferry Efka di Yogya,” urai musisi asal Pontianak ini.

Untuk syuting video musik “Mau Kamu Cuma Kamu”, Govinda mempercayakan penggarapannya ke sutradara Agus Riyadi Saputra dan tim Tujuh Semut. Sementara cewek cantik yang menjadi model videonya adalah Natasha Wilona.

Ternyata, ada fakta mengejutkan lain yang bikin lagu ini layak untuk dinikmati sambil menyeruput secangkir kopi.

“Proses mixing yang paling menyita waktu cukup lama. Butuh waktu dan energi untuk mencapai kata puas dari seluruh personel Govinda. Single ini clear setelah melalui fase 13 kali revisi,” ungkap pemilik Kedai Kopi Melayu ini.

Semoga job manggung kalian mengalir deras ya setelah single ini meluncur. Album keduanya, ditunggu juga lho 🙂

(@edofumikooo)

Patah Hati dan Cinta Masa Lalu Bakal Mewarnai Tema Album Baru B.A.G

Kamarmusik.net, JAKARTA – Bulan depan, tanggal 20 September 2016, grup band B.A.G akan berusia 13 tahun. Radit (vokal), Andi (gitar), Epoy (bass), Wanted (gitar), dan Iman (drum) bakal bikin kejutan untuk penggemarnya. Terutama buat mereka yang sering patah hati dan susah move on dari cinta masa lalu.

Kira-kira apa yaaa? Album baru! Ya sebuah full album bakal digelontorkan oleh grup band asal Lampung ini. Album studio ke-3 B.A.G ini bakal memuat 12 lagu. Biar afdol, Kamar Musik siap menghadirkan obrolan seru bareng Andi. Personel yang dari awal emang gape dan langganan dalam menggubah lagu.

“Kegiatan B.A.G sekarang lagi proses penggarapan album ke-3. Alhamdulillah, udah masuk ke tahap mixing dan mastering. Cukup memakan waktu lama sih dalam membuat album ini. Take nya sih sebentar, yang lama itu proses editing nya,” lontar Andi yang tanggal 4 Agustus kemarin umurnya bulat 30 tahun.

Apa yang bikin orang harus nengok dan merapat untuk menyimak lebih intim album baru kalian?

“Sekarang B.A.G lebih mengusung musik-musik era 80-an, cuma kami kemas secara modern. Kebetulan lagunya ciptaan aku semua. Seluruh lagu juga aku yang ngedit semua. Ngeditnya pun juga di studio sendiri,” jelas songwriter yang karyanya lagi laris diburu oleh para penyanyi Indonesia.

Cinta Pada Pandangan Pertama vs Patah Hati

Kakak kandung Iman B.A.G itu melanjutkan cerita bahwa di album ini akan ada selusin track yahud.

“Ya, album ke-3 kami berisi 12 lagu. Ada 10 lagu baru dan 2 lagu lama yang diaransemen ulang dengan versi serta nuansa yang berbeda. Lagu-lagu B.A.G masih bercerita tentang cinta. Baik itu cinta pada pandangan pertama, cinta masa lalu, perpisahan, sampai tentang patah hati,” celetuk Andi yang dipercaya menggarap OST film Winter in Tokyo yang serentak diputar di seluruh bioskop Indonesia pada tanggal 11 Agustus kemarin.

Album ke-3 ini katanya sih bikin beage freaks (julukan fans B.A.G) rada penasaran. Soalnya di album ini nggak lagi dibuai oleh suara vokalis terdahulu, Alosh. Cukup menantang sih untuk bagaimana menghidupkan kembali B.A.G dengan kehadiran Radit, sang vokalis baru.

“Mudah-mudahan, tahun ini bisa rilis albumnya deh. Bulan depan, mungkin kami akan merilis single baru terlebih dahulu,” tutup Andi. Semoga dilancarkan ya semua rencana kalian…

(@edofumikooo)

Tipe Cowok yang Harus Segera Diputusin versi Dewi Luna di Lagu Solaria

Kamarmusik.net, JAKARTA – Tiap hari, selalu bilang cinta. Tiap ketemu, selalu mengumbar sayang. Giliran serius ditantangin untuk melamar, eh itu cowok malah ngacir. Cowok tipe begini nih wajib diwaspadai. Mau enaknya doang. Pas diungkit soal pernikahan, keluar ribuan alasan. Pernah nemuin cowok kayak gini? Ketimbang sakit hati, lebih baik diputusin aja. Kegalauan itu yang kemudian diterjemahkan Dewi Luna lewat lagu berjudul “Solaria”.

Ia merasa capek menghadapi cowok yang punya tipe mirip Solaria karena jiper dalam menerima tantangan. Hal itu lah yang membuat penyanyi asal Cimahi Jawa Barat ini hendak memutuskan hubungan cintanya.

Laki-Laki Nggak Punya Nyali = Solaria

“Capek juga ya memiliki hubungan dengan lelaki yang tergolong jenis Solaria. Oh iya, Solaria itu kependekan dari Sok Laki tapi nggak kayak pRia. Tampan sih. Keren juga. Sayangnya dia nggak punya nyali begitu ditantang untuk melamar,” ungkap penyanyi yang bersama Nagaswara sebelumnya meluncurkan single “Ayank Kamu Ayank Aku Juga” dan “Uget Uget” tersebut.

Apa iya wanita kelahiran 16 Agustus 1988 ini pernah mengalami trauma dengan cowok tipe Solaria? Dewi Luna sih nggak mau ngaku. Ia bilang hanya mengaplikasikan lagu yang diciptakan oleh Don Kinol.

“Mungkin ini pengalaman penciptanya kali ya. Syairnya unik, gampang dicerna, cengkok Sunda modern di bagian kata Solaria juga easy listening. Pokoknya nyaman untuk didengerin berulang-ulang,” ungkap Dewi Luna tertawa.

Penyanyi bernama lengkap Dewi Tikasari ini bukan pemain baru di dunia tarik suara lho. Dewi Luna pernah tergabung di trio Sailormoon pada tahun 2010. Group vokal cewek ini sempat menelurkan 2 single bernuansa melayu yaitu “OMG” dan “Remove Namaku”. Sayang, trio Sailormoon nggak berumur panjang. Dewi yang mulai bernyanyi sejak kecil memutuskan untuk tampil solo. Debut single pun ia rilis, judulnya “Bodo Tapi Jago”.

Dewi Luna lahir dari keluarga TNI. Meski ia bukan dari kalangan musisi, tapi keluarganya tetap mendukung karier bernyanyinya. Berbagai perlombaan menyanyi pun ia ikuti. Bahkan, di usianya yang masih kelas 3 SD, Dewi sudah bisa menghasilkan uang dari talenta nyanyinya. Untuk bisa menembus industri rekaman, bukan hal yang mudah baginya. Wanita pemilik paha dan kaki indah ini sampai pernah berjualan kelapa dan nangka muda segala.

Ia banyak berharap lagu “Solaria” dan lagu-lagu lain yang telah di perdengarkan dapat menghibur seluruh masyarakat Indonesia, terutama para penikmat musik dangdut modern.

(@edofumikooo)

Cerita Seru Lagu Satu Kata dan Bocoran Album 3 Dekade Ita Purnamasari

Kamarmusik.net, JAKARTA – Happy Birthday Ita Purnamasari. Tanggal 15 Juli lalu, Ita Purnamasari genap berusia 49 tahun. Siapa yang menyangka kalau istri musisi Dwiki Dharmawan ini tetap terlihat awet muda. Kualitas vokalnya masih terjaga dan bertenaga. Coba deh kamu dengerin single terbaru yang baru ia luncurkan, “Satu Kata”.

Ya, memang ini bukanlah lagu baru. Dahulu, single “Satu Kata” pernah dipopulerkan oleh sebuah band bernama Adegan, dengan Hari Mukti sebagai vokalisnya. Lagu ini sendiri merupakan buah karya cipta Gilang Ramadhan dan Wisnu Soerjono. Oleh Ita Purnamasari, “Satu Kata” dinyanyikan kembali dengan aransemen musik kekinian. Dwiki Dharmawan mempercantik aransemennya dengan sentuhan orkestrasi profesional, Czech Symphoni Orchestra.

Apa hubungan istimewa antara lagu “Satu Kata” dengan Ita Purnamasari? Sebuah momen besar akan terjadi dalam waktu dekat. Pertama, single ini merupakan bagian album The Best Ita Purnamasari yang diberi judul 3 Dekade. Kedua, bakal berlangsung sebuah konser akbar yang menandakan perjalanan karier Ita Purnamasari di industri musik Indonesia selama 30 Tahun. Ketiga, terbitnya sebuah buku yang masih belum bisa dibeberkan lebih jauh.

Seperti apa dan bagaimana album 3 Dekade nantinya? Kamar Musik akan menampilkan cuplikan interview seru bersama penyanyi bernama lengkap Dyah Purnamasari ini.

“Persiapan untuk album 3 Dekade yang pasti ada satu lagu terbaru yang kami recycle dari lagu penyanyi cowok tahun 90-an. Judulnya Satu Kata. Lagu itu terpilih dari hasil rembukan pihak label, saya, dan Mas Dwiki. Nggak gampang menyanyikan lagu yang pernah populer Kebetulan, saya suka dengan lagu ini dan cocok dengan karakter vokal saya. Lagunya enak dan liriknya dalem banget,” jelas penyanyi kelahiran Surabaya 15 Juli 1967 tersebut.

Ternyata Ini Makna di Balik Lagu Satu Kata Ita Purnamasari

“Ceritanya kurang lebih begini. Ibaratnya ada 2 orang yang hampir setiap hari ketemu. Mereka saling menyukai, tapi terasa susah untuk mengungkapkan perasaannya. Tiap hari mereka ngobrol, tapi pas mau mengutaraka isi hati kok sulit banget. Mulut kayak terkunci,” celetuk Ita Purnamasari saat menjelaskan esensi dari lirik lagu “Satu Kata”.

Bagaimana pemilahan aransemen untuk menyesuaikan lagu tersebut dengan tarikan vokal Ita Purnamasari?

“Untuk menjangkau pendengar di industri musik sekarang, musiknya harus dibuat kekinian. Mas Dwiki membalut aransemennya dengan orkestra modern,” terang penyanyi yang juga tergabung di Grup Syiar Voice dan 3 Dara.

Okey, lanjut ke pemilihan lagu-lagu untuk album 3 Dekade. Bagaimana peraih BASF Awards tahun 1991 itu memilih puluhan lagu keren yang pernah ia bawakan? Ita Purnamasari pernah melejitkan aneka lagu hits macam “Cintaku Padamu”, “Sanggupkah Aku”, “Penari Ular”, “Bidadari yang Terluka”, “Ku iNgin Kau Ada Disini”, “Biarkan”, “Selamat Tinggal Mimpi”, “Rindu Sampai Mati”, dan masih banyak lainnya.

“Di album The Best nanti, ada sekitar 15 sampai 20 lagu hits saya yang lama. Lumayan pusing juga sih memilih lagu dari saya mulai berkarier di industri musik tahun 1986. Caranya ya kami meeting dan duduk bersama sambil merundingkan mana lagu enak yang bagus untuk dimasukkan ke album,” beritahu Ita Purnamasari sambil tertawa.

Apa nih hal yang fans wajib dengar begitu album ini beredar di pasaran?

“Saya mau memberitahu kalau saya masih ada, terus bernyanyi, dan nggak berhenti berkarya. Hampir 8 tahun saya nggak merilis lagu baru, di luar album religi yang rilis pada tahun 2013 dan 2015. Lewat album dan Insya Allah konser 3 Dekade, saya ingin mengajak fans lama saya reunian dan bernostalgia sekaligus mengenalkan karya-karya saya kepada anak muda,” lontar penyanyi cantik yang juga pernah menjadi Gadis Sampul di masa mudanya.

Lalu, bagaimana Ita Purnamasari menatap step-step perjalanan panjang karier bernyanyi selama 30 tahun di industri musik? Tongkrongin artikel Kamar Musik selanjutnya, okaaay….

(@edofumikooo)

Mencoba Mengerti Fase Molor Panjang Munculnya Album Ke-6 Shaggydog

Kamarmusik.net, JAKARTA – Kalo ada band Indonesia keren yang tetap konsisten, Kamar Musik nggak ragu menyebut nama Shaggydog. Bayangkan, grup band asal Yogyakarta ini udah berkarier dengan mengusung genre musik reggae selama hampir 2 dekade. Penggemar fanatik karya-karya mereka nggak hanya tersebar luas di Indonesia, tapi juga mewabah sampai ke benua Amerika dan Eropa. Urusan go international? Jangan ditanya lah ya.

Shaggydog udah puluhan kali menjelajah panggung-panggung besar di Eropa. Terakhir, mereka menghentak di festival musik internasional South by South West (SXSW) di Austin, Texas, Amerika Serikat, pada pertengahan bulan Maret 2016 lalu. Dalam festival tersebut, Shaggydog perform sebanyak 2 kali, yaitu tanggal 17 Maret di Flamingo Cantina, dan tanggal 19 Maret di Russian House.

Jejak perjalanan Heru, Richard, Raymond, Bandizt, Lilik, dan Yoyo kemudian direkam lewat sebuah film dokumenter berjudul Shaggydog Goes SXSW 2016. Video berdurasi 20 menitan itu hasil karya Boris, videographer Malaria House. Video itu mengcapture perjalanan di balik panggung, mulai dari keberangkatan sampai aksi membagikan flyer jadwal gig di jalanan. Shaggydog juga bertemu langsung dengan praktisi musik dan film kelas dunia. Mereka sempat bertukar pikiran dengan Baauer, produser lagu Harlem Shake dan bertemu tim produksi film City of God.

Untuk bisa tampil sebagai band undangan dalam festival sekaliber SXSW itu nggak gampil lho. Shaggydog terpilih dari 8000-an demo lagu yang masuk ke pihak penyelenggara festival. Ketika mengirimkan demo, mereka sekaligus menjelaskan ragam aktivitas sosial yang dilakukan. Di antaranya kampanye perlindungan satwa dan gelar duta orangutan yang pernah mereka sandang.

Cihuynya lagi niy, Shaggydog memanfaatkan momen luar biasa tersebut untuk membuat video musik berjudul “Rock Da Mic”, sebuah lagu yang bakal mejeng di album ke-6 mereka nanti. Lagu berbahasa Inggris yang diracik selama 1 bulan itu rampung pada penghujung tahun 2015 lalu. Selidik punya selidik, ternyata “Rock Da Mic” merupakan lagu yang paling sering dibawakan ketika proses rekaman album baru.

Muncul Pertanyaan Klasik, Kapan Keluarnya Album Anyar Shaggydog?

Coba deh direnungkan, mereka udah 7 tahun lho nggak melempar album baru. Yuk kita kilas balik. Mulai dari album Shaggydog (1999), Bersama (2001), Hot Dogz (2003), Kembali Berdansa (2006), dan terakhir Bersinar (2009). Sebuah ketidakwajaran kalau melihat siklus band ini dalam merilis album penuh. Biasanya dalam 2 atau 3 tahun, Shaggydog punya album baru. Ini, udah 7 tahun!

Tapi tenang, kawan! Mereka begitu bukan karena mandeg dalam berkarya, melainkan callingan panggung offair Shaggydog yang terus mengucur kayak air mancur. Hembusan album ke-6 bakal meluncur terdeteksi dari timeline Twitter mereka. Heru cs udah melakukan sesi foto untuk sampul album anyar mereka. Kangen juga kan menyimak gelondongan karya ciamik dari band pelantun hits “Kembali Berdansa”, “Hey Cantik”, “Jalan Jalan”, “Berteman Angin”, “Lagu Rindu”, “Cobalah Mengerti” “Lagu Reggae”, “Honey”, “Date”, dan “Special Buat Kamu”.

Dari hasil kasak-kusuk, banyak tema baru yang mereka angkat di album baru. Salah satunya, tema sosial soal pemilihan presiden. Band yang terbentuk tanggal 1 Juni 1997 ini juga bakal menggaet sederet musisi untuk berkolaborasi. Sebut saja Sujiwo Tedjo, Iwa K, dan Tony The Weed yang merupakan pemain harmonika asal Jepang. Biasanya nih yang produksi albumnya molor begini, hasilnya sih dijamin keren permanen…

(@edofumikooo)

Setelah 17 Tahun Bermusik, Ini Dia Isi Curhatan Grup Rap NEO

Kamarmusik.net, JAKARTA – Ibarat remaja yang menginjak usia 17 tahun, dia pasti pengin banget merayakan sesuatu di fase sweet seventeen. Begitu juga grup rap NEO yang pernah melejitkan hit “Borju”. Tahun ini grup yang beranggotakan Aldy, Udet, dan Derry tersebut bulet berumur 17 tahun. Mereka merayakan tahun spesial perjalanan karier bermusik engan merilis single “Curhat Lagi”. Niwey, apa ya yang mau dicurhatin mereka?

Selidik punya selidik, tema single anyar mereka nyurhatin soal dilema cowok yang memendam perasaannya. Cowok ini selalu jadi tempat curhat teman ceweknya yang udah punya pacar, atau istilah kekiniannya di-Friend Zone-in.

Mau tahu alasannya? NEO sengaja membawakan tema intrik percintaan yang ringan dengan harapan lagu ini akan lebih mudah nyantol dengan kisah percintaan khas anak muda sekarang. Musik hip hop yang dibawakan di lagu ini juga cukup banyak menyerap tren musik global kekinian dengan sample sounds dan vocal effects khas Pop-EDM. Hasilnya? meski bertempo medium, musiknya tetap terdengar easy-listening sekaligus dance-able.

Keseluruhan lirik rap “Curhat Lagi”ditulis oleh Aldy dan Derry. Sementara untuk song atau chorus, sebagian ditulis oleh Doniel (eks personil NEO). Sedangkan untuk urusan dapur musik dan aransemen, menjadi tanggung jawab Udet yang lagi getol-getolnya bereksperimen dengan sound sampling & synth dan kemudian meramunya dengan komposisi beat hasil kreasi Wizzow.

NEO dan euforia musik hip hop era tahun 2000-an

Bagi remaja-remaja yang eksis di tahun 2000-an, NEO ibarat sumbu yang memelihara eksistensi panggung rap dan hip hop. Grup rap yang pernah featuring dengan Dewi Sandra lewat lagu “Malam Ini” meletupkan euforia masyarakat terhadap genre hip hop. Bersama Iwa K dan Sweet Martabak, mereka sukses menggoreskan sejarah kalau hip hop pernah sangat booming di negeri ini.

Sekadar reminder, grup yang awalnya beranggotakan 5 personel itu udah merilis 6 album studio. Di antaranya Borju (1999), Bahagia (2000), Tu..La..Lit.. (2002), NEO (2004), BOSS (2007), dan Positivity (2013). Setelah melalui perjalanan selama 17 tahun, NEO ingin terus membakar gairah industri musik tanah air lewat single “Curhat Lagi”. Semoga single ini menjadi langkah positif untuk kemunculan album ke-7 NEO ya, amin…

(@edofumikooo)

Senandung Cinta, Lagu Siti Badriah Buat Mereka yang Lagi Mabuk Asmara

Kamarmusik.net, JAKARTA – Lagu dangdut apa yang sekarang diputar saban hari di televisi? Yupss, lagu “Senandung Cinta” Siti Badriah. Lagu ini jadi theme song sinetron Senandung yang tayang tiap malam di MNC TV.

Sebelum lanjut membaca, Kamar Musik ajak kamu buat nyanyi sama-sama deh. Matamu tak bisa ku pandang/ Senyumanmu terbayang-bayang/ Kau selalu dalam ingatan/ Terbawa mimpi Siang dan malam/ Oh mesranya Cinta kita/Bagaikan ratu dan raja/ Saling berjanji setia/Susah senang Kita sama-sama/ Senandung cinta Syair kan nada/Menghiasi Dua insan saling bercinta/ Manis dan manja Canda dan tawa/Bunga-bunga Cinta//

Apa sih cerita di balik lagu ciptaan Odien Paboesky ini? Lagu “Senandung Cinta” membeberkan tentang mesranya hubungan cinta bagaikan ratu dan raja. Cinta yang menjadikan kedua insan tersebut dimabuk asmara.

Senandung Cinta, Lagu Siti Badriah Jadi Tema Sinetron yang Sangat Digemari

Lagu cihuy ini mejadi pembuktian kalo Sibad, panggilan akrabnya, nggak cuma jago nyanyi dan pandai bergoyang doang. Lagu yang merupakan hasil kerjasama antara label Nagaswara dengan label MD Music ini menegaskan bahwa cewek kelahiran Bekasi 11 November 1991 ini juga mahir dalam dunia seni peran. Di sinetron stripping ini Sibad melakoni aktingnya bareng Hengky Kurniawan dan penyanyi dangdut label Nagaswara lainnya, Ucie Sucita.

“Aku bersyukur dengan pencapaian karierku saat ini. Apa yang aku kerjakan dengan penuh totalitas dan tanggung jawab, semoga menjadikan aku tetap terus bisa berkarya,” lontar pelantun hits “Bara Bere”, “Merege Hese”, dan “Mama Minta Pulsa” tersebut. Mantap lah kalo gitu. Semoga bisa bersinergi terus deh nyanyi dan aktingnya.

(@edofumikooo)